Skdi Komp. 3
Skdi Komp. 3
SISTEM SARAF
PENYAKIT
ENSEFALIT
IS
DEFINISI
Infeksi
jaringan otak
oleh berbagai
macam
mikroorganis
me.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Steigman,
1981:
Infeksi langsung:
ETIOLOGI
Antar manusia:
Virus
RNA:
Mumps,
Morbili,
Rubella,
Enterovirus.
Virus DNA: Herpes virus,
Varisella-zooster, CMV,
Virus EP
B. Melalui serangga:
Arbovirus, Flafivirus
C.
Melalui
mamalia:
Rabies,
Virus
B
Limpositik,
Kloriomeningitis
GEJALA KLINIS
Gejala umum
Panas mendadak
Hiperpireksia
Sakit kepala
Mual
Muntah
PP
TERAPI
-Cairan
-Valium im
serebrospinal
-valium rektal
-Virologik dan -fenobarbital
serologik
-Autopsi post
mortem
KOMPLIKASI
Gejala Neurologi
Kesadaran: Apatis,
somnolen,
sopor,
koma
Kejang: Twitching
Focal/umum,lama
Saraf otak: Ptosis,
diplopia,strabismus
, nistagmus
Piramidal:
Hemiparesis
Ekstrapiramidal
: Khorea, Athetosis,
Rigiditas
Para-infeksiuspost
infeksius, alergi:
A.
Penyakit
morbilli,
rubela, mump, varisella
zoster,influensa
B. Vaksinasi : Rabies,
morbili,
influenza,
vaksinia.
Slow virus: SSPE,
Progresif
multifokal
lekoensepalopati
MENINGITI
S
Radang pada
selaput
-meningitis serosa
-meningitis purulenta
-bakteri:
mycobacterium
-analisis CSS
Meningitis
-antibiotik
-hidrosefalus
obstruktif
EDUKASI
KOMPETENSI 3A & 3B
MALARIA
SEREBRAL
meningen,
cairan
serebrospinal,
dan spinal
column yang
menyebabkan
proses infeksi
pada sistem
saraf pusat
tuberkulosa,
diplococcus
pneumonia,
neisseria meningitis,
strepto hemoliticus,
s.aureus,
haemophilus
influenza, e.coli,
klebsiella
pneumonia,
pseudomonas
aeruginosa
-virus, toxoplasma
gondii, ricketsia
Komplikasi
berat dari
infeksi
plasmodium
falciparum.
-sumbatan
pembuluh darah
kapiler di otak
karena menurunnya
aliran darah efektif
dan adanya
hemolisa sel darah
bakterial:
tekanan
meningkat,
cairan keruh,
sel darah
putih dan
protein
meningkat,
glukosa
meningkta,
kultur (+).
Meningitis
virus: CSS
jernih, glukosa
dan protein
normal, kultur
(-).
-glukosa
serum (+)
-LDH serum:
meningkat
-leukositosis
-LED
meningkat
-MRI, CT scan
-meningokokel
-efusi
subdural
-kejang
-cerebral
palsy
-edema dan
herniasi
serebral
-gangguan
mental
-kinin
dihidroklorida
10mg/kgBB iv
dalam nacl 0,9%
diberi dalam 4
jam dan diulang
setiap 12 jam
sampai sadar
-hidrokortison
2x100mg/hr iv
-kolorokuin sulfat
KOMPETENSI 3A & 3B
250mg iv
-dexametason
10mg iv
TETANUS
NEONATO
RUM
Penyakit
tetanus yang
terjadi pada
neonatus oleh
costridium
tetani yang
menyerang
SSP
AIDS +
KOMPLIKA
SI
Suatu
penyakit yang
diakibatkan
oleh virus
yang
menyerang
sistem
kekebalan
tubuh
manusia
POLIOMIEL
ITIS
Penyakit
menular akut
yang
disebabkan
-clostridium tetanii
(bakteri gram
positif)
-stadium 1:
asimptomatik
-stadium 2: sakit ringan
-stadium 3: sakit sedang
-stadium 4: sakit berat
-human
immunodeficiency
virus
-virus poliomyelitis
(virus RNA)
-imunisasi TT
-tes antibodi
HIV
-tes hitung
jumlah sel T
CD4
-HIV RNA
plasma
-darah perifer
lengkap
-GDP dan
profil lipid
- apus
tenggorok
pada minggu
pertama,
Terapi
antiretroviral:
-nucleoside
reverse
transcriptase
inhibitors
-non-NRTI
-protese inhibitor
pendidika
n seks
yang baik
dan sehat
-istirahat
-analgetik,
sedatif
Imunisasi
aktif
KOMPETENSI 3A & 3B
RABIES
virus yang
merusak sel
anterior
sumsum
tulang
belakang dan
batang otak
dengan akibat
kelumpuhan
otot-otot
Penyakit
radang
susunan saraf
pusat yang
fatal.
SPONDILIT
IS TB
Penyakit
infeksi yang
disebabkan
oleh kuman
mycobacteriu
m tuberculosis
yang
mengenai
tulang
belakang
ENSEFALO
PATI
Disfungsi
kortikal umum
yg memiliki
karakteristik
perjalanan
akut hingga
sub akut,
terdapat
Virus rabies
rhabdovirus
Mycobacterium
tuberculosis
-ensefalopati
infeksi
-ensefalopati
toksik
-ensefalopati
timbal
-ensefalopati
metabolik
akibat
akibat
akibat
akibat
-gangguan faktor
sistemik, metabolik,
toksik
-pada anak: infeksi,
toksik, metabolik
dan iskemik.
periksa tinja
-pemeriksaan
serologi
-pemeriksaan
CF
(complement
fixation)
-analisis gas
darah
-serologik
-uji antibodi
flouresens
-bersihkan luka
dengan sabun
dan air
-berikan
merkurokrum
alkohol 40-70%
-uji tuberkulin
(mantoux
test)
-LED
(meningkat)
-radiologi
(kolumna
vertebralis0
-INH, rifampicin,
pirazinamid,
etambutol,
streptomisin
Vaksin
Kiposis berat
Gangguan
perkembanga
n
KOMPETENSI 3A & 3B
KOMA
NEURALGI
A
TRIGEMIN
AL
CLUSTER
HEADACH
E
fluktuasi dari
tingkat
kesadaran,ate
nsi minimal,
halusinasi dan
delusi,
perubahan
tingkat
aktifitas
psikomotor
-ensefalopati akibat
iskemik
Suatu
kumpulan
gejala yang
ditandai
dengan
adanya
serangan sakit
yang hebat
secara
mendadak
disertai
spasme wajah
dalam waktu
singkat
-NT tipikal
-NT atipikal
-NT karena sklerosis
multiple
-NT sekunder
-NT pasca trauma
-failed neuralgia
trigeminal
Nyeri kepala
vaskular yang
akan tampak
wajah
-tes neurologi
-Ct scan
-karbamazepin
400-1200mg/hr
-fenitoin 200450mg/hr
-klonazepam0,51,0 mg
-asam valproat
-baclofen
-istirahat
total+hindari
faktor pencetus
-ergotamin
KOMPETENSI 3A & 3B
memerah
pada sisi yang
nyeri
TIA
Episode
dimana
seseorang
mengalani
gejala mirip
stroke selama
1-2 jam
Gangguan
sementara pasokan
darah ke area otak,
yang tiba-tiba
menyebabkan
penurunan fungsi
otak
-aspirin,
clopidogrel,
heparin
Stroke
-diet
rendah
garam dan
lemah
-berhenti
merokok
KOMPETENSI 3A & 3B
INFARK
SEREBRAL
HEMATOM
INTRASER
EBRAL
PERDARAH
AN
SUBARAK
HNOID
ENSEFALO
PATI
HIPERTEN
SI
Kematian
neuron, glia
dan vaskular,
yang
disebabkan
oleh tiadanya
oksigen atau
nutrien atau
terganggunya
metabolisme
Adanya
perdarahan
tiba tiba
kedalam
rongga
diantara otak
dan selaput
otak (rongga
subarakhnoid)
, diantara
lapisan dalam
(piamater),
lapisan tengah
(arachnoidmat
er), para
jaringan yang
melindungi
otak
(menings)
-pecahnya
aneurisma
-MAV
-angioma
-neoplasma
-trombosis kortikal
-jumlah sel
darah lengkap
-PT, APTT
-CT Scan, MRI
-antihipertensi
-kalsium
antagonis untuk
kurangi tingkat
keparahan
vasospasme
otak
-statin
-magnesium
-antifibrinolitik
CT-Scan
MRI
-anti konvulsan:
Nifedipin (1020mg
sublingual)
hidrosefal
us
KOMPETENSI 3A & 3B
MENIERES Suatu
DISEASE
penyakit
dengan
gangguan
membran
telinga dalam
yang
berhubungan
dengan
distensi hidrop
dari sistem
endolimfatik
DEMENSIA
Suatu sindrom
deteriorasi
kemampuan
intelektual
dan perilaku
yang dimiliki
penderita
sebelumnya
akibat
penyakit di
otak sehingga
mengganggu
faktor sosial
dan
pekerjaannya
-demensia alzheimer
-demensia vaskular
akut
-cushing syndrome
-idiopatik
-pembengkakan
sistem endolimfatik
akibat peningkatan
volume endolimfatik
-kegagalan
penyerapan oleh
kantong endolimfe
-gangguan
vasomotor
-alergi
-genetik
-stupor
-koma
-vertigo episodik
-gangguan pendengaran:
tuli sensorineural
-tinitus
-rasa penuh/tekanan
pada telinga
- 60% karena
alzheimer
-gangguan
pembuluh darah
otak
-kekurangan atau
kelebihan hormon
tiroid
-kemampua intelektual
menurun sehingga
mengganggu pekerjaan
dan aktivitas sehari-hari
-gangguan berpikir,
menganalisis, dan
memberi pertimbangan
-sadar
-
-demensia
alzheimer:
Donepezil
5mg/hr
Rivastigmin
2x1,5mg/hr
-demensia
vaskular:
Piracetam
Sitikolin
nemodipin
SISTEM INDERA
PENYAKIT
DEFINISI
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
PP
TERAPI
KOMPLIKASI
EDUKASI
KOMPETENSI 3A & 3B
PTERIGIU
M
Pertumbuhan
jaringan
fibrovaskular
berbentuk
segitiga yang
tumbuh
dari
arah
konjungtiva
menuju
kornea pada
daerah
intrapalpebra.
