Anda di halaman 1dari 11

TEORI, RUANG LINGKUP & SEJARAH ARSITEKTUR

Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level
makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro
yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasilhasil proses perancangan tersebut.
Ruang

Lingkup

dan

Keinginan

Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura (yang merupakan sumber tertulis paling tua
yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika
(Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan
sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang
melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi,
estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya
sudah
mencakup
baik
unsur
estetika
maupun
psikologis.
Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni,
teknologi, humaniora, politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, "Arsitektur
adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu
dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun menambahkan bahwa
seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang
utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi strukturalisme,
post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang
mempengaruhi
arsitektur.
Teori

dan

Praktek

Pentingnya teori untuk menjadi rujukan praktek tidak boleh terlalu ditekankan, meskipun banyak
arsitek mengabaikan teori sama sekali. Vitruvius berujar: "Praktek dan teori adalah akar arsitektur.
Praktek adalah perenungan yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuah proyek atau
pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversi bahan bangunan dengan cara yang terbaik.
Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahan bangunan menjadi
hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpraktek tanpa
dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih.
Sementara arsitek yang berteori tanpa berpraktek hanya berpegang kepada "bayangan" dan
bukannya substansi. Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktek, ia memiliki senjata
ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya
dalam
pelaksanaan".
Sejarah
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif,
keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur
prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju
dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek, arsitektur berkembang
menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan
sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia
semata-mata melanjutkan tradisi. Arsitektur Vernakular lahir dari pendekatan yang demikian dan
hingga
kini
masih
dilakukan
di
banyak
bagian
dunia.
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian timbullah surplus
produksi, sehingga masyarakat rural berkembang menjadi masyarakat urban. Kompleksitas
bangunan dan tipologinya pun meningkat. Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan
dan jembatan pun berkembang. Tipologi bangunan baru seperti sekolah, rumah sakit, dan sarana
rekreasi pun bermunculan. Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di dalam masyarakat.
Gaya-gaya arsitektur berkembang, dan karya tulis mengenai arsitektur mulai bermunculan. Karyakarya tulis tersebut menjadi kumpulan aturan (kanon) untuk diikuti khususnya dalam
pembangunan arsitektur religius. Contoh kanon ini antara lain adalah karya-karya tulis oleh
Vitruvius, atau Vaastu Shastra dari India purba. Di periode Klasik dan Abad Pertengahan Eropa,
bangunan bukanlah hasil karya arsitek-arsitek individual, tetapi asosiasi profesi (guild) dibentuk
oleh
para
artisan
/
ahli
keterampilan
bangunan
untuk
mengorganisasi
proyek.
Pada masa Pencerahan, humaniora dan penekanan terhadap individual menjadi lebih penting

daripada agama, dan menjadi awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada
arsitek-arsitek individual - Michaelangelo, Brunelleschi, Leonardo da Vinci - dan kultus individu pun
dimulai. Namun pada saat itu, tidak ada pembagian tugas yang jelas antara seniman, arsitek,
maupun insinyur atau bidang-bidang kerja lain yang berhubungan. Pada tahap ini, seorang
seniman pun dapat merancang jembatan karena penghitungan struktur di dalamnya masih bersifat
umum.
Bersamaan dengan penggabungan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu (misalnya engineering),
dan munculnya bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, seorang arsitek menggeser fokusnya
dari aspek teknis bangunan menuju ke estetika. Kemudian bermunculanlah "arsitek priyayi" yang
biasanya berurusan dengan bouwheer (klien)kaya dan berkonsentrasi pada unsur visual dalam
bentuk yang merujuk pada contoh-contoh historis. Pada abad ke-19, Ecole des Beaux Arts di
Prancis melatih calon-calon arsitek menciptakan sketsa-sketsa dan gambar cantik tanpa
menekankan konteksnya.
Sementara itu, Revolusi Industri membuka pintu untuk konsumsi umum, sehingga estetika menjadi
ukuran yang dapat dicapai bahkan oleh kelas menengah. Dulunya produk-produk berornamen
estetis terbatas dalam lingkup keterampilan yang mahal, menjadi terjangkau melalui produksi
massal. Produk-produk sedemikian tidaklah memiliki keindahan dan kejujuran dalam ekspresi dari
sebuah
proses
produksi.
Ketidakpuasan terhadap situasi sedemikian pada awal abad ke-20 melahirkan pemikiran-pemikiran
yang mendasari Arsitektur Modern, antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk 1907) yang
memproduksi obyek-obyek buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik merupakan titik lahirnya
profesi dalam bidang desain industri. Setelah itu, sekolah Bauhaus (dibentuk di Jerman tahun 1919)
menolak masa lalu sejarah dan memilih melihat arsitektur sebagai sintesa seni, ketrampilan, dan
teknologi.
Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktekkan, ia adalah sebuah pergerakan garda depan dengan
dasar moral, filosofis, dan estetis. Kebenaran dicari dengan menolak sejarah dan menoleh kepada
fungsi yang melahirkan bentuk. Arsitek lantas menjadi figur penting dan dijuluki sebagai "master".
Kemudian arsitektur modern masuk ke dalam lingkup produksi masal karena kesederhanaannya
dan
faktor
ekonomi.
Namun, masyarakat umum merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitektur modern pada
tahun 1960-an, antara lain karena kekurangan makna, kemandulan, keburukan, keseragaman,
serta dampak-dampak psikologisnya. Sebagian arsitek menjawabnya melalui Arsitektur PostModern dengan usaha membentuk arsitektur yang lebih dapat diterima umum pada tingkat visual,
meski dengan mengorbankan kedalamannya. Robert Venturi berpendapat bahwa "gubuk berhias /
decorated shed" (bangunan biasa yang interior-nya dirancang secara fungsional sementara
eksterior-nya diberi hiasan) adalah lebih baik daripada sebuah "bebek / duck" (bangunan di mana
baik bentuk dan fungsinya menjadi satu). Pendapat Venturi ini menjadi dasar pendekatan
Arsitektur
Post-Modern.
Sebagian arsitek lain (dan juga non-arsitek) menjawab dengan menunjukkan apa yang mereka
pikir sebagai akar masalahnya. Mereka merasa bahwa arsitektur bukanlah perburuan filosofis atau
estetis pribadi oleh perorangan, melainkan arsitektur haruslah mempertimbangkan kebutuhan
manusia sehari-hari dan menggunakan teknologi untuk mencapai lingkungan yang dapat
ditempati. Design Methodology Movement yang melibatkan orang-orang seperti Chris Jones atau
Christopher Alexander mulai mencari proses yang lebih inklusif dalam perancangan, untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Peneilitian mendalam dalam berbagai bidang seperti perilaku,
lingkungan, dan humaniora dilakukan untuk menjadi dasar proses perancangan.
Bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin
daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional dalam
pengerjaannya. Inilah keadaan profesi arsitek sekarang ini. Namun demikian, arsitek individu
masih disukai dan dicari dalam perancangan bangunan yang bermakna simbol budaya. Contohnya,
sebuah museum senirupa menjadi lahan eksperimentasi gaya dekonstruktivis sekarang ini, namun
esok hari mungkin sesuatu yang lain.
Kesimpulan
bangunan adalah produksi manusia yang paling kasat mata. Namun, kebanyakan bangunan masih
dirancang oleh masyarakat sendiri atau tukang-tukang batu di negara-negara berkembang, atau
melalui standar produksi di negara-negara maju. Arsitek tetaplah tersisih dalam produksi
bangunan. Keahlian arsitek hanya dicari dalam pembangunan tipe bangunan yang rumit, atau

bangunan yang memiliki makna budaya / politis yang penting. Dan inilah yang diterima oleh
masyarakat umum sebagai arsitektur. Peran arsitek, meski senantiasa berubah, tidak pernah
menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri. Selalu akan ada dialog antara masyarakat
dengan sang arsitek. Dan hasilnya adalah sebuah dialog yang dapat dijuluki sebagai arsitektur,
sebagai
sebuah
produk
dan
sebuah
disiplin
ilmu.
Pembagian

Arsitektur

Arsitektur Modern
Sepanjang sejarah manusia, Arsitektur hanya mengalami satu kali perubahan yang mendasar,
yaitu di saat hadirnya Arsitektur Modern Sampai dengan masa Neo-klasik abad ke-19, Arsitektur
dianggap sebagai pengetahuan kesenian, yaitu seni bangunan. Artinya Arsitektur dianggap
sebagai suatu olah rasa yang dibuat berdasarkan perasaan sebagai sumber idenya dan tidak ada
rumusnya.
Merintis Modern, Di pertengahan abad ke-18, tahun 1750-an di Perancis, muncul orang-orang yang
berambisi untuk menghasilkan Arsitektur dengan menggunakan akal dan idenya sebagai sumber
idenya, bukan seni dengan perasaan.
Beberapa nama tersebut adalah :
1.
Boulle
2.
Blondel,
3.
Quatremere
de
Quincy
(Tipologi misalnya, dimunculkan pertama kali pada abad ke-18 oleh Quatremere de Quincy.)
Bagi mereka ini, Arsitektur adalah olah pikir, bukan olah seni. Bagi dunia Arsitektur, apa yang
dilakukan oleh orang-orang Perancis ini adalah sebuah reformasi, perubahan. tak ayal lagi, sejarah
menobatkan orang-orang ini sebagaithe first Modern. Dengan demikian, dapat saja dikatakan
bahwa Arsitektur Modern ini sudah hadir pada abad ke-18 bukan abad ke-20. Tetapi, yang
dimaksud Arsitektur modernbukan karya Arsitektur, bukan bangunan atau gedung tapi adalah ide,
gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang Arsitektur. Oleh sebab itu seringkali dikatakan
bahwa pikiran-pikiran dasar/pokok mengenai Arsitektur Modern telah dimunculkan di abad ke-18
Arsitektur Modern Dibagi Menjadi :
1. Art Nouveau
Art Nouveau adalah Sebuah gaya dekorasi dan arsitektur internasional yang berkembang tahun
1880 dan 1890an. Nama ini berasal dari Maison de lArt Nouveau, galeri desain interior yang buka
di Paris tahun 1896, tapi sebenarnya gerakan ini memiliki banyak nama di seluruh Eropa. Di Jerman
gerakan ini disebut Jugendstil, diambil dari majalah Diejugend (pemuda) yang dipublikasikan sejak
tahun 1896. Di Itali bernama Stile Liberty dari nama toko Liberty Style. Di Spanyol bernama
Modernista, di Austria bernama Sezessionstil dan, di Prancis sendiri, istilah bahasa Inggris
Modern Style sering juga digunakan, menekankan dari mana gerakan ini berasal.
Dalam desain, Art nouveau bercirikan bentuk ranting-ranting tumbuhan yang berlekuk-lekuk dan
berlawanan dengan historicism yang menjamur di abad 19. Penekanannya dalam dekorasi dan
kesatuan seni menghubungkan gerakan ini dengan gagasan simbolis kontemporer dalam seni,
seperti yang terlihat pada karya seni secessionist di Vienna. Namun gerakan ini juga berasosiasi
dengan gagasan arts and crafts, dan dengan itu, Art Nouveau membangun jembatan antara Morris
dan Gropius.
Di Inggris, gaya ini diperagakan oleh arsitektur Rennie Mackintosh, dan karya desain Macdonald
bersaudara. Pengaruh Morris yang tersisa di Inggris memperlambat kemajuan gaya baru desain ini
meski Mackmurdo, Godwin, Townsend, dan bahkan Voysey semakin condong kea rah Art Nouveau.
Gaya ini paling terasa dalam bentuk ilustrasi, misalnya the Yellow Book, the Studio, the Savoy, the
Hobby Horse, dan melalui karya Beardsley, Gambar Ricketts dan Selwyn.
Di Prancis, meskipun ada Guimard dengan desain kaca dan metronya yang terkenal, gerakan ini
paling dapat diekspresikan dalam seni terapan, terutama gelas-gelas dari Lalique (1860-1945) dan
Galle (1846-1904). Di Belgia, gaya ini dingkat melalui Societe des Vingts (Les Vingt) berdiri tahun

1884, termasuk di dalamnya Ensor dan juga arsitek Art Nouveau Horta dan Van de Velde sebagai
anggotanya. Di Spanyol gaya ini berpusat pada Gaudi di Barcelona. Di Vienna, arsitek seperti
Wagner, Hoffman , dan Olbrich, dan seniman seperti Klimt berkumpul untuk mempromosikan gaya
ini melalui majalah Secessionist Ver sacrum. Di Jerman, gerakan ini terbelah antara kebiasaan
dekoratif Otto Eckman (1865-1902) dan majalah Pan, dan desain dari Behrens. Di Amerika arsitek
seperti Sullivan dan Wright terpengaruh oleh gagasan-gagasan Eropa tapi menerapkan Art
Nouveau dalam wujud yang berbeda, sementara desainer seperti Tiffany berpegang teguh pada
gaya aslinya.
Ciri-ciri Art Nouveau
Dinamis dan mengalir, dengan garis-garis lengkung yang serasi, cukup menggambarkan gaya Art
Nouveau. Tampilan lainnya adalah penggunaan hiperbola dan parabola di jendela, lengkungan, dan
pintu. Tumpukan-tumpukan konvensional terlihat seakan menjadi hidup dan tumbuh menjadi
bentuk-bentuk yang diambil dari tumbuhan. Seperti aliran desain lainnya, Art Nouveau mencari
keharmonisan dalam bentuknya.
Art Nouveau dalam arsitektur dan desain interior membangkitkan kembali gaya dari era Victorian.
Meski desainer Art Nouveau memilih dan memodernisasikan beberapa elemen abstrak dari gaya
Rococo seperti tekstur api dan kerang, mereka juga mempergunakan bentuk organik sebagai
sumber inspirasi, mengembangkan bentuk alami dari rumput laut, rumput dan serangga.
Wood-block Jepang, dengan garis lengkungnya, permukaan yang berpola, bagian kosong yang
kontras, juga mempengaruhi Art Nouveau. Beberapa garis dan pola lengkungan menjadi kebiasaan
grafis yang nantinya banyak ditemukan di karya-karya seniman di seluruh dunia.
Art Nouveau tidak menolak mesin seperti yang dilakukan Arts and Crafts, justru mesin digunakan
untuk mendukung aliran ini. Untuk patung, material utama yang digunakan adalah kaca dan besi.
Art Nouveau dianggap sebagai aliran yang total, dalam arti aliran ini memiliki pengaruh dalam
banyak bidang arsitektur, desain interior, seni dekoratif termasuk diantaranya perhiasan,
furniture, tekstil, peralatan makan, dan lampu, dan berbagai seni visual.
Salah

satu

contoh

hasil

karya

Art

Nouveau:

2. Arsitektur Brutalisme
Brutalisme adalah gaya arsitektur sebagai pembaharuan gerakan arsitek.Istilah Brutalisme sendiri
berawal dari bahasa Perancis yaitu Beton Bruth atau Beton Mentah.Brutalismejuga
dihubungkan dengan ideologi yang berupa khayalan sosial yang cenderung didukung oleh
perancangnya.

Ciri-ciri bangunan Brutalis :

Bentuknya geometris dan berulang

Bentuknya unik

Menggunakan bahan material berbahan keras seperti : beton,baja,kaca,dan batu kasar


Salah satu contoh bangunan Brutalis :

3. Dekonstruksi

Fungsional

Arsitektur dekonstruksi merupakan pengembangan dari arsitektur modern. Munculnya arsitektur


