TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KEPERAWATAN / TINJAUAN KEPERAWATAN
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuh serta mengeluarkan isinya (Wartonah, 2006).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas
tubuh (Hidayat, 2012).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Nutrisi
adalah kumpulan dari zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit serta proses metabolisme dalam tubuh manusia yang memiliki
tujuan untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk beraktivitas
sehari-hari.
2. Pengertian Nutrien
Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan meliputi
karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4
kilokalori. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk
glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Gikogen adalah sintesis
dari glukosa, pemecah energi selama puasa. Kelebihan energi
karbohidrat berbentuk asam lemak (Wartonah, 2006).
1) Jenis karbohidrat
a) Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil.
b) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa. Sukrosa
dan maltosa banyak ditemukan di makanan nabati, sedangkan
laktosa yaitu jenis gula dalam susu baik susu ibu maupun susu
hewan.
c) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis
polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.
2) Fungsi Karbohidrat
a) Sumber energi yang murah.
b) Sumber energi utama bagi otak dan saraf.
c) Membuat cadangan tenaga tubuh.
d) Pengaturan metabolisme lemak.
e) Untuk efisiensi penggunaan.
f) Memberikan rasa kenyang.
3) Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, umumnya
berasal dari tumbuh - tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu,
singkong. Sedangkan karbohidat hewani berbentuk glikogen.
4) Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui
pencernaan, absorpsi, dan metabosme.
5) Masalah-masalah yang terkiat dengan karbohidrat
Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP) atau Protein Energi
Malnutrisi
(PEM)
dan
penyakit
kegemukan
karena
jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak
dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan. Jenis
asam amino esensial adalah lisin, triptofan, fenilalanin, leusin.
1) Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat terbagi menjadi tiga
golongan yaitu:
a) Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berkaitan dengan yang lain, misalnya albumin
b)
dan globulin.
Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dnegan zat lain seperti dengan
glikogen membentuk glikoprotien, dengan hemoglobin membentuk
c)
kromoprtein.
Turunan atau derivat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan
gelatin.
2) Fungsi protein
a) Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan
tekanan osmotik koloid, keseimbangan asam.
b) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan.
c) Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon.
d) Sumber energi disamping karbohidrat dan lemak
e) Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat
menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk
genes.
3) Sumber protein
a) Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,
hati, udang, ikan, kerang, ayam.
b) Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti
jagung, kedelai, kacang hijau, terigu.
c) Metabolisme protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam
usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim
larut dalam air tetapi berikatan dengan garam-garam empedu dan dapat
larut (emulsi). Lemak kemudian diserap darah ke hati, dihati sebagian
digunakan untuk energi, sebagian diubah menjadi zat keton, dan
sebagian disimpan dalam bentunk lemak badan (Wartonah, 2006).
d. Mineral
Mineral adalah element anorganik esensial unutk tubuh karena
peranya
sebagai
katalis
dalam
reaksi
biokimia.
Mineral
dapat
dalam
makromineral
adalah
kalsium,
magnesium
tubuh
dalam
proses
penyerapan
juga
terganggu
dan
meningkat
menyebabkan
timbul
rangsangan
mual
dan
terjadi
kecenderungan
penambahan
berat
badan.
Faktor
kelenjar
tirod
mengalami
disfungsi
kelenjar
ini
dapat
9. Pathway
a. Pathway nutrisi kurang dari kebutuhan
Faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi
Gaya hidup
(kebiasaan, kesukaan)
Terganggunya proses
Metabolisme
Penyakit
Pengetahuan
berkurangnya
pemasukan makanan
kekosongan pada
sari makanan
lambung
Produksi HCL
Meningkat
kebiasaan makan
faktor psikologis
faktor
endrokrin
kelenjar tiroid
fluktuasi BB
Penurunan fungsi peningkatan energi makan yg berlebih ketidakseimbangan
Hipotalamus
Intake&output
Ketidakseimbangan peningkatan BB
intake & output
10.
Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a) Pada keadaan ini memerlukan diit yang berisi jumlah cukup protein
yang kualitas biologiknya baik. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan
protein.
b) Pemberian terapi cairan dan elektrolit.
c) Penatalaksanaan segera setiap masalah akut seperti masalah diare
berat.
d) Pengkajian riwayat status sosial ekonomi, kaji riwayat pola makan,
pengkajian antropometri, kaji manifestasi klinis, monitor hasil
laboratorium, timbang berat badan, kaji tanda-tanda vital.
