KEPERAWATAN
PENYALAHGUNAA
N
NAPZA
Istilah
NARKOBA
NARkotika, psiKOtropika dan Bahan/zat
Adiktif
NAPZA
NArkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
Zat adiktif
Ketergantungan NAPZA
(DSM-V, 2014)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Toleransi
Putus zat
Perilaku mengkonsumsi obat secara kompulsif.
Ketidakmampuan untuk mengurangi penggunaan
zat.
Waktu berlebihan yang dihabiskan untuk
mendapatkan obat-obatan.
Kerusakan fungsi social atau okupasi atau
aktivitas rekreasi.
Penggunaan zat secara kontinu tanpa
memperdulikan konsekuensi negatifnya.
Minimal 3 dari gejala diatas terjadi > 12 bulan
alkohol
opioida
kanabinoid
sedativa atau hipnotika
kokain
stimulansia lain termasuk kafein
halusinogenika
tembakau
pelarut yang mudah menguap
zat multipel dan penggunaan zat
Undang-undang
Narkotika membagi
obat2 golongan
Narkotika dalam tiga
1. Narkotika golongan I
golongan :
2. Narkotika golongan II
3. Narkotika golongan III
Narkotika
Golongan I
Hanya digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan
& tdk dalam terapi, coz
mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan
Example : Cocaine,
Marihuana,Tetrahydrocannabitol,
Heroin
Narkotika Golongan II
Ketentuan2 peresepan
obat Narkotika
1.
2.
3.
Ketentuan2 peresepan
obat Narkotika
4. Ada beberapa Narkotika yg skr
tdk lg diberikan u/ terapi, jd tdk
pernah lg diresepkan a.l. Cocaine,
Heroin, Cannabis, karena
bahayanya terlalu besar, tetapi
Morphine msh banyak
penggunaannya, terutama sbg
obat palliatif pd nyeri yg sangat,
spt pada kanker terminal
Apotek yg menerima/membuat
resep yg mengandung semua
jenis Narkotika wajib
melaporkan ke Kantor Wilayah
Kesehatan tentang jumlah,
macam obat yg diberikan atau
pengeluaran tiap bulan
Sisa dari tiap jenis bahan pada
akhir bulan juga dilaporkan
OBAT GOLONGAN
PSIKOTROPIKA
Undang-undang ttg Psikotropika
diundangkan di Jakarta pd tgl 11
Maret 1997
Psikotropika adalah zat atau obat,
baik alamiah maupun sintetis
bukan-Narkotika, yg bersifat
psikoaktif melalui pengaruh selektif
pd SSP yg menyebabkan perubahan
khas pd aktivitas mental & perilaku
OBAT GOLONGAN
Halusinogen yg memberikan Halusinasi
PSIKOTROPIKA
1.
OBAT GOLONGAN
Perangsang Susunan Saraf Pusat
PSIKOTROPIKA
2.
3.
N
O.
GOL I
GOL II
GOL III
1. Narkotika
Papaver,
opium
Kokain/Crack
Ganja/Marihun
a
Heroin/Putaw
Cannabis
(hanya unt IP,
tdk digun
pngobtan)
Petidin
Morfin
Fentanil
Metadon
2. Psikotropik
a
MDMA/Ecstasy
Lisergida/LSD
Sekobarbita
l
Metamfeta
min/ Shabu
(tdk digun
unt
pengobatan
)
(tdk digunakan
utk
pengobatan)
GOL IV
Kodein
Difenoksila
t
Dll.
Amobarbit
al
Pentazosin
e
Dll
Allo barbital
Diazepam
Halozepam
Lorazepam
Triazolam
Dietil propion
Klordiazepoks
ida
22
23
Halusinasi, ilusi
Kejang, gemetar
Delirium
Mual dan muntah
Mata merah
Kelemahan umum
Mudah kaget, cemas, marah
24
25
Insomnia
Mual, nafsu makan menurun, diare
Cemas, gelisah, mudah tersinggung
Demam, berkeringat
Menguap
Depresi
27
Keletihan
Insomnia
Agitasi psikomotor
Mudah tersinggung
Perasaan depresi
Ide ide bunuh diri
Paranoid
Craving
29
Pengkajian Keperawatan
DETOKSIFIKASI
INTOKSIKASI
REHABILITASI
METODA DETOKSIFIKASI
METODA DETOKSIFIKASI
METODA DETOKSIFIKASI
Komponen layanan
Withdrawal
Monitoring :
Medikasi :
Rujukan Pasca
Pengkajian Perawatan
2. Riwayat pengobatan:
Apakah pernah over dosis ? Apakah pernah dirawat
karena over dosis ?
Apakah pernah dirawat untuk detoksifikasi ? Berapa
kali ? Kapan terakhir ?
Apakah ada penyakit serius yang dialami akibat
penggunaan zat ?
Apakah pernah mengikuti rehabilitasi ? Kapan ?
Berapa lama ?
Masalah
Keperawatan
Dasar mengangkat masalah
keperawatan melalui
3. RENTANG RESPONS
Aktivitas
Fisik
Meditasi
Kadang
menggunakan
rokok, alkohol,
obat dg resep
dokter
Sering
menggunakan
rokok, alkohol,
obat tanpa resep
dokter
Menggunak
an obat
ilegal
Ketergantungan
pada rokok
dan alkohol
Penyalahgunaan/
Ketergantungan
pd obat & zat
Terlarang
ASUHAN KEPERAWATAN
Overdosis
Diagnosa Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
Putus Zat
Diagnosa Keperawatan
Nyeri
akut
Diare
(Risiko)
ASUHAN KEPERAWATAN
Rehabilitasi
Diagnosa Keperawatan
Koping
Diskusikan
keinginan:
cara mengontrol
Rehabilitasi
TUJUAN agar klien:
Rehabilitasi
JENISNYA:
1.
Farmakoterapi
2.
Psikoterapi
3.
Manipulasi lingkungan
4.
Hipnoterapi
5.
Resosialisasi
54