Incidence
and Survival of Squamous Cell
Carcinoma of
the Oral Tongue, Base of Tongue, and
Tonsils:
A Surveillance, Epidemiology and End
Results Program-Based Analysis
Aditya Pramanta
Pendahuluan
Kanker Kepala Leher= kanker terbanyak kelima di
seluruh dunia, termasuk penyakit keganasan
tersering di Asia Tengah
>500.000 orang di seluruh dunia didiagnosa SCC
kepala dan leher per tahun.
SCC pada rongga mulut dan oropharynx 35.700
kasus per tahun. SCC pada rongga mulut saja
10.500 kasus per tahun
Hampir 50% SCC pada rongga mulut merupakan
tumor primer di lidah
Faktor resiko SCC pada lidah: merokok, alkohol,
paparan radiasi, HPV, dan defisiensi imun.
Pendahuluan
50% SCC pada lidah terkait dengan HPV, dan
memiliki respons terapi dan survival lebih baik
daripada yang tidak terkait HPV.
Di US, insidens SCC lidah pada AA 50%> kulit
putih, dan diketahui memiliki prognosis lebih
buruk. Hal ini dapat terkait rendahnya keterkaitan
HPV pada pasien AA, atau dapat dikarenakan
faktor lain
3
Anatomi
Etiologi
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignant yang timbul
dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk
squamous cell carcinoma dan terjadi akibat ransangan
menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu
(premalignant).
Secara garis besar, etiologi kanker lidah:
1. Tembakau: 80% penderita kanker lidah adalah perokok.
Risiko perokok adalah 5-9 kali lebih besar dibandingkan bukan
perokok.
2. Alkoholisme: peminum berat mempunyai risiko 30 kali
lebih besar dan efeknya sinergis dengan merokok.
3. Infeksi virus dalam rongga mulut: Human papilloma virus
(HPV) khususnya HPV 16 dan HPV 18.
4. Oral hygiene yang jelek.
5. Sunburn: iritasi sinar matahari dan iritasi kronis lainnya.
6. Gaya hidup
Manifestasi Klinis
Tanda-tanda yang sering muncul pada kanker
lidah adalah suatu massa atau ulkus yang tidak
nyeri
Lesi yang khas timbul pada pinggir lateral atau
permukaan ventral lidah. Sedangkan pada
sejumlah kecil kasus kanker lidah timbul pada
permukaan dorsum lidah
Insiden kanker ganas tertinggi terdapat pada
bagian lidah (2/3 anterior lidah), jika dibandingkan
dengan bagian belakang lidah (1/3 posterior
lidah).
6
METODE
Data didapat dari database program Surveillance,
Epidemiology and End Result (SEER) dari US National
Cancer Institute tahun 1973-2006.
Lokasi kanker primer dibagi menjadi 3 grup
Oral Tongue (OT)
Basis lidah
Tonsil lingual
Tonsil tidak spesifik
Fossa tonsilaris
Tonsillar pillar
Lesi tonsil yang overlapping
Hasil
23,1%
64,7%
Perubahan insidens
OT
BTT
Kulit putih
Pria: perubahan tidak
signifikan
Wanita: meningkat,
signifikan
African American
Menurun pada pria dan
wanita
Kulit putih
pria: Meningkat
wanita: Menurun
African american
menurun pada pria dan
wanita
Kanker distant
1973-1981: 5% 20002008: 7%
Unstaged dari 4% 3%
11
12
Perubahan survival
Survival terobservasi =proporsi pasien bertahan
melebihi interval waktu tertentu setelah
didiagnosa
Survival relatif =survival terobservasi pada pasien
kanker dibagi dengan survival yang diharapkan
pada populasi umum dengan karakteristik umur,
sex dan ras
Survival pada semua pasien:
1 tahun= 81,7%
3 tahun= 61,7%
5 tahun= 54,9%
13
Stadium awal
OT memiliki survival lebih baik daripada BTT (kulit
putih p<0,001; AA p=0,090)
OT memiliki mortalitas lebih rendah daripada BTT
(HR=1,28; 95% CI 1,21-1,36)
Stadium lanjut
BTT memiliki survival lebih baik daripada OT ( kulit
putih p<0,001; AA p=0,013)
14
Diskusi
Survival stadium lanjut BTT > OT dapat
disebabkan oleh terapi yang semakin baik, dan
peningkatan kanker BTT terkait HPV
Survival AA < kulit putih, terutama pada stadium
lanjut, kemungkinan terkait faktor lain (komplikasi
terapi, follow-up <<, progresi penyakit cepat)
Survival stadium awal OT > BTT , dapat
disebabkan deteksi dini lebih mudah pada lesi
rongga mulut dibanding pada orofaring
15
16