Ferdinandus Agung Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Manajemen (Studi Kasus PT Makro Indonesia Cabang Pasar Rebo Jakarta) PDF
Ferdinandus Agung Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Manajemen (Studi Kasus PT Makro Indonesia Cabang Pasar Rebo Jakarta) PDF
1/2005
ABSTRAK
Sebagai salah satu peritel di Indonesia, PT. Makro Indonesia Cabang Pasar
Rebo menyadari pentingnya melakukan pengukuran kinerja. Perusahaan ini telah
menerapkan Balanced scorecard sebagai sistem pengukuran kinerjanya. Karena
itulah penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan Balanced scorecard yang
selama ini dijalankan perusahaan serta meneliti dampaknya terhadap kinerja
perusahaan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif eksplanatori. Teknik pengumpulan datanya meliputi data primer
dengan melakukan wawancara, penyebaran koesioner dan observasi langsung
serta data sekunder dengan memperoleh dokumentasi perusahaan dan literatur
yang berkaitan dengan topik penelitian.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan balanced
scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja PT. Makro Indonesia cabang Pasar
Rebo telah dijalankan dengan cukup baik walaupun hanya baru dilaksanakan
oleh golongan eksekutif saja. Kelebihan dan kekurangan atas kinerja di tiap
perspektif memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung
bagi kinerja di perspektif lainnya
hingga ke perspektif keuangan. Kinerja
perspektif non keuangan dapat dinilai cukup baik hanya masih dibutuhkan
peningkatan serta perbaikan di beberapa aspek sedangkan kinerja perspektif
keuangan mengalami penurunan walaupun tidak signifikan.
I. PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan strategi yang telah ditetapkan perusahaan, pengukuran
kinerja beserta evaluasinya menjadi sangat penting. Kinerja perusahaan diukur
dan dievaluasi untuk mengetahui apakah suatu strategi perusahaan telah
dijalankan dengan baik atau tidak. Selain itu pengukuran kinerja juga
memperlihatkan kontribusi para manajer terhadap perusahaan serta menjadi
sumber informasi dalam mengevaluasi tindakan manajer.
Sistem pengukuran kinerja yang selama ini dilaksanakan oleh banyak
perusahaan adalah sistem pengukuran kinerja berdasarkan pendekatan
tradisional yaitu memandang dan menilai kinerja dari sudut keuangan (Financial
aspect) saja. Tetapi ternyata, lingkungan bisnis yang semakin kompetitif saat ini
juga menuntut suatu pengukuran kinerja dari aspek non keuangan (non-financial
aspect) perusahaan.
Sistem pengukuran kinerja yang dirancang oleh Robert S. Kaplan dan David P.
Norton, meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan atau
konsumen, proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan
i
ii
ROCE
Customer
Customer
Loyality
On-Time
Delivery
Internal
Business
Process
Process
Quality
Learning and
Growth
Process
Cycle Time
Employee
Skills
1. Perspektif Keuangan
Menurut Kaplan dan Norton (1996) balanced scorecard tetap
mempertahankan ukuran finansial sebagai suatu ringkasan penting kinerja
manajerial dan bisnis. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan modal/ ekuitas, serta laporan arus kas tetap memegang
peranan penting dimana informasi yang disediakan bersifat kuantitatif sehingga
dapat selalu mengingatkan manajer untuk mengadakan tindakan perbaikan di
Himawan dan Juarsah: Balanced Scorecard sebagai... 57
Receivables
Receivables
= ----------------------------- = -------------------Average sales per day
Annual sales / 360
EBIT
= ----------------Total assets
Pelanggan
Pelanggan cenderung akan berpindah dan mencari produsen atau supplier lain
jika kepuasannya tidak terpenuhi. Oleh karena itu kinerja yang baik dari
perspektif ini sangat perlu di tingkatkan. Jika kinerjanya buruk, bukan tidak
mungkin, perusahaan akan kehilangan pelanggan dimasa depan walaupun
kinerja keuangan saat ini terlihat baik. Produk dan jasa yang bernilai tinggi bagi
pelanggan harus diciptakan untuk mencapai kinerja jangka panjang yang baik.
Ada dua kelompok pengukuran pelanggan yang dimiliki oleh perspektif ini yaitu
customer core measurement dan customer value propositions.
1. Customer Core Measurement. Kelompok pengukuran ini terdiri dari
komponen-komponen ukuran yaitu market share, customer retention,
customer acquisition, customer satisfaction dan customer profitability. Kelima
hal ini dapat dikelompokkan dalam suatu rantai hubungan sebab akibat
seperti pada gambar 2.
a) Market share (pangsa pasar). Pengukuran ini menggambarkan proporsi
bisnis yang dikuasai perusahaan di pasar tertentu baik dalam bentuk
Himawan dan Juarsah: Balanced Scorecard sebagai... 60
Market
Share
Customer
Acquisition
Customer
Profitability
Customer
Retention
Customer
Satisfaction
Sumber: Kaplan, Norton, The Balanced Scorecard: Translating Strategy Into Action, 1996
Perspektif pelanggan, yang terdiri dari tolok ukur sebagai berikut: Pangsa
Pasar, Analisa
tingkat kepuasan pelanggan, yaitu dengan melakukan
kuisioner sebanyak 100 orang terhadap para pelanggan Makro Pasar Rebo
yang bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan berupa: Atribut
produk dan jasa, Hubungan pelanggan, Citra dan reputasi.
3.
