Anda di halaman 1dari 18

BAB I

Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
Timing belt merupakan salah satu bagian dari mesin mobil yang sangat
penting mengingat efek yang ditimbulkan oleh kerusakan timing belt bisa
sangat fatal. Untuk itu belt harus dirawat dan diawasi secara berkala agar
dapat berfungsi dengan baik.
Dalam hal ini penulis memilih TIMING BELT ENGINE MITSUBISHI
L300 dikarenakan Mobil jenis ini masih banyak digunakan dikalangan
masyarakat. Jika terjadi kerusakan pada timing belt, misalnya putus dapat
membuat mesin rontok dan butuh waktu dan juga banyak biaya untuk
memperaiki mesin.

1.2.

Manfaat dan Tujuan


Manfaatnya adalah agar mahasiswa dapat elajar dan mempraktekkannya
sendiri.
TUJUAN
a . Mahasiswa dapat mengetahui komponen dari timing belt.
b. Mahasiswa mampu mengganti timing belt.
c. Mahasiswa dapat melakukan pelepasan dan pemasangn
timing belt.
d. Mahasiswa dapat melakukan penyetelan timing belt.

1.3.

Metode Penulisan
Dalam

Hal

ini

penulis

menggunakan

beberapa

metode

dalam

pengumpulan data, yaitu :


1) Observasi
Dalam metode ini penulis mengamati langsung mekanik yang
sedang ekerja dalam merawat dan memperaiki semua yang erhuungan
dengan Timing belt.
2) Kepustakaan
1

Disini penulis mengumpulkan data, dengan cara mengambil data dari


buku ataupun internet dengan masalah yang dibahas
1.4.

Perumusan Masalah
Bagaimana mengganti Timing belt yang aman dan benar
Hal apa yang harus diperhatikan pada Timing belt

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah Singkat


PT. PDPDE Hilir merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertambangan, perdagangan, pembangunan, pengangkutan, industri dan jasa
yang berdiri sejak tahun 2007 dan 2008. Dan juga anak perusahaan dari
PDPDE yang Berlokasi di Jalan Demang Lebar Daun No.89 Palembang
Sumatera Selatan.
2

Produk yag dijual di PT. PDPDE Hilir ini adalah :


Musicool

Musicool adalah refrigerant hidrokarbon sebagai pegganti refrigerant sintetik


(Freon) yang hemat energi listrik 20%, ramah lingkungan, aman digunakan,
murah biaya perawatan dibandingkan refigerant sintetik (Freon). Sangat
disarankan digunakan pada AC Windows/ Split, AC Sentral, Chiller, AC
Mobil, Kulkas, dispenser.
Pemegang saham dari PT PDPDE HILIR ini Yaitu
PDPDE 75%
PD Prodexim 25%
PDPDE Hilir juga bekerja sama dengan PT CNG Hilir dalam mendirikan
SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) yang tepat berlokasi dibelakang
kantor PDPDE Hilir

2.2. Struktur Organisasi


Keterangan :

MSK
e
kp
ar
nel
ita
ka
rGMB
iue
sdkn
ag
nk
gie

1. Kepala Bengkel
Kepala Bengkel merupakan orang yang berada di dalam bengkel sebagai
pemimpin bengkel yang bertugas memberikan arahan, bimbingan, petunjuk,
serta saran kepada seluruh staff yang berada di bengkel.
2. Kepala Gudang
Kepala Gudang adalah orang yang menjaga peralatan bengkel ataupun
dan suku cadang alat alat bengkel yang diutuhkan mekanik saat melakukan
tugasnya
3. Kepala Mekanik
Kepala Mekanik adalah orang yang ditunjuk oleh kepala bengkel untuk
mengkoordinir kegiatan dan memerikan petunjuk kepada para mekanik
4. Sekretaris
Sekretaris adalah karyawan administrasi yang bertugas mengatur
keuangan dan keluar masuknya surat surat yang berhubungan dengan
bengkel
5. Mekanik
Mekanik merupakan karyawan bengkel yang bertugas melakukan
perabikan dan perawatan terhadap kerusakan kerusakan kendaraan yang
datang ke bengkel sesuai dengan petunjuk dari kepala mekanik.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Pengertian Timing Belt