KALAZION
Peradangan
granulomatos
a akibat
kelenjar
meibom yang
tersumbat
Trauma yang
terjadi pada
mata baik
karena trauma
benda tajam,
tumpul, kimia.
Peradangan
kelenjar
lakrimal baik
unilateral
maupun
bilateral
LASERASI
KELOPAK
MATA
DAKRIOAD
ENITIS
1.
pterigium
hanya Iritasi kronis debu,
terbatas pada limbus matahari dan udara
kornea
2.
sudah
melewati
limbus kornea tetapi
tidak
melebihi
2mm
melewati kornea
3. jika sudah melebihi
derajat 2 tetapi tidak
melebihi pinggiran pupil
mata dalam keadaan
cahaya normal.
4.
pertumbuhan
pterigium melewati pupil
hingga
menyebabkan
gangguan penglihatan
-kortikosteroid
-eksisi pterigium
-kompres hangat
-antibiotik
sistemik
-ekskokleasi isi
abses
-virus:
parotitis,herpes
zoster,virus
sitomegali
-bakteri:
s.aureus,s.gonokok
-jamur: aktinomises,
-kompres
hangat,
antibiotik
sistemik
-insisi bila ada
abses
Pseudopterigi
um
Kista dermoid
pannus
Lindungi
mata dari
papasran
sinar
matahari,
udara dan
debu
dengan
kacamata
pelindung
KOMPETENSI 3A & 3B
DAKSRIOSI Peradangan
STITIS
sakus lakrimal
karena
obstruksi
duktus
nasolakrimal
SKLERITIS
Peradangan
pada sklera
KERATITIS
Peradangan
pada kornea
Lokasi :
-K. superfisial
membrana bowman
-K. profunda proses
lgs kena stroma
-Ulkus kornea
diskontinuitas jar kornea
Keratitis Virus:
-Keratitis herpes
simpleks
-keratitis dendritik
-keratitis Diskiformis
histoplasmosis,blast
omikosis,
Staphylococcus,pne
umococcus,
streptococcus,
pseudomonas,
neiseria cattarkalis
-pembesaran kelenjar
preaurikuler
-nyeri tekan hebat
didaerah kantung air
mata
-demam
-edema da hiperemis
darah sakus lakrimal
-sekret mukopurulen
-penyakit jaringan
ikat
-pasca herpes
-sifilis,gout,tb
-bakteri:
pseudomonas
-sarkoidosis, HT,
benda asing
-Bakterisering
(staflokokus,pseudo
monas),pneumokok,
streptokok,moraxela
-Virus
herpes
simpleks,
herpes
zoster,variola,
vaccinia
-Jamur
kandida,
aspergilus, nokardia
-Hipersensitif
toksin/alergen,tuber
kuloprot
ANAK:
-pengurutan
kantong air mata
ke pangkal
hidung
-antibiotik/ tetes
mata:
sulfonamid 45kali/hr.
DEWASA
-kompres hangat
-antibiotik
-insisi
-anti inflamasi
steroid dan non
steroid
-
A. Lokal :
1. Atropin 1%, tu
ulkus sentral
fungsi : me(-)I
spasme iris,
mengistirahatka
n iris,
mencegah/mele
paskan sinekia
Hati-hati :
orang tua
(glaukoma) &
bayi
Keratitis
perifer, uveitis
Ulkus Kornea
KOMPETENSI 3A & 3B
-Keratitis herpes zoster
XEROPHTA
LMIA
Kelainan pada
mata yang
disebabkan
defisiensi
vitamin A
terutama
pada balita
dan pada
penderita gizi
buruk dan
kurang.
HIFEMA
Kondisi
dimana
terdapat
akumulasi
darah di bilik
mata depan
Onset perdarahan:
-hifema primer: terjadi
langsung sampai 2 hari
setelah trauma mata
-hifema sekunder:
Terjadi 2-5hr setelah
trauma mata.
Darah yang terlihat:
-Def. Vit A
-Lesi
N.V
neuroparalitik
keratitis
-Eksposur ok kornea
tdk
tertutup
exoftalmus
-Unknownulkus
morens
(hipersensitif)
2. R/ sesuai
kausa, inf
antibiotik
(tetes/salep)
3. Bebat mata
B. Sistemik : R/
sesuai kausa (AB
inf)
C. Kortikosteroid
D. Perbaiki KU
-Defisiensi vitamin A
-Bayi BBLR
-Anemia pada ibu
hamil
-Kekurangan iodium
- Darah
lengkap
-serum retinol
(<20ug/dl)
Trauma
-penurunan ketajaman
penglihatan
-peningkatan TIO
-nyeri pada mata, nyeri
kepala, fotofobia
- USG mata
- CT Scan
Berikan
VitaminA:
-berikan
200.000IU
secara oral atau
100.000IU
secara injeksi
-hari berikutnya
lanjut berikan
vitamin A 200.00
0 IU secara oral
-(1-2)minggu
berikutnya
berikan 200.000
IU secara oral
-elevasi kepala
-bedrest
-patching
-monitoring TIO
sikoplegik/midria
tik
-analgetik:
asetaminophen,
-memberi
ASI
eksklusif
mengobati
kelainan
mata,
jikaada
mengobati
penyakit
infeksi
yang
menyertai
-seinekia
posterior
-sinekia
anterior
perifer
-atrofi optik
-corneal
bloodstaining
KOMPETENSI 3A & 3B
-makrohifema
-mokrohifema
codein
-kortikosteroid
topical
-agen
antifibrinolitik;
asam
traneksamat
oral,
aminokaproat
-antiglaukoma:
asetazolamid,
timolol
Darah di BMD:
-grade1: darah mengisi
1/3 BMD
-grade2: darah mengisi
1/3-1/2 BMD
-Grade3: darah mengisis
-kurang dari seluruh
BMD
-Grade 4: darah mengisi
seluruh BMD (total
hifema, blackball/8-ball
hifema)
HIPOPION
-pasca operasi
-nyeri,
-trauma
gatal,iritasi,fotofobia
-infeksi
bakteri:
streptococcus
dan
staphylococcus
-pemeriksaan
slit lamp
-kortikosteroid
topikal:
Dexametasone
0,1% atau
prednisolone 1%
-Dexametasone
fosfatase 4mg
-prednisolone
25mg
metilprednisolon
20mg
-sikloplegik:
atropin 0,5%
Glaukoma
sekunder
KOMPETENSI 3A & 3B
IRIDOSIKLI
TIS
Peradangan
pada iris dan
badan siliar
yang dapat
berjalan akut
maupun
kronis
ANISOMET
ROPIA
PADA
DEWASA
Salah satu
gangguan
penglihatan
dimana kedua
mata terdapat
perbedaan
kekuatan
refraksi
-simple anisometropia
-coumpound
anisometropia
-mixed anisometropia
-simple astigmatic
anisometropia
-coumpound astigmatic
anisomtropia
GLAUKOM
A AKUT
Episode akut
dari
meningkatnya
TIO yang
terjadi hingga
beberapa kali
dikarenakan
adanya
sumbatan
pada aliran
humour
akuous secara
Menurut Sloane:
-anisometropia kecil
(<1,5D)
-anisometropia sedang
(1,5-2,5D)
-anisometripia besar
(>2,5D)
-glaukoma primer sudut
terbuka
-glaukoma primer sudut
tertutup
-infeksi:
herpes,
toksoplasmosis,
sifilis.
-kelaina
autoimun:
SLE sistemik, RA
-reaksi
hipersensitifitas
pada tr
-kongenital
dan
anisometropia
pertumbuhan
-anisometropia
didapat
Peningkatan
TIO
yang
disebabkan
oleh bertambahnya
produksi
humou
akuous oleh badan
siliar
ataupun
berkurangnya
pengeluaran humour
akuous
didaerah
sudut
bilik
mata
atau celah pupil
-pemeriksaan
darah
-analgetik
-atropin
-steroid lokal dan
sistemik
-sinekia
anterior
perifer
-sinekia
posterior
-kacamata
-lensa kontak
-kacamata
aniseikonia
-diplopia
-ambliopia
-strabismus
-gliserin oral11,5gr/kgBB
-acetazolamid IV
250-500gr/kgBB
-tetes mata
pilocarpine 1%
-iluminasi
oblik dari COA
-slit lamp
-gonioskop
-TIO
-Tonometri
schiotz
-tonometri
applanasi
-kacamata
gelap bila
fotofobia
KOMPETENSI 3A & 3B
tiba-tiba
GLAUKOM
A LAINNYA
PENYAKIT
DEFINISI
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
Reaktifitas dari
varicella zoster virus
yg terdistribusi
sepanjang saraf
sensoris yang
menginervasi
telinga, termasuk
didalamnya ganglion
PP
TERAPI
INFLAMASI
PADA
AURIKULAR
HERPES
ZOSTER
PADA
TELINGA
Suatu Infeksi
virus pada
saraf
pendengaran
telinga dalam,
tengah dan
luar yg
menyebabkan
nyeri telinga
-kompres hangat
analgetik
-antibiotik
-anti-virus
asiclovir
KOMPILKASI
EDUKASI
KOMPETENSI 3A & 3B
hebat, vertigo
dan tuli.
genikulatum.
Infeksi
menahun
pada telinga
tengah
Adanya perforasi
pada liang telinga
yang disebabkan
oleh:
-OMA
-cedera karena
masuknya benda
asing dalam telinga
-perubahan tekanan
udara yg terjadi
tiba-tiba
-luka bakar karena
panas atau zat
-streptococcus B
hemoliticus
-pneumococcus
FISTULA
PREAURIKULAR
OTITIS
MEDIA
SEROSA
OTITIS
MEDIA
KRONIS
MASTOIDITI
S
MIRINGITIS
BULLOSA
Infalamasi
mastoid yang
diakibatkan
oleh suatu
infeksi pada
telinga tengah
Miringitis akut
yang ditandai
adanya
-mycoplasma
pneumoniae
-streptococcus
-biakan cairan
yang keluar
dari telinga
-rontgen
mastoid atau
ct scan kepala
-bersihkan
-berikan cairan
asam asetat dan
hidrocortison
-antibiotik
-timpanoplasti
(bila
memperbaiki
membran
timpani dan
tulang
pendengaran)
-pemeriksaan
kultur
- darah
-foto mastoid
-antibiotik,
analgetik,
antiinflamasi
-miringotomi
-mastoidektomi
KOMPETENSI 3A & 3B
pembentukan
bullapada
membran
timpani
pneumoniae
-infeksi virus:
influenza, herpes
zoster
BENDA
ASING
PERFORASI
MEMBRAN
TIMPANI
OTOSKLER
OSIS
PRESBIAKU
SIS
penyakit pada
tulang bagian
tengah telinga
khususnya
pada stapes
yg disebabkan
pembentukan
baru tulang
spongiosis
sehingga
dapat
mengakibatka
n fiksasi pada
stapes
Hilangnya
pendengaran
-tipe sensoris
-diturunkan secara
autosomal dominan
-infeksi virus
measles
-infeksi kronik
measles ditulang
pendengaran
-penurunan pendengaran
secara progresif
-tinitus
-vertigo
-ketulian 30-40dB
Audiogram:
konduktif
-amplifikasi
CT Scan
medikamentosa:
-internal: degenerasi
primer aferen dan
-kesulitan mengerti
pembicaraan
-audiometri:
tuli
-alat bantu
dengar
KOMPETENSI 3A & 3B
terhdapa
nada murni
berfrekuensi
tinggi, yg
berhubungan
dengan lanjut
usia
-tipe neural
-tipe strial
-eksternal: terpapar
bising yg berlebihan,
penggunaan obat
ototoksik dan reaksi
pasca radang
-tidak mampu
mendengar bunyi nadanada tinggi
-perubahan kemampuan
mendengar konsonan
seperti s,z,t,f, dan g
sensorineural,
bilateral
-assistive
listening devices
TRAUMA
AKUSTIK
AKUT
TRAUMA
AURIKULAR
PENYAKIT
RHINITIS
KRONIK
RHINITIS
MEDIKAMENTO
SA
SINUSITIS
SINUSITIS
KRONIK
TORTIKOLIS
ABSES BEZOLD
DEFINISI
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
PP
TERAPI
KOMPILKASI
EDUKASI
KOMPETENSI 3A & 3B
PENYAKIT
ARDS
SARS
FLU BURUNG
ABSES
PERITONSILAR
PSEUDOCROOP ACUTE
EPIGLOTITIS
DIFTERIA
ASPIRASI
STATUS
ASMATIKUS
BRONKIOLITIS
AKUT
BRONKIEKTASI
S
PNEUMONIA
ASPIRASI
TUBERKULOSIS
DENGAN HIV
PNEUMOTHOR
AX VENTIL
DEFINISI
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
PP
TERAPI
KOMPILKASI
EDUKASI
KOMPETENSI 3A & 3B
PNEUMOTHOR
AKS
EFUSI PLEURA
MASIF
EMFISEMA
PARU
PPOK
EKSASERBASI
AKUT
EDEMA PARU
ABSES PARU
HAEMATOTHO
RAX
TUMOR
MEDIASTINUM
PNEMOKONIASI
S
SISTEM KARDIOVASKULER
PENYAKIT
SYOK (SEPTIK,
HIPOVOLEMIK
DEFINISI
-syok
hipovolemik:
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
-syok hipovolemik:
GEJALA KLINIS
-syok hipovolemik:
perdarahan, muntah,
PP
TERAPI
KOMPILKASI
EDUKASI
KOMPETENSI 3A & 3B
,
KARDIOGENIK
,
NEUROGENIK)
hilangnya sel
darah merah dan
plasma dari
perdarahan dari
hilangnya
volume plasma
yg timbul dari
penyerapan
cairan
intravaskuler
atau pencernaan
-syok septik:
syok yang
disebabkan oleh
jaringan
penurunan
perfusi dan
pengirima
oksigen sebagai
hasil dari infeksi
berat dan sepsis.
