Anda di halaman 1dari 12

DEMAM TIFOID

BAGIAN PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UISU

DEMAM TIFOID
Definisi : Suatu penyakit sistemik akut disebabkan oleh
salmonella tifosa
Etiologi : S. Thypi, S. Paratyphi A, B, C, D
Mudah menular
Wabah
Usia : 12 30 tahun : 70 80 %
30 40 tahun : 10 20 %
> 40 tahun
: 5 10 %

Patofisiologi :

Salmonella termakan usus halus Masuk ke


ke jaringan limfoid berkembang biak aliran
darah RES (=masa tunas) RES
melepaskan kuman bakteriemia II ke
organ tubuh (terutama limpa, usu, GB)

Patologi :
Hyperplasia Payer Patch (minggu I) Nekrosis
Pp (minggu II) ulserasi Pp (minggu III)
healing
Lokasi utama : distal ileum
Hepar : membesar, infiltrasi limfosit, sel plasma
dan sel mononuklear, nekrosis lokal
RES hiperplasia, Kel. Mesenteria dan Limpa
membesar

F/ Endoktoksin : Membantu proses inflamasi di


jaringan
Penyebab demam : Salmonella + endotoksin
merangsang sintesa dan pelepasan zat pirogen
oleh lekosit dan jaringan inflamasi

Tanda dan Gejala


Masa tunas : 10 hari
Minggu I : Demam, sakit kepala, sakit otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare,
abdominal discomfort, batuk ,epistaksis
Minggu II : Demam, lidah tifoid, bradikardi relatif,
H/L >>, meteorismus, gg. Kesadaran/mental.
Roseola
Tanda dan gejala lain : disuria, conjunctivitis,
relatif bradikardia, hepatomegali, infiltrat paru,
splenomegali, transverse myelitis

Laboratorium :
Lekosit umumnya normal, kadang-kadang
lekopenia, bisa lekositosis
Widal : Positif pada penderita, pernah terinfeksi/
imunisasi dan reaksi anamnesis negatif kembali
setelah -1 tahun (O) atau 1-2 tahun (H).
Aglutinin dijumpai setelah sakit 1 mgg
puncaknya pada mgg V, VI

Hasil negatif bila disertai : gizi buruk, telah


mendapat AB (???), Ca, leukemia,
agammaglobulinemia, mendapat obat
imunosupressif.
Widal negatif/titer << tidak menyingkirkan tifoid
Untuk diagnosis : titer O
Kultur : Jumlah darah : 5-10 cc, media disisi
penderita langsung ditanam
Waktu terbaik : saat demam tinggi pada minggu
I.

Penatalaksanaan
Diet : makananan padat rendah sellulose
Aktivitas : Bed Rest total setelah 7 hari bebas
demam mencegah perforasi
Gangguan kesadaran : bolak-balik posisi
mencegah pneumonia
Obat : Kloramfenicol @ Thiamfenicol 4 x 500 mg
(PO/IV) atau Kotri 2 x 2 tab
Ampi/ Amox : sensitifitas hanya 1,9 13,1 %

Hamil : Kloramfenicol KI pada minggu III


prematur, KJDK, Grey Syndrome.
Thiamfenicol KI pada minggu III teratogenik
Ampi/Amox lebih aman
Carrier : Kalau masih mengekskresi Salmonella
hidup di GB yang mengalami infeksi kronis, GB
stone, IHBD, sal. Kemih (PNC, ureter yang sakit)
Th/ Ampi/Amox 4x 1 gr PO @ Kotri 2 x 960 mg
PO selama 4 minggu.

Komplikasi :
Intestinal : Perdarahan, Perforasi, Ileus Paralitik
Kardiovaskular : Miokarditis, trombosis,
tromboflebitis, syok septik
Darah : Hemolitik, trombositopenia, DIC,
Sindroma Uremia Hemolitik
Paru : Penumonia, empiema, pleuritis
Hati/BT : Hepatitis, Kolesistitis

Ginjal : GN, PN, Perinefritis


Tulang : Osteomielitis, periostitis, spondilitis,
artritis
Neuro/Psikiatri : Delirium, katatonia,
psikosa,meningitis, meningismus, polineuritis
perifer, sindroma Guillain Barre

Anda mungkin juga menyukai