Anda di halaman 1dari 34

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KASUS
NOVEMBER 2015

OD Endoftalmitis e.c Ulkus Kornea Perforasi

Oleh :
Andi Tenri Ismi Shandra
C111 10 819
Pembimbing :
dr. Dini M. V. Sitorus
Supervisor :
Dr. Suliati P. Amir, Sp.M,
M.Med.Ed

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur

Agama: Islam

Bangsa

Nomor Rekam Medis : 049758

Alamat: Sudiang, Makassar

Tanggal Pemeriksaan :

: Ny. SS

: 43 tahun

: Indonesia

18 November 2015

Tempat Pemeriksaan : Poliklinik Mata RS Unhas

ANAMNESIS

Keluhan utama: Nyeri pada mata kanan

Anamnesis

terpimpin: Dialami sejak 3 hari yang


lalu terus menerus. Penurunan penglihatan, ada
tiba tiba. mata merah ada sejak 3 hari yang lalu,
disertai gatal. Sakit kepala ada sejak 1 minggu
yang lalu. Air mata berlebihan ada. Sekret
berlebihan tidak ada. Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat silau ada. Riwayat mata Riwayat pakai
kaca mata tidak ada Riwayat menderita penyakit
gula, tekanan darah tinggi dan alergi disangkal.
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
tidak ada. Riwayat berobat ke dokter mata tidak
ada.

STATUS GENERALIS
Keadaan

Umum

: Sakit sedang, Gizi cukup,

Compos

mentis
Tanda

vital

Nadi
Pernafasan
Suhu

: Tekanan Darah : 120/80 mmHg


: 84 x/menit
: 20 x/menit
:36,5 C

FOTO KLINIS

Ocular Dextra

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Pemeriksaan

OD

OS

Palpebra

edema (+)

edema (-)

Apparatus lakrimalis

Hiperlakrimasi(+)

Hiperlakrimasi(-)

Silia

sekret (-)

sekret (-)

Konjungtiva

hiperemis

(+),

mixed hiperemis (-)

injection(+)
Mekanisme muskular

Normal ke segala arah

Normal ke segala arah

Kornea

jernih

Jernih

Bilik Mata Depan

Hipopion (+)

Normal

Iris

Coklat, kripte (+)

Coklat, kripte (+)

Pupil

bulat, sentral, refleks cahaya bulat, sentral, refleks cahaya


(+)

(+)

Palpasi
Palpasi

OD

OS

Tensi Okuler

Tn

Tn

Nyeri Tekan

(+)

(-)

Massa Tumor

(-)

(-)

Glandula Preaurikuler Pembesaran (-)

Pembesaran (-)

Tonometri :
Tekanan

okular dextra: 13 mmHg

Tekanan

okular sinistra: 16 mmHg

Pemeriksaan

Visus :

VOD

: 1/300
VOS : 20/20

OFTALMOSKOPI
Tidak dilakukan pemeriksaan

USG

B-Scan OD normal .

Hasil: pada OD, Echo baik, lensa kesan keruh,


korpus vitreus kesan keruh,retina, sclera, koroid
dan nervus optik kesan tidak ada kelainan. Pada OS
Echo baik, tidak ada kelainan pada USG B-Scan.

Pemeriksaan laboratorium
Parameter

Hasil

Unit

WBC

10.42

10^3/uL

RBC

5.13

10^6/uL

HCT

44,9

HGB

14,6

g/dL

PLT

413

10^3/uL

Ur/Cr

30/0.8

Mg/dL

GOT/GPT

61/71

u/L

GDS

133

Mg/dl

CT/BT

8/3

menit

PT

12.0 INR
0.94

detik

APTT

30,8

detik

Na/K/Cl

146/4,6/106

Mmol/L

Resume
Perempuan, 43 tahun, datang dengan
keluhan nyeri pada dialami sejak 3 hari yang
lalu sebelum masuk rumah sakit secara terus
menerus. Penurunan penglihatan, ada tiba
tiba. mata merah ada sejak 3 hari yang lalu,
disertai gatal. cephalgia ada sejak 1 minggu
yang lalu. Riwayat hiperklarimasi (+). Sekret
berlebihan tidak ada. fotofobia (+). Mata
hiperemis (+). Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat pakai kaca mata tidak ada Riwayat
menderita DM, hipertensi dan alergi disangkal.
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
tidak ada. Riwayat berobat ke dokter mata
tidak ada.