Timing belt adalah Bagian yang berfungsi untuk menghidupkan


camshaft tepat 1/2 kecepatan poros engkol tetap menjaga keselarasan tepat.
Ini berarti bahwa crankshaft akan membuat dua revolusi untuk setiap revolusi
camshaft. Mesin akan memiliki minimal satu camshaft, atau sebanyak empat
camshaft di beberapa V-tipe mesin. Camshaft menyebabkan katup intake dan
exhaust untuk membuka dan menutup dalam waktu dengan piston yang
bergerak naik dan turun dalam silinder. Katup harus membuka dan menutup
tepat pada waktu yang tepat.
Timing belt yang banyak digunakan di kendaraan bermotor jenis mobil
ini merupakan salah satu bagian mesin yang sangat penting, karena fungsinya
yang sudah sangat jelas pentingnya. Untuk itu pengetahuan tentang Timing
belt sangat penting bagi Driver atau pengendara mobil.
Timing belt biasa ditemukan di bagian depan mesin, yang terkadang
dilindungi oleh penutup untuk menjaga dari kotoran. Juga tidak dapat dilepas
tanpa melepas bagian bagian tertentu. Timing belt membawa beban yang
sangat tinggi dan juga bisa hancur termakan umur dan reaksi kimia ataupun
fisika sebagaimana karet pada umumnya

3.2. Kerusakan yang Dapat Ditimbulkan


Efek yang akan ditimbulkan jika belt putus atau salah satu giginya
menghilang, maka camshaft di mesin akan berhenti berputar, membiarkan
beberapa katup terbuka yang terjulur ke cilinder, sedangkan crankshaft terus
berputar dan dapat mendorong piston ke katup dan membengkokkannya. Ini
akan memberikan kerusakan parah pada mesin yang mana sangat
menghabiskan waktu dan biaya saat perbaikan

3.3. Teori Singkat

Dalam
menghubungkan

aplikasi

mesin

crankshaft

pembakaran

ke

camshaft,

internal,
yang

Timing

pada

belt

gilirannya

mengendalikan pemukaan dan penutupan katup mesin. Seuah mesin 4


langkah mensyaratkan ahwa katup memuka dan menutup sekali setiap
revolusi dari crankshaft. Timing belt memiliki gigi untuk menghidupkan
camshaft disinkronisasikan dengan poros engkol, dan dirancang untuk mesin
tertentu. Dalam eerapa design mesin Timing belt juga dapat menggerakkan
komponen lain seperti pompa air dan minyak.

Gear atau rantai sistem juga digunakan untuk menghubungkan crankshaft


ke camshaft pada waktu yang tepat. Namun, gigi dan poros membatasi lokasi
relatif dari crankshaft dan camshaft. Bahkan dimana crankshaft dan camshaft (s)
sangat berdekatan, sepertidalam mesin pushrod, desainer mesin yang paling
menggunakan rantai drive pendek daripada drive gigi langsung. Hal ini karena
drive gear menderita kekalahan torsi sering sebagai profil cam "kick back"
terhadap kendaraan dari engkol, menyebabkan kebisinganyang berlebihan dan
keausan. Serat gigi, dengan ketahanan yang lebih, lebih disukaiuntuk baja gigi
dimana drive langsung harus digunakan.
Sebuah sabuk atau rantai memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam
lokasi relatif dari crankshaft dan camshaft. Sementara rantai dan gear mungkin
lebih tahan lama, karet sabuk komposit lebih tenang dalam operasi mereka (di
sebagian besar mesin modern perbedaan kebisingan diabaikan),yang lebih murah
dan lebih efisien, berkat menjadi ringan, bila dibandingkan dengan sistem gear
atau rantai . Juga, sabuk timing tidak memerlukan pelumas, yang pentingdengan

rantai timing atau gigi. Sebuah timing belt adalah aplikasi spesifik sabuk sinkron
digunakan untuk mengirimkan daya rotasi serempak.
Timing belt biasanya ditutupi oleh timing belt logam atau polimer meliputi
yangmemerlukan penghapusan untuk inspeksi atau penggantian. Engine produsen
merekomendasikan

penggantian

pada

interval

tertentu.

