Pembelajaran Bermakna 4
(Better Teaching and Learning 4)
Modul Pelatihan
untuk Pelatihan Fasilitator
Oktober 2010
SESI 2
SESI 3
SESI 4
Praktik Mengajar II
SESI 5
UNIT KHUSUS
(untuk pelatihan
Kepala Sekolah
dan Pengawas)
Kata Pengantar
Decentralized Basic Education 3 (DBE3) Project, yang didanai USAID, bertujuan untuk
membantu Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama dalam meningkatkan
mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama. Untuk mencapai tujuan ini, DBE3 telah
mengembangkan dan melaksanakan program pelatihan guru di enam propinsi yaitu propinsi
Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Untuk keperluan pelatihan tersebut telah dikembangkan modul pelatihan dengan nama
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 4. Modul pelatihan ini, yang lebih
dikenal dengan nama Better Teaching and Learning 4 (BTL4), merupakan lanjutan dari
modul Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 2 (BTL2) dan Pengajaran
Profesional dan Pembelajaran Bermakna 3 (BTL3). Modul ini terdiri atas lima sesi. Selain itu
juga ada Unit Khusus yang digunakan untuk pelatihan kepala sekolah dan pengawas.
Modul ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengenali secara mendalam
berbagai masalah dalam penerapan BTL di sekolah. Dengan mengenali masalah-masalah yang
muncul, diharapkan para peserta memperoleh gambaran menyeluruh tentang masalahmasalah penerapan BTL dan mampu menemukan cara-cara memecahkannya secara tepat.
Dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah, peserta diajak untuk melakukannya
dengan cara bekerjasama. Kegiatan yang dilakukan dengan bekerjasama ini akan menjadi
modal dasar untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan di daerah dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru, misalnya kegiatan di MGMP.
Masalah-masalah yang teridentifikasi dalam kegiatan ini ada yang dapat ditemukan
pemecahannya melalui diskusi di MGMP, tetapi ada masalah lain yang memerlukan ujicoba
tindakan di kelas untuk mengetahui secara pasti ketepatan pemecahannya. Pemecahan
masalah, baik yang dihasilkan melalui diskusi maupun yang memerlukan ujicoba, perlu
dirancang penerapannya dan mempraktikannya.
Modul ini menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa dan guru. Metode
pembelajaran interaktif yang digunakan modul ini tidak hanya untuk memotivasi peserta
dalam pelatihan, namun juga untuk menyediakan model berbagai metode yang dapat
digunakan oleh guru di dalam kelas. Suasana pelatihan yang banyak mengaktifkan peserta juga
dimaksudkan memberi pesan bahwa suasana seperti itulah yang diharapkan terjadi di sekolah
nanti.
Keseluruhan sesi dalam modul ini, dan juga Unit Khusus, menggunakan kerangka sederhana
yang disebut ICARE. Pendekatan ini meliputi lima unsur kunci dari pengalaman pembelajaran
yaitu Introduction (Kenalkan), Connection (Hubungkan), Application (Terapkan), Reflection
(Refleksi), dan Extension (Kegiatan Lanjutan). Penggunaan kerangka ICARE dimaksudkan
untuk memastikan bahwa para peserta memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang
telah mereka pelajari. Pendekatan ini adalah pendekatan yang hanya digunakan selama
pelatihan. Pendekatan pengajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas tidak harus
menggunakan pendekatan ini.
Akhirnya keberhasilan peningkatan mutu pendidikan berada di semua tingkatan dengan
semangat Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, Keberanian mencoba hal baru tanpa
takut salah, dan Memulai oleh diri sendiri tanpa menunggu contoh dari orang lain.
ii
Topik/Kegiatan
Hari 1
08.00 08.45
45
08.45 09.00
15
09.00 12.00
180
12.00 13.00
60
13.00 14.30
90
14.30 17.00
150
Hari 2
SESI 3: Praktik Mengajar I, Refleksi, dan Perbaikan RPP
07.00 10.30
210
Praktik Mengajar I
10.30 12.00
90
12.00 13.30
90
13.30 16.00
150
07.00 10.30
210
10.30 12.30
120
12.30 13.30
60
Hari 3
90
15.00
Penutupan
iii
Topik/Kegiatan
SESI 1 Identifikasi dan Pemecahan Masalah Pembelajaran
08.00 08.30
30
08.30 11.30
180
90
09.30 12.00
150
120
Praktik Mengajar I
10.00 12.00
120
120
iv
Pendahuluan
Pelatihan BTL secara bertahap telah dilaksanakan di berbagai daerah mitra DBE3.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, guru-guru dari sekolah mitra telah
menerapkan BTL tersebut di kelas masing-masing. Banyak guru yang telah merasakan
perbaikan proses dan hasil pembelajarannya setelah menerapkan hasil pelatihan BTL.
Namun banyak pula guru yang menemukan masalah-masalah dalam penerapan BTL di
sekolah.
