Makalah Kelompok 7 2
Makalah Kelompok 7 2
Disusun Oleh :
1. Ammelia Piliang ( 04 111 004 018 )
2. Meity Isriyanti Lestari (04 111 004 019 )
3. Wendy Nadya V. Haloho ( 04 111 004 020 )
Dosen Pembimbing : drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Gigi merupakan salah satu bagian dari tubuh manusia yang tersusun di rahang
atas/maksila dan di rahang bawah/mandibula. Gigi memiliki susunan/struktur dan
bentuk/konfigurasi tertentu. Selain itu, gigi juga mempunyai hubungan antara gigi
yang satu dengan yang lain dan hubungan dengan jaringan sekitarnya. Kandungan
gigi manusia terdiri atas kandungan organik dan anorganik yang membuat gigi
menjadi lebih kuat dan tidak mudah rapuh.
Banyak hal yang menarik mengenai bagian-bagian dan fungsi gigi yang
mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh
manusia. Gigi mempunyai peran penting dalam sistem pencernaan sehingga
mempunyai pengaruh besar terhadap proses tumbuh kembang manusia. Selain itu
gigi juga memiliki peran penting lainnya di dalam kehidupan manusia.
Maka dari berbagai faktor dan aspek inilah kami menyusun makalah tentang
Anatomi, Biokimia, Histologi dan Fisiologi Gigi.
BAB II
ISI
Anatomi Gigi
Sebuah gigi mempunyai mahkota, leher dan akar. Mahkota gigi menonjol di
atas gusi atau gingiva, dan satu atau lebih akar gigi meruncing yang tertanam di
dalam lubang atau alveolus di dalam tulang maksila atau mandibula. Batas antara
mahkota dan akar gigi disebut leher atau serviks. Gigi insisivus memiliki akar
tunggal, molar bawah memiliki dua akar dan molar atas memiliki tiga akar. Gigi
mempunyai rongga sentral kecil atau rongga pulpa yang bentuknya kurang lebih
sesuai dengan bentuk luar gigi. Rongga ini menyempit ke bawah ke akar sebagai
kanalis-kanalis radiks smpit yang berhubungan dengan membran periodontal melalui
foramen apical pada ujung akar. Pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfa keluar
dan masuk gigi melalui foramen apikal.
Permukaan dalam gigi yang menghadap lidah adalah permukaan lingual.
Permukaan gigi yang menghadap pipi adalah permukaan buccal, dan bagi gigi di
bagian anterior arkus dentis adalah permukaan labial. Pada sisi arkus, permukaan
anterior yang menghadap garis tengah arkus adalah permukaan mesial, sedangkan
sisi sebelah adalah permukaan distal. Di depan arkus, permukaan mesial adalah yang
menghadap garis tengah dan sisi sebelah adalah permukaan distal.
d. Membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong alveolar dan
melekat pada sementum di akar. Membran ini menahan gigi di rahang.
HISTOLOGI GIGI
Bagian keras gigi terdiri atas tiga jaringan berbeda ; dentin, email, dan sementum.
Bagian terbesar gigi terdiri atas dentin, yang mengelilingi rongga pulpa. Lapis ini paling tebal
di bagian mahkota dan menipis ke arah apeks akar gigi. Di mahkota ia dibungkus dengan
lapis email, yang paling tipis di daerah leher. Di akar, dentin dibungkus lapis sementum yang
meluas dari leher ke foramen aplikal.
Bagian lunak gigi adalah pulpa yang mengisi rongga pulpa, membran periodontal
yang mengikat permukaan berlapis sementum dari akar pada tulang alveolar. Pada orang
muda, ginggiva melekat pada email, namun dengan meningkatnya usia, ia terlepas dari email,
dan pada orang tua ia melekat pada sementum.
Berikut jaringan-jaringan gigi yang terdiri dari :
Dentin
Dentin bersifat semitransulen dalam keadaan segar, dan berwarna agak
kekuningan.
