Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan


Pasien
RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
Jl. Dr.Soetomo Samarinda 75123
Telp.(0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793

JAWABAN PIT STOP (RESIDEN)


1. Visi : Menjadi Rumah Sakit dg pelayanan bertaraf internasional
Misi
a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan berstandar internasional
b. Mengembangkan sebagai Rumah Sakit sebagai pusat penelitian.
2. Hubungi bagian informasi untuk menyediakan gelang berbarcode
kemudian menjelaskan tujuan pemasangan gelang.
3. 6 sasaran keselamatan pasien:
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat high alert
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh
4. 5 poin PPI di OK
a. Hand Hygiene.
b. Sampah.
c. Tata cara bekerja di kamar operasi/Universal precaution.
d. Pembersihan kamar operasi.
e. Pengelolaan linen dan instrument operasi.
5. hand rub: 20-30 detik, air mengalir: 40-60 detik
6. 5 moment :
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Setelah menyentuh pasien
c. Sebelum melakukan tindakan aseptik/medis
d. Setelah menyentuh lokasi perawatan pasien
e. Setelah terpapar cairan tubuh pasien

7. Tata
a.

cara penggunaan APAR :


Tarik pin kunci pengaman

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
Jl. Dr.Soetomo Samarinda 75123
Telp.(0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793

b. Arahkan selang pada dasar api


c. Tekan tuas
d. Semprotkan satu sisi ke sisi lainnya.

8. Dalam keadaan tidak tertutup, segera masukkan jarum suntik ke dalam


safety box, Jika terpaksa harus menutup kembali jarum suntik, lakukan
dengan satu tangan
9. Infeksius (kuning) dan non-infeksius (Hitam)
10. Identifikasi dilakukan saat :
a. Pemberian obat
b. Tindakan
c. Pemberian produk darah (transfuse),
d. Pengambilan specimen tubuh (darah, urin, feces)
Poin yang harus ada: Nama, tanggal lahir, nomor rekam medis
11. Klasifikasi Warna Kancing :
a. kancing tambahan berwarna merah untuk pasien dengan alergi obat.
b. Kancing/gelang tambahan berwarna kuning untuk pasien dengan
resiko jatuh.
c. Kancing/gelang tambahan berwarna ungu untuk pasien yang menolak
pelayanan tindakan resusitasi (DNR)
12. Sign in, Time out, Sign out
Sign in: Langkah pertama yang dilakukan segera setelah pasien tiba di
ruang serah terima sebelum dilakukan induksi anestesi. Tindakan yang
dilakukan adalah memastikan identitas, lokasi/area operasi, prosedur
operasi, serta persetujuan operasi. Pasien atau keluarga diminta
secara lisan untuk menyebutkan nama lengkap, tanggal lahir dan
tindakan yang akan dilakukan. Penandaan lokasi operasi harus oleh
ahli bedah yang akan melakukan operasi. Pemeriksaan keamanan
anestesi oleh ahli anestesi dan harus memastikan kondisi pernafasan,
resiko perdarahan, antisipasi adanya komplikasi, dan riwayat alergi
pasien. Memastikan peralatan anestesi berfungsi dengan baik,
ketersedian alat, dan obat-obatan.
Time out: Dilakukan sesudah induksi anestesi dilakukan dan sebelum
ahli bedah melakukan sayatan kulit. Untuk kasus pada satu pasien
terdapat beberapa tindakan dengan beberapa ahli bedah timeout
dilakukan tiap kali pergantian operator. Tujuan dilakukan timeout
adalah untuk mencegah terjadinya kesalahan pasien , lokasi dan
prosedur pembedahan dan meningkatkan kerjasama diantara anggota
tim bedah, komunikasi diantara tim bedah dan meningkatkan
keselamatan pasien selama pembedahan. Seluruh tim bedah

