Anda di halaman 1dari 7

I.

Geomagnet
Metoda magnetik merupakan metoda pengolahan data potensial untuk
memperoleh gambaran bawah permukaan bumi atau berdasarkan karakteristik
magnetiknya. Metode ini didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet
pada batuan yang timbul karena pengaruh dari medan magnet bumi saat batuan itu
terbentuk. Kemampuan suatu batuan untuk dapat termagnetisasi sangat
dipengaruhi oleh faktor susceptibilitas batuan. Objek pengamatan dari metode ini
adalah benda yang bersifat magnetik, dapat berupa gejala struktur bawah
permukaan ataupun batuan tertentu. Metode ini dapat ,dipakai sebagai preliminary
survey untuk menentukan bentuk geometri dari bentuk basement, intrusi dan
patahan.
Metode magnetik memiliki sifat besaran yang kompleks dibandingkan
dengan metode gravitasi, meskipun keduanya mempunyai kemiripan (teori
potensial). Metode megnetik mempunyai besar dan variasi arah (vektor)
sedangkan gravitasi memiliki besar dan satu arah (ke pusat bumi). Anomali
gravitasi menunjukkan sifat regional effect sedangkan anomali magnetik sangat
dipengaruhi oleh adanya mineralisasi yang mengandung bahan ferromagnetik
yang bersifat lokal.
https://geofisikaundana.files.wordpress.com/.../metodegeomagnetik.ppt

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/197712082001122MIMIN_IRYANTI/GEOMAGNETIK_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
II. Prinsip Kerja Geomagnet
Survei magnetik digunakan dalam suatu program eksplorasi yang luas.
Survey magnetik mempunyai peranan penting dalam eksplorasi mineral karena
banyak deposit mineral yang berasosiasi dengan konsentrasi magnetik yang lain.
Jalur kimberlite sering dideteksi lansung survey magnetik pada jarak yang dekat
dengan sample. Perubahan hematite menjadi magnetit oleh adanya pembakaran di
dalam lapisan lapisan batubara juga sangat mudah dideteksi oleh survey
magnetik.
II.1 Kumpulan Data Penerbangan

Komponen-komponen dari system penerbangan:


1. Peralatan dan Perlengkapan
Sistem survey magnetik melalui udara biasanya memerlukan perlengkapan
sebagai berikut:
1. Magnetometer stinger-mounted atau tower-bird sensor.
2. Digital Data Acquisition System
3. Analog Recorder
4. Track Recovery System
5. Doppler Navigation System
6. Recording Altimeters Barometric
7. Magnetic Compensation Unit
Gbr. Survey magnetik melalui udara.

Perlengkapan tambahan terdiri dari:


1. Sistem navigasi elektronik dan inersia lainnya.
2. Perlengkapan geofisika lainnya, seperti spektrometer sinar gamma, sistem EM
(elektromagnetik) atau pasif, multispectral scanners (pemindai multispektral),
dan lain-lain.
3. Ground equipment base-station magnetometer dan unit/alat perekam, dan
perangkat komputer lapangan.
2.
3.
4.
5.

Navigasi Doppler
Sistem Navigasi Lain
Perangkat Pendukung
Operasi lapangan udara

II.2. Kumpulan Data Kelautan


Pada umumnya peralatan kelautan sama dengan peralatan system
penerbangan. Survey magnetik kelautan umumnya dilakukan bersamaan dengan
survey yang lainnya, seperti seismik dan gravitasi. Ketika digabung dengan
gravitasi itu sendiri penyelidikan dapat ditandai dengan metode potensial
lapangan. Ketika digabung dengan seismic maka akan menjadi teknik yang kedua
dan harus benar-benar pada perangkaian dari survey seismic tersebut, hasilnya
pada umumnya berantakan.

II.3 Survey Magnetik Didarat


II.3.1 Prosedur Lapangan
Survei magnetis darat sering digunakan untuk lanjutan yang rinci pada
daerah yang dikenal menarik perhatian pensurvei, dalam studi arkeologis, dan
belajar barang sisa yang penuh resiko . Stasiun yang mengatur jarak untuk survei
ini bisa dekat 1 m. Di dalam explorasi minyak, magnetik darat dan survey gaya
berat sering diselenggarakan bersama oleh survey seismik darat. Sebab teknik
utamanya adalah seismik, pengaturan jarak stasiun akan bertukar-tukar secara
luas.
Dua instrumen berbeda yang harus digunakan: merekam stasiun pusat
pengukur magneto dan satuan bidangnya sendiri. Ini langsung mengikuti
substraction dari variasi waktu dalam sisi bumi dari data bidang. Jika suatu stasiun
pusatnya tidak digunakan kemudian