produsen

juga

dapatmerekomendasikan penggantian bagian lain, seperti pompa air, ketika timing


belt digantikarena biaya tambahan untuk mengganti pompa air dapat diabaikan
dibandingkan dengan biaya mengakses timing belt. Dalam sebuah mesin
interferensi, atau salah satu katupyang memperpanjang ke jalur piston, kegagalan
timing belt (atau rantai timing) selalumenghasilkan mahal dan, dalam beberapa
kasus, kerusakan mesin dapat diperbaiki,karena beberapa katup akan diadakan
terbuka ketika mereka tidak boleh dan dengandemikian akandipukul oleh piston.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja sangat penting sebelum memulai pekerjaan Oleh
karena itu, kita harus bersiap siap sebelum memulai pekerjaan kita.
Hal yang dibutuhkan untuk keselamatan pekerja maupun pengendara
antara lain :
a. Gunakan sarung tangan untuk menjaga tangan dari panas
radiator. Dianjurkan menggunakan sarung tangan yang tebal
b. Pastikan mesin dalam keadaan mati saat membuka cover
timing belt
c. Pastikan air radiator di keluarkan agar panas berkurang.
d. Tepatkan semua tanda pada sprocket dengan semua tanda yang
ada pada mesin saat sebelum melakukan pembongkaran. Jika
belum memiliki tanda maka berilah tanda
e. Pastikan pemasangan jangan sampai terbalik dari tanda

4.2. Perawatan Timing Belt


Untuk Memastikan bahwa Timing belt dapat beroperasi dengan
efisien dan maksimum saat bekerja di bawah pengawasan driver, maka
perawatan secara berkala sangat diperlukan. Agar perawatan ini dapat
berjalan dengan baik, kita harus membuka bagian mesin pada mobil, sehingga
kita dapat melihat kerja timing belt berputar saat mesin dihidupkan.
Pada umumnya, timing belt aus seiring dengan usia pemakaian. Namun,
beberapa masalah bisa terjadi termasuk putus karena perlakuan yang salah. Oleh
karena itu, sangat disarankan untuk memeriksa peranti ini paling tidak enam bulan
sekali.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat memeriksanya adalah :


pastikan tingkat ketegangannya tepat, yaitu tidak terlalu tegang dan juga tidak
terlalu kendor. Bila terlalu tegang bisa jadi timing belt putus. Bila tidak putus,
mesin akan mendengung.
9

Sebaliknya, bila terlalu kendor timing belt berpotensi selip. Bila itu
terjadi, maka mesin akan mati secara tiba-tiba, sebab klep bahan bakar akan
berhenti bekerja karena noken as tidak bekerja. Jika tidak selip, maka tenaga
dan tarikan mobil akan loyo.
Hal lain yang perlu dipastikan adalah kondisi timing belt tidak retak.
Bila Anda menemui hal itu segeralah mengganti dengan timing belt yang
baru.
Selain itu, pastikan peranti itu dalam kondisi bersih dan terhindar dari
tetesan atau terciprat oli, bensin, solar, dan zat kimia lainnya. Sebab, oli,
bensin, solar dan beberapa zat kimia tertentu berpotensi menjadikan karet
timing belt getas.

