Diani Karuniatari
07
XI MTRC
SMKN 8 MALANG
Sebuah lapangan voli adalah 18 m (59 kaki) dan 9 m (29,5 kaki) lebar, dibagi
menjadi 9 m 9 m bagian dengan satu meter (40 inci) jaringan yang luas. Bagian atas
net 2.43 m (8 ft 0 in) di atas pusat pengadilan untuk kompetisi pria, dan 2,24 m (7 ft 4
in) untuk kompetisi perempuan, bervariasi untuk veteran dan kompetisi junior.
Tetapi ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Garis
batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan
jaring). Garis tepi lapangan adalah5 cm.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis
serang yang luasnya 9 x 3 meter.
Lapangan merupakan sarana yang utama untuk permainan bola voli, namun
lapangan bola voli harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1) Panjang lapangan : 18 meter.
2) Lebar lapangan
: 9 meter.
3) Lebar garis serang : 3 Meter
Tanpa alat yang satu ini, tentu pertandingan tak berjalan sebagaimana mestinya.
Yaitu sebuah bola, nah bola ini harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat
dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola
harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan
kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus
sesuai dengan standar FIVB. Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm,
dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya
sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).
petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter
dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.kg/cm2 (4,26
4,61 Psi) (294,3 318,82 mbar/hpa).
Berikut ini ukuran Net atau jaring untuk permainan bola voli :
1) Panjang net : 9,50 meter.
2) Lebar net : 1,00 meter.
3) Mata net : 10 cm.
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir.
Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di
belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek
tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service
adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
Seperti halnya dengan sarana lain, tentu sangat berguna seragam ini untuk
membedakan pada team lawannya. Sehingga penonton pun tidak kebingungan dalam
mensupport team volinya.
Bump atau pass adalah menahan bola dengan menggunakan kedua lengan yang
disatukan ke arah depan (passing). Dalam keadaan terpaksa, penerimaan bola dapat
dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh mana saja.
Jika bola belum
menyeberang ke area lawan setelah pukulan ketiga, maka akan dianggap sebagai
sebuah pelanggaran. Maka bola akan berpindah ke tim lawan, dan tim lawan-pun
akan memperoleh poin tambahan. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam
daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai Serve yang kita
lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka
musuh pun akan mendapat nilai
10. Time out dilakukan hanya sekali dalam setiap babak dan berlangsung hanya
dalam semenit.
11. Di luar dari aturan yang tertera di sini, peraturan permainan mengikuti peraturan
internasional.
C. Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8
tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri
dari 4 (empat) tim. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang
bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan. Pergantian pemain inti dan
cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak di batasi. Pertandingan tidak
akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain
untuk cabang olahraga yang lain Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di
lapangan adalah 4 orang. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka
tim yang bersangkutan akan dianggap kalah. Setiap pertandingan berlangsung 3
babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya
maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan. Sistem hitungan yang digunakan
adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan
ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan
memenangi pertandingan. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan
mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka
penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiaptiap set yang dimainkan.
Mula-mula pemain berdiri di petak servis dengan kaki kiri lebih ke depan dari kaki
kanan.
Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan di samping setinggi pelipis.
Dengan tangan kiri bola di lambungkan sedikit ke samping kanan tidak terlalu
tinggi.
Setelah bola melambung ke atas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada
bagian tengah bola.
Dengan tangan, di saat ibu jari dilipat ke dalam dan menempel pada
telapak tangan.
Cekis
Saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit ke belakang dan lutut ditekuk.
Setelah bola lepas, tangan kanan ditarik ke samping kanan bawah, liukkan badan
ke kanan.
Perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan badan
dan lecutan tangan.
Macam-macam servis
Servis atas adalah servis dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya.
Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari
atas.
Servis bawah adalah servis dengan awalan bola berada di tangan yang tidak
memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk
memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
Servis mengapung adalah servis atas dengan awalan dan cara memukul yang
hampir sama. Awalan servis mengapung adalah melemparkan bola ke atas
namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan
memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam service antara lain:
Passing
Smash
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas
jaring untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu
memperhatikan awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.
Teknik smash
Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola
dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk
mencapai suatu hasil yang optimal. Smash adalah suatu pukulan yang kuat di saat
tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola
terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada di atas
net, maka bola dapat dipukul tajam ke bawah. Smash merupakan pukulan keras yang
biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan.
Spike adalah bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk
menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli. Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik smash atau spike adalah
cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan
untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan.
Tes smash
Tes smash adalah tolak ukur dalam kemampuan smash.
Membendung (bloking)
ada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan/di daerahnya masingmasing dalam 2 deret ke samping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di
belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker,
pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser, pemain nomor empat dinamakan
blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero
PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) adalah induk organisasi bola voli nasional.
PBVSI mempunyai peran untuk mengatur regulasi pertandingan dan peraturan umum
bola voli di indonesia.
