Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah:

Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan
penyakit lainnya seperti anemia, kehamilan, dan kondisi ketidakseimbangan

metabolik (hiperglikemia, hipoglikemia, dll).


Pencitraan
Pencitraan fossa posterior penting dilakukan jika terdapat kecurigaan adanya
vertigo sentral.
o MRI adalah pencitraan terpilih, terutama untuk mendiagnosis infark,
perdarahan, tumor, dan lesi substansi alba seperti sklerosis mutiple.
o CT scan dengan potongan hingga ke fossa posterior dapat digunakan
jika tidak tersedia MRI. CT Scan terbatas karena resolusi yang lebih
buruk dan adanya artifak tulang.
o Angiografi intraarterial dahulu digunakan untuk mendiagnosis oklusi
di sistem vertebrobasilar. Namun, sekarang telah berkembang CT
angiografi, MRA, dan Doppler USG menggantikan angiografi
intrarterial.

Perbandingan CT Scan (kanan) dan MRI (kiri) dalam Pencitraan Perdarahan


Serebelar di Fossa Posterior

Pemeriksaan penunjang lainnya adalah:

Elektrokardiografi (EKG) digunakan untuk melihat adanya fibrilasi atrium

atau disaritmia lainnya dan bukti adanya infark myocardial akut.


Tes kalori dan Elektronystagmografi (ENG) digunakan untuk melokalisasi lesi

di apparatus vestibukar atau di nukleus saraf vestibular.


Audiometri dan Brain Auditory Evoked Response (BAER)

DIAGNOSIS
Diagnosis vertigo sentral ditegakkan dengan:
1.
2.
3.
4.

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Neurologis
MRI

napmMaESAMRBPKv beotkurnmgsjPdaioeIktgunrmafvoielkugrandsleigrDnausi xradogvHstnmei lasu tmeipbnrs autkirslvea frtsepmiubs a lt rna bof nrpmourasml ta l w a l
GVm
Alur diagnosis Vertigo

PENATALAKSANAAN
Penatalaksaan vertigo sentral ditujukan kepada penyakit penyebab.
Penatalaksanaan awal:

Penatalaksanaan tanda-tanda vital


Keseimbangan cairan, elektrolit, dan gizi

o Pemasangan infus untuk merehidrasi pasien


o Kalori 25 kkal/kgBB/hari
Pemberian obat-obat simptomatik
Tirah baring

Penatalaksanaan stroke iskemik:

Terapi thrombolisis diberikan melalui kateter intrarterial ke dekat sumbatan,


atau secara intravena dalam tiga jam setelah onset gejala dan tidak ada

kontraindikasi.
Sebelum memberikan terapi thrombolitik, perhatikan beberapa hal terutama

resiko terjadinya perdarahan intraserebral, seperti:


o Operasi mayor dalam 10 hari terakhir
o Hipertensi berat
o Adanya perdarahan akut atau edema pada CT Scan
o Perbaikan gejala yang cepat
Keputusan untuk memberikan terapi thrombolitik dibuat setelah konsultasi
neurologis langsung dan dengan persetujuan pasien, setelah pasien diberi
penjelasan lengkap dan jelas.

Penatalaksanaan stroke perdarahan:

Penelitian menyatakan bahwa pemberian recombinant activated factor VII


jika diberikan dalam 4 jam setelah onset gejala, mungkin berguna. Namun
penelitian selanjutnya, khususnya untuk perdarahan serebelum, diperlukan.

Penatalaksanaan pasien dengan gangguan kesadaran dan perburukan gejala:

Pasien yang lethargi dan dengan gangguan kesadaran membutuhkan


pengawasan ketat, mencakup observasi secara langsung, elektrokardiogram,

dan monitor pulse oxymetry.


Pasien dengan gangguan kesadaran dan perburukan gejala membutuhkan
intervensi yang cepat untuk meminimalisasi edema dan kompresi batang otak

Hal yang dapat dilakukan diantaranya:


o Intubasi endotrakeal untuk menjaga jalan

nafas, mengontrol

pernafasan, dan untuk terapi hiperventilasi


o Memberikan obat-obat dieresis seperti manitol dan furosemide
o Memberikan kortikosterois seperti dexamethason
PROGNOSIS
Prognosis pasien dengan vertigo sentral sangat bervariasi, bergantung dari penyakit
yang mendasari. Namun, kemajuan bedah saraf memperbaiki prognosis beberapa
kondisi Serius. Prognosis pasien dengan infark arteri vertebral atau basilar adalah
buruk. Prognosis pasien dengan perdarahan serebelum spontan adalah buruk.

Anda mungkin juga menyukai