Pada sediaan gosok melalui sumbu panjang gigi, dentin terlihat bergaris-garis
redial akibat akibat adanya begitu banyak tubulis dentis yang memancar dari rongga
pulpa ke batas dentin email. Setiap tubuli mengandung juluran panjang dari apeks
odontoblast. Odontoblast penghasil dentin ialah sel-sel kolumnar yang membentuk
tipis epithelial sekitar rongga pulpa tepat di bawah permukaan dalam dentin. Lekatan
permukan lateral sel-sel ini tidak sekuat pada kebanyakan sel epitel, dan kadang-
Email
Email gigi adalah substansi paling keras di tubuh. Ia berwarna putih kebiruan
dan hampir transparan. 99% dari beratnya adalah mineral dalam bentuk kristal
hidroksiapatit besar-besar.
Dengan mikroskop cahaya, email terlihat terdiri atas batang-batang atau prisma
email yang lurus terhadap dentin dan melengkung ke arah permukaan incisivus atau
oklusi. Diantara kelompok batang email paralel terdapat ruang-ruang bersiku-siku
(daerah antar prisma) yang diisi email antar batang yang memiliki substruktur sangat
mirip batang. Namun kristal mineralnya terorientasi dalam arah yang berbeda.
Disekitar setiap batang tedapat lapis tipis bening dari matriks organik yang
disebut selubung email atau selubung batang prisma. Tetapi meskipun batang-batang
itu terbentang melintasi seluruh tebal lapis email, hal ini tidak tampak pada sediaan
gosok karena jalannya berkelok dan sering menyimpang dari bidang irisan.
Pada sediaan aksial gigi, garis-bentuk batas dentin-email tidak teratur.
Sepanjang batas tak teratur ini terdapat kelompok tubuli dentis yang meluas sedikit ke
dalam email. Mereka ini disebut kumparan email.
Sementum
Akar gigi ditutupi lapis sementum tipis, yaitu jaringan bermineral yang sangat
mirip tulang. Email bertemu lapis ini berupa peralihan mendadak batas sementum
email pada tepian bawah mahkota. Lapis agak tebal dari sini ke ujung akar.
Melihat dari sifat fisik dan kimianya, sementum lebih mirip tulang dari
jaringan keras lain dari gigi. Ia terdiri atas matriks serat-serat kolagen, glikoprotein
dan mukolisakarida yang telah mengapur.
Biasanya tidak terdapat sistem havers dan pebuluh darah dalam sementum
namun dengan menebalnya lapis ini dan meningkatnya usia, pembuluh darah dan
sistem havers mungkin terdapat di sementum.
Pulpa
Pulpa yang memenuhi rongga gigi, berasal dari jaringan yang mebentuk papilla
dentis selama perkembangan embrional. Ia mempertahankan sejumlah sifat
dari
mesenkim, terdiri atas sel-sel stelata yang saling berhubungan melalui cabang-cabang
halus membentuk reticulum sel berdemensi tiga.
Di dalamnya terdapat banyak serabut kolagen halus yang terorientasi secara
acak, yang paling jelas terlihat pada mikrofag elektron. Dekat lapis odontoblast yang
melapisi rongga rongga pulpa terdapat daerah relatif bebas sel.
Arteriol kecil memasuki pulpa melalui foramen apikal dan cabang kapilernya
pecah dekat dasar odontoblast dan sebagian terdapat diantaranya yang berlanjut ke
dalam vena kecil lebih ke pusat dalam pulpa.
Berkas-berkas serat saraf bermielin, dan sel-sel kecil dalam ganglion gasseria,
memasuki pulpa melalui foramen aplikal yangmembentuk pleksus dalam pulpa.
Bahan dasar pulpa terdiri atas 75 persen air dan 25 persen bahan organik,
yaitu:
- Glukosaminoglikan
- Glikoprotein
- Proteoglikan
- Fibroblas sebagai sintesis dari kondroitin sulfat dan dermatan sulfat
Pulpa gigi berisi sel jaringan ikat, pembuluh darah, dan serabut saraf. Pada
saluran akar ditemui pembuluh darah, jaringan limfe, juga jaringan saraf yang masuk
ke rongga pulpa dan membentuk percabangan jaringan yang teratur serta menarik.
Jaringan yang memasok darah dari p ulpa, masuk dari foramen apikal, tempat arteri
dan vena masuk serta keluar. Selain pembuluh darah dan jaringan limfe, jaringan saraf
masuk juga ke pulpa melalui foramen apikal.
Ligamen periodontal
piknotik.
Tulang Alveolar
Tulang alveolar merupakan penyangga gigi yang utama. Ketebalan dan ketinggian
tulang alveolar bervariasi tergantung dari ada tidaknya gigi yang disangga.
BIOKIMIA GIGI
Email merupakan struktur yang paling keras dari tubuh dan paling banyak
mengandumg kalsium. Ia terdiri atas 97% garam-garam kalsium dan 3% zat organik.
Matriks organik bukan merupakan serabut kolagen dan unsur utamanya merupakan
suatu protein dalam konfigurasi dan kaya akan prolin.
Dentin merupakan jaringan klasifikasi yang mirip tulang, tetapi lebih keras karena
mengandung banyak garam-garam kalsium. Ia terdiri dari glikosaminoglikans dan garamgaram kalsium (80% berat kering) dalambentuk kristal oksalat.
Komposisi kimia enamel terdiri dari 95-98% bahan anorganik, 1% bahan organik dan
air sekitar 4% yang diukur dari beratnya. Secara rinci Williams dan Elliot (1979) menyusun
komposisi mineral enamel normal dalam jumlah terbesar yaitu Ca, P, CO2 , Na, Mg, Cl dan K
sedangkan dalam jumlah kecil yaitu F, Fe, Zn, Sr, Cu, Mn, Ag. Kalsium dan fosfat merupakan
komponen-komponen anorganik yang penting, yang tersusun dalam hidroksiapatit
(Ca10(PO4)6(OH)2). Ion fluorida amat esensial pada pembentukan dan perkembangan
enamel, sebab dapat menggantikan gugus hidroksil sehingga membentuk fluorapatit
(Ca10(PO4)6(F)2). Fluorida tersebut berasal dari lingkungan mulut misalnya saliva sehingga
fluorisasi paling banyak terjadi di enamel bagian luar, hal ini amat penting untuk
mempertahankan keutuhan enamel sebab fluorapatit lebih sukar larut dibandingkan dengan
hidroksiapatit.
Komposisi kimiawi email dan dentin manusia tercantum dalam tabel. (DSC Biokimia
FKG UGM, 2004). Komposisi tersebut sangat bergantung pada spesies dan umur. Komposisi
kimiawi email dan dentin manusia disajikan dalam tabel berikut.
Tabel . Komposisi Kimiawi Email dan Dentin Manusia
FISIOLOGI GIGI
Pengunyahan (Mastikasi)
Gigi berperan penting untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah ditelan
serta meringankan kerja proses pencernaan. Tidak mungkin kita menelan semua
makanan tanpa dikunyah terlebih dahulu. Jika kita menelan makanan secara langsung
tanpa dikunyah terlebih dahulu, maka pencernaan kita akan bekerja lebih berat dan
T,V,D, dan S. Tanpa gigi bunyi huruf-huruf ini tidak akan terdengar dengan jelas.
Menjaga kesehatan rongga mulut dan rahang
Banyak hal yang terjadi apabila keadaan gigi sudah tidak sempurna. Diantaranya
gangguan pengunyahan makanan, susunan gigi yang tidak teratur (maloklusi), tulang
alveolar yang berkurang (resorpsi), gangguan pada sendi rahang, dan penyakit pada
jaringan periodontal.
DAFTAR PUSTAKA
Avery, James K. 2002. Oral Development and Histology. New York : Thieme Medical
Publishers.
Fawcett, Don W. 2002. Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta : EGC
Harshanur, Itjiningsih Wangidjjah. 1995. Anatomi Gigi . Jakarta : EGC
Nelson, Stanley J. 2010. Wheelers Dental Anatomy, Physiology and Occlusion. Las
Vegas : Saunders Elsevier
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC