Bab 2 Landasan Teori: Menimbulkan Efek Samping (Ketentuan Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990
Bab 2 Landasan Teori: Menimbulkan Efek Samping (Ketentuan Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990
LANDASAN TEORI
2.1.
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan airminum. Adapun
persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segikualitas air yang meliputi
kualitas fisik,
2.2.
9
Universitas Sumatera Utara
10
11
12
tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan dimensi atau
ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum yang diperbolehkan
agar kuantitas aliran terpenuhi.
2.3.
13
pelayanan), serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi
pengolahan.
Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air bersih
kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan faktor
kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor yang
didambakan oleh para pelanggan adalah ketersedian air setiap waktu.
Suplai air melalui pipa induk mempunyai dua macam sistem menurut Kamala,
K. R., (1999), adalah sebagai berikut:
a. Continuous system.
Dalam sistem ini air minum yang disuplai ke konsumen mengalir terus
menerus selama 24 jam.Keuntungan sistem ini adalah konsumen setiap
saat dapat memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi
pipa manapun. Sedang kerugiannya pemakaian air akan cenderung akan
lebih boros dan bila terjadi sedikit kebocoran saja, maka jumlah air yang
hilang akan sangat besar jumlahnya.
b. Intermitten system.
Dalam sistem ini air bersih disuplai 2-4 jam pada pagi hari dan 2-4 jam
pada sore hari. Kerugiannya adalah pelanggan air tidak bisa setiap saat
mendapatkan air dan perlu menyediakan tempat penyimpanan air dan bila
terjadi kebocoran maka air untuk fire fighter (pemadam kebakaran) akan
sulit didapat. Dimensi pipa yang digunakan akan lebih besar karena
kebutuhan air untuk 24 jam hanya disuplai dalam beberapa jam saja.
14
15
c. Cara Gabungan.
Pada cara gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan
yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi
darurat,misalnya saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energi. Selama
periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan dalam
reservoir distribusi. Karena reservoir distribusi digunakan sebagai
cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau pemakaian puncak,
maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata.
umum
perbedaan
langkah-langkah
dalam
perencanaan
dari
harus
kapasitas,kemudian
mengevaluasi
beranjak
dari
sistem
yang
kapasitas
sudah
ada
yang
ada
terutama
dari
direncanakan
pengembangannya.
16
Ada dua hal penting yang harus dikaji dalam merancang sistem air
bersihyaitu:
1. Kajian dari sisi kebutuhan air.
2. Kajian dari sisi pasokan air.
Dengan mengkaji kedua hal ini dengan baik maka dapatlah dirancang
sistemdistribusi yang optimal.
17
Penyediaan Air Bersih, proyeksi jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat
diprediksikan berdasarkan laju pertumbuhan penduduk yang direncanakan relatif naik
setiap tahunnya. Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih memberi
rumusan untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk dengan metode Geometrik
yaitu:
Pn = Po ( 1 + r )n ........................................................... (2.1)
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n perencanaan (jiwa).
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa).
r
2.5.
penduduk yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk keperluan
domestik (rumah tangga) dan non domestik.Target pelayanan harus mengacu pada
Millenium Development Goals (MDGs) Kabupaten Aceh Barat di mana daerah
18
perkotaan harus sudah terlayani 60% dari jumlah penduduk. Dalam melayani jumlah
cakupan pelayanan penduduk akan air bersih sesuai target, maka direncanakan
kapasitas sistem penyediaan air bersih yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian
air, yaitu untuk keperluan domestik (rumah tangga) dan non domestik.
19
Qd
20
2.6.
Air Bersih, kapasitas desain adalah kapasitas produksi yang dibutuhkan oleh sistem
penyediaan air yang direncanakan terhadap kebutuhan air di daerah perencanaan.
Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih, memberikan rumusan
untuk menghitung kapasitas produksi yaitu:
Qprod = Qm + Qh ........................................................ (2.3)
Keterangan:
Qprod
Qm
Qh
2.7.
Air Bersih, kehilangan air adalah tidak sampainya air yang diproduksi kepada
pelanggan atau konsumen. Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih
memberikan batasan faktor kehilangan air yang diperbolehkan tidak melebihi angka
toleransi sebesar 20% dari kapasitas debit produksi.
Kehilangan air merupakan faktor yang dapat menyebabkan kerugian pada
suatu
sistem
penyediaan
air,
baik
terhadap
PDAM
maupun
terhadap
21
!"
22
dihasilkan
dari
sumber
air
baku
yang
tidak
diperhitungkan.
Sedangkan Yepes, (1995) UFW didefinisikan perbedaan antara air yang diantar ke
sistem distribusi dan air yang dijual.
Battermann, A., (2001) Unaccounted-For Water didefinisikan sebagai
hilangnya air dihitung sebagai perbedaan antara kuantitas air diumpankan kedalam
sistem distribusi (produksi air minum) dan kuantitas air dimanfaatkan dengan sah,
yang telah dimeterkan atau dapat diperkirakan. Kuantitas air dimasukkan yang sah
belum termasuk pemakaian masyarakat yang tidak dimeterkan.
Menurut Djamal, Z., dkk (2009)kehilangan air atau NRW berbeda dengan
Kebocoran Air (Water Leakage). Pengertian kebocoran air dapat dikatakan lebih
sempit darikehilangan air.Water leakage, yang diartikan kebocoran air dan
biasanyaistilah water leakage sering diilustrasikan dengan gambar pipabocor.Oleh
sebab itu water leakage atau kebocoran air lebih tepatdigunakan untuk kehilangan air
secara fisik/teknis saja.
Berdasarkan hasil seminar Perpamsi 2005 menyatakan bahwa Air yang Tak
Bisa Direkeningkan (ATBD) adalah input sistem dikurangi konsumsi rekening
sehingga dapat ditulis persamaan sebagai berikut:
ATBD = Input Sistem Konsumsi Berekening ............................. (2.6)
Sehingga kehilangan air dapat didefinisikan sebagai selisihantara volume yang
masuk ke dalam sistem dan konsumsi resmi denganvolume air yang ditagihkan
kepada pelanggan. Kehilangan air harusbenar-benar dipertimbangkan sebagai bagian
23
dari volume total untuksemua sistem, atau untuk sebagian sistem seperti pipa induk
air baku,transmisi dan distribusi.
2.8.
nilai yang sama. Aktivitas manusia yang berubah-ubah untuk setiap waktu
menyebabkan pemakaian air selama satu hari mengalami perubahan naik dan turun
atau dapat disebut berfluktuasi. Fluktuasi Pemakaian air terbagi menjadi dua jenis
yaitu:
1. Faktor hari maksimum.
Pemakaian hari maksimum merupakan jumlah pemakaian air terbanyak
dalam satu hari selama satu tahun. Debit pemakaian hari maksimum
digunakan sebagai acuan dalam membuat sistem transmisi air bahan baku
air minum. Perbandingan antara debit pemakaian hari maksimum dengan
debit rata-rata akan menghasilkan faktor maksimum, fm. Besarnya faktor
hari maksimum untuk kota Meulaboh adalah sebesar 1,1.
2. Pemakaian jam puncak.
Jam puncak merupakan jam dimana terjadi pemakaian air terbesar dalam
24 jam. Faktor jam puncak (fp) mempunyai nilai yang berbalik dengan
jumlah penduduk. Semakin tinggi jumlah penduduk maka besarnya faktor
jam puncak akan semakin kecil. Hal ini terjadi karena dengan
24
Nilai faktor hari maksimum dan faktor jam puncak telah ditetapkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Cipta Karya. Nilai-nilai tersebut seperti
terdapat pada Tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2.2Nilai Faktor Hari Maksimum dan Faktor Jam Puncak.
Jumlah Penduduk Faktor Hari
Faktor Jam
No
Katagori
(Jiwa)
Maksimum
Puncak
1.
Metropolitan
>1.000.000
1,1
1,5
2.
Kota Besar
500.000-1.000.000
1,1
1,5
3.
Kota Sedang
100.000-500.000
1,1
1,5
4.
Kota Kecil
25.000-100.000
1,1
1,5
5.
Ibukota Kecamatan
10.000-25.000
1,1
1,5
6.
Pedesaan
<10.000
1,1
1,5
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Cipta Karya, 1998.
2.9.
Perencanaan Produksi
Perencanaan
produksi
merupakan
perencanaan
tentang
produk
dan
25
2.10. Kapasitas
Kapasitas adalah kemampuan berproduksi dari suatu stasiun kerja,
departemen atau fasilitas yang berhubungan dengan pekerja dan peralatan dan
dinyatakan dalam satuan unit pengukuran (unit, ton, meter, waktu standar dan lainlain) per satuan waktu. Beberapa definisi kapasitas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kapasitas Teoritis (theoritical capacity), merupakan kapasitas maksimum
yang mungkin digunakan dari suatu sistem manufaktur dengan
mengasumsikan kondisi ideal.
26
27
28
akibat yang mungkin dari masalah strategis itu terhadap keuntungan dan kerugian
ekonomis.
Perencanaan kapasitas produksi adalah kemampuan pembatas dari unit
produksi untuk dapat berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan
dalam bentuk output per satuan waktu. Yang dimaksud dengan unit produksi adalah
tenaga kerja, mesin, unit stasiun kerja, proses produksi, perencanaan dan organisasi
produksi. Tujuan perencanaan kapasitas adalah melihat apakah pabrik mampu
memenuhi permintaan pasar yang diramalkan atau tidak. Manfaat dari perhitungan
kapasitas produksi ini adalah:
a. Dapat meminimalkan keterlambatan pengiriman produk karena kesalahan
perhitungan.
b. Menjembatani ketidakharmonisan antara kapasitas yang ada dengan
kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
c. Sebagai pertimbangan pihak perusahaan dalam penempatan operator,
mesin ataupun perubahan jam kerja (shift).
d. Dapat meminimalkan biaya produksi dan harga pokok penjualan unit
produk.
29
4. Memperbaiki permintaan:
a. Melakukan perubahan harga.
b. Melakukan perubahan promosi.
5. Tidak memenuhi permintaan: tidak mensuplai semua permintaan.
Kapasitas produksi ditentukan oleh kapasitas sumberdaya yang dimiliki
seperti:
1. Kapasitas mesin.
Jam kerja normal mesin yang mampu disediakan untuk melaksanakan
kegiatan produksi.
2. Kapasitas tenaga kerja.
Jumlah jam tenaga kerja normal yang mampu disediakan yang
dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja dan jam kerja yang berlaku.
30
strategis
manajerial
menurut
Suwarsono,
menumbuhkembangkan
(1994)
dapat
kekuatan
diartikan
perusahaan
mengidentifikasi kekuatan
dan
kelemahan.
3. Strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan
misi.
Menurut Salusu,J., (1996) menawarkan rumusan yangkomprehensif tentang
strategi sebagai berikut:
1. Strategi adalah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral.
2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran
jangkapanjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya.
31
mendapatkan
keuntungan
yang
mampu
bertahan lama,
strategis
di
lingkungan
pemerintahan
akan
banyak
32
strategi
mampu
memberikan
petunjuk
bagaimana