Syok
neurogenik:
kegagalan pusat
vasomotor
sehingga terjadi
hipotensi dan
penimbunan
darah
peningkatan nadi,
dehidrasi, lemah badan
dan nafsu tidur
berlebih, gelisah, napas
cepat, penurunan
tingkat kesadaran
-syok septik: demam
dan menggigil,
peningkatan nadi,
gelisah, lemah badan,
penurunan kesadaran
-syok neurogenik:
hipotensi, bradikardi,
defisit neurologis
(paraplegia), tidak
sadar
KOMPETENSI 3A & 3B
ANGINA
PEKTORIS
Serangan nyeri
substernal,
retrosternal,
yang biasa
berlangsung
beberapa menit
setelah gerak
badan dan
menjalar ke
bagian lain dari
badan dan
hilang setelah
istirahat
INFARK
MIOKARD
GAGAL
JANTUNG
AKUT
-aterosklerosis
-aorta insufisiensi
-spasmus arteri
koroner
-anemi berat
-EKG
-angiografi
koroner
-foto rongen
dada
-LAB: CPK,
SGOT, LDH
-lipid darah:
kol.LDL, TG
Perkembangan
cepat dari
nekrosis otot
jantung yang
disebabkan oleh
ketidakseimbang
an antara suplai
dan kebutuhan
oksigen.
-trombus arteri
koroner
-EKG
Serangan
cepat/rapid/onse
t atau adanya
perubahan
gejala-gejala
atau tanda dari
gagal jantung
-penyakit jantung
sistemik, valvular,
miopati, hipertensi
dan aritmia, gagal
sirkulasi
-edema paru
-gagal jantung
hipertensif
-syok kardiogenik
-gagal jantung kanan
-sindrom koroner akut
-hipotensi, tekanan nadi
berkurang, sianosis
-EKG
-foto thoraks
ekhokardiogra
fi
-analisa gas
darah
-oksigen
-morfin
-loop diuretik
-vasopressor
-digitalis
KOMPETENSI 3A & 3B
GAGAL
JANTUNG
KRONIK
Ketidakmampua
n jantung untuk
memompa darah
dalam jumlah
yang cukup
-kelainan otot
jantung
-aterosklerosis
koroner
-hipertensi sistemik
CARDIO
RESPIRATORY
ARREST
Hilangnya fungsi
jantung secara
tiba-tiba dan
mendadak
TAKIKARDI
(SVT,
VENTRIKULAR
)
-gangguan
pembentukan
rangsang
-gangguan konduksi
-gangguan
pembentukan dan
konduksi
rangsangan
-dispnea, ortophnea,
paroxysmal nocturnal
dyspnea, cepat lelah,
oligouri, nokturi, mual,
muntah, asites,
hepatomegali, edema
perifer
-ketiadaan respon
-tidak ada pernafasan
normal
-denyut nadi tidak
teraba
-rasa berdebar,
perasaan tidak enak,
mudah lelah, nyeri
dada, nafas pendek,
lemah, nyeri kepala
-EKG
-rontgen dada
-kateterasi
jantung
-glikosida
jantung: digitalis
-diuretik
-vasodilator
-diet
-EKG 12
sandapan
ekhokardiogra
fi
-angiografi
koroner
elektrofisiolog
i
-adenosin
-verapamil
-digoksin
-kerusakan
atau
kegagalan
ginjal
KOMPETENSI 3A & 3B
beruntutan
dengan laju lebih
dari 100x/menit
FIBRILASI
ATRIAL
FIBRILASI
VENTRIKULAR
Gangguan pada
jantung (aritmia)
yang ditandai
dengan
tidakteratunya
irama denyut
jantung dan
peningkatan
frekuensi denyut
jantung (350650x/menit)
Keadaan irama
jantung yang tak
beraturan, cepat
dan tidak efektif.
-paroksismal AF
-persisten AF
-permanen AF
-peningkatan
tekanan/resistensi
atrium: penyakit
katup jantung,
hipertrofi jantung,
kardiomiopati
-proses infiltrat dan
inflamasi
(perikarditis,
miokarditis,
amiloidosis)
-infeksi: demam
-kelainan endokrin:
hipertiroid,
feokromositoma
-neurogenik: stroke,
perdarahan
subarakhnoid
-iskemik atrium: IM
-peningkatan denyut
jantung,
ketidakteraturan irama
jantung, pusing, lemah,
kelelahan, sesak nafas,
nyeri dada
tromboembolism
e: walfarin,
aspirin
-digitalis, b
blocker
-kardioversi
-iskemia, infark
-gangguan struktur
jantung
-pre-eksitasi
-gangguan elektrolit
dan asidosis
-dispnea, ortopnea,
crackles paru, pulsus
alternans, pernapasan
cheyne stokes
-mengembalikan
irama jantung
-menurunkan
frekuensi denyut
jantung
-defibrilasi
-epinefrin dan
natrium
KOMPETENSI 3A & 3B
ATRIAL
FLUTTER
Disritmia serius,
dimana fokus
irritable
merangsang
cepat 300350per menit
atrial kontraksi
EKSTRASISTO
L SVT,
VENTRIKULAR
Ekstrasistol
ventrikuler
adalah suatu
kompleks
ventrikel
prematur timbul
secara dini di
salah satu
ventrikel akibat
cetusan dini dari
suatu fokus yang
otomatis atau
melalui
mekanisme
reentri
KOR
PULMONALE
Disfungsi
ventrikel kanan
-jaringan ikat
-perubahan
morfologi katup
(trikuspid valve dan
mital valve)
-perubahan struktur
jantung (RA,RV
dilatasi, LA, LV
dilatasi)
-pasien post op
jantung
-hipertensi
-palpitasi
-chest pain
-dizziness
-short of breath
-kelainan parenkim
paru
bikarbonat
-kardioversi
-kontrol ritme
-mencegah
terjadinya
tromboemboli:
walfarin
-EKG: P sinus
terbenam
didalam
kompleks
QRS, segmen
St/gel.T,
gel.QRS
muncul lebih
awal dari
seharusnya,
QRS melebar
elektrokardigr
afi
-angiografi
koroner
-perlu
pengobatan jika
terjadi iskemia
miokard akut,
bigemini,
trigemini
-koreksi
gangguan
elektrolit,
gangguan
keseimbangan
asam dan basa
-xilokain iv
-VT/Vf
KOMPETENSI 3A & 3B
AKUT
yang
dihubungkan
dengan kelainan
fungsi paru
-kelainan tekanan
oksigen yg rendah
KOR
PULMONALE
KRONIK
Hipertrofi dan
dilatasi ventrikel
kanan akibat
hipertensi
pulmonal yang
disebabkan oleh
penyakit paru
kronis
-penyakit pembuluh
darah paru
-penekanan pada
arteri pulmonal oleh
tumor
mediastinum,
aneurism,
granuloma atau
fibrosis
-penyakit neuro
muskular dan
dinding dadA
-PPOK, penyakit
paru interstisial
-foto thoraks:
corakan
vaskuler
meningkat,
pelebaran
hilus,
pembesaran
ventrike
kanan,
-EKG:
gelombang P
pulmonal,
deviasi aksis
jantung ke
kanan
ekhokardiogra
fi: penebalan
dinding
ventrikel
kanan
-kateterasi
jantung
-terapi oksigen
-vasodilator:
nitrat,hidralazin,
antagonis
kalsium
-digitalis:
digoksin
-diuretik:
furosemid
HT
SEKUNDER
HS atau
hipertensi renal
disebabkan oleh
-penggunaan
estrogen
-penyakit ginjal
-pemeriksaan
darah
lengkap,
-non
farmakologis:
Menghilangkan
-penyakit
hipertensif
kardiovaskule
KOMPETENSI 3A & 3B
penyakit/keadaa
n seperti
hiperaldosteronis
me, penyakit
parenkim ginjal,
serta akibat obat
TROMBOFLEB
ITIS
Peradangan dan
pembekuan
darah didalam
suatu dinding
vena
superficialis
LIMFANGITIS
Peradangan
pada salah satu
atau beberapa
pembuluh getah
bening
-pelvio tromboflebitis
-tromboflebitis
femoralis
-
-hipertensi
renovaskular
-feokromositoma
-cushing sindrome
-pasca bedah,
perluasan infeksi
-varises pada vena
-trauma
-adanya malignitas
Streptococcus
protein,
glukosa di
urin dan
kreatinin
-hematokrit
-level serum
pottasium
-kol.total,
kol.LDL,
kol>HDL, TG
-Darah rutin:
peningkatan
sel darah
putih
r
-penyakit
hipertensi
serebrovaskul
er
-penyakit
ginjal
hipertensi
-aerosklerosis
KOMPETENSI 3A & 3B
LIMFEDEMA
INSUFISIENSI
KRONIK
Pembengkakan
yang disebabkan
oleh gangguan
pengaliran getah
bening kembali
ke dalam darah
-pembedahan
mayor
-pembentukan
jaringan parut
tungkaiyang terinfeksi
akan tampak goresan
merah yg tidak teratur
dan teraba hangat
-edema pada salah satu
atau kedua tungkai
-edema di kaki dan
hilang jika tungkai
diangkat
-
-limfedema
ringan: untuk
kurangi edema
dengan perban
kompresi
-limfedema
berat: stoking
pneumatik 12jam/hr
KOMPETENSI 3A & 3B
Penyakit
definisi
klasifikasi
Etiologi
Gejala
peradangan
akut atau
kronis pada
lidah, yang
menyebabk
an lidah
membengka
k dan
berubah
warna.
