Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan keakuannya,
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional,
umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang
tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Tipe Kharismatik
Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu
memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut
tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh
masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi
Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari
berbagai unsur dan komponen organisasi.
Tipe Administratif
Pemimpin tipe administrative ialah pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan
perkembangan sosial.
Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
1. Pengetahuan umum yang luas. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki
kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara
generalis.
2. Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
3. Sikap yang inkuisitif atau rasa ingin tahu merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal:
pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan
keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
4. Kemampuan analitik. Efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya
melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk
berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan
berorientasi pada pemecahan masalah.
5. Daya ingat yang kuat. Pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas
kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual
adalah daya ingat yang kuat.
6. Kapasitas integratif. Pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik
mengenai orgainasi.
7. Keterampilan berkomunikasi secara efektif. Fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain :
fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8. Keterampilan mendidik. Memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada
organisasi.
9. Rasionalitas. Semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan
kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa
dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan
pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
10. Objektivitas. Pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat
bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan
organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
11. Pragmatisme. Dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam
bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada
dalam organisasi.
12. Kematangan mental. Seorang pemimpin harus memiliki kematangan mental yang terlihat pada
kestabilan emosional, tidak mudah tersinggung, tidak gampang marah dan sebagainya.
Memiliki sikap yang tepat memastikan bahwa peran terpenting pemimpin wirausaha, yaitu
mengembangkan kemampuan melihat tantangan sebagai kesempatan dan kemunduran sebagai
ketidaknyamanan sementara, dikembangkan sepenuhnya.
B. KOMUNIKASI (Communication) yang Tepat
Kepemimpinan wirausaha tidak dapat berfungsi tanpa garis komunikasi yang terbuka balk dan
jelas. Di kebanyakan organisasi, bagaimana pun, survei secara bervari\ asi menunjukkan dengan jelas
adanya komunikasi yang buruk, tertutup dan penuh rahasia. Salah satu penghalang fundamental untuk
pertum buhan yang sukses adalah mayoritas orang tidak memahami dan kare nanya tidak menjalankan,
komunikasi.
Kebanyakan organisasi di Barat menggunakan gaya komunikasi yang berakar pada tradisi debat dan
argumentasi. Dalam tradisi semacam itu keterampilan advokasi dipertimbangkan sebagai yang
terpenting. Namun seperangkat keterampilan lain sering diminta karena debat dan advokasi seinacam itu
dapat menghambat aliran ide-ide. Tuntutannya adalah keterampilan menginvestigasi yang mendukung
hasil yang terbaik untuk semua yang terlibat dan didasarkan bahwa setiap orang adalah sumber ide yang
berharga. Adrian akan menciptakan sebuah proposal, ketimbang suatu bentuk advokasi, dengan
menggunakan visi dan nilai untuk meng arahkan bimbingan dan karenanya ide dapat terus mengalir.
Sebelum menawarkan nasihat sebebas yang biasa kita lakukan sebelum nya, kita perlu belajar
mendengarkan apa yang dikatakan orang lain tanpa asumsi, praduga dan opini yang kita bawa sendiri
sebagai kesempatan menyerang yang klta nanti-nantikan. Ini termasuk belajar mendengarkan diri kita
sendiri, bertindak dalam peran yang benar, ketimbang peran yang kita ambil untuk menyenangkan semua
orang. Dengan jalan mi klta dapat belajar untuk menghargai dan mana asal seseorang. Karena, tanpa di
ragukan lagi, pusat rahasia untuk menjalankan komunikasi yang tepat adalah membuat lawan bicara
Anda merasa berharga.
Kewirausahaan menuntut tingkat kesadaran yang tinggi. Dalam hal mi ide-ide dan banyak
kesempatan disesuaikan ke dalamnya. Maka sebagai pemimpin wirausaha, Anda harus menjalankan
kemampuan berkomu nikasi karena tanpa memandang betapa cemerlang berbagai ide dan kesempatan,
mereka pasti akan hilang atau tak lagi berharga tanpa semua komunikasi yang berhubungan dengannya
dijalankan dengan cara tepat.
