Anda di halaman 1dari 32

Tim Asisten Patologi Klinik 2011

Diagnosis

maglinansi :

berguna walau sensitivitas 70%.


Subarachnoid
Multiple

hemorrhage

sclerosis

Demyelinating
Meningeal

disorders

infection :

(the most important indication for CSF test)

Elevated

intracranial pressure
Superficial or deep sepsis (skin
infection, cellulitis, epidural abcess)
Deformitas corpus vertebrae di
tempat pungsi
Kelainan soal hemofilia

Menurut

a.
b.
c.
d.

Hukum Monro-Kellie:
Once the fontanelles and sutures are closed:
The brain is enclosed in a non-expandable case of bone
The brain parenchyma is nearly incompressible
The volume of the blood in the cranial cavity is therefore
nearly constant
A continuous outflow of venous blood from the cranial
cavity is required to make room for continuous incoming
arterial blood.

Keterangan :
1. MAP = CO x TPR (total peripheral resistance)
atau = (2 diastolik + sistolik) / 3
atau = diastolik + 1/3 pulse pressure
2. Normal CPP = minimal 70 mmHg
3. Normal ICP = 15mmHg atau <20mmHg
Note : nilai-nilai di atas mungkin berbeda-beda dalam setiap
referensi.

Kenaikan tekanan
intrakaranial

Penurunan tekanan
intrakranial

Pasien yang tegang (tense or straining) -

Spinal-subarachnoid block

CHF

Dehidrasi

Meningitis

Circulatory collapse

Superior vena cava sydrome

CSF leakage

Thrombosis of the venous sinuses

Cerebral edema

Mass lessions

Hypoosmolality

Conditions inhibiting CSF absorption

Cairan

otak bisa diambil


melalui pungsi dari:
a. Cavum
subarachnoidale
bagian lumbal
b. Suboccipital ke
dalam cisterna
magna
c. Ventrikel

Pengambilan CSF (pungsi lumbal) atau Lumbar Puncture


(spinal tap) menggunakan teknik steril dilakukan dengan
posisi pasien berbaring miring, dengan punggung dan hip

fleksi (knee-chest position).

Kulit yang menutup vertebra lumbal bagian bawah


dianestesi, kemudian jarum pungsi lumbar dimasukkan di
proc.spinosus antara vertebra L3 dan L4 (atau L4 dan L5).
Pada level ini, tidak ada bahaya yang bisa merusak spinal

cord.

Tabung

kesatu dapat digunakan untuk pemeriksaan:

level glukosa dan protein.


Tabung

kedua digunakan untuk:

smear preparation, stained with gram, culture.


Tabung

ketiga digunakan untuk:

perhitungan leukosit, diff.count.


Tabung

keempat digunakan untuk:

special test (serology).

Spesimen

CSF direkomendasikan untuk

segera dikirim ke laboratorium.


Pemeriksaan

CSF dilakukan sebaiknya

dalam waktu 30 menit.


CSF

tidak dapat disimpan di kulkas dan

harus dijaga dalam suhu ruangan

Normal : seperti aquadest


Abnormal :
a. Merah
b. Coklat
c. Pale pink / kuning (xanthochrom)
d. Keabu-abuan

Merah : perdarahan subarachnoid, 400 eritrosit/L tidak


kelihatan mata. Perdarahan hebat jika RBC >6000sel/L.

Coklat : perdarahan lama (hemolisis)

Xanthochrom : perdarahan lama, ikterus berat, kadar


protein tinggi , hypercarotenemia, melanin, terapi rifampin.

Abu-abu : leukosit jumlah besar

Disebabkan

oleh darah, sel-sel radang, kuman


Pleocytosis tanpa kekeruhan bisa saja terjadi.
contoh : encephalitis, tabes dorsalis, poliomyelitis,
meningitis TB atau syphilitica.
200 sel/L tidak menyebabkan kekeruhan yang
dapat dilihat; 200-500 sel/L dapat menyebabkan
CSF sedikit keruh; >500sel/L keruh.
Leukosit>200sel/L, RBC>400 sel/L, ada
mikroorganisme (bakteri, fungi, amoeba), kontras
media, aspirasi lemak epidural, protein
>150mg/dL

Normal : tidak ada sedimen


Abnormal : sedimen sejajar kekeruhan

Kental pada pasien dengan metastasis Adenocarcinoma,


cryptococcal meningitis.