Modul ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengenali secara mendalam
berbagai masalah dalam penerapan BTL di sekolah. Dengan mengenali masalah-masalah
yang muncul, diharapkan para peserta memperoleh gambaran menyeluruh tentang
masalah-masalah penerapan BTL dan mampu menemukan cara-cara memecahkannya
secara tepat.
Dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah, peserta diajak untuk melakukannya
dengan cara bekerjasama. Kegiatan yang dilakukan dengan bekerjasama ini akan
menjadi modal dasar untuk membangun kegiatan-kegiatan di daerah dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru, misalnya kegiatan MGMP.
Masalah-masalah yang teridentifikasi dalam kegiatan ini ada yang dapat ditemukan
pemecahannya melalui diskusi di MGMP, tetapi ada masalah lain yang memerlukan
ujicoba tindakan di kelas untuk mengetahui secara pasti ketepatan pemecahannya.
Pemecahan masalah, baik yang dihasilkan melalui diskusi maupun yang memerlukan
ujicoba, perlu dirancang penerapannya dan pemraktikannya.
Setelah masalah dan pemecahannya teridentifikasi, peserta akan merancang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau mengkaji RPP yang sudah ada dengan
memperhatikan kemungkinan masalah dan pemecahannya tersebut sehingga
pembelajaran menjadi lebih baik. RPP tersebut kemudian dilaksanakan (diujicobakan),
dipantau keterlaksanaannya, diperbaiki, kemudian diujicobakan kembali, dan diperbaiki
lagi. Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan dalam rangka peningkatan mutu
pembelajaran melalui kegiatan MGMP ini terdiri dari lima sesi:
Sesi 1: Identifikasi dan Pemecahan Masalah Pembelajaran;
Sesi 2: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
Sesi 3: Praktik Mengajar I, Refleksi, dan Perbaikan RPP;
Sesi 4: Praktik Mengajar II; dan
Sesi 5: Refleksi Praktik Mengajar II dan Penyusunan Program MGMP (RTL).
Di dalam modul ini, walaupun beberapa masalah yang ditemukan bisa bersifat lintas
mapel, pengidentifikasian dan pemecahan masalah akan dilakukan di setiap mata
pelajaran. Setelah menemukan masalah-masalah penerapan BTL, peserta bisa berbagi
agar diketahui persamaan dan/atau perbedaan permasalahan yang teridentifikasi di
setiap mata pelajaran. Namun perlu dipahami bahwa modul ini tidak dimaksudkan
untuk memecahkan semua masalah pembelajaran.
Tujuan
Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
mengidentifikasi masalah pembelajaran dan pemecahannya;
merancang RPP dengan memperhatikan kemungkinan masalah dan pemecahannya;
merancang kegiatan MGMP
Pertanyaan Kunci
Petunjuk Umum
Peserta dibagi berdasarkan kelompok mata pelajaran, tetapi dalam pleno. Tiap kel.
mapel dibagi lagi menjadi sub kelompok (4-5 orang).
Kegiatan identifikasi masalah hendaknya dilakukan dengan memberikan waktu yang
cukup pada para peserta untuk merefleksi kembali pengalaman pembelajarannya
masing-masing. Fasilitator perlu mengingatkan kembali unit-unit pada BTL
sebelumnya, mendampinginya, dan memonitor kemajuan identifikasi masalah.
Kegiatan pemecahan masalah hendaknya dilakukan dengan memberikan waktu yang
cukup untuk para peserta menemukan beberapa alternatif pemecahan masalah dan
memilih pemecahan yang paling tepat.
Waktu
Modul ini dirancang untuk dilaksanakan di: (i) Pelatihan Fasilitator (ToT), dan (ii)
MGMP. Pada Pelatihan Fasilitator (ToT) kegiatan akan diselesaikan dalam waktu 3 hari,
sedangkan pada MGMP kegiatan terbagi menjadi 5 bagian atau sesi yang dapat
dilaksanakan selama satu bulan atau lebih.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pelatihan dengan menggunakan modul ini
pada pelatihan fasilitator adalah 1.200 menit (20 jam) dengan rincian sebagai berikut:
1. Identifikasi dan Pemecahan Masalah Pembelajaran
2. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Praktik Mengajar I, Refleksi, dan Perbaikan RPP
4. Praktik Mengajar II
5. Refleksi Praktik mengajar II dan Penyusunan Program MGMP
(RTL).
180 =
240 =
450 =
210 =
120 =
3 jam
4 jam
7.5 jam
3.5 jam
2 jam
1.200 =
20 jam
Waktu pelaksanaan di MGMP harus sesuaikan dengan jam yang dialokasikan untuk
kegiatan MGMP, sehingga tidak semua kegiatan yang dilaksanakan di ToT dilaksanakan
di MGMP. Rincian sesi dalam kegiatan MGMP terurai sebagai berikut:
Sesi 1. Identifikasi dan Pemecahan Masalah Pembelajaran
Sesi 2. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sesi 3. Praktik Mengajar I, Refleksi, dan Perbaikan RPP
Sesi 4. Praktik Mengajar II (di sekolah guru masing-masing)
Sesi 5. Refleksi Praktik mengajar II dan Penyusunan Program
MGMP (RTL).
