REGULASI DAN LEGALITAS OBAT HERBAL TANAMAN HERBAL UNTUK HIPERTENSI DI SUMBAR
BUDIDAYA TANAMAN HERBAL
3 ASPEK STRATEGIS 1. Menjamin mutu simplisia sesuai dengan standar 2. Menjaga kelestarian tanaman obat 3. Meningkatkan daya tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat luas
Budidaya tanaman obat secara umum
faktor-faktor yg mempengaruhi tanaman obat agar dpt tumbuh dan berkembang scr optimal 1. Lingkungan ( iklim dan tanah) 2. Persiapan dan pengolahan Tanah 3. Persiapan bibit : - generatif : dg biji co/ meniran okulasi , jaringan
- vegetatif : stek, cangkok ,
runduk dan kultur
4. Penanaman : bibitnya harus diseleksi dulu
5. Pemeliharaan : pemupukan , penyiraman , penyiangan Dn pertumbuhan serta pengendalian hama dan penyakit 6. Pengendalian hama dan penyakit
REGULASI DAN LEGALITAS
Permenkes RI No 007 thn 2012 ttg registrasi obat
tradisional. Peraturan kepala BPOM RI HK.03.1.23.06.11.5629 thn 2011 ttg persyaratan teknis CPOTB. Landasanhukum CPOTB : GBHN, UU RI No.23-1192 ttg kesehatan, System kesehatan nasinal ( SKN ), KEPMENKES RI No.659/MENKES/SK/X/1991 ttg.
TANAMAN HERBAL UNTUK
HIPERTENSI DI SUMBAR
Prevalensi hipertensi di Sumatera Barat pada thn 2007
sekitar 19.1% dari jumlah penduduk mengalami hipertensi. Terapi komplementer scr non farmakologis yg popular di masyarakat antara lain bunga rosella , buah mengkudu, daun seledri, bawang putih.
Bunga rosella : mengandung antocyanin , gossipetin ,
dan glucocide hibicin . F/ : diuretik koleretik. Buah mengkudu : mengandung scopoletin ygg berfungsi untuk menyeimbangan tekanan darah. Daun seledri : mengandung senyawa 3-n-Phthalide untuk merenggangkan dinding arteri sehingga darah mrngslir lebih lancar. Bawang putih : mengandung senyawa alisin untuk melebarkan pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah penyebab hipertensi.