Dapat diamati pada : traumatic tap, complete spinal block,


meningitis TB
Tidak dapat diamati pada : SAH, encephalitis, poliomyelitis
Mengganggu akurasi penghitungan sel.

Perhitungan

sel total dilakukan dalam setengah jam


pertama setelah pengambilan sampel CSF

Pada

kondisi normal, jumlah leukosit yang dapat

ditemukan di CSF bisa mencapai 5 leukosit (limfosit


dan monosit)/ mm3 pada orang dewasa dan 30

leukosit (mononuklear)/ mm3 di newborns.


Peningkatan

jumlah WBC juga dapat terjadi setelah

kejang, pada perdarahan intraserebral, keganasan,


dan dalam berbagai kondisi inflamasi

Adanya darah perifer di CSF setelah "pengambilan


traumatis" dapat menyebabkan peningkatan palsu dari
leukosit
Penghitungan dengan Fusch Rosental chamber atau
Improved Neubauer chamber.
Pada Fusch Rosental chamber : 16 large squares (1mm2),
depth 0.2mm.
Pada Improved Neubauer chamber : 9 large squares
(1mm2), depth 0.1mm

Cara hitung dengan Neubauer :

jumlah sel/L=

sel dalam 9 kotak x correction for dilution


correction for volume

Keterangan :
10
9

Correction for dilution =

Correction for volume = 9 x 1 x 0.1 mm3


1 mL = 1 cm3 , 1 L = 1 mm3

Adult : 0-10 leukosit/mm3 (all of which are small


lymphocyte)

Anak <1 tahun : 30 limfosit

Anak 1-4 tahun : 20 limfosit

Anak 5 tahun-pubertas : 10 leukosit

Peningkatan jumlah sell : lesi iritatif atau inflamasi di otak,


spinal cord, atau meninges. Akut dominan segmented
granulosit; kronis dominan limfosit.

Moderate increase : 10-100/mm3 dengan dominan


limfosit: meningitis TB awal, neurosifilis, anterior
poliomyelitis, encephalitis lethargirca, MS

Meningkat s.d 1000 sel/mm3 dominan limfosit: meningitis


TB late, poliomyelitis, acute sifilis meningitis.

Meningkat >1000 sel/mm3 dominan segmented granulosit


: pyogenic meningitidis, influenza meningitis, abses otak.

Pandys Test : 1mL phenol (5-10%) + 1 tetes CSF


positif : bluish-white ring
lebih sensitif dibanding Ross-Jones
Ross-Jones Modification of Nonne-Apelt Test: 1mL CSF +
2mL ammonium sulfat
positif: white or gray ring
lebih spesifik dibanding Pandys Test

Pasien newborn memiliki kadar protein hingga 150 mg/ dL

(1,5 g/L).
Rentang normal pada pasien dewasa adalah 18-58 mg/dL
(0,18-0,58 g/ L) yang sudah dapat tercapai di usia 6-12

bulan
Peningkatan kadar protein CSF dapat terjadi pada infeksi,
perdarahan intrakranial, multiple sclerosis, sindrom Guillain

Barre, keganasan, beberapa kelainan endokrin,


penggunaan obat tertentu, dan berbagai kondisi inflamasi.

Normal di CSF : 50-80 mg/dL , puasa : 35-50 mg/dL


Glukosa CSF : Glukosa serum = 0,6
Infeksi, chemical meningitis, kondisi peradangan,
perdarahan subarachnoid, dan hipoglikemia juga dapat
menyebabkan hypoglycorrhachia (kadar glukosa CSF yang
rendah).
Peningkatan kadar glukosa dalam darah adalah satusatunya penyebab meningkatnya kadar glukosa CSF. Tidak
ada proses patologis yang menyebabkan peningkatan
kadar glukosa CSF.

Meningitis akut merupakan suatu kegawat darurat medis


dengan potensi morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Meningitis bakteri merupakan kondisi yang mengancam
jiwa, dan harus dibedakan dari aseptik meningitis (viral).

Gejala Klinis: Nyeri kepala , Demam , Fotopobia

Meningeal signs + : Neck rigidity / kaku kuduk, Brudzinski


1, 2, 3, 4. Kernig sign, Lasegue sign bilateral

Mohon

meninjau kembali dengan materi


yang ada di Buku Praktikum !

Anda mungkin juga menyukai