180 =
240 =
240 =
120 =
120 =
3 jam
4 jam
4 jam
2 jam
2 jam
900 =
15 jam
ICT
Berikut ini adalah peralatan ICT yang harus disediakan, namun apabila tidak bisa
ditemukan di tempat pelatihan, fasilitator dapat menggantikannya dengan OHP atau
kertas flip chart.
Proyektor LCD
Komputer desktop atau laptop.
Layar proyektor LCD
Ringkasan Sesi
SESI 1
Introduction
(15 menit)
Latar belakang
Tujuan sesi
Pertanyaan kunci
Langkah-langkah
kegiatan
SESI 2
SESI 3
Application 2:
(240 menit)
Application 3:
(ToT: 450 menit)
(MGMP: 240 menit)
Pengembangan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
dan Simulasi Mengajar
Praktik Mengajar I
dalam kelompok,
Refleksi, dan
Perbaikan RPP
Connection
(60 menit)
Mendiskusikan dan
mengenali masalahmasalah penerapan
BTL.
Application 1:
(105 menit)
Identifikasi dan
Pemecahan Masalah
Pembelajaran
SESI 4
Application 4:
(ToT: 210 menit)
(MGMP: 120 menit)
Praktik Mengajar II
(di MGMP sekolah
masing-masing)
SESI 5
Application 5:
(110 menit)
Refleksi Praktik
Mengajar II dan
Penyusunan Program
MGMP (RTL).
Reflection:
(10 menit)
Periksa tujuan sesi 15; Identifikasi hal yang
belum jelas.
Extension
Identifikasi masalah
dan pemecahan
lainnya, Rancang RPP
lain melalui MGMP.
SESI 1
Identifikasi dan Pemecahan Masalah Pembelajaran
R i n c i a n L a n gk a h - la n gk a h K e gi a ta n
I
(Sebelum dimulai, sebaiknya peserta duduk per mata pelajaran, 1 meja 5 orang berbeda
provinsi/kab./kota. Tiga meja berdekatan = kelompok mapel)
(1) Fasilitator menyampaikan latar belakang perlunya identifikasi dan pemecahan
masalah penerapan BTL.
(2) Fasilitator menjelaskan tujuan dan hasil belajar yang akan dicapai sesi ini.
(3) Fasilitator menyampaikan pertanyaan kunci yang harus dijawab setelah sesi ini
selesai.
(4) Fasilitator menyampaikan langkah-langkah kegiatan.
C
1.1
Pada saat tukar hasil kerja, mungkin perlu ada wakil dari kelompoknya agar ada
yang menjelaskan bila diperlukan.
(10 menit/2 kali tukar/Komentar ditulis di kertas post-it).
(5) Fasilitator menayangkan slide tentang rangkuman permasalahan penerapan BTL di
sekolah yang sering ditemukan, seperti tercantum pada Handout 1.2. (5 menit/
Peserta menerima handout 1.2)
(6) Peserta diminta membaca handout 1.2 dan memberi tanda centang () jika
menemukan masalah serupa di kelasnya atau tanda silang (X) jika tidak
menemukan masalah serupa di kelasnya (15 menit/dalam kelompok/dilakukan
diskusi).
Catatan untuk Fasilitator :
1.2
(1) Fasilitator menayangkan slide contoh pemecahan masalah seperti tercantum pada
Handout 1.3 (10 menit/Peserta menerima handout 1.3).
(2) Fasilitator meminta peserta melakukan hal-hal berikut:
a. Setiap kelompok memilih salah satu masalah dari handout 1.2 atau hasil
identifikasi pada handout 1.1.
b. Menuliskan Kemungkinan Penyebab dan alternatif pemecahan masalahnya
secara individual menggunakan handout 1.4 (10 menit)
c. Mendiskusikan kemungkinan penyebab dan alternatif-alternatif pemecahan
masalah penerapan BTL dan menuliskannya dalam handout 1.4 (20 menit).
d. Memilih alternatif pemecahan masalah terbaik dengan cara memberi tanda
bintang pada alternatif tersebut (10 menit).
1.3
MASALAH PENERAPAN
a.
1. Telaah Kurikulum
b.
c.
d.
a.
2. Pemecahan Masalah
b.
c.
d.
a.
3. Kerja Kooperatif
b.
c.
d.
a.
10
MASALAH PENERAPAN
a.
5. Media Pembelajaran
b.
c.
d.
a.
6. Karya Siswa
b.
c.
d.
a.
