Disusun oleh :
1. Cahyo Mulyo P (14376)
2. Aslam Jauhari (14452)
3. Farida Muthia (14461)
4. Idayatul Hanifa (14468)
5. Suci Khairunnisa (14473)
6. Tio Eka Natalia S (14474)
7. Fikri (14500)
8. Royanda R H Fadila (14507)
9. Hani Aprilia (14515)
10. Hanifah Luthfi A (14516)
11. Intan Laraswhaty (14518)
12. Ramadhani Nur Z (14524)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanam, yang ditentukan oleh
interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi bagian tanah yang menjadi habitat akar-
akar aktif tanaman. Ada akar yang berfungsi menyerap air dan larutan hara, dan ada yang
berfungsi sebagai penjangkar tanaman. Kesuburan habitat akar dapat bersifat hakiki dari
bagian tubuh tanah yang bersangkutan, dan/atau diimbas (induced) oleh keadaan bagian
lain tubuh tanahdan/atau diciptakan oleh pengaruh anasir lain dari lahan, yaitu bentuk muka
lahan, iklim dan musim. Karena bukan sifat melainkan mutu maka kesuburan tanah tidak
dapat diukur atau diamati, akan tetapi hanya dapat ditaksir (assessed). Penaksirannya dapat
didasarkan atas sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan biologi tanah yang terukur, yang
terkorelasikan dengan peragaan (performance) tanaman menurut pengalaman atau hasil
penelitian sebelumnya. Kesuburan tanah juga dapat ditaksir secara langsung berdasarkan
keadaan tanaman yang teramati (bioessay). Hanya dengan cara penaksiran yang pertama
dapat diketahui sebab-sebab yang menentukan kesuburan tanah. Dengan cara penaksiran
kedua hanya dapat diungkapkan tanggapan tanaman terhadap keadaan tanah yang
dihadapinya (Notohadiprawiro et al., 2006).
Lahan Sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang
(galengan), saluran untuk menahan / menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah
tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status lahan tersebut. Tanah sawah
memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung faktor pembentuk tanah yang merajai
di lokasi tersebut, yaitu: Bahan induk, Iklim, Relief, Organisme, atau Waktu. Tanah yang
subur lebih disukai untuk usaha pertanian, karena menguntungkan. Sebaliknya terhadap
tanah yang kurang subur dilakukan usaha untuk menyuburkan tanah tersebut sehingga
keuntungan yang diperoleh meningkat (Yuwono, 2007).
Sawah dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya sawah lahan basah dan sawah
lahan kering. Dalam meningkatkan kesuburan serta kesehatan sawah lahan basah dan
sawah lahan kering tentu berbeda. Sawah yang memiliki kesuburan dan kesehatan yang
baik akan memberikan hasil berupa produktivitas padi yang baik pula. Untuk itu diperlukan
pengelolaan kesuburan tanah yang benar pada sawah lahan kering maupun sawah lahan
basah.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengelolaan kesuburan tanah yang baik pada sawah lahan basah
2. Mengetahui pengelolaan kesuburan tanah yang baik pada sawah lahan kering
BAB II
ISI
Santoso, D. dan A. Sofyan, 2005. Pengelolaan hara tanaman pada lahan kering. hlm. 73−100.
Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: Menuju pertanian produktif dan ramah
lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Santoso, D, I P.G. Wigena, Z. Eusof, and C. Xuhui, 1995. The Asian land management of
sloping lands network: Nutrient balance study on sloping land. p. 103−108. In A.
Maglinao and A. Sajjapongse (Eds.). International Workshop on
Conservation Farming for Sloping Upland in South East Asia: Challenge,
Opportunities, and Prospects. IBSRAM Proc. No. 14. Bangkok, Thailand.
Sulakhudin., Suswati, D dan Gafur, S. 2013. Kajian status kesuburan tanah pada lahan sawah
di kecamatan sungai kunyit Kabupaten Menpawah. Jurnal Pedon Tropika. 1(3) : 100-
114.
Syakir, Muhammad.2016. Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian
Toha, H.M., dan D. Juanda. 1991. Pola tanam tanaman pangan di lahan kering dan sawah tadah
hujan (Kasus Desa Ngumbul dan Sonokulon, Kabupaten Blora). Prosiding Seminar
Hasil Penelitian Pertanian Lahan Kering dan Konservasi Tanah di Lahan Sedimen dan
Vulkanik DAS Bagian Hulu. Proyek penelitian penyelamatan hutan tanah dan air.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. p. 37-49.
Yuwono, N. W. 2007. Kesuburan dan Produktivitas Tanah Sawah
https://nasih.files.wordpress.com/2011/05/2007-kesuburan-dan-produktivitas-tanah-
sawah.pdf diakses pada tanggal 26 November 2018.