Anda di halaman 1dari 4

E(electronic)-Waste

Apa yang dapat dilakukan untuk E-waste?


1.Dikumpulkan dan tidak langsung dibuang
seperti pada
Barang-barang rumah tangga yang kemudian
didaur ulang.
2.Diperlukan kerjasama dengan misalnya
computer recycler yang melakukan evaluasi
semua barang pasca guna untuk penentuan
apakah diperbarui,guna ulang atau dipilahpilah menjadi komponen-komponennya dan
selanjutnya dapat didaur ulang.
3.Semua bahan berbahaya dibuang sesuai
dengan peraturan yang ada seperti
EPA(Environment Protection AgencyUSA),Pengaturan limbah B3 dari kementrian
Lingkungan-Hidup-Indonesia.
Mengapa perlu dilakukan daur ulang alat
elektronik ?
1.Komponen elektronik mengandung material
berbahaya:timbal,mercury,cadmium,chromium
.
2.Sekitar 40% logam-logam berat termasuk
Pb,Hg,Cd yang terdapat di landfill berasal dari
buangan alat-alat elektronik(hasil studi EPA)
3.Membuang E-waste(computer,monitor,printer
atau televisi) akan memberikan bahan-bahan
toxin didalam landfill atau menimbulkan

pencemaran udara apabila diproses melalui


incinerator.
Sebagai contoh:typical cathode ray tube pada
monitor mengandung 5-7 pound timbal yang
merupakan neuro-toxin
4.Produsen barang elektonik dapat
melakukanTake back programmeterhadap
barang-barang produksinya yang telah tak
digunakan oleh pelangganya.
5.Telepon sell dapat dikirim kepada pengumpul
barang-barang dimana mereka membaharui
lagi untuk tujuan guna ulang atau daur ulang.
Contoh:Cartridge tinta Canon.
Canon produsen printer dan tinta memperkuat
program daur ulang cartridge tinta dikawasan
Asia tenggara tahun depan(2008)
Saat ini Canon telah membangun sejumlah
pengolahan daur ulang toner tinta dan produk
lainnya.
Pusat untuk area Asia di Dalian-china.
Fasilitas serupa terdapat di Perancis dan
Amerika Serikat.
Caranya:Cartridge tinta dipilah,diuraikan dan
dibersihkan kemudian komponen dimanfaatkan
untuk produk sejenis.

Dengan demikian tidak terjadi isi


ulang,maupun ditumpuk ke pembuangan
sampah karena 99% didaur ulang.
Sisanya 1%diproses menjadi barang teknik
seperti baut untuk pekerjaan konstruksi dan
sebagainya.
Program daur ulang merupakan bagian dari
tanggung jawab social perusahaan atau dikenal
dengan sebutan corporate social responsibility.
Kegiatan itu sebagian besar dilakukan sendiri
dalam rangkaian Canon Global Cartridge
Recycling Programme.
Pemerintah beberapa Negara seperti Sinapura,
Malaysia,Thailand ikut mengulurkan
tangan.Untuk Indonesia saat ini Canon belum
menjalin kerjasama untuk masalah daur ulang
cartridge tinta.
Caranya: Pengguna printer dapat langsung
menyerahkan cartridge tinta bekasnya kepada
petugas pengumpul disaat membeli cartridge
baru.
Kondisi di Indonesia: pihak distributor telah
mendorong konsumen memakai produk
orisinil/asli.

Untuk daur ulang mengalami kesulitan dalam


pengiriman balik cartridge disamping
kesadaran konsumen memang masih rendah.
Konsumen pemakai printer di Indonesia 80%
tetap menggunakan tinta asli dan hanya 20%
yang memakai tinta isi ulang.

Anda mungkin juga menyukai