2) Penatalaksanaan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
a) Prinsip penatalaksanaan nutrisi lebih dari kebutuhan ini adalah
dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan keluaran energi
dengan cara pengaturan diet, peningkatan aktivitas fisik, dan
mengubah atau memodifikasi pola hidup.
b) Menyadarkan tentang pola makan yang berlebih dan aktivitas yang
kurang serta memberikan motivasi untuk memodifikasi remaja dan
orang tua (Budiwarti, 2012).
11.Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
yang
digunakan
untuk
mengetahui
masalah nutrisi antara lain nilai yang umum digunakan dalam pemeriksaan
ini adalah kadar total limfosit, albumin serum, zat besi, transferin serum,
kreatinin, hemoglobin, hemetokrit, keseimbangan nitrogen, dan tes antigen
kulit. Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan masalah nutrisi
adalah penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit,
albumin serum kurang dari 3,5 gr/dL, dan peningkatan atau penurunan
kadar kolesterol (Wahid Iqbal Mubarak, 2008)
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identifikasi tanda dan gejala yang berhubungan dengan perubahan
nutrisi.
b. Mengumpulkan data dari klien yang berhubungan dengan praktik nutrisi.
c. Menentukan kebutuhan energi nutrisi klien (REE X faktor aktivitas atau
penyakit).
d. Mendapatkan riwayat diet klien.
e. Skrining
Skrining merupakan metode untuk mengidentifikasi malnutrisi. Alat
skrining nutrisi harus dapat mengumpulkan data berdasrkan empat
prinsip utama yaitu : apa keadaan saat ini ? apakah keadaannya stabil?
Apakah keadaanya semakin memburuk? Apakah penyakit mempercepat
masalah nutrisi ?
Alat ini khususnya meliputi penghitungan obyek seperti tinggi badan,
perubahan berat badan, diagnosis primer, dan kehadiran kormoditas
lainnya. Pengkajian subyektif global (subjective Global Assessment /
2009).
g. Pemeriksaan Laboratorium dan Biokimia
Pemeriksaan laboratorium digunakan umumnya untuk mempelajari
status nutrisi meliputi mengukur protein plasma, seperti albumin,
transferin, prealbumin, protein pengikat retinol, kapasitas pengikat zat
besi total, kolestrol, trigliserida dan hemoglobin (Perry, 2009).
h. Riwayat Diet dan Kesehatan
Selain riwayat keperawatan umum, gunakan data dari riwayat diet yang
lebih spesifik untuk mengkaji kebutuhan aktual dan potensial klien.
Untuk mengetahui riwayat diet seseorang kita bisa melakukan
wawancara status gizi, kesehatan, sosial ekonomidan budaya orang
tersebut, yang berpengaruh terhadap nutrisinya. Pengkajian riwayat diet
dilakukan dengan mengkaji jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
pasien selama 24 jam yang meliputi karbohidrat, jumlah protein, lemak,
2009).
Pengkajian Fisik
Pengkajian fisik adalah salah satu aspek pengkajian nutrisi yang paling
penting. Karena nutrisi yang tidak tepat memengaruhi seluruh sisitem
tubuh
a) Keadaan fisik : apatis, lesu
b) Berat badan : obesitas, kurus (underweigth)
c) Otot : flaksia/lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu
berkerja.
d) Sistem Respirasi : nafas pendek saat berjalan, RR abnormal
e) Sistem saraf : bingung rasa terbakar, paresthesia, reflek
menurun.
f) Fungsi gastrointestinal : abdomen besar, anoreksia,
konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver/lien
Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama
abnormal, tkanan darah rendah/tinggi
h) Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis,
pecah/patah-patah
i)
Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak
ada.
j)
Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis,
membran mukosa pucat.
k) Gusi : pendarahan, peradangan
l)
Lidah : edema, hiperemis.
m) Gigi : karies, nyeri, kotor.
n) Mata : konjungtiva pucat, kering, acotalmus, tanda-tanda
Infeksi.
o) Kuku : mudah patah
p) Kapilari Refile : kembali lebih dari 2 detik
q) Pengukuran Antropometri :
g)
Pria
: 12,5 16,5 cm
Laboratorium
Albumin
: 4-5,5 mg/100ml
Transferin
: 170 25 mg/100ml
Hemoglobin : 12 mg%
BUN
: 10 - 20 mg/100ml
Ekskresi kreatinin untuk 24 jam Pria : 0,6 1,3 mg/100 ml
Wanita : 0,5 1,0 mg/100ml
r)
Kolestrol
Trigleserida
2. Diagnosa keperawatan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah dimana asupan nutrisi
yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (Blackwell,
2014). Pada pasien yang mengalami gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh ini biasanya memiliki tanda klinis. Seperti berat badan 1020% dibawah normal, adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot,
adanya penurunan transferin, nafsu makan menurun, bising usus yang
hiperakaktif, membran mukosa pucat (Blackwell, 2014).
Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh adalah suatu keadaan yang
dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat
asupan
kebutuhan
metabolisme
secara
berlebih
(Hidayat,
2012).
Pemenuhan kebutuhan nutrisi. Berat badan lebih dari 10% berat badan
Obesitas (lebih dari 20% berat ideal), Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm
pada pria dan 25 mm pada wanita, Adanya jumlah asupan yang berlebih,
Aktivitas menurun atau monoton (Hidayat, 2012).
3. Intervensi / Rencana Tindakan
Intervensi
atau
perencanaan
adalah
kategori
dari
perilaku
keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang
diperkirakan ditetapkan. Pada masalah keperawatan nutrisi ini intervevsi
yang akan dibahas adalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan nutrisi
lebih dari kebutuhan tubuh.
Pada nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kita dapat menulis
intervensi seperti Managemen nutrisi : menentukan status gizi pasien dan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, menganjurkan pasien
tentang kebutuhan diet yang tepat. Menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang perlu unutk memenuhi kebutuhan gizi, berkolaborasi dengan
keluarga pasien untuk membantu pasien melakukan perawatan gigi dan
mulut (Gloria M. Bulechek, 2013).
Nutrisi terapi adalah menyelesaikan kajian gizi yang sesuai untuk
pasien yaitu: monitor makanan atau cairan yang tertelan dan menghitung
asupan kalori harian. Pantau kesesuaian terapi diet untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan terapi
diit yang sesuai dan jumlah kalori. Dorong pasien untuk memenuhi asupan
makanan dan cairan tinggi kalsium yang sesuai, pilih suplemen gizi untuk
mendorong
asupan
tinggi
kalsium,
berikan
makanan
yang
tinggi
pertumbuhan
dan
dan
muntah
pada
pasien.
Identifikasi
abnormalitas
kulit
pasien, latar belakang budaya, dan faktor lain yang dapat memengaruhi
kesediaan pasien untuk mengikuti diet, instruksikan pasien pada nama
yang tepat dari diet yang ditentukan (Gloria M. Bulechek, 2013).
Nutrisi konseling adalah penggunaan prose untuk membantu
interaktif berfokus paada kebutuhan untuk diet pasien tindakan yang
dilakukan adalah mambangun hubungan terapi berdasarkan kepercayaan
dan rasa hormat. Tentukan asupan makanan pasien dan kebiasaan makan,
berikan informasi yang diperlukan tentang perlunya kesehatan untuk diet
seperti: penurunan berat badan, berat badan ideal, pembatasan natrium,
kolesterol, pembatasan cairan. edukasi pasien tentang empat dasar
mkanan, serta persepsi tentang diet yang dibutuhkan (Gloria M. Bulechek,
2013).
Manajemen berat badan adalah memfasilitasi pemeliharaan berat
badan yang optimal dan persen lemak tubuh. Tindakan yang dapat
dilakuka antara lain: diskusikan dengan individu hubunagn antara asupan
makanan, olahraga, berat badan dan penurunan berat badan. Diskusikan
dengan individu kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan,
tentukan motivasi individu untuk mengubah kebiasaan makan,tentukan
berat badan ideal untuk pasien, beri edukasi kepada pasien tentang
bahaya kelebihan berat badan (Gloria M. Bulechek, 2013).
Monitoring
nutrisi
adalah
mementau
pertumbuhan
dan
kedua
merupakan
puncak
implementasi
keperawatan
yang
terminasi
tindakan
memulai
proses
evaluasi
lebih
awal
dan
secara
kontinu
mengevaluasi
kesesuaian
tujuan,
hasil
yang
diharapkan,
dan
direkomendasikan,
konsisten
makanan
dengan
pedoman
pinggang / pinggul
menelan
pasien
tidak
terganggu
(skala
5)
antara
lain:
direkomendasikan,
konsisten
makanan
dengan
pedoman
tangan,
distres.
Rasa
gelisah,
ketegangan
otot,
produktivitas
menurun,
menurunya
prestasi
sekolah
DAFTAR PUSTAKA