13
Menurut Rasyid (1996), tipe pasang surut di perairan selat Sunda adalah
pasang surut campuran cenderung semi diurnal, dalam satu hari terjadi dua
kali air naik dan dua kali air turun dengan perbedaan tinggi 1 meter.
b.
Genteng
terletak
pada
7o2254.2LS
dan
106o2425.2BT.
Pengambilan sampel tanggal 30 Mei 2010 dan tanggal 30-31 Oktober 2010.
Pantai relatif landai dan terlindung dari pecahan ombak dengan daerah
intertidal yang luas dengan lebar sampai sekitar 150 meter ke tengah,
kedalaman sampai 85 cm. Substrat dasar berpasir dan berkarang. Pantai
Ujung Genteng memiliki beragam hbitat antara lain hamparan padang
lamun, lekukan-lekukan karang di daerah pinggir, dan rataan karang pada
daerah intertidal tengah dekat zona pecahan ombak. Ganggang laut tumbuh
14
Metode Penelitian
Untuk mengungkap keanekaragaman taksa dilakukan eksplorasi dan
koleksi gangggang merah. Kemudian dilakukan pemeriksaan spesimen meliputi
pengamatan morfologi, anatomi, dan struktur reproduksi. Untuk mengetahui
sebaran dan kondisi ekologi ganggang merah dilakukan dengan menginventarisasi
jenis di masing-masing lokasi penelitian, serta mengamati parameter fisik dan
kimia lingkungan. Untuk mengetahui kandungan agar dan karagenan dilakukan
dengan metode ekstraksi.
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan eksplorasi dan koleksi.
Metode eksplorasi dan koleksi flora dilakukan dengan menjelajahi setiap sudut
suatu lokasi yang dapat mewakili tipe-tipe ekosistem di kawasan yang diteliti
(Rugayah et al. 2004). Eksplorasi ganggang merah dilakukan pada berbagai tipe
habitat pada zona intertidal yang menjadi tempat tumbuh ganggang merah.
Penjelajahan dilakukan sepanjang perairan pantai meliputi rataan terumbu,
15
cekungan karang, daerah berpasir, tepian daratan, dan di sekitar zona subtidal.
Koleksi ganggang merah dilakukan pada saat air surut. Setiap jenis yang ada
dikoleksi menurut Atmadja (1996), Trono dan Ganzon-Fortes (1988).
Setiap jenis yang ditemukan dikoleksi dengan mengambil seluruh bagian
talus, kemudian dibersihkan dan dimasukkan dalam kantong plastik kecil dan
diberi label. Ganggang merah yang menempel pada batuan diambil dengan
bantuan pisau. Data ekologi seperti tipe habitat, substrat, kedalaman dan asosiasi
dengan organisme lain dicatat dalam buku lapangan. Kantong plastik yang berisi
spesimen ganggang merah diisi dengan formalin 5%,, diberi label, kemudian
diikat dan dimasukkan dalam ember tertutup.
16
Pengamatan Morfologi
Pemeriksaan spesimen dilakukan terhadap seluruh hasil koleksi. Karakterkarakter morfologi yang diamati antara lain: tipe talus, bentuk, ukuran, struktur
alat pelekat, tekstur, warna talus, dan pola percabangan. Setiap karakter yang
diamati dicatat, diukur, dan dilakukan pengambilan gambar menggunakan kamera
digital.
zat
pewarna anilin blue 1% selama 15 menit, kemudian dicuci dengan air suling.
Setelah itu sayatan diletakkan dalam gelas preparat dan ditetesi gliserin 30%
sebanyak 1-2 tetes, kemudian ditutup dengan gelas penutup yang dilekatkan
dengan kutek. Pengamatan struktur reproduksi pada ganggang merah tipe filamen
material langsung diberi pewarna kemudian dibuat sediaan. Sediaan diamati di
bawah mikroskop binokuler dengan perbesaran kuat. Karakter struktur reproduksi
yang diamati meliputi bentuk, ukuran, dan letak sistokarp, stichidia, konseptakel,
dan tetrasporangia. Struktur anatomi yang diamati adalah bentuk sel, ukuran,
susunan sel, dan ketebalan lapisan korteks dan medula.
17
18
berikut:
Bobot ekstrak (g)
Rendemen (%) =
x 100%
Bobot sampel (g)
Analisis Data
a. Data taksonomi
Dari hasil pemeriksaan morfologi, anatomi, dan struktur reproduksi
dilakukan penyusunan pertelaan setiap jenis yang diamati
dengan
j
Cj =
(a+b)-j