Pembuatan DPPH
Pembuatan DPPH
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Farmasi dan laboratorium Kimia
Analisis, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas
2. Variabel terkendali
3.Variabel tergantung : Potensi antioksidan ekstrak etanol kulit batang manggis terhadap
radikal bebas DPPH.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini : metanol p.a (Merck), DPPH
(diphenylpicrylhidrazyl) p.a (Sigma), vitamin E (Natur E).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit batang
manggis.
D. Prosedur Penelitian
1. Determinasi tanaman
Determinasi dilakukan di Laboratorium Botani dan Genetika, Jurusan
Pendidikan
14
Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Penyiapan Bahan
13
Larutan DPPH 0,004 % (40 ppm) dibuat dengan cara menimbang 0,01 gram
DPPH dilarutkan dalam 250 mL metanol (p.a) tepat pada konsentrasi 0,004 % untuk
segera digunakan dan dijaga dalam temperatur rendah dan terlindung dari cahaya.
6. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DPPH
Penentuan panjang gelombang maksimum larutan DPPH 0,004 % untuk uji
aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit batang manggis dilakukan sebagai berikut : 5
mL larutan DPPH 0,004 % diamati serapannya pada rentang panjang gelombang 400-600
nm dengan menggunakan blangko metanol.
7. Uji Aktivitas Antioksidan
Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan terhadap ekstrak etanol kulit batang
manggis dengan seri konsentrasi 800 ppm, 400 ppm, 200 ppm, dan 100 ppm.
Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit batang manggis dilakukan
dengan menggunakan metode DPPH. Atom hidrogen atau kemampuan mendonorkan
elektron dari ekstrak etanol kulit batang manggis diukur dari hilangnya warna ungu dari
larutan DPPH dalam metanol menjadi warna kuning yang jernih. Pengukuran dilakukan
16
menggunakan spektrofotometri. Reagen yang digunakan adalah senyawa radikal stabil
DPPH (diphenylpicrylhidrazyl) (Gulluce et al, 2006).100 l dari seri konsentrasi ekstrak
etanol kulit batang manggis dilarutkan dalam metanol. Kemudian ditambahkan 0,004%
larutan DPPH dalam metanol hingga 10 mL. Jadi masing-masing seri konsentrasi untuk
ekstrak etanol kulit batang yaitu 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, dan 8 ppm, sedangkan untuk
vitamin Enya masing-masing yaitu 0,2 ppm; 0,4 ppm; 0,6 ppm; 0,8 ppm; dan 1ppm.
Setelah diinkubasi selama 30 menit pada suhu ruang, absorbansi dibaca pada max
menggunakan blanko. Penghambatan radikal bebas dari DPPH dalam persen (I%)
dihitung menggunakan rumus
I% = (Absorbansi blanko Absorbansi sampel/Absorbansi blanko) x 100,
dimana absorbansi blanko adalah absorbansi dari larutan DPPH 0,004% dan absorbansi
sampel adalah absorbansi dari hasil reaksi antara larutan DPPH 0,004% yang direaksikan
dengan ekstrak yang diuji. Konsentrasi ekstrak yang menunjukkan 50% hambatan (IC50)
dihitung dari kurva hubungan presentase hambatan dengan konsentrasi sampel. Senyawa
antioksidan sintetis yang digunakan sebagai kontrol positif adalah vitamin E (Gulluce et
al, 2006).
: selulosa
Fase Gerak
Deteksi
Fase Diam
Fase Gerak
Deteksi
17 sinar tampak
: FeCl3 1% menghasilkan warna bercak coklat pada
dan UV 254nm dan warna ungu pada sinar UV 366nm
(Harborne,1987).
E. Analisa Data
a. Data yang diperoleh berupa persen penghambatan (I%) dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahui harga IC50-nya, yaitu menggunakan persamaan regresi linier pada kurva
hubungan antara persen hambatan dengan konsentrasi (Gulluce et al, 2006).
b. Data yang diperoleh dari pengukuran aktivitas penangkapan radikal bebas berupa IC50
dianalisis dengan SPSS dengan uji t (t test).