Anda di halaman 1dari 8

Kajian

Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi


Maluku

2015

iii
KERANGKA ACUAN
KERJA

KAJIAN NILAI PEROLEHAN AIR PROVINSI MALUKU

LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup,

terutama manusia. Tanpa air, manusia mustahil dapat bertahan hidup. Air banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk kegiatan konsumsi, sanitasi,
produksi, rekreasi, dan lain sebagainya. Disisi lain, kita sering bersikap menerima air
sebagai sesuatu yang ada begitu saja tanpa mempertanyakannya (take it for granted)
menjadikan kita sering bersikap acuh dan kurang menyadari (aware) peran penting air bagi
kehidupan.
Kontribusi air terhadap pembangunan ekonomi dan sosial juga sangat vital. Awal
peradaban manusia dan lahirnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi juga dimulai dari
sumber-sumber air, seperti sungai dan mata air. Secara sosial dan budaya, salah satu contoh
peran penting air dapat dilihat dalam kehidupan umat beragama dimana penggunaan air
tidak terlepas dalam setiap kegiatan keagamaan. Seiring bertambahnya penduduk dan
eskalasi pembangunan ekonomi, fungsi ekonomi dan sosial sumberdaya air sering
terganggu karena semakin kritisnya suplai air, sementara permintaan terus meningkat.
Bahkan jika dilihat dari sisi geopolitik, para ahli memprediksi bahwa air akan menjadi
sumber konflik di abad 21 ini. Hal ini disebabkan meski secara geofisika sumberdaya air
dikatakan melimpah, hanya sebagian kecil saja yang bisa dimanfaatkan secara langsung.
Berdasarkan kenyataan, air tanah dan air permukaan masih merupakan andalan
utama sebagai sumber air bersih bagi masyarakat baik untuk keperluan rumah tangga
sederhana yang bersifat tidak komersial maupun untuk keperluan komersial misalnya
industri, perhotelan, perkantoran umum atau perdagangan, pemukiman mewah, pertanian,
perikanan, peternakan,dan lainnya.
Peningkatan pengambilan dan pemanfaatan air tanah dan air permukaan tersebut
lama kelamaan akan menimbulkan dampak lingkungan. Di daerah perkotaan dan kawasan
industri pemanfaatan air tanah dengan intensitas tinggi mengakibatkan berkurangnya air
tanah sehingga sering menimbulkan konflik diantara pengambil air tanah. Secara alarni, air
tanah dan air permukaan tidak dibatasi oleh batas wilayah administrasi maupun batas
kepemilikan lahan, sehingga air merupakan sumberdaya alam milik bersama artinya

KERANGKA ACUAN KERJA |

Kajian
Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi
Maluku

2015

iii pada tempat lain di sekitamya. Karena


pemanfaatan di suatu tempat akan berpengaruh

besamya pemanfaatan air tanah ataupun air permukaan tidak sama, maka demi keadilan
pengambil dengan volume yang lebih besar pada prinsipnya harus memberikan
kompensasi kepada pengambil yang volume pemanfaatannya lebih kecil. Kompensasi
tersebut diwujudkan dalam bentuk pajak pemanfaatan air tanah yang penghitungannya
berdasarkan nilai perolehan air dari pemanfaatan air tanah ataupun air permukaan.
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, point penting dalam penetapan
pajak pemanfaatan air (baik itu air permukaan ataupun air tanah) adalah dengan
menetapkan nilai perolehan air. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kajian dan studi dalam
menentukan Nilai Perolehan Air itu sendiri mengingat kondisi penggunaan dan
pemanfaatan air di Provinsi Maluku memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan
daerah-daerah lain di Indonesia (khususnya di Pulau Jawa). Adapun dengan melakukan
kajian/studi Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku ini, diharapkan dapat
menjadi sebuah dasar bagi pemungutan kompensasi terhadap para pengguna air di Provinsi
Maluku yang tepat guna sesuai dengan pemanfaatan air yang dilakukan oleh masingmasing pengguna tersebut
2