-Infeksi
bakteri/virus
(mulut herpes
simpleks)
-cedera dari luka
bakar, tepi kasar
gigi/trauma
-iritasi: tembakau,
alkohol, makanan
panas
-Reaksi alergi:
obat kumur,
pasta gigi, obat
HT(ACE inhibitor)
- anemia def besi,
kekurangan vit B,
sariawan,
pem.vulgaris,
sifilis
-Kemerahan
lidah& bengkak
-Borok yang
menyakitkan
-Patch keputihputihan
-Permukaan Lidah
halus
infeksi dan
peradangan
serius
jaringan ikat
(selulitis)
padaarea di
bawah lidah
-infeksi
odontogenik
-riwayat ekstraksi
gigi
sblmnya/hygiene
oral yang buruk
-nyeri pada gigi
bengkak & nyeri
pd dasar mulut &
P.Penunjang
Terapi
komplikasi
Edukasi
GASTRO
1
.
2
.
glositis
Angina
ludwig
-absesperitonsilar
-sialadenitis
kelenjarsubmandib
ula, ISPA, trauma
-Antibiotik
untuk infeksi
bakter
menjaga
kebersihan
mulut dan gigi
dengan baik.
setidaknya
menyikat gigi
dua kali
sehari.
-bilas Mulut
dengan 1/2 cth
baking soda
dan 8 oz air
hangat
-topical
Corticosteriod
(triamcinolone
dalam pasta
gigi)
-foto polos
leher &
dada:pembeng
kakan jaringan
lunak, adanya
gas, dan
penyempitan
- jalan napas
yang stabil
melalui
trakeostomi
-nebulisasi
epinefrin
a. Obstruksi jalan
napas
b. Infeksi carotid
sheath
c. Tromboplebitis
supuratif pada
KOMPETENSI 3A & 3B
dan dagu
bagian anterior
leher, demam,
disfagia,
odinofagia,
drooling, trismus,
disfoni
jalan napas
-CT SCAN
-Lab:
leukositosis
-Foto
panoramik:
lokasi abses
serta struktur
tulang yang
terlibat infeksi
3
.
Karies
gigi
kerusakan
pada
struktur
jaringan
keras gigi
(email,
dentin) yang
diakibatakan
oleh asam
yang
dihasilkan
oleh bakteri
yang
terdapat
pada plak
gigi
Streptococcus
dan Lactobacillus
lubang pada
jaringan keras
gigi, dapat
berwarna coklat
atau hitam.
-antibiotik:
penicillin-G
dengan
metronidazole,
clindamicin,
cefoxitin,amoksi
silin
vena jugular
interna
d. Mediastenitis
e. Empiema
f. Efusi pleura
-Drainase:
infeksi supuratif
pembersihan
jaringan gigi
yang terkena
karies dan
penambalan
(restorasi).
pembersihan
jaringan gigi
yang terkena
karies dan
penambalan
(restorasi).
1.Sikat gigi
dengan pasta
gigi
berfluoride
2. Lakukan
flossing sekali
dalam sehari
3. Hindari
makanan yang
terlalu manis
dan lengket,
juga kurangi
minum
minuman
yang manis
seperti soda.
4. Lakukan
kunjungan
KOMPETENSI 3A & 3B
rutin ke dokter
gigi tiap 6
bulan sekali.
5. Perhatikan
diet pada ibu
hamil dan
pastikan
kelengkapan
asupan nutrisi,
karena
pembentukan
benih gigi
dimulai pada
awal trimester
kedua.
6.
Penggunaan
fluoride baik
secara lokal
maupun
sistemik
3
.
Esofagiti
s refluks
kerusakan
mukosa
esofagus
yang
diakibatka
n
olehrefluks
cairan
lambung ke
dalam
menelan air
panas, refluks
asam lambung,
infeksi virus
herves, menelan
basa atau asam
kuat.
Regurgitasi,
nausea, muntah,
disfagia,
heartburn, dan
nyeri epigastrium.
Barium meal
dan
ultrasonografi
-Pemantauan
pH
esophagus
-PA
Modifikasi
pola hidup:
meninggikan
posisi kepala,
punggung, dan
pinggang saat
tidur (45-60
derajt),
mengurangi
perdarahan,
ulkus, formasi
striktur dan
terbentuknyae
pithelium Barrett
(epitel
kolumner).
KOMPETENSI 3A & 3B
esophagus
-endoskopi
4
.
Lesi
korosif
pada
esofagus
peradangan
di daerah
esofagus
yang
disebabkano
leh luka
bakar
karena
tertelannya
zat kimia
yang
bersifat
Basa kuat
Asam kuat
tertelannya zat
pembersihrumah
tangga
1.Esofagitis
korosif tanpa
ulserasiPasien
mengalami
gangguan
menelan ringan.
Pada esofagoskopi
tampak
mukosahiperemis
tanpa ulserasi.
2. Esofagitis
korosif dengan
1. Perawatan
prehospital
terdiri dari:
a.Mengidentifik
asi produk,
konsentrasi dari
komposisi aktif
b.Jangan
menetralisir
dengan cara
1. Udem dan
obstruksi jalan
nafas.
2. Perforasi
gastroesofageal.
3. Pembentukan
striktur dalam 24 minggu.
4. Obstruksi
saluran lambung
KOMPETENSI 3A & 3B
korosif
misalnya
asamkuat,
basa kuat,
dan zat
organic
ulserasi
ringanPasien
mengeluh disfagia
ringan, pada
esofagoskopi
tampak ulkus
yang tidak dalam,
terbatas pada
lapisan mukosa
saja.
3. Esofagitis
korosif ulseratif
sedangUlkus
sudah mengenai
lapisan otot,
biasanya
ditemukan satu
ulkus atau
multipel.
4. Esofagitis
korosif ulserasi
berat tanpa
komplikasiTerdapa
t pengelupasan
mukosa serta
nekrosis yang
letaknya dalam,
dan
telahmengenai
seluruh lapisan
meminumkan
asam atau basa
lemah
c. tertelah basa
kuat tipe bubuk
atau padat,
pemberian
susu/air dalam
jumlah yang
sedikit sebelum
waktu 30 menit
-Perawatan
instalasi gawat
darurat:
a. Pengendalian
jalan nafas
b.
Pengosongan
lambung dan
dekontaminasi
c. Pembedahan
segera
dilakukan jika
terdapat
perforasi,
mediastinitis
atauperitonitis.
ke duodenum
5. Pardarahan
saluran cerna
KOMPETENSI 3A & 3B
esofagus.
Keadaan ini jika
dibiarkan akan
menimbulkanstrik
tur esofagus.
Medikamentosa
:
-Antibiotik
golongan
sefalosporin
seperti
ceftriakson
5. Esofagitis
korosif ulseratif
berat dengan
komplikasi
-omeprazol dan
pantoprazole
-kortikosteroid
5
.
Hernia
inguinali
s
Hernia
femoralis
suatu
penonjolan
abnormal
organ atau
jaringan
melalui
daerah yang
lemah
(defek) yang
diliputi oleh
dinding
suatu
penonjolan
1.HIL/ hernia
indirecta:
keluarnya
tidak
langsung
menembus
dinding
abdomen
2. HIM:
Keluarnya
langsung
menembus
fascia
dinding
abdomen
-Peninggian
tekanan intra
abdomen yang
berulang
-Adanya
kelemahan
jaringan /otot.
-tersediany
kantong.
benjolan di lipat
paha yang
muncul pada
waktu berdiri,
batuk, bersin,
atau mengedan
dan menghilang
setelah berbaring.
Lab :
Leukocytosis,
Elektrolit, BUN,
kadar
kreatinine yang
tinggi
USG
-analgetik
- Pasien pada
posisi
Trendelenburg
dengan sudut
sekitar 15-20
- Kompres
dengan
kantung dingin
- herniotomi
-sempitnya
perlekatan
benjolan lunak di
lipat paha di
-reposisi dan
pemakaian
-Hernia
inkarserasi
-hernia
strangulasi
KOMPETENSI 3A & 3B
hernia yang
melalui
kanalis
femoralis di
sepanjang
pembuluh
darah
femoralis
ketika
pembuluh
darah
tersebut
melintas
kelipatan
paha
Hernia
scrotalis
Hernia
scrotalis
adalahherni
a inguinalis
yang isinya
masuk ke
scrotum
secara
lengkap
Hernia jika
bagian
strangul
usus
yang
ata
mengalami
hernia
dinding posterior
inguinal pada
ligamentum
iliopectineale
- peningkatan
tekananintraabdo
minal yang
mendorong lemak
preperitoneal
masuk kedalam
anulusfemoralis
yang melebar
secara
congenital.
bawah
ligamnetum
inguinale di
medial v.femoralis
dan lateral
tuberkulum
pubikum
Batuk
2.BPH3.Batuk
kronis4.Konstipasi
5.Obstruksi leher
vesika atau
uretrha6.Muntah7
.Penggunaan otot
berlebihan8.Kega
nasan abdomen
dengan ascites
Nyeri yang
disertai mual atau
muntah. Teraba
penyangga
-operasi:
herniotomi
KOMPETENSI 3A & 3B
terpuntir
atau
membengka
k,
dapat
menggangg
u
aliran
darah
normal dan
pergerakan
otot
serta
mungkin
dapat
menimbulka
n
penyumbata
n usus dan
kerusakan
jaringan.
Hernia
umbilikal
is
Hernia
inkarsera
ta
timbul
karena usus
yang masuk
usus di skrotum
peninggian
tekanan
intraabdomen,
biasanya jika bayi
menangis
umumnya tidak
menimbulkan
nyeri dan sangat
jarang terjadi
inkascrasi.
Bengkak yang
menetap pada
wilayah inguinal
-Rujuk kepada
dokter bedah
untuk operasi
KOMPETENSI 3A & 3B
ke dalam
kantung
hernia
terjepit oleh
cincin hernia
sehingga
timbul
gejala
obstruksi
dan
strangulasi
usus.
Peritoniti
s
suatu proses
inflamasi
membran
serosa yang
atau umbilikus
disertai tanda
peradangan
(merah, nyeri,
panas, sembab).
Terdapat tanda
obstruksi usus
(muntah hijau dan
perut kembung,
tidakbisa defekasi
1.Peritonitis
primer
disebabkan
oleh infeksi
bakteri, virus,
jamur, bahan
kimia iritan, dan
benda asing.
nyeri abdomen,
nyeri tekan,
kekakuan dari
dinding abdomen,
Laboratorium:
leukosit
>20.000/mm3
darurat
-Puasakan
-Beri cairan
intravena
-Pasang NGT
jika pasien
muntah atau
mengalami
distensi
abdomen Beri
antibiotik jika
dicurigai terjadi
kerusakan usus:
berikan
ampisilin (25
50 mg/kgBB
IV/IM empat kali
sehari),
-Kurangi
tekanan intraabdomen
dengan
mencegah bayi
menangis
dengan
memberi obat
penenang.
-Resusitasi
Cairan: koloid
n kristaloid
- antibiotik:
KOMPETENSI 3A & 3B
membatasi
rongga
abdomen
dan organorgan yang
terdapat
didalamnya
Ulkus
gaster
ulserasi
mukosa
lambung
yang
disebabkan
oleh
rusaknya
barier pada
mukosa,
memungkin
kan
monomikrobi
al
distensi, adanya
udara bebas pada
cavum
peritoneum dan
menurunnya
bising usus,
Anoreksia, mual,
muntah dan
demam, Facies
Hipocrates,syok
2.Peritonitis
sekunder
merupakan
infeksi yang
berasal dari
intraabdome
n yang
umumnya
berasal dari
perforasi
organ
berongga
3.Peritonitis
tersier terjadi
akibat
kegagalan
respon
inflamasi
tubuh atau
superinfeksi
foto thorak PA
dan lateral
serta foto polos
abdomen posisi
tegak
lurus/lateral.
-
Penicillin G
1.000.000 IU
dan
streptomycin 1
gram
intraperitoneal,
pembentukan
fistula
- Oksigen dan
Ventilator
- Pemasangan
nasogastric,
kateter urin
-operasi
pengobatan
(aspirin dan
indometasin), zat
kimiawi
(tembakau
dan alkohol),
setres, dan faktor
hereditas.Helicob
acter pylori
Nyeri abdomen
seperti terbakar
(dispepsia). Nyeri
biasanya terletak
di area tengah
epigastrium, dan
sering bersifat
ritmik, Nyeri
sering hilangtimbul, nyeri 1/2 -
Endoskopi
(gastroskopi)
dengan biopsi
dan sitologi
2. Pemeriksaan
dengan barium
3. Pemeriksaan
radiologi pada
abdomen
Hindari rokok
dan makanan
yang
menyebabkan
nyeri
Antasida
untuk terapi
simtomatik
Bloker H2
(ranitidin,
-perdarahan
-perforasi
KOMPETENSI 3A & 3B
pencucian
ulang asam
hidroklorik
1 jam
setelah makan
4. Analisis
lambung
5. Pemeriksaan
laboratorium
kadar Hb, Ht,
dan
pepsinogen
cimetidine)
PPI
(omeprazole)
Bismuth
koloidal
Ampisilin
atau tetrasiklin
+metronidazole
(efektif
melawan
Helicobacter
pylori)
Ulkus
duodenu
m
ulserasi
pada
mukosa
duodenal
yang
disebabkan
oleh
peningkatan
jumlah asam
hidroklorik
dalam
duodenum
pengobatan
(aspirin dan
indometasin), zat
kimiawi
(tembakau
dan alkohol),
setres, dan faktor
hereditas
Endoskopi
(gastroskopi)
dengan biopsi
dan sitologi
Badan, nyeri
menghilang
setelah makan
3. Pemeriksaan
radiologi pada
abdomen
2. Pemeriksaan
dengan barium
4. Analisis
lambung
5. Pemeriksaan
laboratorium
Hindari rokok
dan makanan
yang
menyebabkan
nyeri
Antasida
untuk terapi
simtomatik
Bloker H2
(ranitidin,
cimetidine)
PPI
(omeprazole)
KOMPETENSI 3A & 3B
kadar Hb, Ht,
dan
pepsinogen
Bismuth
koloidal
Ampisilin
atau tetrasiklin
+metronidazole
(efektif
melawan
Helicobacter
pylori)
Apendisit
is akut
peradangan
pada
apendiks
vermiformis
dan
merupakan
penyebab
abdomen
akut yang
paling
sering
Abses
apendiks
lanjutan dari
proses
fokalis atau
segmentalis,
yaitu setelah
sembuh akan
timbul
striktur lokal
-Sumbatan lumen
apendiks
-erosi mukosa
apendiks karena
parasit seperti E.
histolytica
muntah/mual,
obstipasi, demam
yang tidak terlalu
tinggi, antara
37,5-38,5 C.
Nyeri tekan (+)
Mc. Burney,
Rebound
tenderness (nyeri
lepas tekan),
Defens muskuler
(+),
Rovsing sign
(+)nyeri abdomen
di kuadran kanan
bawah
Peningkatan suhu
tubuhn37,5
-Lab: leukosit
meningkat
-operasi
appendektomi
-perforasi
apendiks
-foto barium
usus buntu
(Appendicogra
m)
-cephalosporin
generasi 2 /
generasi 3 dan
Metronidazole
-peritonitis
-USG/CTScan
-resusitasi
cairan adekuat
-dilarang
operasi
-abses
KOMPETENSI 3A & 3B
infiltrate jika
infiltrate
tidakremisi,
sehingga
terjadi
perforasi
dan
terbentuk
abses
appendik
Perdarah
an
gastro
perdarahan1.
yang
berasal dari
bagian
proksimal 2.
ligamentum
Treitz
dengan
manifestasi
klinik
berupa
hematemesi
s dan
melena
38,5C, perut
kanan bawah
akan teraba
massa yang
berfluktuasi
jikadipalpasi,
nyeri dan harus
disertai dengan
demam, riwayat
pertambahan
ukuran massa
dalambeberapa
hari pada perut
kanan bawah
1.Perdarahan
saluran
cerna bagian
atas
2.Perdaraha
n
saluran
cerna bagian
bawah
a. varises,
esophagitis,
keganasan
b.tukak lambung
&duodenum,
keganasan, dll
c.leukemia, DIC,
purpura
trombositopenia,
dll.
d. Pemakaian
obat golongan
salisilat,
kortikosteroid,
darah merah
segar dari mulut,
Muntahan darah
merah segar atau
seperti kopi,
Melena, Darah
segar bercampur
tinja, Darah diluar
tinja.
-apendiks
dibiarkan saja.
-konservatif
-Pemeriksaan
barium kontras
-Endoskopi
Gastrointestina
l
-kolonoskopi
-USG/CT
scan/MRI
-penggantian
cairan
intravena: RL
atau Normal
saline.
obat
vasoaktif:dopa
min, epineprin
dan
norefineprin
-bilas lambung
- Pemberian
Pitresi
Koma hepatik
KOMPETENSI 3A & 3B
alkohol, dll
malabsor
bsi
kelainan
yang terjadi
akibat
penyerapan
zat gizi yang
tidak
adekuat dari
usus kecil ke
dalam aliran
darah
-M.
karbohidrat,
-M. lemak
a.Gangguan
pencernaan dan
absorbsi nutrient
di dalam usus
halus.
diare, steatorrhea,
perut kembung,
dan gas. Pasien
sering kehilangan
berat badan
b. Kelainan yang
berhubungan
langsung dengan
pencernaan
makanan
penyakit
paralisis
gawat
yang
disebabkan
oleh racun
(toksin)
yang
menyerang
1.B.
makanan
2.B. luka
3.B. bayi
Closytrodium
botulinum
b. Penentuan
kadar gula
dalam tinja.
c. Laktosa
loading test(tes
toleransi
-diet Tinggi
kalori dan
protein serta
rendah lemak
a.Infeksi kateter
sentral
- pemberian
preparat besi
dan vitamin
b. Trombosis
c.
Hepatotoksisitas
d. biopsy usus
c.penyakit yang
menyebabkan
terhalangnya
pencampuran
yang tepatantara
makanan dengan
asam
lambung
dan enzim-enzim
pencernaan
botulism
e
a.Pengukuran
PH.
e. Barium meal
lactoce
d. Batu empedu
e. Defisiensi
vitamin B12
diplopia,
penglihatan
kabur, mulut
kering, kesulitan
menelan,
kelemahan otot,
Kesulitan
bernapas, mual n
CT scan
serebro
spinalis, nerve
conduction test
seperti
electromyograp
hy atau EMG,
dan tensilon
Anti toksin
Gagal nafas
KOMPETENSI 3A & 3B
saraf
Hepatitis
B
penyakit
yang
menyerang
hati dan
menyebabk
an
peradangan
hati akut
atau
menahun,
penularanny
a melalui
pertukaran
cairan tubuh
atau kontak
dengan
darah
1.akut (<6
bln)
2. kronik (>6
bln)
Virus Hepatitis B
(VHB)
muntah
test
-Akut: demam,
nyeri abdomen
kanan atas
Radioimmunoa
ssay (RIA),
Enzim Linked
Imunonusorben
t Assay (Elisa),
imunofluorensi
Obat:
-Lamivudine
-lab:
-Baraclude
(Entecavir): u/
kronik
dan kuning
(terutama pada
area mata yang
putih/sklera),
malaise,lemas,
anoreksia, mual,
muntah,perubaha
n indera perasa,
warna urine
menjadi cokelat
-kronik:
1.titer HBsAg
yang sangat
tinggi,( F.
imunotoleransi)2.
kenaikan
konsentrasi
Alanine Amino
Transferase (ALT).
(F. Imunoaktif)
3. titer HBsAg
rendah, HBeAg
negatif dan anti
HBe positif, serta
1. SGPT dan
SGOT (akut:
SGPT dan SGOT
10-20 kali dari
normal), kronik
(SGPT
meningkat 5-10
kali dari
normal)
2. HBsAg, AntiHBs, anti Hbc,
anti Hbe,
HBeAg
-Adefovir
dipivoxil
(Hepsera)
-suntikan
Microsphere
-Alfa
Interferon
(INTRON A,
INFERGEN,
ROFERON) 3
kali/minggu
subcutan
KOMPETENSI 3A & 3B
konsentrasi ALT
normal.(fase
residual)
Abses
hepar
amoeba
suatu
tnfeksi yang
Enteremoeba
histolytica
disebabkan
oleh
protozoa
saluran
cerna yakni
E.
hystolitica.
Yang
menimbulka
n pus dalam
hati,
sehingga
terjadi abses
Perlemak
an hepar
Pengumpula
n lemak yg
berlebihan
didalam selsel hati
Obesitas,diabetes
,alkohol,
kortikosteroid,
tetrasiklin, asam
valproat,
metotreksat,Kura
ng gizi dan diet
rendah protein,
Kehamilan,Keracu
Hepatomegaly,De
mam, rasa sakit
diperut atas yang
sifat sakit berupa
perasaan ditekan
atau ditusuk, sakit
bertambah bila
berubah posisi
atau batuk, lebih
enak bila
berbaring sebelah
kiri, Anoreksia,
mual dan muntah,
lemah dan
penurunan BB,
Nyeri tekan hati
menetap, ikterus
tidak ada/ringan
-Lab:
anemiaringan
sampai sedang,
leukositosis,
faal hati
didapatkan
ringansampai
sedang
sakit kuning
(jaundice), mual,
muntah,
kembung dan
yang paling sering
terjadi yaitu nyeri
tumpul di perut
kanan atas,
terutama hal ini
SGOT/SGPT,
Bilirubin,
kolesterol (TG,
LDL, HDL) dan
USG Abdomen
kemoterapi
dengan derivat
nifroimidazole,
aspirasi atau
dengan
drainase secara
operasi
- fo.thorax, fo.
Polos abdomen,
ct scan, USG
-turunkan BB
-Turunkan kadar
trigliserida
melalui diet
-Hindari alkohol
-Kontrol
diabetes bila
KOMPETENSI 3A & 3B
kolesistit
is
Diverticu
litis
nan vitamin A
saat kecapekan
dan habis makan
terlalu banyak.
anda menderita
diabetes
reaksi
inflamasi
akut dinding
kandug
empedu
yang di
sertai
keluhan
nyeri perut
kanan atas
dan panas
badan.
(dr. FX.
Pridady)
Batu empedu,
infeksi kuman,
dan iskemia
dinding kandung
empedu
1. Kolik perut di
kanan atas
epigastrium dan
nyeri tekan,
demam
2. Kadang rasa
sakit menjalar ke
pundak atau
skapula kanan
dan berlangsung
60 menit tanpa
reda
Lab:
leukositosis,
foto polos
abdomen, USG,
CT scan
kondisi
dimana
diverticuli
pada kolon
(usus besar)
pecah.
Pecahnya
berakibat
pada infeksi
pada
jaringanjaringan
kejang perut,
* sembelit, dan
* diare.