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
Jl. Dr.Soetomo Samarinda 75123
Telp.(0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793

memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan peran masingmasing. Menegaskan lokasi dan prosedur pembedahan, dan
mengantisipasi risiko. Ahli bedah menjelaskan kemungkinan kesulitan
yang akan di hadapi ahli anestesi menjelaskan hal khusus yang perlu
diperhatikan. Tim perawat menjelaskan ketersedian dan kesterilan alat.
Memastikan profilaksis antibiotik sudah diberikan. Memastikan apakah
hasil radiologi yang ada dan di perlukan sudah di tampilkan dan sudah
diverifikasi oleh 2 orang.
Sign out: Merupakan tahap akhir yang dilakukan saat penutupan luka
operasi atau sesegera mungkin setelah penutupan luka sebelum
pasien dikeluarkan dari kamar operasi. Koordinator memastikan
prosedur sesuai rencana, kesesuaian jumlah alat, kasa, jarum, dan
memastikan pemberian etiket dengan benar pada bahan-bahan yang
akan dilakukan pemeriksaan patologi.
13. Cara mengurangi resiko jatuh :
a. Membiasakan pasien dengan lingkungan sekitarnya.
b. Menunjukkan pada pasien alat bantu panggilan darurat.
c. Posisikan alat bantu panggil darurat dalam jangkauan.
d. Posisikan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien.
e. Menyediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar
dan lorong.
f. Posisikan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi rendah ketika
pasien sedang beristirahat, dan posisikan sandaran tempat tidur yang
nyaman ketika pasien tidak tidur.
g. Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada di bangsal
rumah sakit.
h. Menjaga roda kursi roda di posisi terkunci ketika stasioner.
i. Gunakan alas kaki yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien.
j. Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan.
k. Kondisikan permukaan lantai bersih dan kering. Bersihkan semua
tumpahan.
l. Kondisikan daerah perawatan pasien rapi.
m. Ikuti praktek yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke
tempat tidur dan meninggalkan tempat tidur.
14. Obat-obat yang perlu diwaspadai karena berisiko tinggi bila diberikan
pada orang yang tidak tepat. Contoh obat: KCl, NHCl 3%, Sitostatika.
Penempatannya dilakukan terpisah dengan obat-obat lain, diberi sticker
high alert berwarna merah.
15. 4 jenis insiden keselamatan pasien:

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
Jl. Dr.Soetomo Samarinda 75123
Telp.(0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793

a. KTD (kejadian tidak diharapkan); kejadiannya menimbulkan efek bagi


pasien, cth: luka, jatuh,
b. KNC (Kejadian nyaris cedera): Terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien, cth: transfusi mau diberikan ke pasien yang salah
tapi sebelum dilakukan dapat dicegah,
c. KPC (Kejadian potensial cedera): kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera tapi belum terjadi insiden. Cth: obat suntik yang
kadaluarsa, DC shock yang baterainya habis,
d. KTC (kejadian tidak cedera): Insiden yang sudah terpapar ke pasien
tapi tidak timbul cedera. Cth: pasien minum parasetamol dan tidak ada
reaksi apapun, tapi dokter tidak meresapkan parasetamol.
16. Alur pelaporan insiden :
17. Cara memindahkan pasien dari ruang pulih pasca anastesi:
- Pasien dipindahkan oleh seorang anastesiolog yang kompeten atau
petugas lain yang diberi otarisasi oleh petugas yang bertanggung jawab
untuk mengelola pelayanan anastesi
- Pasien dipindahkan oleh seorang perawat / petugas yang setaraf dan
kompetensinya sesuai dengan kriteria pasca anastesi di RS
- Pasien dipindahkan ke unit yang telah ditetapkan sebagai tempat yang
mampu memberikan pelayanan pasca anastesi terhadap pasien
tertentu, seperti ICCU
18. Poin yang ada di informed consent pasien:
- Nama pasien
- Umur / jenis kelamin
- Ruang dirawat
- Nomor rekam medis
- TTD (pasien, keluarga pasien, dokter, saksi)
19. Depan gedung IPSRS, depan gedung utama RSUD AWS (IGD), depan
manajemen, teaching center, depan teratai 2
20. Perbedaan KARS dan JCI
Jenis akreditasi
Pembeda
KARS

(Komisi 1. lembaga independen dalam negeri sebagai pelaksana

akreditasi RS yang bersifat fungsional dan non-struktural


Akreditasi Rumah
2.
evaluasi dokumen, wawancara atau informasi verbal
Sakit)
tentang pelaksanaan standar, on site observasi
pelayanan dan kegiatan, serta edukasi tentang
pemenuhan standar danperformance improvement.
JCI
(Joint 1. badan akreditasi non profit yang berpusat di Amerika

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
RSUD A. WAHAB SJAHRANIE
Jl. Dr.Soetomo Samarinda 75123
Telp.(0541) 738118 (Hunting System) Fax. (0541) 741793

Commission
International)

Serikat dan bertugas menetapkan dan menilai standar


performa para pemberi pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai