Anda di halaman 1dari 7

BESI

2.1. Pengertian Besi


Besi adalah logam transisi yang paling banyak dipakai karena relatif melimpah di alam dan mudah
diolah. Besi murni tidak begitu kuat, tetapi bila dicampur dengan logam lain dan karbon didapat baja yang sangat
keras. Biji besi biasanya mengandung hematite (Fe 2 O 3 ) yang dikotori oleh pasir (sio 2 ) sekitar 10%, serta
sedikit senyawa sulfur, posfor, aluminium dan mangan. (Syukri, 1999: 623).

2.2. Keberadaan Besi di Alam


Besi merupakan salah satu unsur paling umum di Bumi, membentuk 5% dari kerak Bumi. Kebanyakan
besi ini hadir dalam berbagai jenis oksida besi, seperti tambang hematit , magnetit , dan takonit . Sebagian besar
inti bumi terpercaya mengandung aloi logam besi-nikel. Sekitar 5% dari meteorit juga mengandung aloi besinikel. Meskipun jarang, ini merupakan bentuk utama logam besi alami dipermukaan bumi.
Dalam industri, besi dihasilkan dari bijih , kebanyakan hematit (sedikit Fe 2 O 3 ) dan magnetit (Fe 3 O
4 ), melalui penurunan oleh karbon dalam relau hembus ( blast furnace ) pada suhu sekitar 2000 C. Dalam relau
hembus, bijih besi, karbon dalam bentuk kok , dan fluks seperti batu kapur diisikan di bagian atas relau,
sementara semburan udara panas dipaksa untuk masuk ke dalam relau di bagian bawah.
Dalam relau, kok bereaksi dengan oksigen dalam hembusan udara untuk menghasilkan karbon
monoksida :
2 C + O 2 2 CO
Karbon monoksida mengurangi bijih besi (dalam persamaan kimia di bawah, hematit) pada besi lebur,
menjadi karbon dioksida di dalam proses tersebut:
3 CO + Fe 2 O 3 2 Fe + 3 CO 2
Fluks ditambahkan untuk meleburkan bendasing dalam bijih, terutama silikon dioksida pasir dan lainlain silikat . Fluks biasa termasuk batu kapur (terutama kalsium karbonat ) dan dolomit ( magnesium karbonat ).
Fluks yang lain dapat digunakan tergantung pada jenis bendasing yang harus dipisahkan dari bijih. Di bawah
panas relau, batu kapur mengurai menjadi kalsium oksida (kapur tohor):
CaCO 3 CaO + CO 2
Kalsium oksida bergabung dengan silikon dioksida untuk menghasilkan sanga.
CaO + sio 2 CASIO 3
Sanga melebur oleh karena panas di dalam relau, dibandingkan dengan silikon dioksida yang tidak akan
melebur di bawah panas yang sama. Pada dasar relau, sanga yang melebur terapung pada leburan besi yang lebih
padat, dan hanyut ke tepi relau yang mungkin akan dibuka untuk mengalirkan sanga keluar dari leburan besi.
Besi ini, ketika didinginkan, akan dipanggil besi mentah , sementara sanga bisa digunakan sebagai bahan untuk
konstruksi jalan raya atau untuk menyuburkan tanah yang kurang mineral untuk pertanian .
Anggaran sebesar 1.100 Jt (juta ton) bijih besi diproduksi di seluruh dunia dalam tahun 2000 , dengan
nilai pasar kasar mencapai sekitar 25 miliar dolar Amerika. Produksi bijih bertahan di 48 negara, dengan lima
produsen terbesar adalah China , Brasil , Australia , Rusia dan India , memproduksi 70% dari produksi bijih besi
dunia. 1100 Jt bijih besi digunakan untuk memproduksi sekitar 572 Jt besi mentah.

2.3. Sifat Fisika Besi


Fitur fisik
Fase

padat

Massa
kamar )
Massa
lebur

jenis (sekitar suhu 7,86 g / cm


jenis cair

pada titik 6,98 g / cm

Titik lebur

1811 K (1538

C,

2800

F)

Titik didih

3134 K (2861

C,

5182

F)

Kalor peleburan

13,81 kJ / mol

Kalor penguapan

340 kJ / mol

Kapasitas kalor

(25 C) 25,10 J / (mol K)

Tekanan uap
P / Pa

10

100

1k

10 k

100 k

pada T / K

1728

1890

2091

2346

2679

3132

Fitur atom
Struktur kristal

kubus pusat badan

Jumlah oksidasi

2, 3 , 4, 6 (oksida amfoter )

Elektronegativitas

1,83 ( skala Pauling )

Energi ionisasi

pertama: 762,5 kJ / mol


ke-2: 1561,9 kJ / mol
ke-3: 2957 kJ / mol

Jari-jari atom

140 pm

Jari-jari atom (terhitung)

156 pm

Jari-jari kovalen

125 pm

2.5 Sifat Kimia Besi


Keterangan Umum Unsur
Nama , Lambang , Nomor atom

besi, Fe, 26

Deret kimia

logam transisi

Golongan , Periode , Blok

8,4,d

Penampilan

metalik mengkilap
keabu-abuan

Massa atom

55,845 (2) g / mol

Konfigurasi elektron

[ Ar ] 3d 6 4s 2

Jumlah elektron tiap kulit

2, 8, 14, 2

1. Memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik. Karena emiliki ikatan ganda dan ikatan kovalen logam.
2. Besi murni cukup reaktif. Dalam udara lembab cepat teroksidasi membentuk besi (III) oksida hidrat. (Cotton,
1989: 462).

Lain-lain
Sifat magnetik

feromagnetik

Resistivitas listrik

(20 C) 96,1 n m

Konduktivitas termal

(300 K) 80,4 W / (m K)

Ekspansi termal

(25 C) 11,8 m / (m K)

Kecepatan suara
(pada wujud kawat)

( suhu kamar ) (elektrolitik)


5120 m / s

Modulus Young

211 GPa

Modulus geser

82 GPa

Modulus ruah

170 GPa

Rasio Poisson

0,29

Skala kekerasan Mohs

4,0

Kekerasan Vickers

608 MPa

Kekerasan Brinell

490 MPa

Isotop
iso

NA

waktu paruh

DM

DE ( MeV )

54

Fe

5,8%

> 3,1 E22 tahun

penangkapan 2

55

Fe

syn

2,73 tahun

penangkapan

56

Fe

91,72%

Fe stabil dengan 30 neutron

57

Fe

2,2%

Fe stabil dengan 31 neutron

58

Fe

0,28%

Fe stabil dengan 32 neutron

59

Fe

syn

44,503 hari

60

Fe

syn

1,5 E6 tahun

DP
54

Cr

0,231

55

Mn

1,565

59

Co

3,978

60

Co

2.6. Ekstraksi Besi


Pada zaman dahulu, manusia telah berhasil mengekstrak besi dari bijihnya yang berupa senyawa seperti hematit
(Fe 2 O 3 ). Campuran gilingan besi dan arangnya di biarkan di atas bara sehingga besi meleleh, kemudian besi itu
di tampung. Selanjutnya campuran besi dan arang di tempatkan pada tanur kecil dan di hembuskan udara dari
dasar tanur. Akan tetapi suhu yang dicapai dengan cara ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tanur
tinggi (tanur hembus) modern yang di kenal masa kini. (Keenan, 1992: 182).

2.7. Pengolahan Besi


Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaanya. Hal tersebut disebabkan tiga
alasan berikut yaitu:
a.

Bijih besi relatif malimpah di berbagai penjuru dunia.

b.

Pengolahan besi relatif murah dan mudah.

c.

Sifat - sifat besi yang mudah dimodifikasi.

Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3 O4),
pirit (fes2) dan siderit (FeCO3).
Tambang bijih besi di Indonesia terdapat di:
1.

Cilacap, Jawa Tengah

2.

Cilegon, Banten

3.

Gunung Tegak, Lampung

4.

Lengkabana,Sulawesi Tengah

5.

Longkana,Sulawesi Tengah

6.

Peg. Verbeek,Sulawesi Tengah

7.

Pulau Demawan,Kalimantan Selatan

8.

Pulau Sebuku,Kalimantan Selatan

9.

Pulau Suwang,KalimantanSelatan.

Pengolah bijih besi terbesar adalah PT. Krakatau Steel yang berada di Cilegon, Jwa Barat.

2.8.Tempat Pengolahan Besi (tanur Sembur)


Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur sembur (blast
furnace). Tanur sembur berbentuk menara silinder dari besi atau baja dengan tinggi sekitar 30 meter dan
diameter bagian perut sekitar delapan meter. Karena tingginya alat tersebut, alat ini sering juga disebut sebagai
tanur tinggi. Bagian - bagian dari tanur tinggi adalah sebagai berikut:
a. Bagian puncak yang disebut dengan Hopper, dirancang sedemikian rupa sehingga bahan - bahan yang
akan diolah dapat dimasukkan dan ditambahkan setiap saat.
b. Bagian bawah puncak, memiliki lubang untuk mengeluarkan hasil - hasil yang berupa gas.
c. Bagian atas dari dasar (kurang lebih 3 meter dari dasar), terdapat pipa - pipa yang dihubungkan
dengan empat buah tungku dimana udara dipanaskan (sampai suhunya kurang lebih 1.100o C). udara
panas ini disemburkan ke dalam tanur melalui pipa - pipa tersebut.
d . Bagian dasar tanur, memiliki dua lubang yang masing - masing digunakan untuk mengeluarkan besi
cair sebagai hasil utama dan terak (slag) sebagai hasil samping.

2.9. Proses Pengolahan Besi


Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat bertahan dengan urutan sebagai berikut:
a. Bahan - bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui bagian puncak tanur. Bahan - bahan ini berupa: 1.)
Bahan utama yaitu bijih besi yang berupa hematit (Fe2O3 ) yang bercampur dengan pasir (SiO2) dan
oksida - oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3). Batuan - batuan ini yang akan direduksi. 2.) Bahan bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon). 3.) Bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3)
yang berfungsi untuk mengikat zat - zat pengotor.
b. Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas terbakar. H = - 394 kJ
C (s) + O2 (g) CO2 (g)
Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya panas yang dibebaskan akan menaikkan
suhu bagian bawah tanur sampai mencapai 1.900o C .
c. Gas CO2 yang terbentu kekmudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan bereaksi dengannya lagi
membentuk gas CO.
H = +173 kJ D CO2 (g) + C (s) 2 CO (g)
Reaksi kali ini berjalan endoterm (membutuhkan panas ) sehingga suhu tanur pada bagian itu menjadi
sekitar 1.300o C.
d. Gas CO yang terbentuk dan kokas yang ada siap mereduksi bijih besi (Fe2O3). Reuksi ini dapat
bertahan dalam beberapa tahap, yaitu:
1.) Pada bagian atas tanur, Fe2O3 direduksi menjadi Fe3O4 pada suhu 500o C.
3 Fe2O3 (s) + CO (g) 2 Fe3O4 (s) + CO2 (g)
2.) Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang terbentuk akan direduksi menjadi Feo pada
suhu 850o C.
Fe3O4 (s) + CO (g) 3 Feo (s) + CO2 (g)

3.) Pada bagian yang lebih bawah lagi, Feo yang terbentuk akan direduksi menjadi logam besi
pada suhu 1.000o C.
Feo (s) + CO (g) Fe (l) + CO2 (g)
e. Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur. f.Sementara itu, di
bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu kapur terurai menurut reaksi: CaCO3 (s)
CaO (s) + CO2 (g) g.Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk
terak (slag) yang berupa cairan kental. Reaksinya sebagai berikut: CaO (s) + SiO2 (s) CaSiO3 (l) 3 CaO
(s) + P2O5 (g) Ca3 (PO4) 2 (l) CaO (s) + Al2O3 (g) Ca (alo2) 2 ( l) h.Selanjutnya, besi cair turun ke dasar
tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan
mengapung di permukaan dan keluar pada saluran tersendiri.

2.10. Hasil Pengolahan Besi


1.

Besi Kasar (pig iron) atau Besi gubal


Besi cair yang keluar dari dasar tanur disebut dengan besi kasar (pig iron). Besi kasar mengandung
95% besi, 34% karbon, sisanya berupa fosfor, silikon dan mangan.

2.

Besi Tuang (cast iron) atau Besi Cor


Jika pig iron dibuat menjadi bentuk cetakan maka disebut besi tuang atau besi cor.

3.

Besi Tempa (wrought iron)


Besi tempam mengandung kadar karbon yang cukup rendah (0,05 - 0,2%). Besi tempa ini cukup
lunak untuk dijadikan berbagai perlatan seperti sepatu kuda, roda besi, baut, mur, golok, cangkul
dan lain sebagainya. 2.7.

2. 11. Penggunaan Besi dalam kehidupan sehari-hari


Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu mencakup 95 persen dari
semua ton logam yang diproduksi di seluruh dunia. Gabungan harganya yang murah dengan kekuatannya
membuat ia sangat dibutuhkan, terutama dalam penggunaan seperti mobil , badan kapal untuk kapal besar, dan
komponen struktur untuk bangunan. Besi baja merupakan aloi besi paling dikenal, dan sebagian dari bentuk
yang dibentuk oleh besi termasuk:
Besi mentah atau Pig iron yang mengandung 4% - 5% karbon dengan sejumlah bendasing seperti
belerang , silikon dan fosfor . Kepentingannya adalah merupakan perantara dari bijih besi ke besi tuang dan besi
baja .
Besi tuang ( Cast iron ) mengandung 2% - 3,5% karbon dan sejumlah kecil mangan . Bendasing yang ada
di dalam besi mentah yang dapat memberikan efek buruk pada sifat bahan, seperti belerang dan fosfor, dikurangi
hingga tingkat dapat diterima. Ia memiliki titik lebur pada kisaran 1420-1470 K, yang lebih rendah dibandingkan
dua komponen utamanya, dan menjadikannya hasil pertama yang melebur ketika karbon dan besi dipanaskan
serentak. Sifat mekanikalnya bervariasi, tergantung pada bentuk karbon yang diterap ke dalam aloi. Besi tuang
'putih' mengandung karbon dalam bentuk cementite , atau besi karbida.
Besi karbon mengandung antara 0,5% dan 1,5% karbon , dengan sejumlah kecil mangan , belerang ,
fosfor , dan silikon .
Besi tempa ( wrought iron ) mengandung kurang dari 0.5% karbon. Ia keras, mudah lentur, dan tidak
mudah dilakurkan dibandingkan dengan besi mentah. Memiliki sejumlah kecil karbon, beberapa persepuluh
persen. Jika ditajamkan menjadi tirus, ia cepat kehilangan ketajamannya.

Besi aloi ( Alloy steel ) mengandung konten karbon yang bervariasi dan juga logam-logam lain, seperti
kromium , vanadium , molibdenum , nikel , tungsten , dll.
Besi oksida (III) digunakan dalam produksi penyimpanan magnetik dalam komputer. Ia sering
dicampur dengan bahan lain, dan mempertahankan fitur-fitur mereka dalam larutan.

Anda mungkin juga menyukai