MAKSUD DAN TUJUAN

2.1

Maksud
Maksud utama dari kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi

Maluku ini adalah untuk melakukan sebuah kajian terhadap pola pemanfaatan air (baik itu
air tanah maupun air permukaan) yang terdapat di Provinsi Maluku sebagai dasar
penetapan Nilai Perolehan Air
2.2

Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi

Maluku ini antara lain adalah sebagai berikut


1. Melakukan inventarisasi sumber daya air yang terdapat di Provinsi Maluku,baik itu
air permukaan maupun air tanah
2. Melakukan kajian terhadap pola penggunaan air oleh masyarakat di Provinsi
Maluku
3. Menetapkan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku (9 Kabupaten dan 2 Kota)
sebagai dasar bagi pelaksanaan kebijakan fiskal berupa Pajak Pemanfaatan Air
Bawah Tanah dan Air Permukaan
KERANGKA ACUAN KERJA |

Kajian
Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi
Maluku

2015

iii bagi pelaksanaan kebijakan fiskal, sebagai


4. Menyusun standar dan pedoman teknis

turunan/implementasi dari kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di


Provinsi Maluku
3

SUMBER PENDANAAN
Sumber pendanaan bagi kegiatan ini adalah APBD-P tahun 2016 di bawah

wewenang Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi
Maluku, dengan nilai anggaran sebesar Rp 574.000.000 (lima ratus tujuh puluh empat juta
rupiah)
4

RUANG LINGKUP

4.1

Ruang Lingkup Wilayah


Kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku akan

dilaksanakan di Provinsi Maluku, termasuk di dalamnya 9 Kabupaten dan 2 Kota sebagai


ruang lingkup studi/kajian yang terdiri dari
1. Kota Ambon
2. Kabupaten Maluku Tengah
3. Kabupaten Seram Bagian Barat
4. Kabupaten Seram Bagian Timur
5. Kabupaten Buru
6. Kabupaten Buru Selatan
7. Kota Tual
8. Kabupaten Maluku Tenggara
9. Kabupaten Maluku Tenggara Barat
10. Kabupaten Maluku Barat Daya
11. Kabupaten Kepulauan Aru

KERANGKA ACUAN KERJA |

Kajian
Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi
Maluku

2015

iii

Gambar 1 Ruang Lingkup Wilayah Kegiatan

4.2

Ruang Lingkup Kegiatan


Beberapa lingkup kegiatan yang menjadi tanggung jawab pihak konsultan terkait

dengan kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku antara lain
1. Persiapan Pekerjaan
a. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan, termasuk di dalamnya melakukan
koordinasi tim untuk pelaksanaan kegiatan, penyepakatan rencana kerja dan
metodologi pelaksanaan kegiatan, sampai dengan pengumpulan data dan
informas
b. Melakukan konsolidasi dengan semua pemangku kepentingan dalam proses
penyamaan tujuan dan rencana kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air
di Provinsi Maluku.
c. Output:
i. Rencana kerja dan metodologi pelaksanaan kegiatan
ii. Data dan Informasi yang diperlukan
iii. Desain pengumpulan data dan informasi
2. Melakukan identifikasi potensi dan permasalahan
a. Melakukan identifikasi terhadap pengelolaan sumber daya air di masing-masing
Kabupaten Kota, meliputi.

