PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kebijakan link
and match yang berlaku pada semua jenis dan jenjang Pendidikan di Indonesia. Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan mendapat tugas langsung dari materi Pendidikan dan
Kebudayaan untuk mengembangkan dan melaksanakan pendekatan Pendidikan dengan sistem
ganda Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pendidikan-pendidikan dengan sistem ganda sebagai kajian tak terpisahkan dari
kebijakan link and match dijadikan pola utama penyelenggaraan Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan yang dimulai pada tahun pelajaran 1994 / 1995.
Upaya-upaya ini dilakukan dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia
memilik keahlian profesional.
Pada dasarnya Pendidikan dengan Sistem Ganda (PSG) adalah bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian kejuruan (SMK) dengan Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI), evaluasi
keberhasilan siswa sampai dengan pemasaran tamatan. program pendidikan dan pelatihan PSG
memust aspek-aspek pendidikan meliputi :
1. Komponen Normatif , Meliputi Mata Pelajaran : PPKN,Pendidikan Agama,Bahasa
Indonesia,Pendidikan Jasmani Dan Sejarah Indonesia
2. Komponen Adaftif, Meliputi Mata Pelajaran ; Matematika,Bahasa Inggris.
3. Komponen kejuruan , yaitu mata pelajaran teori-teori kejuruan dalam lingkup study.
4. Komponen praktek dasar kejuruan yang meliputi praktek penunjang dalam melakukan
jenis pekerjaan yang relevan didunia usaha/dunia industri, yang berada dalam lingkup
profil tamatan dari program study tersebut.
Dari pengalaman SMK menyelenggarakan program PSG, komponen normatif dan adaftif
dilaksanakan disekolah, komponen praktek dasar kejuruan dapat dilaksanakan sebagian
disekolah dan sebagian diindustri, sedang komponen praktek industri sepenuhnya
dilaksanakan di industri.
1.2
secara tertulis;
Sebagai pedoman untuk pembuatan karya tulis selanjutnya;
Mengumpulkan data, guna kepentingan sekolah dan khususnya penulis sendiri dan
baik;
Dan untuk
menambah
wawasan
yang
lebih
luas
tentang
bagaimana
Adapun waktu pelaksanaan prakerin secara ideal sebaiknya mengacu pada tuntutan
kurikulum SMK yaitu 6 bulan, karena adanya keterbatasan sekolah dengan DU/DI, maka
prakerin baru dapat tercapai 1-3 bulan saja,saya melakukan prakerin dari tanggal 05 oktober 29
desember 2015 pada perusahaan Alfindo Megajaya yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo No.22
Subang.