BAB 2
ANALISIS SITUASI
2.1
A. GEOGRAFI
Puskesmas Hajimena merupakan salah satu Puskesmas yang
terdapat diwilayah Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Luas
wilayah Kerja Puskesmas Hajimena adalah 11.650 km2 dengan batasan
batasannya yaitu sebagai berikut
1. Utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Natar
berbatasan dengan
Rajabasa Bandar Lampung.
wilayah
kerja
Puskesmas
Tim SP2TP
1
.2
Hajimena
.
3
.
Pemanggilan
Sidosari
PUSK
SMAS
NATA
R
LAMP
UNG
SELAT
AN
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
B. DEMOGRAFI
Secara Administratif Puskesmas Hajimena per Maret 2014
mengalami pemekaran desa , dari 6 desa ( Desa Hajimena, Sidosari,
Pemanggilan, Muara putih, Krawang sari , Tanjung sari) menjadi 3 desa (
Desa hajimena, Sidosari dan Desa Pemanggilan) dengan luas wilayah
11.650 km2 , yang ,memiliki 19 dusun. Dengan jumlah penduduk 22440
jiwa dengan rata-rata angka kepadatan penduduknya yaitu 1926 jiwa /
km2. Jumlah KK ............. KK , sehingga rata-rata jiwa/RT adalah 4,59
jiwa / RT. Dari 22.440 jiwa tersebut 36,9 % (15.425) merupakan
penduduk Miskin.
Sedangkan jika dilihat dari komposisi penduduk menurut jenis
kelamin didapatkan bahwa Sex Ratio penduduk laki-laki terhadap
perempuan adalah 105,3. menunjukkan bahwa laju pertumbuhan laki
laki lebih cepat dibandingkan dengan penduduk perempuan. Ratio
tertinggi ditemui pada kelompok umur 15-44 tahun.
Dari 3 desa yang ada di Wilayah Puskesmas Hajimena diketahui
bahwa Desa Hajimena memiliki jumlah penduduk tertinggi (9528) dan
Desa Sidosari (4742) dengan jumlah penduduk terendah. Jika
dibandingkan dengan angka kepadatan penduduk perdesa tampak
bahwa desa Pemanggilan adalah desa yang memiliki angka kepadatan
penduduk tertinggi yaitu 6923 jiwa / km 2 dan terendah desa Hajimena
dengan kepadatan penduduk 1270 jiwa / km 2. Sedangkan Ratio
ketergantungan antara usia produktif terhadap kelompok tidak produktif
sejumlah 63,47 %, dari data tersebut menunjukkan bahwa 1 orang usia
produktif mempunyai tanggungan terhadap 63 orang usia tidak
produktif.
2.2
A. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan masyarakat mempunyai peranan yang penting di
dalam pembangunan kesehatan, khususnya dalam peningkatan Human
Devolopment Indexs. Baik buruknya status kesehatan masyarakat
merupakan gambaran output dari program kesehatan yang
dilaksanakan di suatu wilayah. Ada 4 indikator untuk menilai status
kesehatan masyarakat, yaitu menurunnya morbiditas, menurunnya
mortalitas
penduduk,
meningkatnya
status
gizi
masyarakat,
pencegahan dan pengamatan penyakit.
A.1 Umur Harapan Hidup
Untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat
pada tingkat Puskesmas tidak berbeda dengan tingkat kabupaten
dimana UHH adalah merupakan indikator untuk mengukur Indeks
Tim SP2TP
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Mortalitas
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan output program Kesehatan
pada masyarakat di suatu wilayah, maka indikator penilaiannya
berupa menurunnya Mortalitas atau angka kematian, khususnya
angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang merupakan
masalah utama kesehatan yang diharapkan setiap tahunnya
menurun. Tinggi rendahnya mortalitas pada ibu, bayi dan Balita di
suatu wilayah dapat menggambarkan bahwa pelayanan kesehatan
sudah atau belum berjalan secara optimal.