KERANGKA ACUAN KERJA |

Kajian
Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi
Maluku

2015

i. Inventarisasi sumber dayaiiiair di masing-masing Kabupaten Kota, baik


itu air tanah maupun air permukaan
ii. Identifikasi pola penggunaan sumber daya air di masing-masing
Kabupaten Kota
b. Melakukan identifikasi serta penyusunan sekilas review penyedia jasa layanan
air (baik PDAM maupun Non PDAM) di masing-masing Kabupaten Kota
c. Melakukan identifikasi terhadap permasalahan seputar Sumber Daya Air yang
terdapat di masing-masing Kabupaten Kota
3. Melakukan analisis
Melakukan analisis terkait penetapan Nilai Perolehan Air di Provinsi Maluku atau
di masing-masing Kabupaten Kota (mengingat Nilai Perolehan Air bisa jadi
berbeda untuk masing-masing wilayah), dengan menggunakan kriteria penetapan
sesuai dengan KEPMEN Sumber Daya Mineral Nomor 1451 K/0/MEM/2000,
Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Bidang
Pengelolaan Air bawah Tanah, yang terdiri dari
a. Lokasi/Zona Air
b. Kualitas Air
c. Sumber Alternatif
d. Jenis Sumber
e. Volume Pengambilan
f. Tujuan Pemanfaatan Air
4. Rapat Pembahasan Laporan
yaitu Penyedia Jasa melakukan ekspose dan pembahasan kepada pihak Pemerintah
Provinsi serta menjaring masukan penyempurnaan.
5

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Kajian Penetapan Nilai Perolehan Air di

Provinsi Maluku ini adalah 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kerja setelah
SPMK ditandatangani/ditetapkan
6

TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang terlibat di dalam pelaksanaan pekerjaan ini memiliki tugas dan

kontribusi yang seimbang pada setiap tahap kegiatan.


Tugas dan kontribusi masing-masing tenaga ahli ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Susunan Tenaga Ahli

KERANGKA ACUAN KERJA |

Kajian
Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi
Maluku

N
o
1.

2015

Requirement

Posisi
Team Leader

iii

Uraian Tugas

Memiliki sertifikat
keahlian Perencana Sumber Daya
Air
Memiliki

pendidikan minimal S1 Teknik


Sipil/Pengairan
Memiliki

pengalaman dalam perencanaan


embung/bendungan selama 5 (lima)
tahun

2.

Ahli

Management
Sumber Daya
Air

Memiliki srtifikat
keahlian Perencana Sumber Daya
Air
Memiliki

pendidikan minimal S1 Teknik


Sipil/Pengairan

3.

Ahli
Hidrologi

Memiliki sertifikat
keahlian Perencana Sumber Daya
Air
Memiliki
pendidikan minimal S1 Teknik

Pengairan

4.

Ahli

Lingkungan

Memiliki sertifikat
keahlian geologi
Memiliki
pendidikan minimal S1 Teknik

Bertanggung
jawab atas koordinasi pelaksanaan
seluruh kegiatan bantuan teknis.
Bertanggung
jawab atas penyelesaian seluruh
pekerjaan kegiatan.
Memonitor
seluruh kemajuan pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh para
tenaga ahli dan asisten.
Bertanggung
jawab langsung terhadap kualitas
produk perencanaan pekerjaan.
Bertanggung
jawab atas penyusunan tahapan
pelaksanaan seluruh laporan
pekerjaan yang harus dihasilkan.
Menyusun dan
mengarahkan program kerja untuk
masing-masing wilayah
perencanaan beserta pelaporannya
yang harus dipenuhi oleh seluruh
tim.
Menganalisis dan
merangkum berbagai analisis
perhitungan yang telah dilakukan
oleh seluruh staf ahli di masing
masing wilayah perencanaan,
sehingga menghasilkan kualitas
produk seperti yang telah
ditetapkan.
Mengidentifikasi
potensi sumberdaya air dan pola
penggunaan nya di masing-masing
wilayah kajian.
Selalu
berkoordinasi dengan Team Leader
dalam setiap pengambilan
keputusan di masing-masing
wilayah pekerjaan.
Bertanggung
jawab terhadap pekerjaan analisis
dan penyusunan kebijakan dalam
bidang sarana dan prasarana air
minum
Belalu
berkoordinasi dengan Team Leader
dalam setiap pengambilan
keputusan di masing-masing
wilayah pekerjaan.
Bertanggung
jawab terhadap pekerjaan analisis
dan penyusunan kebijakan dalam
yang berkaitan dengan aspek
lingkungan