C. KERJA TIM (Teamwork) yang Tepat
Komunikasi yang tepat penting untuk kerja tim yang tepat. Bayangkan, seorang pengintai
pendahulu(advance scout) yang dikirim oleh sekelompok perintis menemukan tempat perkemahan
musuh. Jika si pengintai tidak suka terpilih, tidak menyukai pemimpin perintis (pioneer leader) dan
kebanyakan anggota kelompok, ia mungkin saja memutuskan untuk menghindari perkemahan dan
membiarkan kelompok tersebut menjaga diri mereka sendiri. Ia dapat saja, tentunya, memilih untuk
kembali pada kelompok dan memperingatkan mereka, namun jika si pemimpin penn tis (pioneering
leader) tidak memiliki keyakinan pada si pengintai, mengapa ia harus menunjukkan tindakan defensif.
Jika mungkin sang pemimpin yakin pada si pengintai, namun tidak mampu mengorganisasi orang
orangnya pada saat tindakan yang perlu harus dilaksanakan, maka kelompok akan menjadi sangat
rentan terhadap pemusnahan. Tentunya, jika laporan pengintai langsung ditenima pimpinan dan
dijalankan oleh seluruh kelompok, suatu rute alternatif akan dapat dijalani dengan sukses. Sangat
jelaslah bahwa agar suatu kelompok dapat bekerja sebagaimana mestinya, kelompok harus bekerja
sebagai suatu tim. Terdapat tiga elemen utama untuk sebuah tim agar dapat berfungsi baik.
D. INOVASI (Innovation) yang Tepat
Inovasi wirausaha; memberi kenyamanan pada wirausaha yang tidak memiliki. Kebutuhan adalah
induk dan penemuan dan semakin dirasakan tidak nyaman, semakin besar inovasi dan peningkatan yang
dicari. Rasa frustasi dan ketidaknyamanan yang disebabkan pemogokan pegawai pos dan berbagai
keterlambatan memunculkan pengembangan mesin fax.
Penggunaan kertas fax yang tipis, mudah rusak dan tidak praktis men orong munculnya inovasi
penggunaan kertas yang lebih praktis, dapat diisi atau diteruskan. Beralih dan mesin fax menuju e-mail
dengan lampiran elektronik, kemudian dokumen-dokumen besar, kemudian kecepatan yang lebih tinggi
untuk perpindahan data ke suara dan data dengan kompleksitas lebih besar dan terus berlanjut
berpindah dan apa yang semula nyaman menjadi tidak nyaman karena yang lebih nyaman lagi kemudian
muncul mengatasinya. Wirausahawan yang pertama kali memulai suatu bisnis berada pada suatu kondisi
ketidaknyamanan yang sehat. Seiring dengan perkembangan organisasi yang tidak terhindarkan menuju
suatu posisi yang lebih nyaman di pasar, secara perlahan-lahan dia kehilangan kemampuannya untuk
berinovasi. Oleh karena itu merupakan peran dan pemimpin wirausaha untuk memastikan rasa puas diri
tensebut digantikan dengan strategi yang merupakan rangkaian kesatuan dan kondisi tidak nyaman
menjadi kondisi nyaman.
E. PELANGGAN/KONSUMEN (Customer) yang Tepat
Bagi pemimpin wirausaha saat ini konsumen yang tepat adalah setiap orang yang mereka
kembangkan dalam rangka membentuk organisasi wirausaha. Untuk pemimpin wirrrausaha yang aspiratif
konsumen yang tepat adalah mereka yang penting untuk menciptakan nilai dengan memaksimalkan
pilihan peluang menjadi fokusnya. Dengan cara yang sama bahwa kita tidak dapat memfokuskan diri
pada setiap kesempatan, demikian juga terhadap konsumen. Oleh karena itu sangatlah penting untuk
memilih konsumen di mana kita dapat memprioritaskan energi kita.