1) Mortalitas Ibu
Kelompok ibu adalah termasuk kelompok yang rentan
dan/atau mempunyai resiko tinggi terhadap berbagai penyakit.
Bahkan tidak jarang dapat menyebabkan kematian pada ibu. Di
wilayah Puskesmas Hajimena dalam kurun waktu 5 tahun (20112015) Tidak ditemukan .
2) Mortalitas Bayi
Mortalitas pada bayi di Puskesmas Hajimena dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir sejumlah 35 kasus . Temuan kasus
kematian bayi seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Grafik 2.2: Cakupan kematian bayi di puskesmas hajimena
Tahun 2011-2015
Tim SP2TP
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2011
0
2012
0
2013
0
2014
0
2015
Aspirasi ASI; 5
Asfixia; 5
IUFD; 5
BBLR; 5
A.3
Morbiditas
Kasus kesakitan atau Morbiditas mempunyai peranan yang
penting dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat. Berikut
ini gambaran morbiditas di wilayah Puskesmas Hajimena.
Dalam kurun waktu tahun 2011 2015 jumlah
kesakitan
berdasarkan pada jumlah kunjungan pasien yang datang ke Tenaga
Tim SP2TP
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2008
2009
2010
Nama Penyakit
Tim SP2TP
Jumlah
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Pender
ita
5151
2190
2148
34,2
14,5
14,3
1125
7,5
1068
978
838
644
7,1
6,5
5,6
4,3
Darah
Tinggi
Penyakit Kulit
Infeksi
462
3,1
452
3,0
o
1
2
3
4
5
6
7
8
8
9
1
0
TOTAL
15056
100
Tim SP2TP
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Tim SP2TP
10
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2010
Tim SP2TP
11
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
1
2
3
4
5
6
DESA
2007
2008
200
9
201
0
JUMLA
H
HAJIMENA
SIDOSARI
PEMANGGIL
AN
MUARA
PUTIH
KRAWANGSA
RI
TANJUNGSAR
I
PUSKESMAS
22
0
15
11
1
5
20
1
5
0
0
4
12
0
8
1
0
1
17
0
2
0
0
0
71
1
30
12
1
10
54
30
22
19
125
Tim SP2TP
12
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
DESA
2007
2008
2009
2010
JUMLAH
HAJIMENA
185
164
220
304
873
SIDOSARI
161
126
118
133
538
PEMANGGIL
AN
MUARA
PUTIH
KRAWANGS
ARI
TANJUNGSA
RI
185
169
195
201
750
146
67
81
75
369
69
150
101
133
453
210
92
155
132
589
956
768
870
978
3572
4
5
6
PUSKESMAS
Jika dilihat dari tabel diatas tampak bahwa tahun 2007 Insiden
Rate diare 24.8/oo (956 kasus), tahun 2008 IR diare 19.5/oo (768
kasus), tahun 2009 IR diare 21.3/oo (870 kasus). Sedangkan
pada tahun 2010 IR diare 23,4/ oo (978 kasus) Bila dibandingkan
dengan Insidens Rate Kabupaten Lampung Selatan (47.0/oo),
tampak bahwa Insiden Rate Diare di Puskesmas
Hajimena
dibawah IR Kabupaten. CFR atau kematian kasus yang
disebabkan oleh kejadian diare tidak ditemukan.
Menurut kelompok umur, kasus diare ditemukan
pada
kelompok umur > 5 tahun 498 kasus (2007), 499 kasus (2008),
478 kasus (2009), 512 kasus (2010) . Terendah ditemukan pada
kelompok umur <1 th 153 kasus (2007), 168 kasus (2008), 138
kasus (2009). 144 kasus (2010).
Sedangkan menurut tempat kejadian, kasus Diare tertinggi
ditemukan di desa Hajimena dan desa Pemanggilan sebesar 19,4
% (2007), desa Pemanggilan sebesar 22 % (2008), desa
Hajimena sebesar 25.3 % (2009) dan di desa Hajimena sebesar
31 % (2010) Terendah ditemukan di desa Krawangsari 7,2%
(2007), desa Tanjungsari 11.9% ( 2008), desa muara Putih 9.3 %
(2009).desa Muara Putih 7,7 % (2010).
d. ISPA Non Pneumonia
Penemuan kasus ISPA Non Pneumonia di puskesmas
Hajimena 2007-2010 menunjukkan kecenderungan meningkat.
Pada tahun 2007 ditemukan 6118 kasus(33.1 %), Tahun 2008
Tim SP2TP
13
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2010
e. ISPA PNEUMONIA
Dengan dilaksanakan program MTBS di Puskesmas Hajimena
nampak penemuan kasus Pneumonia pada balita . Jika dilihat
dari kelompok umur di tahun 2007 (IR 2.0/oo)Temuan kasus ISPA
Tim SP2TP
14
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
N
o
Desa
200
7
200
8
200
9
201
0
Hajimena
Sidosari
Pemangg
ilan
19
Muara
Putih
Krawang
sari
Tanjungs
ari
59
22
19
25
Puskesmas
77
28
24
47
f. TB Paru
Meskipun Tuberkulosis (TBC) adalah merupakan penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosis dan merupakan masalah utama di masyarakat
Indonesia pada umumnya namun temuan suspek TB Paru di
Puskesmas Hajimena masih relatif rendah.
Pencapaian program P2 TB dalam periode tahun 2007-2010
angka CDR (Case Detection Rate) sebesar 18 % (12 penderita)
Tim SP2TP
15
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2010
Yang
Dapat
Dicegah
Dengan
Imunisasi
(PD3I)
Salah satu penyakit yang ditemukan karena PD3I ini adalah
Penyakit Campak. IR Kasus Campak di Puskesmas Hajimena
dalam tahun 2007-2010 fluktuatif naik dan turun . Tahun 2007
ditemukan 16 kasus (0.42/oo), tahun 2008 ditemukan 19 kasus
(0.48/oo), Tahun 2009 ditemukan 7 kasus (0.17/oo) sedangkan
di tahun 2010 temuan kasus campak 1 kasus (0.02/oo).
Tim SP2TP
16
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2008
2009
2010
Acute
Flaccid
Paralysis
Lumpuh
Layuh
Mendadak )
Tahun 2007 ditemukan 1 kasus AFP, tahun 2008 tidak
ditemukan dan kembali ditemukan di tahun 2009 sebanyak 2
kasus. Menurut tempat kejadian AFP tahun 2009 ditemukan di
desa Krawangsari 1 kasus dan di desa Hajimena 1 kasus.
Menurut kelompok umur, kasus ini ditemukan pada kelompok
umur 1-5 tahun.
Tahun 2010 kasus AFP ditemukan di desa Pemanggilan 1 ks.
Yang ditemukan pada kelompok umur > 5 tahun .
Tim SP2TP
17
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
i. GHTR
Pada tahun 2007 ditemukan kasus tersangka GHTR di desa
Hajimena 2 kasus, Desa Krawangsari 1 kasus dan Desa
Tanjungsari 1 kasus dan mendapatkan vaksin VAR.
Tahun
2008 ditemukan 4 kasus, di desa Hajimena 2 kasus, desa
pemanggilan 1 kasus, desa Krawangsari 1 kasus, tahun 2009
ditemukan 12 kasus di desa Hajimena 8 kasus, desa Sidosari 1
kasus, desa pemanggilan 2 kasus, dan desa
Krawangsari 1
kasus.
Menurut kelompok umur tahun 2007 ditemukan pada
kelompok umur 10-14 th ( 1 kasus ), kelompok umur 20-44
tahun (2 kasus), kelompok umur 45-55 tahun ( 1 kasus).tahun
2008 ditemukan pada kelompok umur 20-44 tahun. Tahun 2009
GHTR ditemukan pada kelompok umur < 5 tahun 1 kasus,
kelompok umur 5 15 thn 4 kasus dan pada kelompok umur >
15 tahun 7 kasus. Dan ditahun 2010 kasus GHTR ditemukan 9
kasus pada kelompok umur 1-4 tahun 2 kasus, kelompok umur
5-9 tahun 3 kasus, kelompok umur 10-14 tahun 2 kasus dan
kelompok umur 20-44 tahun 2 kasus. Seperti tampak pada
grafik dibawah ini :
Grafik 2.9 :Temuan Kasus GHTR
Puskesmas Hajimena Kec. Natar Tahun 2007-2010
12
10
8
6
4
2
0
4
2007
4
2008
12
2009
9
2010
j. Kusta
Kasus kusta tahun 2007 ditemukan di desa Muara Putih 1
kasus. Ditemukan pada kelompok umur 45-55 tahun. Untuk 3
tahun berikutnya yaitu tahun 2008, tahun 2009 dan tahun 2010
tidak ditemukan kasus kusta, hanya melanjutkan pengobatan
penderitan kusta pada tahun 2007.
Upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk mencegah
perluasan penyakit Kusta pada masyarakat luas adalah dengan
Tim SP2TP
18
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Tim SP2TP
19
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Gizi Buruk
800
3
682
728
600
400
252
238
2009
2010
200
1
0
0
2007
Tim SP2TP
2008
2009
2010
2007
20
2008
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2282
2556
2861
2674
40
27
30
2000
1500
14
20
1000
10
500
0
0
2007
2008
2009
2010
2007
2008
2009
2010
2.)
Tim SP2TP
21
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
41
2007
25
2008
24
2009
8
2010
DESA
2007
2008
2009
2010
JUMLAH
HAJIMENA
11
SIDOSARI
PEMANGGILA
N
MUARA PUTIH
10
KRAWANGSA
RI
TANJUNGSARI
12
16
16
27
13
65
4
5
6
PUSKESMAS
22
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2.3
Perencanaan
Rencana Tingkat Puskesmas tahun 2010 yang digunakan
sebagai acuan untuk membuat Perencanaan Tahunan. meskipun
telah dibuat suatu perencanaan untuk menentukan rencana
tahunan, masih sering ditemui berbagai kendala disaat akan
meng-Implementasikan kedalam kegiatan guna meningkatkan
cakupan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Ketidaksempurnaan dalam menyampaikan data yang ada di
lapangan disebabkan Sistem Informatika belum tersedia dengan
baik yang digunakan sehingga dapat mempengaruhi penilaian
terhadap Derajat Kesehatan Masyarakat ,sehingga masih
diperlukannya Perencanaan yang bersifat dari bawah ke atas
( bottom Up ).
2)
Tim SP2TP
23
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Tim SP2TP
24
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
4%
48%
Petani
Pns
35%
8%
4%
Buruh
Dagang
Swasta
Tim SP2TP
25
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Tim SP2TP
26
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Tim SP2TP
27
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
D.
ANALISIS KEPENDUDUKAN
1).
E.
Tenaga Medis
Tim SP2TP
28
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
c.
d.
Partisipasi Swasta
Partisipasi dari pihak swasta terhadap sektor kesehatan
mutlak diperlukan dalam rangka mendukung peningkatan
kesehatan masyarakat. Keterlibatan pihak swasta
dalam
sektor kesehatan diwilayah Puskesmas Hajimena adalah
antara berupa BPS /BP (5 bidan, 1 dr, 1 klinik pengobatan
Poltekes) . Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak
swasta dilaporkan setiap bulan kepada Puskesmas Hajimena.
Partisipasi dari pihak Puskesmas adalah berupa Bimtek ke
palayanan swasta tersebut mengenai masalah kesehatan yang
muncul berdasarkan laporan yang telah dibuat, manajemen
pencatatan dan pelaporan. Dengan partisipasi dari pihak
swasta diharapkan seluruh masyarakat akan mendapatakan
pelayanan kesehatan seoptimal mungkin.
e.
Tim SP2TP
29
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2.