dekonstruksi sekitar tahun 1988 dalam sebuah diskusi Academy Forum di Tate Gallery, London.
Kemudian disusul oleh pameran di Museum of Art, New York dengan tema D econstructivist
Archiecture yang diorganisir oleh Philip Johnson dan terdapat tujuh arsitek yang menampilkan karyakaryanya, yaitu; Peter Esienman, Bernard Tschumi, Daneil Libeskind, Frank Gerhy, Zaha Hadid, Rem
Koolhaas, dan Coop Himmelblau.
Gejala Dekon dalam arsitektur telah menjadi tema perdebatan yang hangat dengan karyakaryanya yang mendobrak aturan-aturan yang berlaku.
Pada 8 April 1988 dalam international Symposium on Deconstruction yang diselenggarakan oleh
Academy Group di Tate Gallery, dikukuhkan bahwa dekonstruksi bukanlah gerakan yang tunggal atau
koheren, meski banyak diwarnai oleh kemiripan kemiripan formal di antara karya arsitek yang satu
dengan yang lainnya. Dekonstruksi tidak memiliki ideologi ataupun tujuan formal, kecuali semangat
untuk membongkar kemapaman dan kebakuan.
Aliran dekonstruksi mulanya berkembang di kalangan arsitek Perancis dan Inggris, kemudian oleh
Philip Johnson dan Mark Wigley melalui sebuah pameran yang bertema deconstructivist
Architecture yang di selenggarakan di Museum of Art, New York, tanggal 23 Juni 30 Agustus 1988
mencetuskan dekonstruktivisme yang lebih berkonotasi pragmatis dan formal serta berkembang di
Amerika.
Telaah dan pemahaman dekonstruksi memerlukan suatu kesiapan untuk belajar menerima beberapa
kemungkinan phenomena. Syarat dari semua ini berdiri di atas keterbukaan dan kesabaran.
Keterbukaan membiarkan phenomena berbicara langsung tanpa prekonseosi. Kesabaran
memberikan ruang kepada orang untuk mendengar lebih cermat dan seksama.
Deconstruction sebuah konsep Perancis yang diturunkan oleh Jacques Derrida ( lahir 1921) tidak
mudah disampaikan sebagaimana pemahaman orang tentang konstruksi, destruksi, dan
rekonstruksi. Derrida mengajak semua orang termasuk arsitek untuk merenungkan kembali hakekat
sesuatu karya agar berbicara menurut pesona dan kapasitasnya masing masing. Keseluruhan ini
berangkat dari suatu metoda komposisi. Derrida menyebutkannya dalam merajut rangkaian
hubungan hubungan. Dalam tekniknya terdapat beberapa teknik dan terminologi yang perlu
klarifikasi di sini. Usaha demikian diharapkan dapat memperjelas hubungan Deconstruction dan
Rancang bangunan.

Konsep utama memproduksi atau mengadakan karya bertolak dari konsep yang oleh Derrida pada
kasus literatur disebut differance. Dalam rancang bangun konsep ini tidak dapat dipahami sebagai
suatu pendekatan yang membuka pemikiran bahwa karya bukanlah semata mata representasi
yang direduksi sebagai alat menyampaikan gagasan atau pesan. Merancang karya diharapkan
memberi peluang agar kemungkinannya berbicara bisa merdeka dari prinsip dominasi. Differance
memahami setiap komponen bahkan elemen dari komposisi sebagai suatu potensi yang tidak
terpisahkan keberadaan, peran dan fungsinya dalam kesemestaan. Artinya mereka tidak hanya
sebagai suatu alat untuk menunjuk pada sesuatu gagasan atau ingatan atau nilai tertentu. Diferance
memberikan pemahaman baru bagaimana melihat elemen rancangan rancang bangun dalam
sebagai batas batas wilayah yang mengkaitkan : manusia-material-konstruksi-rupa/bentuk dan
tempat. Rancang bangunan sebagai suatu keutuhan dan aspek aspeknya adalah jejak jejak dari
suatu kesemestaan yang mampu berbicara sendiri sebagai pembangun pemahaman dunia. Seperti
halnya suatu text rancang bangunan marupakan suatu komposisi yang berosilasi di antara hadir
dan absen. Dengan osilasi tersebut terjalin suatu yang terputus putus sebagaimana pemahaman
kita sebenarnya akan dunia ini.
Diskontinuitas dan putusnya linearitas menghadirkan permainan dalam setiap komposisi karena apa
yang digagas dan dibangun tidaklah berdiri sendiri. Gagasan yang dituangkan dalam komponen
komposisi yang sebenarnya dikutip dari rujukan di tempat lain. Bentuk/rupa material-konstruksilokasi. Jadi tidak pernah komponen komposisi berdiri sendiri yang lahir dan tercipta dari ruang
hampa. Differance mengangkat permasalahan komposisi yang terdiri atas citatioans atau kutipan
kutipan ke dalam suatu komposisi. Dengan komposisi sebenarnya orang melihat dan merasakan
suatu representsi pentunjuk yang hadir dengan rujukan yang tidak hadir ( entah di mana ). Komposisi
ini memberikan suatu gambaran fragmen fragmen dari sumbernya yang mengada di suatu lokasi
dan tampil seolah olah utuh dan stabil sebagai sosok mandiri. Rujukan gagasan bentuk/rupa
misalnya, tidak pernah lepas dari keinginan untuk melayani kebutuhan manusia. Atas dasar
merujuk pada sumber sumber tidak hadir itulah sebuah komposisi meng-ada. Dengan itu pula
apa yang hadir sebenarnya memberikan jejak kepada sumber sembernya. Interprestasi komposisi
menurut prinsip differance tidak mungkin dilakukan tanpa membaca atau menelusuru jejak jejak
yang hadir ke sumber sumber mereka. Hasil dari komposisi yang lahir dengan hadirnya jejak jejak
tersebut oleh Derrida disebut Dissemination.
Deconstruction sebagai upaya atau metoda kritis, tidak hanya berupaya membongkar bangun
bangun teori atau karya lewat elemen, struktur, infrastruktur maupun contextnya. Lebih dari itu,
kekuatan kekuatan yang berperan pada konsep yang bersangkutan akan: dilucuti atribut
atributnya, dikupas habis hingga telanjang bulat, dilacak asal usul dan perkembangannya, dicari
kaitan kaitannya dengan konsep konsep lain, digelar kemungkinan kemungkinan posisi maupun
kontribusinya terhadap apa saja. Semua proses pembongkaran tersebut dimaksudkan untuk
membangun kembali karakteristik phenomenalnya. Dalam pembangunan kembali tersebut, ekspose
dari interplay kekuatan kekuatan melalui : kontradiksi kontradiksi, kesenjangan kesenjangan,
decomposition, disjunction, discontinuity, dan deformation, merupakan cara untuk memperlihatkan
kemungkinan kemungkinan ada dan mengada. Daya tarik deconstruction bagi dunia rancang
bangun terletak di dalam cara melihatnya bahwa ruang dan bentuk adalah tempat kejadian yang
selayaknya terbuka bagi yang mungkin dan yang tidak mungkin.
Salah satu Contoh Bangunan Dekonstruksi :