7. Penilaian
b.
c.
d.
a.
8. ...................
b.
c.
d.
11
Telaah Kurikulum
Pemecahan Masalah
Kerja Kooperatif
MASALAH PENERAPAN
a
b
c
d
e
a
b
c
d
a
b
c
d
e
f
g
a
b
c
d
e
Keterangan
12
Media
Pembelajaran
Karya Siswa
Penilaian
MASALAH PENERAPAN
a
b
c
d
e
a
b
c
d
Guru masih kesulitan dalam menetapkan kriteria karya siswa yang patut dipajangkan, tanpa
mengorbankan motivasi anak.
Pajangan di beberapa kelas belum ditata sedemikian rupa sehingga memperindah kelas dan sekolah.
Guru masih kesulitan mengatur waktu dan tempat pemajangan.
Pemanfaatkan karya siswa sebagai media pembelajaran masih kurang.
a
b
c
d
Keterangan
13
MASALAH
PENERAPAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB
Terlalu banyak siswa siswa dalam
kelompok
KERJA KOOPERATIF
MEDIA
PEMBELAJARAN
14
KERJA KOOPERATIF
MASALAH
PENERAPAN
a. Siswa tidak aktif dalam
kerja kelompok.
KEMUNGKINAN PENYEBAB
b.
c.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
15
Presentasi Sesi 1
17
18
19
SESI 2
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
21
(3)
(4)
(5)
Guru model dan timnya sebaiknya diingatkan untuk mencatat semua masukan
dari peserta lain untuk perbaikan RPP.
22
Guru bertanya
menggunakan pertanyaan
tingkat tinggi, mengapa
hadirnya pasar modern
(su-permarket/
hypermarket/minimarket)
dapat menyudutkan
pasar tradisional di
perkotaan?
Reaksi
yang
mungkin
dilakukan
siswa
Siswa diam
saja, tidak
menjawab.
Siswa
menjawab
tidak tahu.
Penilaian
terhadap
keberhasilan
tindakan
Penilaian
keberhasilan
dilakukan dengan
melihat apakah
siswa mampu
menjelaskan
bahwa
keberadaan pasar
modern dapat
menyudutkan
pasar tradisional
karena pasar
modern lebih
diminati oleh
konsumen, lebih
nyaman, mudah
dijangkau,
tempatnya
strategis.
23
Reaksi yg mungkin
dilakukan siswa
Penilaian thd
keberhasilan
tindakan
Penilaian dilakukan
dengan melihat
"apakah semua
siswa sudah
mampu
menemukan
hubungan bahwa
luas segitiga adalah
setengah dari luas
jajaran genjangnya"
24
Reaksi yg mungkin
dilakukan siswa
Sebagian besar
kelompok tidak segera
melaksanakan tugas,
karena sibuk sendiri
tidak memperhatikan
guru.
Ada kelompok yang
kebingungan, tidak tahu
apa yang harus
dilakukan dalam
menyelesaikan tugas.
Ada beberapa
kelompok yang
didominasi satu siswa
Penilaian thd
keberhasilan
tindakan
Penilaian dilakukan
dengan melihat
apakah siswa mampu
mengidentifikasi ciri
fisik seseorang yang
mereka
kenal/gambar
seseorang secara
berkelompok dengan
membuat list noun
phrase dan
mengembangkan
menjadi kalimatkalimat.
25
mengayunkan
bandul ayunan,
Cara ini salah,
seharusnya
dilepas tanpa ada
tambahan gaya.
Penilaian thd
keberhasilan
tindakan
Penilaian
dilakukan dengan
melihat apakah
semua siswa
sudah dapat
menjalankan
praktikum dengan
cara dan langkah
yang benar.
26
Reaksi yang
mungkin
dilakukan siswa
Guru
membagikan
lembar kerja
untuk dikerjakan
secara
berkelompok
dengan
pertanyaan
Identifikasilah
ciri-ciri bahasa
poster pada
tiga contoh
poster dalam
LK di bawah
ini!
Penilaian
terhadap
keberhasilan
tindakan
Penilaian dilakukan
dengan melihat
partisipasi siswa
dalam kelompok
dan kualitas
gagasan/ide yang
disumbangkannya
dalam kelompok.
Penilaian dilakukan
dengan melihat
jawaban siswa
terhadap tugas
yang diberikan
dalam LK
27
Temuan
Reaksi siswa
Respon guru
28
Presentasi Sesi 2
29
30
31
SESI 3
Praktik Mengajar I, Refleksi, dan Perbaikan RPP
A
(2)
3.1
33
3.2
34
Presentasi Sesi 3
35
36
SESI 4
Praktik Mengajar II
A
(1) Peserta melakukan praktik mengajar untuk kedua kalinya di sekolah (pada kelas
nyata) dengan menggunakan RPP yang telah diperbaiki. Satu guru menjadi guru
model dan guru yang lain sebagai pengamat. Guru kelas sekolah yang bersangkutan
dilibatkan untuk menjadi pengamat.
(2) Pengamat mengamati proses pembelajaran menggunakan lembar pengamatan yang
terdapat dalam Handout 2.2
Catatan untuk Fasilitator
4.1
Rumusan perbaikan dari hasil revisi pada praktik mengajar 1 menjadi fokus
perhatian praktikan maupun pengamat pada praktik mengajar II.
Praktik mengajar II tidak harus dilaksanakan di SMP/ MTs yang sama, namun
harus di kelas dengan tingkatan yang sama dengan praktik mengajar I.
Guru model pada praktik mengajar II sebaiknya bukan guru model pada
praktik I.
Karena kelompok praktik menjadi 2 kali lebih banyak, maka kelas praktik yang
diperlukan pada praktik mengajar II ini menjadi 2 kali praktik mengajar I, yaitu
6 kelas per mapel (Total 30 kelas) dengan tingkatan kelas yang sama dengan
praktik mengajar I.
Guru kelas sebaiknya tetap diundang untuk mengamati praktik mengajar II ini
dengan menggunakan lembar pengamatan handout 2.2
Pada akhir pembelajaran, mintalah siswa menulis refleksi. Hasil refleksi siswa
dibawa ke forum refleksi praktik mengajar;
Semua karya siswa dibawa untuk kepentingan refleksi.
Setelah pembelajaran selesai, guru, kepala sekolah, dan pengawas (jika ada)
berkumpul dengan peserta pelatihan yang telah melakukan praktik mengajar
untuk mendiskusikan apa yang telah mereka amati dan tetap memberi saran
perbaikan.
37
Presentasi Sesi 4
39
40
SESI 5
Refleksi Praktik Mengajar II dan Penyusunan Program
MGMP (RTL)
RPP, hasil karya dan refleksi siswa, refleksi dan catatan hasil pengamatan guru
dipajangkan.
Guru model mengemukakan perasaan tentang apa yang telah dicapai dan apa yang
belum serta bagaimana memperbaikinya.
Pengamat memberi komentar terhadap proses pembelajaran (bukan kepada guru
model tetapi pada kekuatan dan kelemahan tindakan) berdasarkan hasil
pengamatan dan memberikan saran yang konkret untuk perbaikan RPP.
Catatan: Pertanyaan untuk peserta:
5.1
41
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Fasilitator meminta 1 atau 2 orang wakil kelompok untuk menyajikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas dan peserta lain memberikan komentar;
42
(8)
Reflection (10)
(1)
(2)
Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah ada hal-hal yang masih belum
dipahami atau dikuasai.
Extension
Lakukan hal yang sama melalui forum MGMP. Perhatikan kualitas kegiatan.
Identifikasi masalah dan pemecahannya,
43
Pesan Utama
44
Handout Peserta 5a
Contoh KEGIATAN MGMP
Untuk pemecahan masalah Menetapkan dasar karya siswa dipajangkan tanpa
mengorbankan motivasi anak
KEGIATAN 1: DISKUSI
Dalam kelompok kecil (sampai 6 orang), guru-guru mata pelajaran sejenis membentuk
kelompok diskusi untuk membahas permasalahan yang dihadapi bersama, yaitu:
Menetapkan dasar karya siswa dipajangkan, tanpa mengorbankan motivasi anak.
Contoh Materi Diskusi Pada Pertemuan 1 MGMP
1. Macam-macam cara memajangkan karya anak.
2. Apa dampak dari masing-masing cara tersebut terhadap motivasi anak?
3. Bagaimana melihat dampak dari penerapan kriteria tersebut di kelas?
4. Kriteria apa saja yang diperlukan untuk memajangkan karya anak?
KEGIATAN 2: PENYUSUNAN RPP
1. Menyusun Diagram Alur Rencana Tindakan Pembelajaran (Syntax)
2. Bekerja dalam kelompok menyusun kelengkapan masing-masing tindakan
3. Berbagi hasil kerja kelompok untuk disepakati
4. Penyusunan dan Penggandaan RPP
5. Simulasi pelaksanaan RPP di antara teman sejawat
KEGIATAN 3: PRAKTIK PEMBELAJARAN SESUAI KESEPAKATAN
MGMP
1. Satu orang ditetapkan menjadi guru model, yang lain menjadi pengamat
2. Setelah RPP diperbaiki (sesuai hasil refleksi), para pengamat diharapkan menjadi
guru model di tempatnya sendiri-sendiri dengan bantuan pendampingan dari DF
KEGIATAN 4: REFLEKSI (Konferensi Setelah Praktik Pembelajaran)
1. Guru model menyampaikan refleksi dia tentang kesesuaian rencananya dengan
kenyataan sesungguhnya
2. Guru Pengamat mengkonfirmasi data-data yang sesuai dan menyampaikan data-data
tambahan yang terlewatkan oleh guru model
3. Secara bergantian mereka memikirkan faktor penyebab dan alternatif
pemecahannya
45
Kegiatan MGMP
1. Diskusi Penyebab
Permasalahan, dan
Penyusunan RPP untuk
mengatasi masalah
2. Mempraktikkan RPP,
Konferensi/Refleksi,
dan Perbaikan RPP
3. Praktik ke-2, dan
Konferensi/ Refleksi
Merespons pertanyaan/
pendapat/komentar siswa
yang tetap mendorong
siswa berpikir tingkat tinggi
3
4
46
Masalah untuk
Dipecahkan di
MGMP
Kegiatan MGMP
47
Presentasi Sesi 5
49
50
UNIT KHUSUS
BAGAIMANA
KEPALA SEKOLAH
MENDUKUNG KEBERHASILAN
PEMBELAJARAN?
JADWAL PELATIHAN:
UNIT KHUSUS UNTUK KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
Waktu
Topik/Kegiatan
Hari 1
08.00 08.30
30
Perkenalan
08.30 08.45
15
08.45 10.30
105
10.30 10.45
15
Coffee Break
10.45 12.30
105
12.30 13.30
60
Makan Siang
13.30 16.00
150
16.00 16.15
15
Coffee Break
16.15 17.15
60
17.15 17.30
15
Penutupan
53
UNIT KHUSUS
BAGAIMANA KEPALA SEKOLAH
MENDUKUNG KEBERHASILAN PEMBELAJARAN?
Pendahuluan
Berbagai kegiatan yang berpusat pada guru dalam rangka perbaikan pembelajaran sudah
terlaksana, bahkan berbagai perubahan di kelas pun sudah bermunculan. Guru sudah lebih
terampil mengajar. Siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Perasaan senang siswa sebagai
bukti bahwa mereka memperoleh sesuatu yang baru sudah terlihat. Suasana kelas pun lebih
semarak dengan pajangan karya siswa. Kondisi seperti ini patut lah memunculkan
kebanggaan.
Memunculkan
kondisi
seperti
itu
ternyata
tak
sesulit
mempertahankannya/melestarikannya. Diperlukan pemikiran dan cara kreatif baru agar apa
yang telah dikerjakan selama ini tetap konsisten keberadaannya di sekolah. Dukungan dari
pihak-pihak yang berkait erat dengan hal tersebut sangat diperlukan.
Banyak tuntutan dari berbagai pihak untuk keberlangsungan kondisi kelas yang inspiratif dan
kinerja guru yang kreatif pula. Semua itu tentunya tidak lepas dari kebutuhan moral dan
material sekolah. Kadang-kadang masih muncul ketaksesuaian atas hal tersebut. Guru
merasakan bahwa kebutuhannya belum dapat terpenuhi dengan bagus, di sisi lain kepala
sekolah merasa belum memperoleh sambutan guru dalam pengelolaan kebutuhan sekolah
terutama kebutuhan belajar siswa. Untuk menciptakan iklim yang harmonis dalam menata
kebutuhan kelas kreatif diperlukan kiat khusus kepala sekolah dan pengawas dalam mengelola
anggaran sekolah. Kondisi kinerja guru yang optimal, kelas tertata kreatif, pendanaan
transparan dan akuntabel akan menjadikan suasana sekolah lebih baik.
Pada sesi ini, para kepala sekolah akan membahas kiat-kiat manajemen dan kepemimpinan
yang mampu mendukung keberhasilan pembelajaran, utamanya pada pengalokasian anggaran,
di kelas dan terus-menerus mengembangkannya menuju yang lebih baik lagi. Untuk itu, di
dalam sesi ini, para peserta diharapkan menggali berbagai gagasan baru agar keberhasilan
proses belajar mengajar di kelas selalu terlihat.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu mendukung keberhasilan proses
belajar mengajar dalam bentuk program dan anggaran. Secara khusus, peserta pelatihan
diharapkan mampu:
Mengidentifikasi dukungan kepala sekolah dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Mengidentifikasi fakta kegiatan kepala sekolah dalam pengelolaan anggaran yang
mendukung keberhasilan pembelajaran.
Menemukan fakta kebutuhan anggaran yang berhubungan dengan pembelajaran.
Merekapitulasi kebutuhan sekolah yang mendukung keberhasilan pembelajaran di kelas.
Menyusun RTL yang bisa mendukung keberhasilan pembelajaran secara nyata.
55
Pertanyaan Kunci
Beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapatkan jawaban dari kegiatan ini antara lain:
Bagaimana kepala sekolah memperoleh pengalaman untuk mendukung keberhasilan
pembelajaran?
Perilaku yang bagaimanakah yang harus ditampilkan Kepala Sekolah dalam mendukung
keberhasilan pembelajaran, utamanya pengelolaan anggaran?
Bagaimana bentuk nyata dukungan Kepala Sekolah, dalam hal pengelolaan anggaran,
terhadap keberhasilan pembelajaran?
Petunjuk Umum
Agar pelaksanaan sesi ini dapat berjalan baik, berikut disampaikan beberapa petunjuk umum.
Disiapkan video pembelajaran, kompilasi dari beberapa mata pelajaran.
Disiapkan video tentang dukungan kepala sekolah dalam pengelolaan anggaran yang
mendukung keberhasilan pembelajaran
Disiapkan seorang nara sumber, Kepala Sekolah yang ada dalam video untuk dikonfimasi.
Dipilihkan laporan perencanaan penganggaran sekolah.
Fasilitator hendaknya mendorong peserta untuk aktif mengikuti sesi dan berkontribusi.
56
Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 360 menit. Perincian alokasi waktu dapat
dilihat pada tiap tahapan penyampaian sesi ini.
TIK
Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi jika
memungkinkan dapat disediakan:
Proyektor LCD
Laptop atau personal computer untuk presentasi
Layar proyektor LCD
Namun demikian, fasilitator harus tetap siap apabila peralatan yang diharapkan tidak tersedia.
Fasilitator harus menyiapkan presentasi dengan menggunakan OHP atau dengan
menggunakan kertas flipchart.
57
Ringkasan Sesi
Sesi ini adalah sesi yang cukup panjang . Untuk itu, diperlukan kecermatan perhatian atas jalannya bagian demi bagian kegiatan. Secara ringkas
sesi ini sebagai berikut.
Introduction
15 menit
Peserta
menyimak isyu
perubahan,
faktor penyebab,
dan tujuan serta
hasil yang
diharapkan dalam
sesi ini
Connection
(110+100 =)
210 menit
Application
(90+30 =)120 menit
Aplication 1:
Karya Kunjung
3. Presentasi Silang
Identifikasi dukungan KS
Reflection
15 menit
Peserta
merenungkan
hal positif dari
kegiatan
Connection &
Application,
mengaitkannya
dengan tujuan
sesi.
Extension
Membaca
sumber lain:
Ide-ide
mendorong
keberhasilan
pembelajaran
Aplication 2:
Menyusun Rencana Tindak Lanjut
1. Membaca contoh RTL
2. Mereka-reka/Penyusunan RTL
3. Berbagi RTL Individu dalam
Kelompok
3. Identifikasi
4. Dispok
5. Kunjung Karya Hasil Dispok
58
59
C
Connection 2 (100 menit)
Menyaksikan Tayangan Video tentang Kiat Pengalokasian Anggaran untuk
Mendukung Keberhasilan Pembelajaran dan Bertanya Jawab dengan
Narasumber
(1) Pemutaran Video tentang Kiat Pengalokasian Anggaran untuk Mendukung
Keberhasilan Pembelajaran (15 menit)
Fasilitator memandu peserta untuk mencermati tayangan video kegiatan yang telah
dilakukan beberapa narsumber yang sudah mengalokasikan anggaran untuk mendukung
keberhasilan pembelajaran.
(2) Bertanya Jawab dengan Nara Sumber (25 menit)
Masing-masing propinsi diharapkan menyediakan dua orang nara sumber dari sekolah
mitra atau replikasi yang ada dalam tayangan video. Perserta bertanya jawab dengan
narasumber yang berhubungan dengan keberhasilan kinerjanya.
(3) Identifikasi Butir Pikiran dalam Video dan Nara Sumber (30 menit).
Fasilitator mendorong peserta mengidentifikasi fakta kegiatan nara Sumber dengan
menggunkan handout K2. Kegiatan dilakukan secara individu.
(3) Diskusi Kelompok Merumuskan Fakta Kegiatan Kepala sekolah dalam
Mendukung Keberhasilan Pembelajaran. (20 menit)
Fasilitator meminta peserta secara kelompok berdiskusi tentang fakta-fakta kegiatan
Kepala Sekolah yang mendukung keberhasilan pembelajaran. Hasil diskusi ditulis di
kertas plano dan dipajang.
(4) Kunjung Karya Hasil Diskusi Kelompok. (10 menit)
Fasilitator meminta peserta untuk mengunjungi karya yang dipajang, meminta informasi
bila ada sesuatu yang kurang jelas, dan memberikan komentar isi pajangan dengan
menggunkan kertas post-it. Kegiatan ini dilakukan dalam dua kali putaran (ke kanan).
A
Application 1( 90 menit)
Merencanakan Kebutuhan Belanja Sekolah
(1) Membaca Rincian kebutuhan Belanja Sekolah (10 menit)
Fasilitator membagikan Rencana Anggaran Sekolah (Handout K 3). Peserta dalam
kelompok membaca Rencana Anggaran Sekolah (RAS) yang dibagikan. Peserta
mengidentifikasi temuan-temuan pengalokasian anggaran yang kurang tepat. Temuan
didiskusikan secara pleno dengan fasilitator. (RAS ini hanya yang berhubungan dengan
pembelajaran tidak berdasarkan 8 Standar Proses Diknas secara lengkap).
60
A
Application 2 ( 30 menit)
Menyusun Rencana Tindak Lanjut Kepala Sekolah dalam Mendukung
Keberhasilan Pembelajaran
Membaca dan Merevisi Rencana Tindak lanjut (15 menit)
Fasilitator membagikan Rencana tindak lanjut yang belum lengkap (Handout K 6).
Peserta secara individual membaca rencana tindak lanjut, menambah rencana yang
akan dilakukan setelah mengikuti pelatihan ini dan menghapus rencana yang tidak
diperlukan.
(1)
R
Reflection (15 menit)
61
E
Extension
Fasilitator mendorong peserta untuk membaca bahan lain yang berkait erat dengan peran
Kepala Sekolah dan Pengawas untuk mendukung keberhasilan dalam pembelajaran di kelas
dari internet atau tempat lain.
Pesan Utama
Perubahan tidak boleh berhenti hanya di level pelatihan dan penerapan saja. Hal yang paling
penting adalah menjadikan semua itu menjadi budaya. Untuk itu dukungan dari semua pihak
amat diperlukan. Pada level sekolah Kepala Sekolah dan Pengawas harus mampu
mengembangkan program yang mendukung guru melakukan perubahan. Program yang tepat
merupakan pemicu utama terjadinya perubahan pembelajaran di kelas.
Kepala sekolah dan guru merupakan faktor utama terjadinya suatu pembaharuan di sekolah.
Oleh karena itu, kekompakan di antara ketiganya merupakan suatu keniscayaan. Semangat
guru untuk melakukan pembaharuan, yang telah tumbuh sebagai akibat pelatihan, lambat laun
akan luntur kembali bila tidak ada dukungan dari Kepala Sekolah.
62
IPA
Bahasa Indonesia I
Kegiatan yang
Tampak di Video
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
3.
c.
1.
2.
3.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
3.
c.
1.
2.
3.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
3.
c.
1.
2.
3.
63
IPS
Matematika
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
3.
c.
1.
2.
3.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
3.
c.
1.
2.
3.
64
65
Program: Kesiswaan
Kegiatan :
a. Bantuan kepada siswa kurang mampu sebanyak 10 orang
b. Bantuan kepada siswa cerdas, berbakat dan berprestasi: 10 siswa
Program: Kesiswaan
Kegiatan :
Penambahan 2 ruang kegiatan belajar
Program: Kesiswaan
Kegiatan :
a. Perlombaan cerdas cermat seluruh bidang studi antar tingkat kelas
b. Perlombaan olimpiade mipa antar tingkat kelas
c. Perlombaan olimpiade mipa antar sekolah sekotamadya
Program: Kurikulum
Kegiatan :
a. Workshop analisis proses hasil belajar guru bidang studi
b. Pendataan portofolio analisis hasil belajar
Proram: Kurikulum
Kegiatan :
a. Workshop PAKEM.
b. MGMP PAKEM setiap minggu.
Program: Kurikulum
Kegiatan :
a. Pelatihan 2 guru pembina/pendamping pramuka
b. Penugasan 2 guru sebagai pembina pramuka.
Sumber Pendanaan
Rencana
Biaya
Total
Rp. 3.000.000
Rp. 2.000.000
Rp 5.000.000
Rp. 137.634.000
Rp. 137.634.000
Rp. 1.000.000
Rp. 700.000
Rp. 300.000
Rp. 2.000.000
Rp. 500.000
Rp. 5.000.000
Rp.15.000.000
Rp. 500.000
Rp. 1.500.000
BOS
Komite Sekolah
APBD
Rp. 2.000.000
Rp 2.500.000
Rp 20.000.000
Rp 2.000.000
66
Rp. 500.000
Rp 2.500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 5.200.000
Rp. 54.800.000
Rp 60.000.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 500.000
Rp 4.000.000
Rp.
500.000
Rp. 13.500.000
Rp 14.000.000
Rp. 6.000.000
Rp. 1.500.000
Rp 7.500.000
Rp. 1.000.000
Rp 1.000.000
Rp. 3.000.000
Rp 3.000.000
Rp. 1.000.000
Rp 1.000.000
67
Kompetensi Dasar
Kebutuhan
Banyaknya
Waktu
pe ng g una a n
Pengelola
68
Kebutuhan/Kegiatan
Banyaknya
Waktu
Pe ng g una a n/
Pelaksanaan
Pengelola
69
Kebutuhan
Banyaknya
Waktu
Pe ng una a n
Pengelola
70
Kebutuhan
Banyaknya
Biaya
Waktu
Penggunaan
Sumber
Dana
71
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
72
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
73
75
76
CONTOH FORMAT
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN YANG
SUDAH DIISI