3.
4.
II.
PERALATAN
MEDIS
Diagnostik Set
a. Puskesmas
b. Pustu
c. Poskesdes
Gigi dan Mulut
a. Dental Unit
b. Perawat gigi set
Laboratorium
a. Bahan habis pakai
Tindakan Medis set
a. Bidan/ KIA set
b. BP set
Non Medis
a. Cold Chain
b. Sanitarian
c. Swing fog
JUMLAH
KONDISI
BUTUH
BAIK
RUSAK
1set
3set
2set
2 set
-
1set
0
1set
0
1set
v
4
1
2
1
2
2
2
1
1
1
2
-
2
5
5
2
1
f. Ketersediaan Obat
Pemakaian obat pada periode tahun 2007-2010 terjadi
peningkatan,
distribusi penggunaan obat sesuai dengan
klasifikasi penyakit yang datang berkunjunga ke pelayanan
kesehatan yang ada diwilayah Puskesmas Hajimena baik di
Puskesmas induk, Pustu, Poskesdes maupun pelayanan yang
diberikan oleh Bidan di desa.
Diantara
berbagai
alternatif
yang
dilakukan
oleh
masyarakat, pengobatan penyakit dengan obatlah yang
dianggap sebagai intervensi yang paling banyak digunakan
dan merupakan pengobatan yang tepat dan murah, terutama
obat yang tersedia di Pelayanan Kesehatan terdekat, dalam hal
ini adalah di Puskesmas Hajimena.
Untuk cakupan penggunaan obat terbanyak di Puskesmas
Hajimena perbulan di tahun 2010 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tim SP2TP
30
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Jenis Obat
Paracetamol
CTM
GG
Vitamin B1
Kalk
Antasida
Amoxicillin
500
mg
Ibupropen
Amoxicillin
250
mg
Kotri 480 mg
Jumlah Pemakaian
Obat
659967
53200
43701
37883
37205
35028
28295
18,7
15,1
12,4
10,7
10,5
9,9
8,02
23128
15754
6,6
4,5
12565
3,5
352756
100
JUMLAH
g. Anggaran Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Hajimena Kecamatan
Natar berasal dari sumber keuangan yang berbeda. Sumber
anggaran yag diterima selama periode tahun 2007-2010,
digunakan untuk membiayai seluruh kegiataan program
kesehatan yang dijalankan di dalam maupun diluar gedung di
seluruh wilayah Puskesmas Hajimena. Adapun sumber
anggaran yang diterima seperti yang tampak pada tabel
dibawah ini :
Tabel 2.7 : Pembiayaan Sektor Kesehatan Menurut Sumber
Anggaran
Di Puskesmas Hajimena Kecamatan Natar Tahun 2007-2010
N
o
Sumber Biaya
ANGGARAN
KESEHATAN
BERSUMBER dari:
1
2
DAU
JAMKESMAS
Tim SP2TP
2008
2009
2010
27.980.000
89.723.000
26.560.000
175.750.00
8.245.000
185.100.00
8.120.000
138.825.0
31
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
0
133.801.19
4
0
8.120.000
Sisa saldo
3
3.962.577,-
DEKON.
*.
KIA
BOK
JAMKESDA
129.323.0
00
209.772.5
77
330.646.1
94
TOTAL ANGGARAN
KESEHATAN
00
86.423.17
8
0
0
18.000.00
0
25.971.50
0
277.339.6
78
Tim SP2TP
32
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
100
98
96
94
92
90
88
2007
2008
2009
2010
Tim SP2TP
33
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
100
80
60
40
20
0
2007
2008
2009
2010
Tim SP2TP
34
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
100
80
60
40
20
0
2007
2008
2009
2010
2007
2008
Tim SP2TP
35
2009
2010
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Tim SP2TP
36
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2010
37
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2009
Tim SP2TP
38
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2008
2009
2010
Tim SP2TP
39
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2.)
