Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Disusun oleh :
Nama : Theodoly Pratama Harahap
NIM : 22485
Kelas : Antan A
Kelompok : III
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara V : Uji Kesuburan Tanah
Co.Ass : Jacky Orlando

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2022
I. ACARA III : Uji Kesuburan Tanah
II. TANGGAL : Senin, 29 Agustus 2022
III. TUJUAN :
a. Mengetahui kesuburan aktual tanah.
b. Mengetahui pengaruh pupuk terhadap kesuburan tanah.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan akumulasi dari bahan induk yang telah melapuk
maupun sisa-sisa jasad renik yang dipengaruhi oleh faktor iklim dalam jangka
waktu tertentu/ Tanah merupakan lapisan permukaan bumi tempat terjadinya
berbagai proses maupun reaksi yang melibatkan interaksi antara makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya/ Tanah sangat penting karena tanah
merupakan tempat tanaman hidup, sebagai sumber hara tanaman dan
penyedia air dan udara serta tempat tegaknya tanaman/ Tanah yang umum
digunakan sebagai lahan usaha pertanian sebagian besar merupakan tanah
mineral/Tanah mineral yang optimum digunakan sebagai lahan usaha
pertanian adalah tanah yang mempunyai susunan sebagai berikut kandungan
bahan mineral 45%, kandungan bahan organik 5%, kandungan air 25%,
kandungan udara 25% Kesuburan tanah merupakan mutu tanah untuk
bercocok tanam yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia
dan biologi tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman/ Kesuburan
tanah merupakan mutu suatu tanah yang dapat berasal dari bagian tanah itu
sendiri atau imbas dari pengaruh keadaan lain baik lahan, iklim atau musim/
Adapun .faktor faktor yang menentukan kesuburan tanah meliputi kondisi
tanah, unsur hara dalam tanah, organisme dalam tanah.
Tanah terdiri dari tiga fase yaitu padat, cair dan gas. Fase cairan
adalah air tanah yang mengisi bagian-bagian atau seluruhnya dari ruangan
kosong di antara zarah-zarah padat. Air dalam tanah dapat digolongkan dalam
air gravitasi, air kapiler, dan air higroskopik. Air gravitasi adalah air yang
tidak dapat ditahan oleh tanah, tetapi meresap ke bawah karena pengaruh
gaya gravitasi. Air kapiler adalah air yang dijerap biasanya merupakan suatu
lapisan yang ada di sekeliling zarah-zarah tanah dan dalam ruang-ruang
kapiler. Air higroskopik adalah air yang dijerap dari uap air udara oleh zarah
tanah, melekat pada permukaan zarah tanah berupa selaput tipis yang terdiri
dari lapisan molekul air. Untuk mengetahui keadaan air tanah dalam
hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, perlu ditetapkan kadar air tanah
dalam beberapa keadaan seperti kadar air kering udara, kapasitas lapang dan
titik layu permanen. Kadar air kering udara tanah adalah kadar air tanah yang
diperoleh dengan jalan pengeringan tanah kering udara di dalam oven pada
suhu 105 oC selama 48 jam atau sampai berat tanah tersebut tetap. Kapasitas
lapang adalah jumlah air yang ditahan oleh tanah setelah kelebihan air
gravitasi meresap ke bawah karena gaya gravitasi. Titik layu permanen adalah
kandungan air tanah pada saat tanaman yang ditanam di atasnya telah
mengalami layu permanen dalam arti sukar disembuhkan kembali meskipun
telah ditambahkan sejumlah air yang mencukupi. Selisih antara kadar air pada
kapasitas lapang dan titik layu permanen disebut air tersedia
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
 Ember : 1 buah
 Cetok : 1 buah
 Gembor : 1 buah
 Polybag : 4 buah
B. Bahan
 Tanah Regosol
 Tanah Latosol
 Benih jagung 4 benih/polybag
 Air
 Pupuk Urea, SP36, KCL, MKP, NPK, Pupuk kandang, POC Nasa
VI. CARA KERJA
a. Kesuburan aktual
1. Polybag yang berlubang bagian bawahnya diisi tanah lapis olah pada
beberapa jenis tanah.
2. Masukkan benih jagung, sirami air setiap hari.
3. Amati kenampakan visual (morfologi dan warna) tanaman jagung
pada setiap pot, kemudian diukur dan dicatat tinggi tanaman dan
jumlah daun.
4. Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 8 minggu.
b. Pengaruh pupuk
1. Masing-masing kelompok ambil tanah latosol dan tanah regosol
yang telah disiapkan.
2. Masukkan tanah kedalam polybag yang berlubang dibawahnya.
Tanami setiap pot dengan 3 benih jagung. Setelah tumbuh, pilih 1
tanaman yang pertumbuhannya terbaik untuk dipelihara.
3. Sirami dengan air secukupnya setiap hari agar tanaman tumbuh
dengan baik.
4. Perlakuan pupuk masing-masing kelompok sesuai dengan yang telah
ditentukan,
5. Pengamatan dilakukan setiap minggu meliputi : tinggi tanaman,
diameter batang, kenampakan visual (warna dan morfologi), jumlah
daun, panjang daun, dan jumlah akar primer.
6. Pada akhir percobaan, tanaman dipotong tepat pada pangkal
batangnya. Timbang bobot segar dan bobot kering brangkasan
(shoot). Bobot kering diperoleh setelah jaringan tanaman tersebut
dioven pada temperatur 60°C selama > 48 jam.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Gambar pengamatan jagung
Minggu ke-1 Minggu ke-2

Minggu ke-3 Minggu ke-4


VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini tentang uji kesuburan tanah dapat kita Tarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhandan
perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan
membantu kelancaran proses metabolisme.
2. Unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium merupakan unsur yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah banyak.
3. Bila kekurangan maupun kelebihan unsur hara, maka dapat mempengaruhi
kesuburan tanah yang secara langsung juga mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
4. Dengan penggunaan berbagai pupuk pada praktikum kali ini, kita dapat
tahu pupuk apa yang memiliki pertumbuhan terbaik.
5. Tanaman yang diberi pupuk dengan tingkat higroskopisitas tinggi relatif
memiliki pertumbuhan terbaik karena pupuk dapat dengan mudah diserap
tanaman.
Daftar Pustaka

Ali Munawar. (2011). Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Bogor: PT


Penerbit IPB Press.
Emma Trinurani Sofyan, Yuliati Machfud, Hilma Yeni, dan Ganjar Herdiyansyah.
(2019). Penyerapan Unsur Hara N, P, dan K Tanaman Jagung Manis (Zea
mays saccharata sturt) Akibat Aplikasi Pupuk Urea, SP 36, KCl, dan
Pupuk Hayati Pada Fluventic Eutrudepts Asal Jatinangor. Jurnal Agrotek
Indonesia, 1-7.
I Dewa Ayu Sri Purnami Pinatih, Tati Budi Kusmiyarti, dan Ketut Dharma Susila.
(2015). Evaluasi Status Kesuburan Tanah Pada Lahan Pertanian di
Kecamatan Denpasar Selatan. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 282-
292.
Zainudin, Roro Kesumaningwati. (2021). Penilaian Status Kesuburan Tanah Pada
Berbagai Penggunaan Lahan Di Samarinda. Jurnal Agroekoteknologi
Tropika Lembab, 106-111.

Yogyakarta, 03 Oktober 2022


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

( Jacky Orlando ) (Theodoly Pratama Harahap )

Anda mungkin juga menyukai