Gbr.
4. Arsitektur Historicism
Historicism, dalam arti luas, berarti kembali ke gaya sejarah, misalnya seperti yang juga digunakan
selama Renaissance. Namun istilah ini dipahami untuk arti pencarian yang semakin sempit dan
gaya pluralisme dalam paruh kedua pada abad ke-19. Historicism dapat dilihat sebagai penutup
dari arsitektur klasik. Seperti di Inggris masa akhir Gothic, gaya dominan yang tegak lurus, di
depan bangunan berkisi hiasan. Irama terkendali, yang diperoleh dari aksen faade horisontal yang
kuat. Ornamen yang sama diberikan pada bangunan secara berulang sampai dihiasi sepenuhnya.
Dapat dilihat karakteristik historicism adalah kesatuan. Jadi, penganut aliran ini ingin tetap
menampilkan komponen-komponen bangunan yang berasal dari komponen-komponen klasik tetapi
ditampilkan dengan penyelesaian yang modern, misalnya bentuk klasik yang dulunya
menggunakan bahan dari kayu diganti dengan bahan beton tetapi diberikan ornamen.
Catatan Historicism itu mempunyai definisi lain yang relevan dalam arsitektur post-modern,
pendapat Colquohoun adalah sebagai berikut :
- Memperhatikan arsitektur masa lalu
- Membuat bentukan-bentukan yang mencerminkan sejarah, elemen-elemen yang membentuk
suatu seni, pastiche, rekontruksi otentik, pendemonstrasian suatu bentuk sesuai dengan arti/tujuan
yang ingin dicapai.
Jadi ciri Arsitektur Historicism :
1. Mengambil kembali gaya sejarah, namun dengan penyelesaian modern
2. Menggunakan design interior antik
3. Masih menggunakan ornamen
4. Mengambil kembali gaya Gothic (Gaya dominan yang tegak lurus : Inggris (London), German)
5. Mengambil bentukan khas dari negara masing-masing
Arsitek Tionghoa-Amerika, Ieoh Ming Pei (I. M. Pei) merupakan salah satu arsitek yang menganut
aliran Historicism. Dapat dilihat dari salah satu karyanya yang cukup terkenal yaitu museum karya
seni Perancis yang terkenal Umbau Des Louvre, 1988-1993.
Ciri khas arsitektur Historicism yang ada pada bangunan ini dapat dilihat bahwa bentuk dari
bangunan ini mengambil bentuk bangunan pada zaman Mesir kuno yaitu Pyramid, sesuai dengan
ciri khas arsitektur Historicism yaitu bangunan yang berkonsep sejarah tetapi dengan penyelesaian
modern. Dapat dilihat material yang digunakan pada bangunan ini bukanlah material yang
digunakan pada Pyramid yaitu batu sehingga terkesan berat dan bangunan yang tertutup, tetapi
sudah digunakan kaca dan pada bangunan ini digunakan rangka baja sehingga terkesan lebih
ringan. Selain itu, dapat dilihat pada bangunan ini masih menggunakan ornamen.
Salah satu contoh gambar Arsitektur Historicism :