Jenis Vaksin
2007
2008
200
9
201
0
Hb < 7 hari
34.9
79,7
69,1
97,
4
BCG
100
97,4
97,6
99,
2
DPTHB3
98.05
98,2
93,5
100
Polio4
100
97,8
100
Campak
100
100
90,7
90,
2
100
Tim SP2TP
40
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
b. BIAS : Campak, DT , TT
Cakupan imunisasi pada anak sekolahberupa kegiatan BIAS
tahun 2007-2010 pada anak sekolah kelas I yaitu Imunisasi
Campak , DT dan TT , dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. 9 : Cakupan Imunisasi pada anak Sekolah Dasar
Di Puskesmas Hajimena Tahun 2007 2010
Jenis
Imunis
asi
Campak
2007
2008
2009
2010
96,8
99,6
98,3
98,3
DT
97,9
98,7
97,3
97,2
II
TT
97,9
98,7
97,9
97,2
III
TT
96,5
98,9
98,4
97,2
Kela
s
I
Tahun Pemberian
Jenis
Imunisasi
TT WUS
TT1 Bumil
100
53,1
61,3
TT2 Bumil
96
49
63,3
100
No
Tim SP2TP
41
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
NO
JENIS
PENYAKIT
MENULAR
JUMLAH
200
7
2008
2009
2010
1.
DBD
54
30
22
19
2.
Diare
956
768
870
978
3.
Campak
16
19
4.
TB Paru ( + )
Malaria Klinis
/(+)
16
12
15
12
54
66/4
52/5
15/4
5.
a. Program P2 Malaria.
Tim SP2TP
42
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2009
Tim SP2TP
43
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2010
c. Program P2 Diare.
Penanganan terhadap kasus diare dilakukan dengan
memberikan oralit dan infus. Tahun 2007 ditemukan kesakitan
diare sebesar 956 kasus (IR 24.8/oo), tahun 2008 angka
kesakitan diare 768 kasus (IR 19.4/oo), tahun 2009 ditemukan
870 kasus (IR 21.3/oo), dan tahun 2010 ditemukan 978 kasus
(IR 23,4/oo) seperti yang tampak pada grafik dibawah ini :
Tim SP2TP
44
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2009
Tim SP2TP
45
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2010
Tim SP2TP
46
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Bayi Balita tahun 2009 (24 ks ) dan 47 kasus pada tahun 2010.
Untuk temuan Pneumonia pada balita jauh dibawah target
( Target 2007 : 453, tahun 2008 : 464, tahun 2009 : 481, dan
tahun 2010 : 492).
2007
2008
2009
2010
2007
2008
2009
Tim SP2TP
47
2010
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Tim SP2TP
48
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2.)
Tim SP2TP
49
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
INDIKATOR KEGIATAN
2007
2008
2009
2010
4526
4636
4814
4916
2.
4526
4636
4814
4916
3.
2393
2659
2905
2708
4.
1940
2130
2337
2193
5.
100%
100%
100 %
100%
6.
D/S
57,4%
60,3%
7.
D/K
57,4%
60,3%
8.
N/S
45,9%
48,5%
9.
N/D
52.9
%
52.9
%
42.9
%
81.1
%
80,1%
80,4
%
55,2
%
55,1
%
44,6
%
80,9
%
NO
1.
Tim SP2TP
50
Su
be
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
b.
2007
Tim SP2TP
2008
51
2009
2010
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2008
2009
2010
Tim SP2TP
52
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
110
100
90
80
2007
2008
2009
2010
2008
2009
2010
Tim SP2TP
53
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2010
2007
2008
2009
Tim SP2TP
54
2010
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Jamkesmas
Umum
Kunjungan Puskesmas
Sumber : Laporan LB 1, SP2TPPusk. Hajimena
5.)
60
14.5
2007
19.1
16.7
2008
2009
Tim SP2TP
55
70
15.7
2010
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
6.)