Setiap konsumen memiliki bentukan emosi yang berbeda sebagai individu, dan setiap organisasi
memiliki strategi yang didorong oleh nilai yang berbeda, dan semuanya memiliki masalah yang berbeda
yang harus dipecahkan. Anda memenangkan dan mempertahankan konsumen dengan memberikan apa
yang mereka inginkan, bukan apa yang Anda pilcix mereka inginkan. Mendefinisikan konsumen yang
sesunguhnya dengan demikian memerlukan pendefinisian profil dan orang yang sungguh sungguh akan
memperoleh manfaat dan nilai tambah yang diperoleh dan inovasi yang tepat. Secara sederhana,
kenalilah konsumen Anda
Konsumen yang tepat adalah orang-orang yang Anda layani karena mereka membawa raison
detre (alasan keberadaan) organisasi. Satu-satunya cara untuk mempenlakukan mereka adalah
mempenlakukan dengan baik dan tepat. Biasanya orang akan cenderung untuk memperlakukan orang
lain dengan suatu cara di mana mereka sudah terkondisi dengan perlakuan yang mereka terima dari
orang lain. Inilah mengapa progam pelatihan dan insentif jangka pendek untuk meningkatkan manajemen
atau inovasi dalam berhubungan dengan konsumen demikian keliru. Setiap strategi hubungan haruslah
konsisten dan bertahan dalam kata-kata maupun penerapannya sehari-hari. Jika tidak, suatu budaya
konsumen yang tepat yang dibangun dalam waktu bertahun-tahun dapat memburuk dalam waktu
singkat.
Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
1. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.
2. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut .
2. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan.
3. Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.
Orientasi Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut :
a. Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
b. Menetapkan tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa yang
diharapkan dari mereka.
c.
Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur
pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumusakan secara jelas dan khas.
Menunjukkan perhatian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan dan keinginan,
perasaan dan ide karyawan.
Pemimpin yang orientasi orangnya rendah cenderung bersikap dingin dalam berhubungan dengan
karyawan mereka, memusatkan perhatian pada prestasi individu dan persaingan daripada kerjasama,
serta tidak pernah mendelegasikan tugas dan tanggung jawab
Pemimpin dan Manajer
Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun beberapa wiraswastawan
adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalah wiraswastawan, memimpin dan mengelola
bukanlah merupakan aktivitas yang identik. Kepemimpian adalah bagian dari manajemen. Pengelolaan
( manage) adalah bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan pada masalah perilaku
maupun non perilaku. Kepemimpinan terutama ditekabkan pada isu perilaku.
Pemimpin yang berhasil cenderung memiliki karakteristik berikut :
faktor
utama
yang
mempengaruhi
penentuan
wiraswastawan
tentang
perilaku
gerakan yang meyakinkan. Saat cuaca berubah ia akan bereaksi dengan pengaruh dari luar. Namun kita
tetap dapat kehilangan arah tujuan kita seandainyapun layar dan kemudi tetap ada di tempatnya. Kecuali
jika Anda mcmiliki tujuan yang jelas dalam mengambil suatu tindakan, Anda akan menuju arah yang
salah.
perusahaan saya, jika semua orang seperti saya adalah sebagai berikut: Menanamkan akuntabilitas
yang sebenarnya dalam diri kita membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan memahami betapa kita
harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita pikirkan dan lakukan menupakan hal bernilai untuk
dibangun. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada din orang lain membutuhkan pujian dan
evaluasi kinerja yang teratur. Kebiasaan semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih
mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggung jawab yang kita harapkan dan
orang lain. Sebagian besar evaluasi kinerja tradisional terlalu terpisah-pisah dan lebih berlandaskan pada
bagaimana Anda dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik danipada seberapa balk yang telah Anda
lakukan. Evaluasi kinerja seharusnya mengikutsertakan secara tepat apa yang ingin dicapai dan kata itu:
baik mengevaluasi maupun juga memuji.
