BAB 4-5 Diskusi Hasil Dan Kesimpulan
BAB 4-5 Diskusi Hasil Dan Kesimpulan
DISKUSI HASIL
N
o.
1.
2.
Teori
Kasus
Epidemiologi:
Leptospirosis merupakan infeksi zoonosis
dengan distribusi terutama pada wilayah iklim
tropis dan subtropis. Angka kejadian 100 per
100.000 per tahun. Vektor yang menjadi
sumber penularan dapat berupa hewan
peliharaan seperti kucing, anjing, kelinci,
kambing, sapi, kerbau, dan babi. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Agus (2008) di
Kabupaten Demak menunjukkan beberapa
faktor resiko kejadian leptospirosis yaitu
pekerjaan yang melibatkan kontak tubuh
dengan air (OR=17,36; p:0,001), keberadaan
sampah di dalam rumah (OR=7,76; p:0,008),
keberadaan tikus di dalam dan sekitar rumah
(OR=10,34; p:0,004), kebiasaan tidak
memakai alas kaki (OR=24,04; p:0,001),
kebiasaan mandi/ cuci di sungai (OR=12,24;
p:0,001), tidak ada penyuluhan tentang
leptospirosis.
Gejala Klinis:
Menurut berat ringannya, leptospirosis
dibagi menjadi ringan (non ikterik) dan berat
(ikterik). Ikterik merupakan indicator utama
dari leptospirosis berat.
fisik
33
(CPK)
padasebagianbesarkasusmeningkat,
danpemeriksaan
CPK
inidapatmembantupenegakan diagnosis
klinik
leptospirosis.Dapat
juga
ditemukannyeriperut, diare, anoreksia,
limfadenopati,
splenomegali,
rash
makulopapular, kelainanmata (uveitis,
iridosiklitis), meningitis aseptikdan
conjunctival suffusion.
Pemeriksaanfisik yang khasadalah
conjunctival suffusion dannyeritekan di
daerahbetis. Gambaranklinikterpenting
leptospirosis
non-nikterikadalah
meningitis
aseptik
yang
tidakspesifiksehinggaseringterlewatkand
iagnosisnya.17
2. Leptospirosis berat (ikterik)
Leptospirosis ikterikdisebut juga
dengannamaSindrom
Weil.
Tandakhasdarisindrom
Weil
yaitu
jaundice
atauikterik,
azotemia,
gagalginjal,
sertaperdarahan
yang
timbuldalamwaktu 4-6 harisetelah onset
gejaladandapatmengalamiperburukandal
amminggu
ke-2.
Ikterusumumnyadianggapsebagaiindikat
orutama
leptospirosis
berat.Pada
leptospirosis
ikterik,
demamdapatpersistensehinggafaseimun
menjaditidakjelasataunampak
overlapping denganfaseleptospiremia.17
Diagnosis
Berikutadalahkriteria diagnosis menurut
WHO SEARO 2009 :24
1. Kasus suspect demamakut (38,5C) dan/
ataunyerikepalahebatdengan:
-
Ekstremitas : jaundice
Pemeriksaan darah rutin:
Kesan
leukositosis
3
3
(21.950x10 /mm )
Pemeriksaan urin rutin:
P/R/B/U : ++/-/-/+
Pemeriksaan feses rutin: kesan
normal.
Berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, maka pasien
ini dapat didiagnosis sebagai
kasus probable leptospirosis
berat sesuai dengan kriteria
WHO SEARO 2009
Myalgia
Kelemahandan/ atau
Conjunctival suffusion, dan
Riwayatterpajandenganlingkungan
yang terkontaminasileptospira
34
2.
Kasus
probable
(padatingkatpelayanankesehatan primer)
Kasus suspect dengan 2 gejala di bawahini:
- Nyeribetis
- Batukdenganatautanpabatukdarah
- Ikterik
- Manifestasiperdarahan
- Iritasi meningeal
- Anuria/ oliguria dan/ atau proteinuria
- Sesaknapas
- Aritmiajantung
- Rash di kulit
Kasus
probable
(padatingkatpelayanankesehatansekunderda
ntersier)
- Berdasarkanketersediaanfasilitaslaborat
orium, kasus probable leptospirosis
adalahkasus suspect dengan IgM rapid
test positif.
DAN/ ATAU
- Temuanserologik yang mendukung
(contoh
:
titer
MAT
200
padasuatusampel)
DAN/ ATAU
- Ditemukan 3 dari di bawahini:
Temuanpadaurin : proteinuria,
pus, darah
Neutrofiliarelatif
(>80%)
denganlimfopenia
Trombosit< 100.000/mm
Peningkatan bilirubin > 2 mg% ;
peningkatanenzimhepar
yang
meningkatmoderat (serum alkali
fosfatase, serum amilase, CPK)
3. Kasus confirm
Kasus
confirm
pada
leptospirosis
adalahsuatukasus suspect atau probable
dengansalahsatu di bawahini:
- Isolasikumanleptospiradarispesiesklasi
k
- Hasil PCR (+)
35
Serokonversidarinegatifkepositifataupe
ningkatan 4 kali padatiterMAT
Titer
MAT
=
400
ataulebihpadasampeltunggal
Apabilakapasitaslaboratoriumtidakdapat
ditetapkan:
3.
4.
Positifdengan
2
tes
rapid
diagnostikdapatdipertimbangkansebagaikasus
confirm
Penatalaksanaan:
37
BAB V
KESIMPULAN
Tirah baring
Diet MB-TKTP
IVFD RL 20gtt/i (makro)
Cetirizine 3x1tab
38