PENDAHULUAN
Tujuan
Pembangunan
Kesehatan
adalah
ditingkatkan
mendekatkan
upaya
guna
pelayanan
memperluas
kesehatan
dan
kepada
berubah.
Masyarakat
mulai
cenderung
dan
lebih
bermutu
termasuk
pelayanan
efisien
serta
memberi
kepuasan
kepada
pasien,
bagi
pengelola
RS
Royal
Progress
dalam
pelaksanaannya
dan
indikator mutu.
dilengkapi
dengan
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pada tahun
(18201910) Florence Nightingale seorang perawat
dari
Inggris
keperawatan
menekankan
pada
pada
peningkatan
mutu
aspek-aspek
pelayanan.
Sakit
jangan
sampai
merugikan
atau
mencelakakan pasien.
Di Amerika Serikat, upaya peningkatan mutu
pelayanan
medik
dimulai
oleh
ahli
bedah
Dr.
mengidentifikasikan
masalah
klinis,
dan
Standardization
Programme.
Program
tujuan
meningkatkan
mutu
pelayanan.
bekerjasama
membentuk
suatu
Joint
namun
telah
memacu
Rumah
Sakit
agar
yang ada.
Untuk
memenuhi tuntutan yang baru ini antara tahun 19531965 standar akreditasi direvisi enam kali, selanjutnya
beberapa tahun sekali diadakan revisi.
Atas keberhasilan JCAH dalam meningkatkan
mutu
pelayanan,
Pemerintah
Federal
memberi
tahun
1979
JCAH
membuat
standar
Rumah
Sakit
harus
juga
mempunyai
program
Tetapi
semua
negara
bagian.
Pelaksanaan
pelayanan
disesuaikan
dengan
sistem
pelayanan
kesehatan masing-masing.
Pada tahun 1982 kantor regional tersebut telah
menerbitkan buku tentang upaya meningkatkan mutu
dan penyelenggaraan simposium di Utrecht, negeri
Belanda
tentang
metodologi
peningkatan
mutu
telah
mengadakan
pertemuan
untuk
menerapkan
metodologi
dari
Negara ini
Amerika.
Di
Indonesia
mendasar
dan
Departemen
langkah
terarah
awal
yang
Kesehatan
yang
telah
dalam
sangat
dilakukan
rangka
upaya
melalui
Surat
Keputusan
Menteri
A,B,C,D.
Kriteria
ini
menjadi standar-standar.
kemudian
berkembang
kelas
Rumah
Sakit.
Disamping
panduan
dalam
rangka
meningkatkan
telah
mengukur
dilengkapi
pula
kemampuan
dengan
instrumen
pelayanan.
Evaluasi
dan
evaluasi
dititik
beratkan
kepada
kepada
penampilan
organisasi
melalui
penilaian
perilaku
dan
kerja
Mangunkusumo
Rumah Sakit
menggunakan
upaya
pernah
menggunakan
pengendalian
mutu
10
BAB III
KONSEP DASAR UPAYA PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN RS ROYAL PROGRESS
Agar upaya peningkatan mutu di RS Royal
Progress dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang
konsep dasar upaya penigkatan mutu pelayanan.
A.
ada
beberapa
pengertian
yang
secara
(commitment)
yang
selalu
11
akan
pelayanan
memperhatikan
keterbatasan
dan
pihak
yang
berkepentingan
mutu, yaitu :
a.
Konsumen
b.
Pembayar/perusahaan/asuransi
c.
d.
e.
Masyarakat
f.
Pemerintah
g.
Ikatan profesi
12
dengan
Karena
itu
mutu
adalah
multi
dimensional.
4. Dimensi Mutu
Dimensi atau aspeknya adalah :
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. Aspek Sosial Budaya
5. Mutu Terkait dengan Input, Proses, Output dan
Outcome
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat
diukur dengan menggunakan 3 variabel, yaitu :
1).
Input,
ialah
segala
diperlukan
untuk
kesehatan,
seperti
fasilitas,
sumber
melakukan
tenaga,
peralatan,
bahan,
daya
yang
pelayanan
dana,
obat,
teknologi,
yang
bermutu
dukungan
input
yang
13
memerlukan
bermutu
pula.
pelaksanaan
pelayanan
kesehatan.
2). Proses, merupakan aktivitas dalam bekerja,
adalah
merupakan
interaksi
profesional
ialah
jumlah
pelayanan
yang
perubahan
yang
terjadi pada
konsumen
(pasien/masyarakat),
termasuk
fungsi
pelayanan,
serta
menyangkut
mencakup
14
maupun
menjaga
dan
administrasi
meningkatkan
kesehatan.
Untuk
mutu,
Royal
RS
Royal
Progress
yang
mengukur
dan
serta
membakukan
seluruh
standar
memberikan
ketentuan
yang
pelayanan
telah
sesuai
ditetapkan.
dengan
Sebagai
ukur
yang
lain,
yaitu
instrumen
mutu
15
PROGRESS
mutu
memecahkan
pelayanan
RS
Royal
Progress,
masalah-masalah
yang
ada
dan
adalah
kegiatan
yang
bertujuan
16
Walaupun
disadari
bahwa
mutu
Royal Progress
Adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang
komprehensif
dan
integratif
yang
menyangkut
pelayanan
terhadap
pasien,
dan
17
2.
Royal Progress
Umum : Meningkatkan
melalui
pelayanan
upaya
kesehatan
peningkatan
mutu
efisien
agar
tercapai
derajat
tenaga,
sarana,
dan
prasarana.
b. Pemberian pelayanan sesuai dengan
standar profesi dan standar pelayanan
yang dilaksanakan secara menyeluruh
dan terpadu sesuai dengan kebutuhan
pasien.
c. Pemanfaatan
hasil
teknologi
penelitian
dan
tepat
guna,
pengembangan
pelayanan kesehatan.
3. Indikator mutu
Indikator mutu RS Royal Progress meliputi indikator
klinik, indikator yang berorientasi pada waktu dan
18
petugas
harus
memahami
dan
langkah-langkah
upaya
prioritas
kepada
peningkatan
serta
upaya
meningkatkan
kesejahteraan karyawan.
3) Menciptakan
budaya
mutu
di
RS
Royal
19
siklus
(daur)
yang
berkesinambungan.
Merasa
bertanggung
jawab
atas
penyimpangan
tersebut.
Dengan telah jelasnya cara memecahkan
masalah maka bisa dilakukan tindakan perbaikan.
Namun
agar
pemecahan
masalah
bisa
tuntas,
20
21
BAB IV
PRINSIP DASAR UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN
Prinsip
pelayanan
dasar
adalah
upaya
pemilihan
peningkatan
mutu
aspek
akan
yang
ukuran
atau
cara
mengukur
sehingga
Indikator merupakan
Tingkat
kinerja
atau
keadaan
yang
dapat
22
situasi
tersebut,
bertanggung
atau
jawab
oleh
untuk
mereka
yang
mempertahankan
Suatu
norma
atau
persetujuan
mengenai
Dalam
melaksanakan
upaya
peningkatan
mutu
Keprofesian
Efisiensi
Keamanan pasien
Kepuasan pasien
23
dan
kelompok
daripada
untuk
perorangan.
c. Dapat digunakan untuk membandingkan dengan
Rumah Sakit lain, baik di dalam maupun luar
negeri.
d. Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal
pada aspek yang dipilih untuk dimonitor
e. Didasarkan pada data yang ada.
3. Kriteria yang digunakan
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan
dihitung untuk dapat menilai indikator, sehingga
dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu
baik dan mutu tidak baik.
4. Standar yang digunakan
Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan :
a. Acuan dari berbagai sumber
b. Benchmarking dengan Rumah Sakit yang setara
c. Berdasarkan trend yang menuju kebaikan
24
BAB V
PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan
menggambarkan diagram sebab akibat atau diagram
tulang ikan (fish-bone). Diagram tulang ikan adalah
alat untuk menggambarkan penyebab-penyebab suatu
masalah secara rinci. Diagram tersebut memfasilitasi
proses identifikasi masalah sebagai langkah awal
untuk menentukan fokus perbaikan, mengembangkan
ide
pengumpulan
data,
mengenali
penyebab
25
yang
harus
dilakukan
untuk
menjamin
dan
Pengendalian
adalah
kegiatan
jasa
pelayanan
kualitas
pengendalian
untuk
yang
pelayanan
kualitas
menciptakan
diproduksi.
pada
kerja
dasarnya
dan
kepuasan
proses
pelanggan
26
Pola
P-D-C-A
ini
dikenal
sebagai
siklus
dan
memperluas
penerapannya.
menerus
(continous
improvement)
tanpa
berhenti.
Konsep P-D-C-A tersebut merupakan panduan
bagi setiap manajer untuk proses perbaikan kualitas
(quality improvement) secara rerus menerus tanpa
berhenti tetapi meningkat ke keadaaan yang lebih baik
dan dijalankan di seluruh bagian organisasi, seperti
tampak pada gambar 1.
27
identifikasi
dipecahkan
dan
masalah
sebagai
yang
patokan
akan
perbaikan
Stand
ar
Pemecahan
masalah
dan
peningkatan
Pemecahan
masalah
dan peningkatan
Stand
ar
Gambar 1. Siklus dan Proses Peningkatan PDCA
28
Hubungan
pengendalian
kualitas
pelayanan
dengan peningkatan perbaikan berdasarkan siklus P-DC-A (Relationship between Control and Improvement
under P-D-C-A Cycle) diperlihatkan dalam gambar 2.
Pengendalian
kualitas
berdasarkan
siklus
P-D-C-A
29
Plan
Do
Check
Action
Follow-up
Corrective
Action
Improvement
Actionn
Plan
(1)
Menentukan
(6)
Mengambil
(2)
Menetapkan
Metode untuk
Mencapai tujuan
tindakan
yang tepat
Menyelenggarakan
(5)
Check
Memeriksa akibat
pelaksanaan
(4)
Pendidikan dan
latihan
Melaksanakan
pekerjaan
30
Gambar 4. Siklus PDCA
(3)
Do
kebijakan
yang
ditetapkan.
Penetapan
tujuan Plan
Penetapan tujuan dan sasaran dengan tepat belum
tentu akan berhasil dicapai tanpa disertai metode
yang tepat untuk mencapainya.
Metode yang
menggunakannya.
Oleh
karena
itu
dalam
diterima
dan
dimengerti
oleh
semua
karyawan.
c. Langkah 3.
latihan Do
Metode untuk mencapai tujuan yang dibuat dalam
bentuk standar kerja. Agar dapat dipahami oleh
petugas terkait, dilakukan program pelatihan para
karyawan untuk memahami standar kerja dan
program yang ditetapkan.
d. Langkah 4. Melaksanakan pekerjaan Do
Dalam
pelaksanaan
pekerjaan,
selalu
terkait
Hal yang
oleh
manajer.
Untuk
mengetahui
melalui
akibat
yang
ditimbulkan
33
penyimpangan.
penyebab
Menyingkirkan
yang
telah
faktor-faktor
mengakibatkan
pelayanan.
Untuk
mencapai
kualitas
semua
karyawan
kualitas
pelayanan
dalam
diperlukan
pengendalian
kesungguhan
yang
secara
34
bersama-sama
merasa
Partisipasi
semua
proses
dalam
suatu
mungkin
pelayanan
dapat
berkualitas
dicapai
jika
tinggi,
terdapat
kelompok
karyawan
dengan
manajemen,
35
BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Setiap unit/bagian wajib melaksanakan kegiatan
pemenuhan indikator kinerja manajerial dan
mutu yang sudah ditetapkan sesuai dengan
kebijakan/pedoman/acuan yang digunakan di
rumah sakit.
2. Setiap unit/bagian wajib melaporkan kegiatan
pemenuhan indikator
unit
rumah
sakit
melaporkan
hasil
36
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
1. Seluruh jajaran manajemen Royal Progress secara
berkala
melakukan
monitoring
dan
evaluasi
Mutu
dan
Keselamatan
Pasien
Royal
evaluasi
pedoman,
kebijakan
dan
Mutu
dan
Keselamatan
Pasien
Royal
37