Dari

pemeriksaan fisik didapatkan pasien sakit sedang, gizi


cukup, compos mentis dengan tanda vital dalam batas
normal.

Dari

pemeriksaan oftalmologi, pemeriksaan inspeksi OD


didapatkan palpebra edema, apparatus lakrimalis ada
hiperlakrimasi, silia sekret (-), konjungtiva hiperemis (+),
mixed injection (+), kornea udem (+). Bilik mata depanada
hipopion, iris coklat kripte (+), pupil bulat sentral dan lensa
keruh. Inspeksi pada OS didapatkan semuanya dalam batas
normal.

Pada palpasi terdapat nyeri tekan pada OD.

Tonometri
visus

dalam batas normal

VOD : 1/300, visus VOS : 20/20 .

Penyinaran oblik, OD didapatkan konjungtiva


hiperemis (+), mixed injection (+), kornea jernih.
Bilik mata depan normal, Iris coklat, kripte (+), pupil
bulat, sentral, RC (+). OS didapatkan lensa jernih.
Pemeriksaan SLOD Konjungtiva hiperemis (+),
kornea jernih, hipopion (+) , iris warna coklat, kripte
(+), pupil letak di sentral, refleks pupil (+), lensa
keruh. Pada SLOS tidak ada kelainan.
Pada pemeriksaan USG B-Scan okular dextra
didapatkan echo baik, lensa kesan keruh, sklera dan
koroid intak, retina intak, korpus vitreus kesan
keruh. Pada USG B-Scan okular sinistra tidak
terdapat kelainan. Pada pemeriksaan laboratorium

Diagnosis kerja
Oculi Dextra Endoftalmitis

Penatalaksanaan
IVFD

RL 20 tetes/menit

Levocin

500mg/24jam/iv

Dexametasone
Viganox

5mg/8jam/iv

ED 1 tts/4j/OD

Nevanac
Rencana

ED 1 tts/6j/OD

Injeksi intravitreal ( Ceftazidine + dexamethasone +


vancomycin)

Prognosis
Quo

ad Vitam

: Bonam

Quo

ad Visam

: Malam

Quo

ad Sanationam : Bonam

Quo

ad Comesticam : Malam

Endoftalmitis

Definisi
Peradangan pada struktur
bagian dalam bola mata
yaitu jaringan uveal dan
retina dan berhubungan
dengan merembesnya
eksudat ke rongga vitreous,
ruang anterior dan posterior
bilik mata.

Anatomi mata

Klasifikasi
Etiologi
Endoftalmi
tis infektif

endoftalmi
tis noninfektif
(steril )

Infeksi eksogen .
Endoftalmitis endogen atau metastasis
Infeksi sekunder dari struktur sekitar

toksin tertentu atau zat beracun


Bahan kimia yang melengket pada
lensa intraokular
reaksi terhadap benda asing yang
tertahan di dalam mata
Nekrosis tumor intraokular

Etiologi

bakte
ri
Jamur

kokus gram positif-stafilokokus epidermidis,


stafilokokus aureus.
pseudomonas, pneumokokus, Corynebacterium
Propionio bakteri acnes
Actinomyces

aspergillus
fusarium
candida

eksogen

endogen

Penyebaran
Klasifikasi
secara
hematologen
Imunosupresi,
penggunaan
obat-obat secara
intravena,
kateterisasi urin
(ada fokus
infeksi)
Endoftalmitis
Vitrectomy
Studi

masuknya
patogen dari luar
trauma
operasi

Akut

terjadi dalam waktu 6 minggu

Kronik

terjadi dalam waktu setelah 6


minggu

Faktor Risiko
Pra
Operasi
blepharitis
konjungtivitis
cannuliculitis
entropion
riwayat
imunosupresi

Intraoper
atif
instrumen
dan cairan
yang
terkontamina
si
flora
lingkungandari ahli
bedah atau
kamar
operasi

pasca
operasi
Penyakit
sistemikcontoh:
diabetes
penggunaan
obat
imunosupresif

komplikasi
intraoperatif

Gejala dan tanda

Gejala
nyeri mata hebat
Mata merah
hiperlakrimasi
fotofobia

Tanda
Palpebra edema
Konjungtiva kemosis,
kongesti
Kornea edema
Bilik depan mata- hipopion
Iris-edema , berkabut
Pupil menunjukkan refleks
kuning
Eksudasi vitreous

hilangnya penglihatan

Tekanan intraokular tinggi

Edema
kornea

konjungtiva kongesti

hipopioneksudat putih kekuningan di vitreous

Diagnosis
Anamnesis

Riwayat trauma, operasi, nyeri mata


hebat, mata merah, hiperlakrimasi,
fotofobia, penurunan penglihatan

Pemeriksa
an fisik

Palpebra edema, konjungtiva kemosis,


kongesti, kornea edema, bilik depan
mata- hipopion, iris-edema , berkabut,
pupil menunjukkan refleks kuning,
eksudasi vitreous, tekanan intraokular
tinggi