Perspektif Proses Bisnis Internal. Kinerja pada perspektif ini dinilai dengan
melakukan analisa secara kualitatif terhadap: Proses Inovasi, Proses Operasi
yang berkualitas, Pelayanan purna jual.
1,00
0
1,1
2,1
3,1
4,1
2
3
4
5
=
=
=
=
=
2,00
3,00
4,00
5,00
2.
CR 2003
52,187
------------- x 100% = 53,30%
97.907
6.135
------------- x 100% = 3,18%
190.625
7.026
------------- x 100% = 4,23%
165,911
ROI 2003 =
6.135
190.625
------------- x -------------190.625
102.338
7.026
165.911
------------- x -------------165.911
97.907
x 100% = 5,99%
x 100% = 7,17%
Tolok Ukur
Kenaikan
2004
2003
(Penurunan)
Return On Investment
5,99%
7,17%
(1,18%)
3,18%
4,23%
(1,05%)
Pertumbuhan Penjualan
Rp. 190.625 jt
Rp. 165.911 Jt
14,89%
Pertumbuhan Beban
Usaha
Rp.
Rp.
Jt
40,.55%
38.320 jt
27.263
Jumlah
Persentase(%)
Pria
34
34
Wanita
66
66
21 30 tahun
44
44
31 40 tahun
33
33
> 41 tahun
19
19
Wiraswasta
12
12
Karyawan Swasta
57
57
Pegawai Negeri
18
18
Produk memuaskan
10
10
Harga terjangkau
57
57
14
14
Lokasi strategis
13
13
Kadang-kadang
21
21
Sering
22
22
33
33
Tidak tentu
18
18
Jenis Kelamin
Usia
Pekerjaan
< 20 tahu
Pelajar / Mahasiswa
Lain-lain
Alasan berbelanja
di Makro Pasar
Rebo (yang paling
dominan)
Intensitas
berbelanja di
Makro Pasar Rebo
dalam satu tahun
Jarang
Dalam tabel data responden di atas, ada dua pertanyaan yang dapat dikaji lebih
lanjut. Pertama, alasan berbelanja di Makro Pasar Rebo. Harga terjangkau dalam
arti harga-harga produk yang dijual sangat bersaing menjadi hal yang paling
Himawan dan Juarsah: Balanced Scorecard sebagai... 72
Aspek yang
Pertanyaan
Diukur
Atribut Produk dan
Jasa
3,53
3,37
3,51
3,45
Hubungan
Pelanggan
3.
Hasil
4,03
3,39
3,20
3,49
3,45
3,47
3,21
3,37
3,33
(10,24/3)
3,44
3,38
3,41
Tolok Ukur
Inovasi
Upaya
- Mengadakan
pameran Makro
HoReKa
Extravaganza (MHE)
- Bis Antar Jemput
terhadap pelanggan
Hasil
- Peningkatan volume
penjualan
- Peningkatan jumlah
pengunjung
- Menarik para pelanggan
baru dari segmen
HoReKa.
- Ketersediaan barang
dagangan
2.
Proses Opersi
yang berkualitas
- Penciptaan dan
pembinaan hubungan
yang baik dengan
pemasok.
- Memberikan garansi
3.
Pelayanan Purna
jual
- Tingkat perputaran
barang dagangan yang
cepat
- Peningkatan kepercayaan
pelanggan
- Membina hubungan yang
baik dengan
pelangganya.
Usia
Pendidikan Terakhir
Lama bekerja di
Jumlah
Persentase(%)
Pria
26
65
Wanita
14
35
20 30 tahun
17
42.5
31 40 tahun
23
57.5
41 50 tahun
Diatas 50 tahun
SLTA/ Sederajat
27
67.5
Diploma I-III
11
27.5
Strata I
Diatas Strata I
11
27.5
1- 5
tahun
6 10
tahun
21
52.5
11 15 tahun
20
Diatas 15 tahun
Pertanyaan
Imbalan yang diterima berkaitan dengan beban pekerjaan yang
dilakukan
Keberadaan sarana dan prasarana di dalam perusahaan
Perhatian perusahaan atas hasil kerja karyawan
Pembagian tugas dalam bekerja
Kemudahan untuk mendapatkan informasi di dalam perusahaan
Perhatian perusahaan dalam menanggapi saran/ usul karyawan
Suasana / keharmonisan antar sesama rekan kerja
Hasil
2,8
2,97
2,52
2,87
3
2,42
3,77
2,82
2,89
Tabel di bawah ini akan menjabarkan tingkat perputaran pekerja perusahaan dari
tahun 2003 sampai dengan than 2004.
Tabel 7 Tingkat Perputaran Pekerja PT. Makro Pasar Rebo
Tahun 2003 dan 2004
Tahun
Per 1
Januari
Keluar
Masuk
Per 31
Tingkat Perputaran
Desember
Pekerja
2003
180
183
1,66 %
2004
183
186
1,63 %
Jumlah
Tingkat
Produktivitas
Pekerja
2003
165.911
183
906,61
2004
190.625
186
1.024,86
Pekerja
b.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fatma Laela, Balanced Scorecard Sebagai Alternatif Pengukuran Kinerja
Manajemen. Telaah. Jurnal Manajemen Ekonomi Dan Bisnis Volume 2 Nomor
1 Tahun 1998. Yogyakarta.
2. Mulyadi, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi
Kedua. Yogyakarta : Penerbit STIE YKPN, 1993.
3. Honrgren, Sunden And Satratton, Introduction To Management Accounting.
Tenth Edition. New Jersey : Prentice Hall, Inc. 1996.
4. Mulyadi. Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipat
Ganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat,
2001.