wirausaha atau tidak. Namun kualitas yang tak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar
berdasarkan kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Memahami apa yang benar
untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memiliki integnitas. Filsuf Yunani Socrates
percaya bahwa untuk sungguh mengetahui apa yang benar tidak mungkin tanpa bertindak selaras
dengannya. Ketika dia telah dijatuhi hukuman mati oleh pemenintah untuk apa yang dianggap sebagai
pandangan yang sangat kontroversial, teman-temannya memaksanya untuk melarikan diri dengan
rencana yang telah mereka susun. Socrates dengan tegas menolak saran mereka, dengan menjawab:
Sepanjang hidupku, aku telah mengajarkan bahwa orang harus mematuhi hukum yang berlaku di suatu
tempat. Jika hukum itu salah maka kita harus memperbaikinya melalui diskusi, dan walaupun saya
menjadi korban ketidakadilan, saya tidak dapat dengan tiba-tiba melawan apa yang menjadi
kepencayaan saya hanya karena hidup saya terancam. Pnionitas pertama manusia bukan hanya untuk
hidup, namun untuk memimpin suatu kebaikan dan menjalani kehidupan Dengan lebih memilih untuk
memberikan hidupnya dibandingkan hidup tanpa integnitas, dia membuat sebuah contoh sangat besar
mengenai melakukan apa yang Anda ajarkan.
Pemimpin wirausaha bukanlah seorang yang mudah cocok, kecuali dalam hal ketaatan mereka
terhadap nilai inti. Tak seorang pun mencapai sukses yang sesungguhnya untuk menjadi diri sendiri
dengan menjadi seorang yang mudah cocok (konformis). Namun dalam bisnis, banyak orang berpegang
teguh pada pola yang mereka percayai, yaitu selubung mayoritas merupakan suatu prasyarat bagi
persetujan dan keberhasilan. Dengan cara ini bisnis menjadi mangsa mitos , mendasarbahwa
mayoritas secara otomatis dan tanpa terkecuali selalu benar. Namun mayoritas tidaklah maha tahu
semata-mata karena dia adalah mayoritas dan sullt untuk memastikan kebenaran pendapat tersebut.
Anda sendiri dan mengikuti jalan yang Anda percayai sebagai yang terbaik, kekuatan Anda yang sejati
berkembang secara alami. Di dalamnya, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ditinjau ulang dan
diperhatikan, sementara kategori Kelemahan lebih diutamakan daripada apa yang dianggap sebagai
kekuatan. Setiap laporan akan menekankan lebih pada yang pertama daripada yang terakhir secara
sungguh-sungguh, sekalipun salah pedoman, kepercayaan bahwa sesuatu yang salah haruslah menjadi
perhatian.
Anda makan, ke mana Anda akan pergi atau bahkan, mobil apa yang akan Anda beli. Keputusan yang
sesungguhnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan Anda dan juga orag
lain. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah
untuk maju bersama dengan yang lain. Saya percaya bahwa itu sama pentingnya dengan membuat
keputusan yang benar Tentu saja demikian! dapat saya bayangkan Anda berkata kepada diri Anda
sendiri. Hidup ini akan menjadi sempurna yang kita harapkan jika ini yang terjadi. Namun membuat
keputusan yang sulit, apalagi selalu membuat keputusan yang benar. Saya berpendapat, setiap dari kita
dapat belajar bagaimana untuk menjadi intuitif sampai pada titik saat kita harus membuat sesuatu
keputusan yang sangat penting, baik besar maupun kecil, dengan latihan bertahap untuk menjadi yang
terbaik.
diinginkannya dalam hidup, khususnya berkaitan dengan relasi. Tentu saja, mudah bersikap sabar
terhadap sesuatu yang ihasilnya sudah ten- tu, karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk
kecemasan. Terdapat hubungan langsung yang berkaitan antara kesabaran dan kepastian, sebanyak
antara ketidaksabaran dan keraguan. Semakin Anda tidak sabar untuk sesuatu berjalan sesuai kehendak
Anda, semakin Anda bertanya-tanya apakah akan terjadi demikian. Kapanpun Anda mempertanyakan
suatu ide intuitif yang Anda percayai benar, pertanyaan Anda menyebabkan meningkatnya keraguan
sampai Anda berpikir bahwa ide itu tidak tidak masuk akal dan kemudian mengabaikan atau mengulurnya
hingga sesuai dengan batasan rasional Anda. Sekalipun ide tersebut benar dalam rasio Anda,
terpengaruh oelh ketidaksabaran Anda untuk mencapai apa yang Anda inginkan, akan tampak sebagai
ide yang salah atau jalan yang terlalu lambat untuk apa yang Anda inginkan. Bersikap sabar
membutuhkan keyakinan.