Pemeriksa
an
Penunjang

Kultur cairan akous atau vitreus


USG- untuk mengidentifikasi tandatanda seperti kekeruhan vitreous dan
atau penebalan chorioretinal

Penatalaksanaan
Pengobatan

terbaik- berdasarkan
etiologi( setelah dikultur).

Injeksi

antibiotik spektrum luas ke dalam ruang


intravitreal

Contoh injeksi intravitreal. Spekulum dimasukkan untuk


membuka kelopak matadan diberikan anestesi topikal

Kombinasi dari dua antibiotik - satu yang efektif terhadap


stafilokokus gram positif koagulase negatif dan yang lainnya
terhadap basil gram negatif- injeksi antibiotik intravitreal
sedini mungkin

Pilihan pertama : Vankomisin 1 mg dalam 0,1 ml ditambah


ceftazidime 2,25 mg dalam 0,1 ml .
Pilihan kedua : Vankomisin 1 mg dalam 0,1 ml ditambah
amikasin 0,4 mg dalam 0,1 ml.
Pilihan ketiga : Vankomisin 1 mg dalam 0,1 ml ditambah
gentamisin 0,2 mg dalam 0,1 ml .
Sampel cairan yang diaspirasi harus dikultur bakteri dan
pemeriksaan smear .
Jika tidak ada perbaikan, injeksi antibiotik intravitreal harus
diulangi setelah 48 jam sambil mempertimbangkan hasil
pemeriksaan bakteriologis.

antibiotik
subkonjungti
va

diberikan setiap hari selama 5-7 hari


Pilihan pertama : Vancomycin 25 mg dalam
0,5 ml ditambah ceftazidime 100 mg dalam
0,5 ml
Pilihan kedua : Vancomycin 25 mg dalam 0,5
ml ditambah cefuroxime 125 mg dalam 0,5
ml

Antibiotik
topikal

setiap 30 menit ke 1 jam


Vankomisin (50 mg / ml ) atau cefazoline
( 50mg / ml ) ditambah amikasin ( 20 mg / ml
) atau tobramycin ( 15 mg % ).

Terapi
suportif

Cycloplegics- 1% atropin
Obat antiglaukoma- acetazolamide oral ,
timolol 0,5%BD

Opera
si

Indikasi jika tidak membaik dengan terapi


intensif
mengeradikasi sumber infeksi, racun

Teknik
opera
si

Eviserasi- pengeluaran isi bola mata


dengan meninggalkan sklera di belakang
Enukleasi-seluruh komponen mata secara
utuh diangkat dengan memotong enam
otot ekstraokular dan transeksi saraf
optik.
Eksenterasi-seluruh isi orbita hingga ke
tulang diangkat

Pengeluaran isi bola mata pada tehnik eviserasi

Diagnosa Banding
Panoftalmitis
Peradangan
intens
purulen
pada
keseluruhan bola mata termasuk kapsul
Tenon
Hanya dengan melalui tahap endoftalmitis
yang sangat singkat.
Etiologinya adalah dari infeksi bakteri akut.
Cara infeksi dan penyebab organisme
sama seperti yang dijelaskan pada
endoftalmitis infektif bakteri

Pencegahan
Praoperasi

Intraoper
atif

Koreksi faktorfaktor risiko


sebelum operasidiabetes

pemberian iodine
sebelum operasi
aplikasi
intrakameral
antibiotik
Alat-sterilitas
tingkat tinggi

Obati penyakit
mata sebelum
operasi
Minimal faktor
resiko sistemikriwayat
imunosupresif

Operator-cuci
tangan asepsis
ruangan operasikondisi udara
steril

Pasca
operasi
injeksi antibiotik
subkonjungtiva

Antibiotik topikal

menutup mata
dengan kasa steril

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai