Anda di halaman 1dari 2

ASKARIASIS (INFEKSI CACING GELANG)

DIAGNOSIS HOLISTIK
a. Aspek Personal
1. Keluhan dari PMK No. 5 hal 131
Nafsu makan menurun, berat badan turun, mual, muntah, perut membuncit,
lemah, pucat
2. Keluhan Utama
:
3. Keluhan Tambahan
:
4. Idea (pemikiran)
: ingin tau sakit apa sehingga datang ke dokter
5. Concern (perhatian)
: sakit mengganggu aktivitas
6. Expectation (harapan) : ingin cepat sembuh
7. Anxiety (kecemasan) : takut sakit bertambah parah
b. Aspek Klinis
1. Diagnosis klinis
Askariasis
2. Diagnosis banding
Penyakit cacing tambang (ankylotomiasis, necatoriasis), taeniasis,
strongiloidiasis
c. Faktor resiko internal
1. Unmodified
a) Umur
: kejadian tinggi pada anak
b) Jenis kelamin
:c) Ras/suku
:2. Modified
a) Kebiasaan tidak mencuci tangan
b) Kebiasaan tidak menutup makanan sehingga dihinggapi lalat
c) Kebiasaan menggunakan tinja sebagai pupuk
d) Kurangnya penggunaan jamban
d. Faktor resiko eksternal
1. Rumah pasien tidak memenuhi syarat rumah sehat
2. Pasien berasal dari ekonomi menengah ke bawah
e. Aspek skala fungsi sosial
1. Skala 1 : mampu melakukan pekerjaan seperti biasa
2. Skala 2 : mampu melakukan pekerjaan namun sedikit kesulitan dan
mengurangi aktivitas
3. Skala 3 : mampu melakukan perawatan diri dan pekerjaan ringan
4. Skala 4 : sebagian pekerjaan hanya duduk dan berbaring
5. Skala 5 : berbaring pasif, tidak bisa apa-apa

TATALAKSANA KOMPREHENSIF
a. Personal care
1. Initial plan
a) Pemeriksaan darah lengkap (hb bida rendah, eosinofil meningkat)

b) Pemeriksaan tinja adanya telur


2. Kuratif
a) Medikamentosa
1) Pirantel pamoat 10 mg /kg BB, dosis tunggal, sediaan 125mg/ tablet
atau
2) Mebendazol, 500 mg, dosis tunggal, atau
3) Albendazol, 400 mg, dosis tunggal tidak boleh pada ibu hamil
b) Nonmedikamentosa
1) Makan teratur
2) Jika ada tanda anemia istirahat tirah baring
3) Jaga higienitas
4) Jaga daya tahan tubuh
5) Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas
3. Promotive dan Preventif
a) Memberikan informasi kepada pasien mengenai pentingnya menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, yaitu antara lain:
1) Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk.
2) Menghindari kontak dengan tanah yang tercemar oleh tinja manusia
3) Menggunakan sarung tangan jika ingin mengelola limbah/sampah
4) Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukkan aktifitas dengan
menggunakan sabun
5) Kondisi rumah dan lingkungan dijaga agar tetap bersih dan tidak
lembab
b. Family focused
1. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai pentingnya menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, yaitu antara lain:
a) Masing-masing keluarga memiliki jamban keluarga. Sehingga kotoran
manusia tidak menimbulkan pencemaran pada tanah disekitar lingkungan
tempat tinggal kita.
b) Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk.
c) Menghindari kontak dengan tanah yang tercemar oleh tinja manusia
d) Menggunakan sarung tangan jika ingin mengelola limbah/sampah
e) Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukkan aktifitas dengan
menggunakan sabun
f) Kondisi rumah dan lingkungan dijaga agar tetap bersih dan tidak lembab
2. Adanya dukungan moral dari keluarga dalam pengendalian penyakit pasien
c. Community focused
1. Memberi pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan diri dan
lingkungan, antara lain:
a) Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
b) Menutup makanan.
c) Masing-masing keluarga memiliki jamban keluarga.
d) Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk.
e) Kondisi rumah dan lingkungan dijaga agar tetap bersih dan tidak lembab.
2. Memotivasi komunitas untuk memberikan dukungan psikologis terhadap pasien
mengenai penyakitnya

Anda mungkin juga menyukai