Gbr. University Virginia


5. Arsitektur Organik
Arsitektur Organik adalah sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat
tinggal manusia dengan alam melalui desain yang menyalaraskan antara lokasi bangunan dan
perabot.
Ciri-ciri bangunan Organik :

Menyelaraskan bangunan dengan alam sekitar

Tumbuh keluar dan unik

Mengikuti irama

Mencukupi kebutuhan sosial,fisik dan rohani

Membentang pada suatu organisme


Ini

adalah

6. Arsitektur

salah

satu

contoh

Post

bangunan

organik

Modern

Postmodernisme adalah sebuah gerakan berdasarkan pandangan kritis atas gerakan modern yang
dirasa tidak lagi manusiawi atau dapat menyelesaikan problem-problem dalam dunia modern itu
sendiri. Dalam arsitektur menjadi sebuah gerakan baru untuk memberikan keleluasaan bagi
berbagai faktor rancangan yang tidak pernah tercakup sebelumnya dalam arsitektur modern agar
bisa
muncul
dan
terakomodasi.
Postmodernisme bukanlah sebutan akan gaya arsitektur belaka, tapi lebih jauh dari itu, merupakan
gerakan filsafat dan moral yang patut dicermati sebagai bagian dari kritik terhadap teori arsitektur
modern yang cenderung meniadakan unsur-unsur yang manusiawi seperti simbolisme, dekorasi,

dan hal-hal yang sifatnya non fungsional. Hal ini karena arsitektur modern yang kaku dan
mendasarkan diri pada fungsi dirasa tidak dapat memberi solusi bagi keinginan manusiawi untuk
lebih
bebas
berekspresi.
Salah

satu

contoh

bangunan

Arsitektur

Gbr.
7. Arsitektur

Menara

PostModern

Api

Dubai,

Mesir

Romantisme

Romantisisme adalah sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari Eropa Barat
abad ke-18 pada masa Revolusi Industri. Gerakan ini sebagian merupakan revolusi melawan
norma-norma kebangsawanan, sosial dan politik dari Periode Pencerahan dan reaksi terhadap
rasionalisasi terhadap alam, dalam seni dan sastra. Gerakan ini menekankan emosi yang kuat
sebagai sumber dari pengalaman estetika, memberikan tekanan baru terhadap emosi-emosi
seperti rasa takut, ngeri, dan takjub yang dialami ketika seseorang menghadapi yang sublim dari
alam. Gerakan ini mengangkat seni rakyat, alam dan kebiasaan, serta menganjurkan epistemologi
yang didasarkan pada alam, termasuk aktivitas manusia yang dikondisikan oleh alam dalam
bentuk bahasa, kebiasaan dan tradisi. Ia dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Pencerahan dan
mengagungkan medievalisme serta unsur-unsur seni dan narasi yang dianggap berasal dari
periode Pertengahan. Nama romantik sendiri berasal dari istilah romans yaitu narasi heroik
prosa atau puitis yang berasal dari sastra Abad Pertengahan dan Romantik.Meninjau penjelasan
tentang romantisisme diatas, maka arsitektur romantisme adalah suatu konsep dalam
perancangan sebuah bangunan arsitektur dengan mengedepankan nilai-nilai estetika yang dapat
menjadi sebuah kesan dan mewakili sejarah.
Gambar Taj Mahal yang letaknya di negara India ini merupakan salah satu contoh bangunan
arsitektur Romantisme;

Nama Bangunan : Taj Mahal


Karya : Mughal
Tahun Pembuatan : Pembangunannya menghabiskan waktu 23 tahun (1630-1653)
Gaya : Arsitektur Romantisme
Data Bangunan : Prinsip desain bangunan yang stabil alias mempunyai keseimbangan simetri,
berskala normal, proporsi yang seimbang dan perdaduan yang unik serta memiliki vocal point
pada kubah bagian tengah.
8. Arsitektur Rasionalisme
Dalam dunia arsitektur terdapat banyak sekali jenis konsep yang bisa diterapkan dalam sebuah
karya arsitektur, salah satunya adalah konsep rasionalisme, yang mulai dikenal pada awal
arsitektur modern, yang bermula pada awal abad 16 hingga abad 19. Ada beberapa teori
rasionalisme yang dikemukakan, namun dari beberapa teori rasionalisme yang telah dikemukakan
semuanya mengacu pada satu maksud yaitu fungsi bangunan. Oleh sebab itu rasionalisme sering
disebut juga dengan funsionalisme. Rasionalime dalam karya arsitektur itu sendiri adalah
menerapkan konsep rasionalisme ke dalam sebuah bangunan arsitektur secara benar baik dari
segi funsional, faktor kenyamanan, maupun estetika. Untuk bangunan publik penerapan konsep
rasionalisme dapat ditinjau dari segi arsitektur berdasarkan morfologinya, yaitu: Spasial :
berhubungan dengan ruang. Stilistiks : berhubungan dengan fasade bangunan. Struktural :
berhubungan dengan struktur yang digunakan oleh bangunan. dibawah ini adalah salah satu dari
kesekian banyak contoh gambar banguan Arsitektur Rasionalisme, gambar bangunan Hotel
Consolacion;

9. Arsitektur Visionary
Arsitektur Visionary merupakan salah satu nama yang diberikan untuk arsitektur yang ada hanya
di atas kertas atau yang memiliki kualitas visioner. Etienne-Louis Boulle, Claude Nicolas Ledoux
dan Jean-Jacques Lequeu adalah salah satu contoh awal dari disiplin. Tapi karya Giovanni Battista
Piranesi, Antonio SantElia dan Buckminster Fuller juga disertakan. Arsitektur Visionary yang
terkonsentrasi pada awal abad ke-20, diwarnai oleh arsitek-arsitek pengguna teknologi ekstrim dan
terkadang di luar kebiasaan tradisi saat itu atau boleh dikatakan mendewakan konteks hi-tech.
Diantara mereka adalah Norman Foster dan Richard Rogers.
Arsitektur Visionary model bangunannya beragam, biasanya tidak bisa terbangun sama sekali
namun kadang juga bangunannya mungkin hampir bisa dibangun. Selain konsep teknologi yang
terlalu maju dalam pandangan surreal, Era digital dan kebangkitan cyberspace juga memengaruhi

proses berpikir atau gagasan. Meski tidak bisa dibangun tetapi imajinasinya selalu menantang dan
menjadi terobosan pemikiran.
Jadi ciri Arsitektur Visionary :
1. Memiliki bentukan yang ekstrim
2. Tidak terikat oleh aturan-aturan lama (tradisional)
3. Hi-Tech (menggunakan teknologi yang sangat canggih)
4. Konsep bangunan dengan imajinasi yang menantang (pendobrak)
5. Pola pikirnya adalah optimis dalam berkarya
Salah satu karya dari Norman Foster adalah Hearst Tower di Manhattan, New York, Amerika Serikat.
Ciri khas visionary dari bangunan ini dapat dilihat dari bentuknya. Dapat dilihat bahwa bentuk
menara ini tidak biasa, berbeda dengan bentuk bangunan pada umumnya, karena berbentuk
seperti segitiga yang ditumpuk-tumpuk.
Dapat dilihat bahwa arsitek menara ini, dalam membangun menara ini mempunyai konsep
imajinasi yang berkaitan dengan teknologi sesuai dengan konsep arsitektur visionary. Menurut
Foster + Partners, arsitektur yang membangun menara ini, menara ini dibangun menggunakan 85
persen daur ulang baja dan dirancang untuk mengkonsumsi 26 persen lebih sedikit energi
daripada tetangga konvensional. Karena material yang digunakan kebanyakan adalah baja dan
kaca, sehingga lebih menunjukkan menara ini lebih berkonsep teknologi maju. Gambar ini
merupakan salah satu contoh Arsitektur Visionary;

Anda mungkin juga menyukai