4.2.1. Hal yang perlu diperhatikan pada timing belt


Pemeriksaan sebelum menggunakan mobil juga sangat penting
dilakukan untuk meningkatkan faktor keselamatan pengendara.
Dibawah ini merupakan hal hal yang harus diperhatikan pada timing
belt :
a. Periksa belt apakah ada kerusakan pada giginya ataupun hilang
dan keausannya. Hilangnya gigi pada belt dapat mengakibatkan
slip dan putarannya tidak selaras
b. Lihat apakah belt mengalami keretakan pada belt dan diantara
gigi gigi belt. Keretakan dapat mengakibatkan belt mudah
putus dan tidak tahan lama
c. Apakah ada tonjolan tonjolan dipermukaan belt. Cacat pada
belt ini dapat mengakibatkan berputarnya belt menjadi tidak
teratur dan berpengaruh pada mesin
d. Apakah ada lubang lubang di timing belt. Cacat ini juga dapat
mengakibatkan timing belt putus

10

e. Keretakan dan goresan yang terlalu dalam pada bagian belakang


belt. Membuat belt tidak tahan terhadap gaya yang diterima
sehingga belt mudah putus
f. Perhatikan pula apakah belt terlalu panas karena bahan belt yang
terbuat

dari

Mengakibatkan

karet

yang

belt

berpengaruh

memuai

menjadi

pada

temperatur.

panjang

sehingga

membuat belt tidak layak pakai lagi


g. Jangan sampai terkena oli karena oli dapat membuat karet
menjadi getas dan mudah putus. Periksa juga bagian bagian
mesin karena apabila ada kebocoran oli yang terletak di
crankshaft dan camshaft, cipratannya dapat mengenai belt
h. Yang paling penting adalah perhatikan jarak tempuh dari service
timing belt terakhir, karena timing belt memiliki batas jarak dan
umur. Batas jarak timing belt sekitar 60.000 90.000 KM tapi
ceklah secara berkala dengan tenggat 10.000 KM sekali. Batas
umur belt biasanya 4 tahun dan periksalah secara erkala 6 bulan
sekali
i. Cek keutuhan dari gigi belt dan juga pastikan alur belt bersih
dari kotoran dan tonjolan
j. Cek kekencangan dan juga kelonggaran dari belt. Bila terjadi
kekencangan,

mesin

akan

berbunyi

dengung

dan

bila

kelonggaran slip akan terjadi sangat sering


k. Jangan melipat, menarik, dan memelintir ataupun hal - hal yang
dapat mengubah bentuk timing belt

Seiring dengan pemakaian kendaraan, ada kalanya timing belt mengalami


penurunan performa atau kekeringan akibat bekerja terlalu lama, apalagi jika tutup
atau cover timing belt sudah terbuka pada bagian atasnya sehingga debu-debu
masuk kedalam sela-selanya. Maka dari itu kita perlu melakukan perawatan
timing belt dengan sebuah treatment khusus yg dinamakan belt dressing.

11

Biasanya belt akan mengeluarkan suara berdesis saat mesin dihidupkan


jika mengalami kekeringan.
Alat dan bahan yang diutuhkan untuk melakukannya adalah cairan khusus
untuk belt dressing yang dapat dibeli di toko otomotif (Prestone belt dressing) dan
kunci pas 10.
Tahapan dalam pengerjaannya :
a. Buka cover timing belt menggunakan kunci pas
b. Nyalakan mesin, kemudian semprotkan cairan belt dressing ke area
dalam Belt yg ada gripnya dari sudut yg terjangkau sampai semua belt
terlumasi.
c. Biarkan idle selama beberapa menit , dan gas tidak perlu dimainkan
d. Setelah dirasa cukup menyalakan mesin maka kita matikan mesinnya,
pasang kembali cover timing belt dan pasang baut serta kencangkan
secara merata.

Catatan :
Tidak cocok untuk timing belt yg masih baru atau sudah terlalu tua yaitu
jarak kurang 2000 km atau diatas 40 000 km
Gantilah timing belt setiap 60 000 km / 4 tahun mana yg lebih dulu tercapai

