mtsdarmawan
Random country
Persyaratan ujian dilengkapi !!!
SK Berlaku !!!
Pendahuluan
Terjadi pada 2-5% anak
6 bulan-5 tahun.
Merupakan hal
menakutkan tetapi
tidak membahayakan.
FS+, GEFS+
Pendahuluan
Biasanya terjadi pada awal demam.
Anak terlihat aneh untuk beberapa saat,
kemudian kaku, kelojotan & memutar
matanya.
Tidak responsif untuk beberapa waktu,
napas terganggu, dan kulit tampak sianosis.
Pasca kejang, anak akan segera normal
kembali.
Biasanya berakhir < 1 menit,
Walaupun jarang dapat terjadi > 15 menit.
Definisi
Kejang demam ialah bangkitan
kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (rektal > 38,4 C) yang
bukan disebabkan oleh proses
ekstrakranium atau kelainan
elektrolit
Epidemilogi
2-4% dari populasi anak 6 bulan - 4
tahun
80 90% merupakan KDS
20% kasus KDK
8% berlangsung > 15
16% berulang dalam 24 jam
2 4% berkembang menjadi epilepsi
Epidemiologi
Lebih sering pada anak laki-laki
Peran gen :
FEB1 (8q), FEB2 (19q), FEB3 (5q)
SCAN1A (2q)
SCAN1B (19q)
Mekanisme yang jelas: masih diteliti,
interaksi multigen
Diagnosis
Kejang disertai
demam
Faktor predisposisi
genetik
Besar
Lama kejang
> 10 menit
Tidak ada
Jarang
Sering
(Niedermeyer E: Epilepsy Guide: Diagnosis and Treatment of Epileptic Seizure Disorders , 1985)
Generalized epilepsy
with febrile seizure plus (GEFS+)
Kejang demam berlangsung terus
usia > 6 tahun atau
Pernah kejang tanpa demam baik
tonik-klonik, mioklonik, absens atau
atonik
Klinis
Kejang disertai demam pada bayi < 1 bulan
tidak termasuk kejang demam.
Usia < 6 bulan atau > 5 tahun mengalami
kejang didahului demam,
Klinis
Manifestasi klinis meningitis sering
tidak jelas pada bayi ; maka pada:
Bayi < 12 bulan sangat dianjurkan LP
Bayi antara 12 - 18 bulan dianjurkan
Bayi > 18 bulan tidak rutin
Klinis
Jarang terjadi >1 x dalam 24 jam.
Kejang karena sebab lain (yang
bukan oleh demam) akan
berlangsung lebih lama, dapat terjadi
pada salah satu bagian tubuh saja
dan dapat berulang.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab tidak secara rutin;
Untuk evaluasi penyebab demam, atau
keadaan lain;
Misalnya darah perifer, elektrolit dan gula
darah.
Punksi lumbal (LP) : untuk menegakkan atau
menyingkirkan kemungkinan meningitis;
Risiko meningitis bakterialis : 0.6% - 6.7 %.
Pemeriksaan Penunjang
EEG tidak direkomendasikan karena
tidak dapat memprediksi
berulangnya kejang atau
memperkirakan risiko epilepsi di
kemudian hari.
EEG dapat dilakukan pada kejang
demam tak khas; misalnya pada
anak usia > 6 tahun atau kejang
demam fokal.
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan spt foto X ray, CT scan atau
MRI kepala hanya dilakukan bila ada :
Kelainan neurologik fokal menetap (misal
hemiparesis)
Paresis n.VI (n.abdusens) - bola mata tidak
dapat melirik ke lateral
Papiledema : menunjukkan sebuah proses
kronis
Tatalaksana
1. Mencegah kejang lama
2. Profilaksis intermiten
3. Profilaksis kontinu
Tatalaksana
Cegah luka.
Letakkan di lantai (alas keras) atau tempat
tidur, jauhkan dari benda keras atau tajam
Palingkan kepala ke salah satu sisi
sehingga saliva atau muntah tidak masuk
ke dalam mulut
Jangan menaruh apapun di mulut pasien,
termasuk sendok. Anak tidak akan
menelan lidahnya sendiri.
Tatalaksana
Saat kejang
Umumnya berlangsung singkat & berhenti
sendiri.
Bila masih kejang :
diazepam iv 0.3-0.5 mg/kgbb iv bolus 3-5 menit,
dosis maksimal 20 mg.
Diazepam rektal :
5 mg utk BB < 10 kg
10 mg untuk BB > 10 kg.
Tatalaksana
Saat kejang
Atau diazepam per rektal 5 mg untuk usia
< 3 tahun dan 7.5 mg untuk usia > 3
tahun.
Bila setelah pemberian diazepam per
rektal kejang belum berhenti, diulang dg
dosis sama setelah selang waktu 5 menit.
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam
per rektal belum berhenti ke RS.
Tatalaksana
Di RS :
Diazepam iv 0.3-0.5 mg/kgbb.
Bila masih tetap kejang berikan fenitoin
iv dosis inisial 10-20 mg/kgbb/kali
kecepatan
1 mg/menit atau < 50 mg/menit.
Berhenti : dosis lanjutan fenitoin rumatan
4-8 mg/kgbb/hari dimulai 12 jam setelah
dosis awal.
Belum berhenti : ICU
1..
Diazepam
Kejang +
2.
Diazepam
Kejang +
3.
Phenytoin
Kejang +
ICU
Waktu (menit)
0
10
20
30
Phenobarbit
Kejang +
al ICU
1. Midazolam
2. Thiophento
n
40
50
60
70 80
Dosis
Profilaksis kontinu
(rumatan)
Phenobarbital
Asam Valproat
3 5 mg/kgbb/hari, q12h
15 40 mg/kgbb/hari, q8h
Durasi 1 tahun
Pemberi
an
IV, IO
Rektal
IV, SL, IO
IM
IV, IO
IV
Dosis
Ulangan
0,3 mg/kg
Maks 10 mg
0,5 mg/kg
Maks 10 mg
0,1 mg/kg
Maks 4 mg
0,2 mg/kg
Maks 10 mg
20 mg/kg
Maks 1000 mg
(30 mg/kg)
20 mg/kg
Maks 600 mg
(30 mg/kg)
Daoud A. 2004
Todd's paresis
Todd's paralysis (or postictal
paresis/paralysis, "after seizure")
A focal weakness in a part of the body after
a seizure.
Typically affects appendages and is
localized to either the left or right side of
the body.
Usually subsides completely within 48
hours.
May also affect speech, eye position (gaze),
or vision.
Todd's paresis
Pengobatan
rumat/pencegahan/profilaksi
Lama pengobatan :
Diberikan selama 1 tahun bebas
kejang; kemudian dihentikan
bertahap dalam 1-2 bulan.
Prognosis
Risiko cacad akibat komplikasi : (-)
Perkembangan mental & neurologis
umumnya tetap normal
Penelitian retrospektif : kelainan
neurologis pada sebagian kecil kasus,
biasanya terjadi pada kasus dengan
kejang lama atau kejang berulang.
Kematian akibat kejang demam tidak
pernah
Risiko Berulang
Risiko Berulang
Familial.
Risiko kejang pada episode demam yang
lain tergantung dari usia
< 1 tahun pada saat kejang pertama
berisiko 50% untuk kejang demam lagi.
> 1 tahun pada saat kejang pertama hanya
berrisiko 30%
Kejang demam tidak berhubungan dengan
adanya kerusakan otak dan hanya sebagian
kecil saja yang akan berkembang menjadi
epilepsi
Risiko Berulang
Riw dalam keluarga;
Usia < 18 bulan
Suhu saat kejang. Makin rendah suhu saat
kejang, makin sering berulang
Lamanya demam.
Risiko Berulang
FR epilepsi :
Rekurensi ..
Kekerapan rekurensi
2 x : 25-50% ( 30%)
Waktu rekurensi:
6 bulan pertama 50%
12 bulan 75%
2 tahun 90%
Risiko epilepsi
Epilepsi diartikan sebagai kejang
berulang dan multipel.
Kejang epilepsi tidak disebabkan oleh
demam.
Kelainan neurologis atau
perkembangan yang jelas sebelum
kejang demam pertama.
Risiko Epilepsi
KDK
Riwayat epilepsi pada OT or saudara
kandung.
Anak dg riw KD memiliki risiko sedikit >
tinggi menderita epilepsi pada usia 7 tahun
Masing-masing FR risiko epilepsi 4%-6%
Kombinasi FR risiko epilepsi menjadi 10%49%.
Risiko epilepsi tidak dapat dicegah dengan
pemberian obat rumat/ profilaksis
157
46,9
54
17,3
7 tahun
25 tahun
0,9%
2,4%
2%
6 8%
10%
17 22%
13%
49%
Kejang demam
sederhana
Kejang demam
Edukasi OT
Neurological deficit
Any defect or absence of function of
a peripheral nerve or a system; e.g.
nystagmus is a vestibular deficit.
Neurologic Deficit
Is a functional abnormality of a body area
due to a decrease in the function of the
brain, spinal cord, muscles, or nerves.
Examples include
inability to speak,
decreased sensation,
loss of balance, weakness,
mental function problems, visual changes,
abnormal reflexes, and walking problems.
Neurologic Deficit
Functional Neurological Deficit can present with
any motor or sensory symptom in the body
including:
Terima Kasih