Tahun Pemeriksaan
2007
2009
2010
7392
8956
2880
5388
4015
2147
71,6
74.5
7392
8956
2880
5388
4015
2129
72
73.9
7392
8956
2880
4661
4015
2124
72,0
3
73.8
67
73
58
2008
74
78,9
69
Tim SP2TP
56
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Tim SP2TP
57
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Perilaku Kesehatan
a.
2007
2008
2009
2010
Tim SP2TP
58
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2007
2008
2009
2010
Cakupan
Pertolong
an
Tim SP2TP
2007
Ab
2008
Abs
59
2009
Abs
2010
Abs
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
persalina
n
1.
Linakes
2.
Dukun
s
892
53
92.
1
5.4
8
884
9
89,
2
0,9
848
92,2
734
95.9
12
1,3
1.6
Tim SP2TP
60
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
CAKUP
AN
1
2
3
Batra
Kosalkes
Toga
SASARA
N
166
152
131
Tahun 2010
TDK
TERDAFT
TERDAFT
AR
AR
17
149
68
84
0
131
Tim SP2TP
61
DIBINA
17
0
13
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
Jenis Pemeriksaan
Tahun 2010
Hb Bumil
Sputum BTA
127
3
4
Darah Malaria
Urine
+Kehamilan
15
962
Rutin
62
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
h. Penyuluhan Napza
Sebagian dari masyarakat memiliki kebiasan yang kurang
baik antara lain perilaku merokok atau menggunakan Napza. Di
Puskesmas hajimena belum ada data khusus mengenai perilaku
merokok masyarakat dan perilaku penggunaan Napza oleh
masyarakat, sehingga tidak dapat diketahui data masyarakat
Hajimena yang memiliki perilaku tersebut.
i. Cakupan Desa Siaga/ Kelurahan siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan
mengatasi
masalah-masalah
kesehatan,
bencana
dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa Siaga Aktif
adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai
pemberi pelayanan kesehatan Dasar, penanggulangan bencana
dan kegawat daruratan, surveilans berbasis masyarakat yang
meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit berbasis
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya mamopu
untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Poskesdes sebagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka upaya
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa. Pelayanan Kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kewenangan bidan penanggungjawab
poskesdes, selanjutnya dirujuk ke pustu atau Puskesmas apabila
tidak bisa ditangani. Surveilans penyakit yang berbasis
masyarakat adalah upaya pengamatan dan pencatatan yang
dilakukan oleh masyarakat (kader, bidan/perawat) tentang
kejadian penyakit yang dapat mengancam kesehatan
penduduk/masyarakat.
Pemantaun pertumbuhan adalah sebagau upaya yang
dilakukan oleh kader untuk mengetahui kader untuk
mengetahui berat badan balita setiap bulannya untuk
mendeteksi secara dini pertumbuhan balita (D/S). Masyarakat
berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah masyarakat
dimana masyarakatnya menerapkan perilaku hidup besih dan
sehat.
Cakupan desa siaga di Puskesmas Hajimena tahun 2010
adalah dengan jumlah Poskesdes yang dimiliki yaitu sejumlah 2
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) maka jumlah desa Siaga yang
adalah 2 desa.
Tim SP2TP
63
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
2008
2009
2010
Tim SP2TP
IUD
Sunti
k
Impla
n
MOP/M
OW
Pil
Kondo
m
0,5
64,0
1,3
0,0
31,2
3,1
0,4
59,2
1,4
0,1
19,7
2,0
64
Puskesmas Hajimena
Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun 2016
200
9
201
0
0,4
5,9
2,3
0,1
11,9
4,0
1,9
48,8
7,5
0,2
15,6
3,1
c) Peserta KB Aktif
Cakupan pencapaian peserta KB Aktif terhadap PUS
cenderung fluktuatif naik turun, trand cakupan dan pola
penggunaan alat kontraasepsi peserta KB Aktif dapat dilihat
pada grafik dibawah ini :
Grafik 2.37: Kepesertaan KB Aktif
Puskesmas Hajimena Kec. Natar Tahun 2007-2010
2007
2008
2009
2010
Tim SP2TP
65