12

4.2.2. Gejala Pada Mesin Yang Beruhubungan Dengan Belt


Terkadang kerusakan pada bagian mesin dapat mengganggu
kendaraan saat berkendara. Biasanya kerusakan memiliki gejala atau
mengeluarkan bunyi bunyi yang aneh sehingga membuat pengendara
bingung. Untuk itu pengendara seharusnya mengerti akan hal hal itu.
Diantaranya gejala itu ialah :
a. Jika ada bunyi dengung pada timing belt saat mesin
dihidupkan itu artinya timing belt terlalu kencang. Untuk
memperaikinya hanya dilonggarkan sedikit demi sedikit
hingga bunyinya hilang.
b. Jika bunyinya berdesis itu artinya belt berdebu atau terlalu
kering. Untuk itu kita harus membersihkannya jika berdebu
dan memberikan pelumas khusus agar tidak kering.
c. Apabila tiba tiba mesin mati itu artinya belt mengalami
slip atau bisa juga belt terputus. Karena terjadi loncatan
gigi.

Bila

ini

terjadi

servicelah

kebengkel

untuk

memperbaiki loncatan gigi itu. Karena gigi harus diatur


ulang.

Jika mesin tiba tiba mati atau tidak dapat hidup cobalah untuk
memeriksa timing beltnya apakah terjadi slip ataupun terputus, dan jika timing
belt terputus atau slip saat anda berkendara jangan mencoba mengganti dan
memasang timing beltnya sampai loncatannya diperbaiki karena itu akan sia sia
dan mungkin malah menambah kerusakan.

13

4.2.3. Memeriksa Timing Belt Secara Rutin


Pada umumnya, timing belt aus seiring dengan usia
pemakaian. Namun, beberapa masalah bisa terjadi termasuk putus
karena perlakuan yang salah. Oleh karena itu, sangat disarankan
untuk memeriksa peranti ini paling tidak enam bulan sekali.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat memeriksanya
adalah : pastikan tingkat ketegangannya tepat, yaitu tidak terlalu
tegang dan juga tidak terlalu kendor. Bila terlalu tegang bisa jadi
timing belt putus. Bila tidak putus, mesin akan mendengung.
Sebaliknya, bila terlalu kendor timing belt berpotensi selip.
Bila itu terjadi, maka mesin akan mati secara tiba-tiba, sebab klep
bahan bakar akan berhenti bekerja karena noken as tidak bekerja.
Jika tidak selip, maka tenaga dan tarikan mobil akan loyo.
Hal lain yang perlu dipastikan adalah kondisi timing belt
tidak retak. Bila Anda menemui hal itu segeralah mengganti
dengan timing belt yang baru.
Selain itu, pastikan peranti itu dalam kondisi bersih dan
terhindar dari tetesan atau terciprat oli, bensin, solar, dan zat kimia
lainnya. Sebab, oli, bensin, solar dan beberapa zat kimia tertentu
berpotensi menjadikan karet timing belt getas.
Perhatian yang sangat penting terhadap timing belt, kita
dapat lakukan dengan memeriksa ada tidaknya kebocoran oli mesin
pada seal oli yang terletak di crankshaft atau camshatf. Jika oli
bocor dan mengenai timing belt, komponen tersebut akan cepat
getas sehingga cepat putus.

14

4..3. Mengganti Timing Belt


Timing belt memiliki waktu dan jarak tempuh sesuai dengan
standar yang dianjurkan perusahaan mobil dibuat untuk itu kita harus
mengetahui riwayat kapan terakhir kali kita mengganti timing belt.
Timing belt tidak dapat diperbaiki karena timing belt merupakan
suku cadang dan bukan sebuah kerusakan. Maka dalam hal ini kita harus
mempelajari bagaimana cara membuka dan menggantinya sehingga bisa
dipergunakan dengan baik.

Langkah langkah mengganti timing belt :


1. Langkah pembongkarannya.
a. Buang Air Radiator.
b. Lepaskan Radiator Dari Stand.
c. Kendorkan Tali Kipas Dan Lepaskan Kipas Pendingin.
d. Buka Cover Bagian Atas Timing Belt.
e. Putar Pully Engkol Tepatkan Tanda Pada Pully Engkol, Roda Gigi
Poros Nok Danroda Gigi Pompa Injeksi.

15

f.
g.
h.
i.

Lepaskan Pully Engkol Dengan Tracker.


Lepaskan Cover Bagian Bawah Timing Belt.
Kendorkan Tensioner Penegang Timing Belt.
Lepaskan Timing Belt.

2. Langkah Pemeriksaannya.
a. Bersihkan Semua Komponen Dengan Kain Kering, Jangan
Gunakan Minyak Atau Air Sabun.
b. Bersihkan Juga Semua Komponen Dari Oli.
c. Periksa Keadaan Dari Timing Belt, Permukaan Retak Atau Terjadi
Keausan Pada Timing Belt.
d. Periksa Keadaan Tensioner

Timing

Belt.

Keausan

Bearingnya( Bila Terjadi keausan Pada Bearingnya Lakukan


Penggantian)
3. Langkah Pemasangannya.
a. Pasang crank shaft sprocket pada crank shaft.
b. Pasang crank shaft sprocker dan kencangkan flange bolt
dengan momen pengencangan sesuai spesifikasi.
c. Pasangkan injection pump sprocket dan kencangkan nut.
d. Pasang flange pada injectin pump sprocket.
e. Pasang tensioner, tensioner spring dan tensioner spacer.
Geser tensioner water pump dan tahan pada posisinya
f. luruskan setiap tanda pada ketiga buah sprocket.
g. Terlebih dahulu masukkan timing belt pada crankshaft sprocket,
lalu injectin pump sprocket cenderung untuk berputar. Oleh karena
itu masukkan belt,tahan sprocket tidak berputar.
h. Bila menggunakan belt lama, cocokkan tanda panah yang
terbuat pada saatmelepaskan sesuai arah putaran.
i. Setel tegangan belt.
j. Pasang timing belt cover.
k. Pasang crankshaft pully, washer dengan bolt.
Pemasangan timing belt memerlukan kecermatan dan keterampilan
khusus. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menyerahkan pekerjaan ini pada
ahlinya.

16

Meski demikian, Anda tetap harus memperhatikan proses pengerjaannya


apakah telah benar atau tidak. Caranya, memperhatikan selama prosesi pengerjaan
dan melakukan pengecekan setelah proses itu selesai.
Beberapa hal yang perlu anda cek setelah proses penggantian timing belt
selesai adalah :
a. Pastikan puncak putaran mesin pada silinder nomor satu
b. Pastikan laher pada tensioner masih dalam kondisi bagus
c. Periksa sil pada as kruk dan noken as apakah masih cukup bagus
d. Pastikan tingkat ketegangan timing belt tepat yaitu tidak terlalu tegang dan
tidak kendor
e. Pastikan peranti itu original atau asli dari pabrikan yang berstandar

BAB V
Penutup

I.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka penulis menyimpulkan beberapa hal
tentang Timing belt.
Timing belt berfungsi untuk memutar Camshaft yang
menyebabkan katup intake dan exhaust untuk membuka dan
menutup dalam waktu dengan piston yang bergerak naik dan
turun dalam silinder. Katup harus membuka dan menutup tepat
pada waktu yang tepat.

17

Batas jarak timing belt sekitar 60.000 90.000 KM tapi ceklah


secara berkala dengan tenggat 10.000 KM sekali. Batas umur
belt biasanya 4 tahun dan periksalah secara erkala 6 bulan

sekali
Pastikan Timing belt dalam kondisi bersih dan terhindar dari tetesan
atau terciprat oli, bensin, solar, dan zat kimia lainnya. Sebab, oli,
bensin, solar dan beberapa zat kimia tertentu berpotensi menjadikan
karet timing belt getas.

I.2. Saran
Pada saat penulis elajar memahami kegunaan timing elt. Maka penulis
memiliki saran kepada para pemaca :
Selalu memeriksa Timing belt secara berkala dan mengganti pada

waktunya
Pastikan tidak terjadi kecacatan pada timing belt
Dengarkan suara mesin saat hidup, jika mendengar suara aneh maka

segeralah minta diperbaiki oleh yang ahli


Gunakanlah bahan asli keluaran pabrik

18

Anda mungkin juga menyukai