Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Disusun oleh Kelompok 11 : 1. APRILIA MUNJAYANAH (K4308027) 2. IKHA PRIMARINDA 3. RIYAN MELANI 4. WARYANTO 5. LATIF SOFIANA N. (K4308040) (K4308052) (K4308061) (K4308096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PERENCANAAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

I. II.

JUDUL TUJUAN

: TITIK LAYU SEMENTARA DAN KAPASITAS LAPANG

Menentukan titik layu sementara dan kapasitas lapang jenis nedia tanam pasir malang pada tanaman Pterocarpus indicus. III. ALAT & BAHAN a. ALAT Pada praktikum titik layu sementara dan kapasitas lapang, dibutuhkan alatalat yaitu gelas aqua sebanyak 5 buah yang digunakan sebagai pot untuk menanam tanaman. Paku sebagai pelubang pada gelas aqua, Gelas ukur untuk mengukur jumlah air yang akan digunakan untuk menyiram tanaman, dan neraca analitik untuk menimbang pasir malang. Selain itu diperlukan pula alumunium foil untuk menutup permukaan pot agar tidak terjadi evaporasi. Kertas label juga disiapkan untuk memberi label pada pot tanaman. b. BAHAN Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum titik layu sementara dan kapasitas lapang yaitu pasir malang sebanyak 150 gram untuk masing-masing pot sehingga kebutuhan total pasir malang sebanyak 750 gram, sebagai media untuk menanam tanaman. Untuk tanaman yang akan ditanam adalah tanaman Pterocarpus indicus sebanyak 5 buah sebagai objek yang akan diamati, dengan ketentuan tanaman yang digunakan memiliki ukuran yang relatif sama dalam hal jumlah daun, luas permukaan daun, tinggi dan diameter batang serta jumlah akar dan rambut akar yang sama pula. Dalam praktikum ini diperlukan air secukupnya untuk menyiram tanaman Pterocarpus indicus. IV. METODE Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan kemudian melabeli masing-masing pot dengan tanda A, B, C, D, dan E. Setelah itu, mengeringkan pasir malang dan menimbang 750 gr pasir malang :

kemudian memasukkannya ke dalam masing- masing pot sebanyak 150 gr. Selanjutnya menyiramnya dengan air sampai tanah di dalam pot mampu menahan air secara maksimal dapat diketahui ketika kita melihat dari sisi samping, semua tanah basah dan tidak ada yang tergenang maupun merembes keluar pot melalui lubang pada pot. Kemudian menimbang masing- masing pot yang berisi tanah yang sudah dibasahi dan menanam Pterocarpus indicus, untuk mencegah evaporasi tanah, maka pada masing-masing pot harus kita tutup permukaan tanahnya yaitu pada bagian mulut pot dengan menggunakan alumunium foil, kecuali pada pot E ( Pot E adalah tanaman pembanding yang dijaga tetap segar dari awal penanaman sampai penentuan kapasitas lapang). Langkah selanjutnya adalah meletakkan tanaman pada tempat yang cukup terkena cahaya matahari dan menunggu tanaman pada pot A- D sampai layu, kemudian mencabut tanaman pada pot A dan B untu menimbang tanahnya. Mengeringkan pasir malang lalu menimbang pasir yang sudah kering. Untuk pot C dan D diberi perlakuan penyiraman yaitu: hari ke-1: 10 ml, hari ke-2: 20ml, hari ke-3: 30 ml dan seterusnya sampai tanaman segar kembali. Kemudian menimbang tanah saat kondisi tanaman segar kembali. V. PARAMETER A. Titik Layu Sementara Selisih massa tanah yang ditimbang pada saat tanaman mulai layu dengan massa tanah setelah dikeringkan. Selisih massa tersebut disebabkan oleh air yang semula masih tertinggal di dalam tanah. Jika massa tersebut dibagi massa tanah sebelum dikeringkan dan hasilnya dikali 100%, maka diperoleh persentase titik layu sementara. Rumus Titik layu sementara:
           

x 100%

B. Kapasitas Lapang Merupakan kondisi tanah dimana tanaman secara optimal mampu menahan kandungan air di dalamnya.

Selisih massa tanah yang ditimbang pada saat tanaman segar dengan massa tanah saat tanaman layu. Selisih massa tersebut disebabkan oleh air yang ditahan tanah. Jika massa tersebut dibagi massa tanah saat tanaman layu dan hasilnya dikali 100%, maka diperoleh persentase kapasitas lapang. Rumus Kapasitas lapang:
            

x 100%

VI. INDIKATOR A. Titik Layu Sementara Semakin besar selisih massa tanah yang ditimbang pada saat tanaman mulai layu dengan massa tanah setelah dikeringkan, maka semakin besar air yang masih tertinggal di dalam tanah B. Kapasitas Lapang Semakin besar selisih massa tanah yang ditimbang pada saat tanaman segar dengan massa tanah saat tanaman layu, maka semakin besar air yang ditahan tanah.

VII. TABULASI DATA Pot Sebelum ditanam Massa tanah (gram) Saat Layu (1) A B Kering setelah layu (2) Selisih antara 1 dengan 2 C D Pot (1) Massa tanah (gram) Saat segar Saat Layu (2) Selisih antara 1 dengan 2

Anda mungkin juga menyukai