Rate This
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM PENINGKATAN MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN
RANGKAIAN KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK OTOMOTIF SEPEDA MOTOR DI SMKN 1 KOTO XI TARUSAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang tujuan
utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja handal dengan mengutamakan
kemampuan kejuruan jenis tertentu. Rencana strategis Depdiknas 2005-2009 dan
rancangan 2010-2014 yang bertujuan mengubah komposisi perbandingan jumlah SMK dan
SMA dari 30:70 menjadi 67:33 pada tahun 2014 juga menuntut pentingnya pengembangan
sumber daya manusia siswa SMK.
Dahulu pendidikan SMK merupakan pilihan nomor dua setelah SMA, karena sebagian
besar para siswa lulusan SMP yang tidak diterima di SMA Negeri, pilihan sekolah
berikutnya adalah SMK Negeri dan SMA Swasta. Seiring dengan perhatian Pemerintah
untuk mengubah persepsi SMK, maka banyak didirikan SMK-SMK Negeri ataupun Swasta.
Direktorat Pembinaan SMK telah banyak melaksanakan berbagai macam program yang
menambah jumlah SMK dan meningkatkan kualitas dari SMK yang sudah ada melalui
berbagai macam bantuan yang diberikan pada sekolah SMK. Salah satunya bantuan
Program Ruang Kelas Baru, untuk menambah daya tampung siswa SMK, bantuan
perakitan komponen mobil serta komponen laptop dan LCD dan bantuan program lainnya.
Dengan melalui promosi yang gencar dilakukan oleh pihak Direktorat PSMK, keberadaan
SMK mulai banyak dilirik, baik oleh siswa lulusan SMP ataupun pihak dunia usaha sebagai
pihak yang bekerja sama dengan SMK. Alasan terpenting kenapa siswa lebih memilih SMK
adalah:
1.
Siswa yang memiliki minat, bakat dan hobby dapat menyalurkan melalui SMK sesuai
kompetensi yang diinginkannya. Misal siswa yang suka teknik otomotif dapat
menyalurkan bakat otomotifnya melalui program keahlian teknik otomotif.
2.
3.
Adanya Program Praktek Kerja Industri, siswa SMK dapat menerapkan ilmu yang
didapatkan di Sekolah dan diterapkan di dunia usaha atau dunia Industri.
4.
Bukti Keunggulan anak-anak SMK telah dapat kita lihat berita di media masa, bahwa anakanak SMK pada masa sekarang telah mampu merakit Mobil, sepeda motor, pesawat
terbang, laptop dan LCD. Suatu potensi yang besar dari anak-anak SMK yang perlu kita
dukung, bahwa anak-anak SMK telah dapat menunjukkan bahwa siswa SMK adalah siswa
yang telah siap pakai. Dengan adanya bukti keunggulan dari siswa SMK, maka tidak
diragukan lagi bahwa lulusan SMK adalah lulusan yang siap pakai. Sehingga setelah siswa
SMK dapat menyelesaikan pendidikan, maka siswa SMK dapat bekerja di perusahaanperusahaan atau instansi pemerintah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki siswa SMK
tersebut.
SMKN 1 Koto XI Tarusan Merupakan salah satu bentuk realisasi program Pemerintah yang
mempunyai beberapa Kompertensi Keahlian Kompetensi Keahlian yaitu Teknik Audio Vidio,
Teknik Gambar Bangunan, Teknik Otomotif Kendaraan Ringan, Serta Teknik Otomotif
Sepeda Motor.
Kompetensi keahlian Teknik Otomotif Sepeda Motor (TOSM) merupakan salah satu dari
Lima kompetensi keahlian pada program studi keahlian mekanik otomotif bidang studi
keahlian teknologi rekayasa yang berada pada kelompok SMK teknologi industri (Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan: 2008), yaitu: a) Teknik kendaraan ringan, b)
Teknik sepeda motor, c)Teknik perbaikan bodi otomotif, d) Teknik alat berat. e) Teknik
ototronik.
Tujuan Berdirinya Kompetensi Keahlian TOSM secara umum mengacu pada isi UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN No 20 tahun 2003) pasal 3 mengenai
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Kompetensi Keahlian
Teknik Sepeda Motor (KTSP SMKN I Koto XI Tarusan, 2012 : 12 ) adalah :
1.
Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam program keahlian
teknik sepeda motor agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
2.
3.
Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal
bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
2.
Memberikan pembekalan agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam berkompetensi,
mampu beradaptasi di lingkungan kerja dan dapat mengembangkan sikap professional
sesuai kompetensi yang dimilikinya.
3.
Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
enteruprener agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri
maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.
No
Tahun Lulusan
Ketuntasan
Jumlah Siswa
Persentase
2011
Tuntas
16,1%
Tidak tuntas
26
84,9%
Tuntas
7,4%
Tidak Tuntas
25
93,6%
2012
Hal ini juga diperkuat oleh hasil evaluasi Praktek Kerja Industri siswa pada periode 28 Mei28 September 2012.
http://juniladri.wordpress.com/2013/12/12/penerapan-model-project-based-learningdalam-peningkatan-motivasi-dan-hasil-belajar/