KOMPLIKASI KARDIOVASKULER
A. Pengertian.
Penyebab kesakitan dan kematian utama pada pasien DM (baik DM tipe 1
ataupun DM tipe 2) adalah Penyakit Jantung Koroner, yang merupakan salah
satu penyulit makrovaskuler pada diabetes mellitus. Penyulit makrovaskuler ini
bermanifestasi sebagai arterosklerosis dini yang dapat mengenai organ-organ
vital (jantung, otak). Penyebab arteroseklerosis pada pasien DM tipe-2 bersifat
multifaktoral, melibatkan interaksi kompleks dari berbagai keadaan seperti
hiperglikemia, hiperlipidemia, stres oksidatif, penuaan dini, hiperinsulinemia,
dan/ atau hiperproinsulinemia serta perubahan-perubahan dalam proses koagulasi
dan fibrolisis.
Pada pasien DM resiko payah jantung kongestif meningkat 4-8 kali.
Peningkatan resiko ini tidak hanya disebabkan karena penyakit jantung iskemik,
diketahui bahwa pasien DM dapat pula mempengaruhi otot jantung secara
independen.
B. Patofisiologi.
Arteroseklerosis dini arteri
koroner
Fibrosis interstisial
Pembentukan kolagen
Hipertropi sel-sel otot jantung.
Gangguan pengeluaran
kalsium dari sitoplasma
Prubahan struktur troponin T
Peningkatan aktifitas piruvat
kinase.
Kardiomiopati restriktif
Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan
pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama,
takikardi, perubahan tekanan darah
Integritas Ego
Stress, ansietas
Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat
badan, haus, penggunaan diuretik.
Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia,gangguan penglihatan.
Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi /
tidak)
Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
2. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri dada b/d iskemik skunder terhadap penurunan aliran darah
koroner.
2. Resiko penurunan curah jantung b/d penurunan kontraktilitas
miokardio.
3. Intervensi keperawatan
DX I : Nyeri dada b/d iskemik skunder terhadap penurunan aliran darah
koroner.
Tujuan : nyeri berkurang sampai dengan hilang.
Rencana tindakan:
1. Kaji vital sign.
2. Ukur tingkat nyeri dengan sekala 0-10.
3. Kolaborasi untuk pemasangan O2
4. Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
5. Kolaborasi untuk rekam jantung/ ECG.
Rasional :
1. Rasa nyeri yang kuat akan terjadi peningkatan nadi dan tekanan
darah.
2. Untuk mengetahui ambang nyeri pasien.
3. Penurunan aliran darah ke jantung menyebabkan suplai O2 menurun.
4. Untuk mengurangi rasa nyeri, agar tidak terjadi syok neurogenik.
5. Untuk mengetahui kelainan jantung.
Tikfi andriani DIV KMB kepeminatan keperawatan DM dan edukator
4