KERANGKA ACUAN KERJA |

Kajian
Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi
Maluku

N
o

2015

Requirement

Posisi

iii

Lingkungan/Pengairan/Sipil

Uraian Tugas

Ahli
Ekonomi
Wilayah

Memiliki
pendidikan minimal S1 Ekonomi
Pembangunan

Ahli Hukum

Tenaga
Pendukung

Memiliki

pendidikan minimal S1 Hukum dan


pernah memiliki pengalaman untuk
menyusun dokumen kebijakan
publik

Selalu
berkoordinasi dengan Team Leader
dalam setiap pengambilan di
masing-masing wilayah pekerjaan.
Menganalisis
kajian lingkungan implikasi dari
rencana pengembangan
infrastruktur PU/CK yang
kemungkinan terjadi di masingmasing wilayah pekerjaan.
Bertanggung
jawab terhadap pekerjaan analisis
dan penyusunan kebijakan dalam
bidang Ekonomi Pembangunan
serta masalah kebijakan
pengembangan ekonomi di masingmasing wilayah pekerjaan.
Mengidentifikasik
asi dan merencanakan metode
penyusunan dan analisis
ekenomi/pembiayaan
pembangunan di masing-masing
wilayah pekerjaan.
Melakukan
analisis keuangan dan peningkatan
kapasitas keuangan di masingmasing wilayah pekerjaan.
Selalu
berkoordinasi dengan Team Leader
dalam setiap pengambilan
keputusan di masing-masing
wilayah pekerjaan.
Bertanggung
jawab terhadap ekerjaan analisis
dan penyusunan materi dokumen
Kebijakan Publik
Berkoordinasi
dengan Team Leader dan juga
stakeholder terkait bidang hukum
terkait tata laksana dan
implementasi kebijakan

Surveyor
Ahli Komputer
Admin

PELAPORAN
Konsultan diwajibkan menyerahkan laporan kepada Pejabat Pembuat Komitmen

yang dibuat dengan kertas A4 dalam bahasa Indonesia dengan jenis, jumlah dan waktu
penyerahan ditetapkan sebagai berikut :

KERANGKA ACUAN KERJA |

Kajian
Penetapan Nilai Perolehan Air Provinsi
Maluku

2015

iii
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan diserahkan pada minggu kedua bulan pertama, Laporan

Pendahuluan dibuat dalam rangkap 5 (lima), berisi diantaranya :


a. Metodologi pelaksanaan pekerjaan
b. Struktur organisasi peleksanaan,jadwal pelaksanaan pekerjaan
c. Hasil investarisasi dan data yang diperoleh
Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum
bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Maluku, tempat dan waktu akan
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam presentasi laporan pendahuluan
konsultan harus membuat laporan ringkasannya untuk dibagikan ke peserta
presentasi yang jumlahnya ditentukan kemudian oleh direksi pekerjaan.
2. Laporan Akhir Sementara
Laporan Akhir Sementara dibuat rangkap proyek 5 (lima) buku berisi antara lain
sebagai berikut :
a. Hasil semua kajian perhitungan potensi sumberdaya air
b. Hasil semua kajian penggunaan sumberdaya air
c. Hasil semua disemenasi dengan pihak
d. kesimpulan dan saran
Laporan Akhir Sementara dikumpulkan pada minggu kedua bulan kedua dan
dipresentasikan sebelum masa kontrak pekerjaan ini berakhir kepada pihak yang
akan ditentukan oleh direksi pekerjaan dan harus dibuat ringkasan (summary) untuk
bahan presentasi.
3. Laporan Akhir
laporan Akhir dibuat sebanyak 5 (lima) buku. Laporan akhir merupakan
penyempurnaan dari Laporan Akhir Sementara setelah dipresentasikan dan
dikumpulkan pada akhir bulan kedua.
4. CD File dan Foto Dokumentasi
Semua file laporan perencanaan beserta file gambar perencanaan dikumpulkan jadi
satu dan dimasukan ke dalam CD sebanyak 5 (lima) keping, juga foto-foto yang
dicetak dibuat sebagai informasi tambahan yang diperlukan untuk memperjelas
hasil pelaksanaan pekerjaan. Foto-foto tersebut dimasukan dalam album dan
diserahkan kepada Direksi sebanyak 5 (lima) album.

KERANGKA ACUAN KERJA |

Anda mungkin juga menyukai