bagaimana keberhasilan suatu bisnis bergantung sepenuhnya pada sesuatu di luar dirinya. Pemasaran
mengajarkan, jika kita mendengarkan perekonomian, masyarakat, dan konsumen, kita dapat
menggunakan informasi tersebut untuk menentukan strategi internal. Aneh,nya pemasaran sangat jarang
digunakan untuk hal ini. Bukan berarti siapakah konsumen kita , pemasaran telah menjadi sekadar alat
pendukung penjualan dengan bertanya bagaimana kita dapat menjual lebih banyak yang kita inginkan.
Dengan telah beralihnya kita dari budaya menjual produk menjadi melayani konsumen, sekarang menjadi
lebih penting untuk mendengarkan pasar kita dan menentukan apa yang mereka inginkan dibanding
masa-masa sebelumnya.
pandangan-pandangan negatif sering kali memungkinkan untuk dikedepankan. Pesimisme datang dan
kekecewaan, dari suatu impresi buruk yang terbentuk karena rintangan yang terjadi di masa lalu.
Mungkin pesimisme menunjukkan kehati-hatian dan pengalaman, namun yang baik adalah untuk berpikir
hanya pada kesulitan macam apa yang dapat terjadi di depan kita? Efek psikologis dan optimisme adalah
dia membantu pencapaian keberhasilan.
mreka mengetahui layanan sebaik apa yang dibutuhkan. Walaupun begitu, persepsi konsumenlah yang
benar-benar harus diperhitungkan. Memahami persepsi konsumen terhadap Anda, produk Anda, layanan
Anda, dan bisnis Anda merupakan kunci untuk membangun hubungan jangka panjang dan keberhasilan
dalam menumbuhkan penjualan. Meskipun demikian, kecuali kita mampu menyesuaikan diri dengan
kebutuhan pelanggan, kita akan dapat memaksimalkan nilai yang kita bentuk dari kesempatan memiliki
konsumen. Mendapatkan masukan dari konsumen sama pentingnya dengan menerima masukan tentang
diri kita. Itu membantu kita mengevaluasi tindakan nyata yang diperlukan.
Mengapa Kepemimpinan Penting dalam Berwirausaha:
1. Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat terorganisir dengan baik.
2. Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab dalam
mengurus dan mengelola suatu usaha.
3. Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan vital
dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan yang dilakukan
oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain.
4. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan
kerancuan dalam pembagian tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan.
5. Pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam berwirausaha
Resume
Ada 3 variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut. Seorang wirausaha
akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya yang mau bekerjasama dengan dia
untuk memajukan perusahaan.
2. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai otoritas untuk
memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi
pemimpin pada bagian-bagian tertentu. Dalam hal ini seorang wirausaha telah membagikan
kekuasaannya kepada karyawan lain untuk bertindak atas nama dia. Selanjutnya segala macam
informasi sebagai hasil dari pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan dapat dimonitor oleh
pimpinan.
3. Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para bawahan.
Seorang wirausaha tidak hanya mengatakan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan tetapi
juga harus mampu karyawan untuk berperilaku dan bertindak untuk memajukan perusahaan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alma, B. (2005). Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung: CV Alfabeta.Widodo, N. (2009).
Kepempinan dalam kewirausahaan. [Online]. Tersedia: http://one.indoskripsi.com/node/1291. [7 Agustus
2009]
________. (2009). Kepemimpinan. http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com /2009/04/ kepemimpinantugas-sifat-dan-syarat.html [7 Agustus 2009]
_______.
(2009).
Kepemimpinan
dalam
kewirausahaan.
[Online].
Tersedia:
[18