Pada tahun 1953 dimana Pekan Olahraga Nasional (PON) III selesai diselenggarakan,
Pengurus Ikatan Perhimpunan Volleyball Surabaya (I.P.V.O.S) mengadakan rapat
pengurus pada pertengahan tahun 1954. Dalam rapat IPVOS tersebut menghasilkan ide
atau keputusan untuk membentuk sebuah organisasi induk bola voli nasional. Untuk
mewujudkan ide tersebut, pengurus IPVOS mengirim seorang untuk menemui pengurus
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di jakarta. Pada waktu itu, atas bantuan dari dokter
Aziz Saleh yang merupakan Ketua Komisi Teknik KOI, diadakanlah suatu pertemuan
antara IPVOS (Ikatan Perhimpunan Volleyball Surabaya) dan PERVID (Persatuan
Volleyball Indonesia Djakarta). Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan,
antara lain:
IPVOS dan PERVID menyetujui untuk menjadi sponsor atau perintis dalam mendirikan
sebuah top organisasi atau induk organisasi bola voli di indonesia.
Menunjuk bapak Wim J. Latumetan yang merupakan tokoh olahraga sebagai formatul
tunggal dengan tugas menjadi ketua atau pengurus pertama induk organisasi bola voli
indonesia. Kemudian pada 22 januari 1955 diadakan rapat penyusunan pengurus
organisasi bola voli indonesia yang tertinggi tersebut yang bertempat di stadion Ikada
Jakarta. Hari itu juga merupakan hari resmi lahirnya induk organisasi bola voli nasional
PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia). Dengan susunannya sebagai berikut:
Setelah itu pada bulan maret 1955, PBVSI disyahkan oleh KOI sebagai induk organisasi
bola voli tertinggi di indonesia. Pada tahun yang sama itu pula, PBVSI mendapat
pengesahan sementara dari IVBF (International Volleyball Federation) yang merupakan
induk organisasi bola voli dunia yang bermarkas besar di Paris, Perancis.
Dan pada akhirnya bulan oktober 1959, PBVSI resmi menjadi anggota IVBF atau
sekarang yang dikenal dengan sebutan FIVB. Pada saat itu telah ada 64 negara anggota
FIVB/ IVBF, dan PBVSI menjadi anggota yang ke 62.
Pada tahun 1947, beberapa federasi nasional eropa mendirikan suatu badan atau
organisasi internasional untuk permainan bola voli. empat belas federasi nasional
menghadiri pertemuan Kongres Konstitutif pada bulan april 1947 tersebut dan mewakili
lima benua yang berbeda. Pada saat itu pula entitas secara resmi dibentuk dengan Paul
Libaud dari perancis sebagai presiden pertamanya.
Setelah 2 tahun kemudian, salah satu tujuan dari kongres 1947 tersebut akhirnya
tercapai dengan digelarnya acara kejuaraan voli internasional untuk pertama kalinya.
Setelah itu pada tahun 1952 turnamen kejuaraan voli perempuan juga diperkenalkan.
Pada tahun 1964, penambahan olahraga bola voli untuk program olimpiade didukung
oleh IOC. Pada tahun tersebut jumlah federasi nasional yang bergabung dengan FIVB
telah tumbuh dan berkembang menjadi 89 anggota. Setelah itu pada tahun 1969,
kejuaraan internasioan piala dunia mulai diperkenalkan.
Dan setelah Mr. Libaud dari perancis tersebut pensiun dan terpilihnya Mr. Rubn Acosta
Hernandez dari meksiko untuk posisi presiden pada tahun 1984, kantor pusan FIVB yang
terpusat di Paris, Perancis dipindahkan ke Lausanne, Swiss. Setelah itu kebijakankebijakan untuk memajukan bola voli di seluruh dunia mulai ditingkatkan, seperti
membentuk kompetisi laki-laki dan perempuan (Liga Dunia, pada tahun 1990, serta
Grand Prix, pada tahun 1993), indikasi voli Pantai sebagai event Olimpiade (1996) dan
beberapa perubahan dalam aturan main dan bertujuan meningkatkan visibilitas publik.
Dan pada tahun 2010, sebanyak 220 federasi nasional telah bergabung atau beafiliasi
dengan FIVB.
Demikianlah artikel mengenai sejarah induk organisasi bola voli nasional (PBVSI) dan
internasional (FIVB). Semoga bermanfaat, jangan lupa baca juga pengertian libero
dalam permainan olahraga voli.
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette.
Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada
tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). William G.
Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun
1942. YMCA (Young Mens Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang
didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para
pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6
Juni 1884 di London, Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan James
Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November
1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah
olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William
G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan
jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA,
menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga
permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya
merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa
jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat
macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis,
dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan
khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan inipun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal
tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical
Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical
Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan
untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus
yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield
tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan
tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima
orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut
adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan
sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga
dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar
dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah
mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah
ke wilayah lain (wilayah lawan).