pusat lokasi harus dipilih untuk

memperkerjakan kembali yang berkala selam survei. Pengerjaan kembali lokasi


pusat harus dilakukan sedikitnya satu kali per jam; jika stasiun dari beberapa
meter , haruslah dilakukan tiap-tiap 10 sampai 15 min. Perbedaan antara
pembacaan dasar secara linier disisipkan untuk digunakan di koreksi pada data
bidang.
Ini penting untuk menetapkan bahwa pengukur magneto menyediakan data
yang sah. Alat-alat membuat sangat sederhana untuk mengambil berbagai
pembacaan pada masing-masing stasiun.
II.4 Memproses Data
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Survey Darat
Survey airborne dan marine
Pengeditan
Lokasi
Koreksi data
Variasi waktu
Compensation (penggantian)
IGRF Removal
Tingkatan
Interpelasi dari pegangan

umum
11. Tampilan Data

III. Sifat Magnetik Batuan


Secara umum sifat kemagnetan batuan dapat dikelompokkan menjadi :
a. Diamagnetik
Batuan diamgnetik memiliki atam pembentuk batuan mempunyai
kulit elektron yang telah jenuh yaitu tiap elektron berpasangan dan spin
yang berlawanan dalam tiap pasangan. Jika mendapat medan magnet luar
orbit, elektron akan membuat putaran yang menghasilkan medan magnet
lemah yang melawan medan magnet luar tadi. Suseptibilitas k negatif dan
kecil. Suseptibilitas k tidak bergantung pada medan luar H.
Contoh :Bismuth, gipsum, marmer, kuarsa, garam, seng, emas,
tembaga.
b. Paramegnetik
Kulit elektron terluar belum jenuh, ada elektron yang spinnya tidak
berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama. Jika ada medan
magnet luar, spin membuat putaran menghasilkan medan magnet yang
mengarah searah dengan medan magnet tsb sehingga memperkuatnya.
Tetapi momen magnetik yang terbentuk terorientasi acak oleh agitasi
thermal. Suseptibilitas k positif dan sedikit lebih besar dari 1.
Suseptibilitas k bergantung pada temperatur.
Contoh:piroksen,olivin,garnet,biotit,amfibiolit

aluminium,

platina ,kayu.
c. Ferromagnetik
Banyak terdapat kulit elektron yang hanya diisi oleh satu elektron
sehingga mudah terinduksi oleh medan luar. Diperkuat lagi oleh adanya
kelompok2 bahan berspin searah yang membentuk dipole2 magnet
(domain) mempunyai arah searah, apabila jika di dalam medan magnet
luar. Suseptibilitas positif dan jauh lebih besar 1 Suseptibilitas bergantung
pada temperatur.
Contoh besi, nikel kobalt, baja
d. Antiferromagnetik

Domain-domain

menghasilkan

dipole

magnet

yang

saling

berlawanan arah sehingga momen magnetik secara keseluruhan lebih


kecil. Bahan antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal akan
menghasilkan medan magnet kecil. Suseptibilitas k seperti pada bahan
ferromagnetik.
Contoh hematit (Fe2O4)
e. Ferrimagnetik.
Domain-domain juga saling antiparalel tetapi jumlah dipole pada
masing-masing arah tidak sama sehingga masih mempunyai resultan
magnet yang cukup besar. Suseptibilitas tinggi dan bergantung pada
temperatur.
Contoh

magnetit(Fe3O4),

ilmenit(FeTiO4),

pirhotit

(FeS),

hematit(FeO2)
IV. Sifat Anomali Medan Magnet
Berdasarkan sifat medan magnet bumi dan sifat kemgnetan bahan
pembentuk batuan, bentuk anomali medan magnet yang ditimbulkan oleh benda
penyebabnya bergantung pada:
Inklinasi medan magnet bumi disekitar benda penyebab.
Geometri dari benda penyebab.

Kecendrungan arah dipole-dipole magnet benda penyebab.

Orientasi arah dipole-dipole magnet benda penyebab terhadap arah medan


magnet bumi
V. Suseptibilitas Magnetik

Daftar Pustaka
geofisikaundana .2012. Metode Geomagnetik. Di akses pada pukul 04.00 Wita
https://geofisikaundana.files.wordpress.com/.../metode-geomagnetik.ppt
Iryanti,m. 2010. Geomagnetik. Diakses pada pukul 04.00 Wita. http://file.upi.edu/
Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/197712082001122-MIMIN_
IRYANTI/GEOMAGNETIK_%5compatibility _Mode%5D.pdf
Geofisika.2010. Diakses pada pukul 04.00 Wita. http://geofisika-ceria.blogspot.
co.id /

Anda mungkin juga menyukai