PEMBIMBING :
DR.VANESSA, SP.M
DISUSUN OLEH:
THREESIA YULIANA DAMAYANTI
NIM : 11 2014 248
Status pasien
IDENTITAS
Nama
: Ny. Hj. S
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 58 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Nanggewer Kaum RT 002/002
Tanggal pemeriksaan : 18 Desember 2015
Anamnesis
Keluhan utama
minggu.
Keluhan tambahan : Penglihatan kabur
:
Pasien mempunyai riwayat kencing manis dan darah
tinggi namun minum obat teratur.
Riwayat alergi
: Disangkal.
Riwayat penyakit keluarga :Orang tua pasien, bapa
dan ibu kedua-duanya memakai kacamata
Umum
Asthma
: tidak ada
Alergi
: tidak ada
Hipertensi
: tidak ada
Dislipidemia
: tidak ada
Status oftalmologis
Pemeriksaan
OD
OS
0.32 PH 0.5
0.32 PH 0.5
Koreksi
S +1.25C-2.25 x 900.8
Addisi
S+3.00
S+3.00
Distansia Pupil
64/62mm
64/62mm
Kojungtiva
Kornea
Jernih
Jernih
COA
Dangkal
Dangkal
Pupil
Iris
Coklat
Coklat
Lensa
Sedikit keruh
Sedikit keruh
Fundus
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Ke segala arah
Ke segala arah
Konfrontasi
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN LAIN
Tidak Dilakukan
Resume
Pasien mengeluh kedua mata berair setiap saat sejak
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS BANDING
Pseudopterigium ODS
Pinguekula ODS
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Topical lubricating drops 1-2 tetes 3-4 kali sehari
Non Medikamentosa:
PROGNOSIS
Ad vitam: bonam
Ad fungsionam: bonam
Ad sanationam: bonam
Anatomi Konjungtiva
Definisi Pterigium
Pterygium merupakan pertumbuhan fibrovaskuler konjungtiva yang bersifat
degeneratif dan invasif.
Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah
kornea, pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal
ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea.
Epidemiologi
Prevalensi tinggi di daerah berdebu dan kering.
Klasifikasi Pterigium
Derajat 1 : jika pterigium hanya terdapat pada
limbus kornea
Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea
Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui, diduga disebabkan
oleh:
Iritasi kronik dari lingkungan (angin, debu,
polutan)
Cahaya Matahari (paparan sinar UV)
Patofisiologi
- Paparan UV
- Iritasi kronik
mata
Pelepasan
sitokin
berlebihan
TGF-
VEGF
regulasi
kolagen
migrasi sel
angiogenesis
Merusak
membran bowman
+
Peradangan
Gejala Klinis
Asimptomatis
Mata tampak merah dan sering berair
Merasa seperti ada benda asing
Pada pterigium grade 3 dan 4 terjadi penurunan
tajam penglihatan
Diagnosis Pterigium
Anamnesis
Pada anamnesis didapatkan adanya keluhan
penderita seperti mata merah, gatal, mata sering
berarir, gangguan penglihatan. Selain itu perlu
juga ditanyakan adanya riwayat mata merah
berulang, riwayat banyak bekerja diluar ruangan
pada daerah dengan pajanan sinar matahari yang
tinggi, serta dapat pula ditanyakan riwayat trauma
sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi pterigium terlihat sebagai jaringan
fibrovaskular pada permukaan konjungtiva.
Pterigium dapat memberikan gambaran yang
vaskular dan tebal tetapi ada juga pterigium yang
avaskular dan flat.
Diagnosis Banding
1. Pseudopterigium
2. Pinguekula
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Non medikamentosa
Pada pterigium derajat 3-4 dilakukan tindakan bedah dengan eksisi
jaringan fibrovaskular tersebut.
Ada berbagai macam teknik operasi yang digunakan dalam
penanganan pterigium di antaranya adalah:
A. Bare sclera
B. Conjungtival graft
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada pterygium, adalah :
Astigmatisma
Penglihatan berkurang
Mata merah
Iritasi
Scar (jaringan parut) kronis pada konjungtiva dan
kornea
Pada pasien yang belum exicisi, scar pada otot
rectus medial dapat menyebabkan terjadinya
diplopia.
Prognosis
Penglihatan dan kosmetik pasien setelah dieksisi
adalah baik. Kebanyakan pasien dapat beraktivitas
lagi setelah 24 jam post operasi.
Pasien dengan pterigium rekuren dapat
dilakukan eksisi ulang dan graft dengan
konjungtiva autograft atau transplantasi membran
amnion.
TERIMA KASIH