-barium
enemas
-antibiotik
golongan
ampisilin,
sefalosporin
dan
metronidazole
gangren,
empiema, dan
perforasi
kandung
empedu
- operasi
kolesistektomi
laparoskopik
-colonoscopes
Obat anti
kejang:
chlordiazepoxid
e (Librax),
* dicyclomine
(Bentyl),phenob
arb (Donnatal
-Antibiotic:
ciprofloxacin
(Cipro),
* metronidazole
-diverticulitis,
-terkumpulnya
nanah (abscess)
pada pelvis,
- halangan usus
besar,
- infeksi umum
dari rongga
perut (bacterial
peritonitis),
- perdarahan
kedalam usus
KOMPETENSI 3A & 3B
yang
mengelilingi
usus besar
(Flagyl),
besar
-diet tinggi
serat
-operasi
kolitis
peradangan
akut atau
kronik yang
mengenai
kolon
Diare berdarah,
nyeri abdomen,
demam, mual,
muntah, dan
penurunan berat
badan.
-lab: anemia,
leukositosis,
dan peninggian
laju endap
darah
-pem.
Kultur feses
-foto polos
abdomen
Eschericia coli
-Asam 5aminosalisilat
-Prednison
dengan dosis
40- 60 mg/ hari
secara oral
-Obat
imunosupresant
-barium enema
-USG
-CT scan/MRI
-endoskopi
-Kolitis ulseratif
- penyakit Crohns
-Indeterminate
colitis
IBS
(irritable
bowel
gangguan
fungsi diyandai
dengan gejala
1.Keluhan
berkurang
setelah
antispasmodik
, antidiare,
Suplemen
dilatasi toksik
atau megakolon,
karsinoma kolon
KOMPETENSI 3A & 3B
sindrom)
invaginas
i
seperti nyeri
atau peraaan
tidak enak di
perut
gangguan
dalam hal
buang hajat
tanpa
didapatkan
kelainan
stryktur atau
anatomi
keadaan
dimana
segmen usus
masuk ke
dalam segmen
lainnya; yang
bisa berakibat
dengan
obstruksi /
strangulasi
buang air
besar (BAB)
serat dan
modulator
serotonin
saluran cerna
2.Kekambuh
an berkaitan
dengan
peningkatan
frekuensi
BAB
3.Kekambua
hn berkaitan
dengan
berubahnya
konsistensi
kotoran
(dari padat
menjadi
cair)
terjadi pada perubahan diet nyeri perut
umur 3 12 makanan
dari tiba tiba,
bulan,
cair ke padat,
nyeri
bersifat
serang
serangan.
nyeri
menghilang
10 20
menit,
Teraba
massa
Lab:
leukositosis
>10.000/mm
3
- stop intake
oral, pasang
NGT
- reposisi usus
-foto
polos dengan
abdomen,
barium enema
barium
dan operasi
enema
KOMPETENSI 3A & 3B
tumor di
perut
bentuk
bujur pada
bagian
kanan atas,
Buang air
besar
campur
darah dan
lender,
muntah
warna hijau
proktitis
peradangan
pada lapisan
mukosa rektum
yang dapat
terjadi secara
akutmaupun
kronis
-(homosexual):
gonorrhoe,Herpe
s Simplex
Virus,Treponema
pallidum, HIV,
Candida, dan C.
Trachomatis
-mengkonsumsi
makanan yang
mengandung
bakteri Giardia,
Entamoeba,Cam
adanya
dorongan
terus
BAB.Rektum
terasa
"penuh"
atau bisa
mengalami
sembelit,
nyeri di
daerah anus
dan iritasi
ringan
-lab:
leukositosis
-tes tinja
-endoskopi
-X-ray
abdomen
dan pelvis
-USG
antibiotik
KOMPETENSI 3A & 3B
hemoroid
kumpulan dari
pelebaran satu
segmen atau
lebih vena
hemoroidalis di
daerah
anorektal
Derajat 3 :
Pembesaran
hemoroid
yang prolaps
dapat masuk
lagi ke
dalam anus
dengan
bantuan
dorongan
jari.
4. Derajat 4 :
Prolaps
hemoroid
yang
permanen.
Rentan dan
cenderung
untuk
pylobacter,Shige
lla dan Hepatitis
A
rectum
kurangnya
mobilisasi,
konstipasi, cara
buang air besar
yang tidak
benar, kurang
minum, kurang
memakan
makanan
berserat (sayur
dan buah),
faktor genetika,
1.Iritasi dan
benjolan
perianal,
serta gatalgatal
( pruritus
ani),
2. Rasa
tidak
nyaman di
daerah anus
dan nyeri
yang
semakin
diperberat
oleh buang
air besar
(BAB),
3. Prolapse
hemorrhoid
alis
4.
Pendarahan
rektal.
eksisi
perdarah
an
sekunder,
selulitis,
abses,
fistula,
fissura,
dan
inkontine
nsia
KOMPETENSI 3A & 3B
Prolapse
rektum
keluarnya
mukosa
maupun
seluruh tebal
dindingrektum
melewati anus
perempuan
usia di atas 60
tahun.
Ketoasid
osis
diabetic
non
ketotik
komplikasi akut
diabetes
mellitus yang
ditandai
dengan
hiperglikemia,
hiperosmalar,
dehidrasi berat
tanpa
ketoasidosis.
Peningkatan
tekanan intra
abdomen seperti
yang terjadi
pada kostipasi,
diare, BPH,
PPOK, pertusis;
2. Gangguan
pada dasar
pelvis; 3. Infeksi
parasit seperti
amubiasis,
scistosomiasis;
4. Struktur
anatomi
massa
menonjol
dari anus
setelah
buang air
besar
danbiasanya
tertarik
kembali
ketika
pasien
berdiri,
buang air
besar yang
tidak
dapatditaha
n
Barium
Enema dan
Kolonoskopi
Antibiotic,
reposisi
rectum
(Operasi
rectopexy)
Penurunan
sekresi insulin
usia lebih
dari 60
tahun,
Kesadaran
apatis
sampai
dengan
koma,
Tanda-tanda
dehidrasi,
Tidak ada
bau aseton
yang
tercium dari
-Kadar
glukosa
darah >600
mg
%Osmolarita
s serum 350
mOsm/kg
dan positif
lemaPemerik
saan aseton
negatifHiper
natremiaHip
Rehidrasi,
insulin,
kalium,
hindari infeksi
sekunder
KOMPETENSI 3A & 3B
pernfasan,
Agak
mengantuk,
insiden
stupor atau
sering
koma.Poliuri
a selam 1 -3
hari
sebelum
gejala klinis
timbul
Hiperglik
emi
hiperosm
olar
1.dehidrasi
2. pneumonia
3. UTI
4. penyakit
akut: stroke,
perdarahan
intrakranial,
miokard infark,
emboli pulmo
stress
meningkatkan
hormon
(kortisol,
katekolamin,
glukagon)
meningkatkan
erkalemiaAz
otemia
onset mulai
beberapa
hari,
hiperosmola
ritas:
osmolalitas
320
mOsm/kg
atau lebih
-insulin bolus
0,1 U/kg
infuse IV
kontinu 0,1
U/kg/jam
-glukosan
<300 mg/dl
dextrose 5%
hiperglikemi
a: glukosa
serum 600
mg/dl atau
lebih
- monitor
elektrolit dan
gas darah
vena setiap 24 jam
dehidrasi
-antibiotic
d. rujuk
KOMPETENSI 3A & 3B
level glukosa
pH >7,3
konsentrasi
bikarbonat
>15 mEq/L
tanpa
ketoasidosis
bermakna
pada
pasien DM
tipe 2
hipopara
tiroid
hipofungsi
kelenjar
paratiroid
sehingga tidak
dapat
mensekresi
hormon
paratiroid
dalam jumlah
yang cukup
-Post operasi
pengangkatan
kelenjar
partiroid dan
total
tiroidektomi
-Idiopatik
Hipomagnesemi
a-Sekresi
hormon
paratiroid yang
tidak aktif.
-Resistensi
terhadap
hormon
paratiroid
1.Konvulsikonvulsi
yang tonis
atau klonis
2.Stridor
laryngeal
(spasme )
yang bisa
menyebabk
an kematian
3.Parestesia
4.Hipestesia
5.Disfagia
dan disartria
6.Kelumpuh
Lab: Kalsium
serum
rendah,
Fosfat
anorganik
dalam serum
tinggi,Fosfat
ase alkali
normal atau
rendah
- foto kepala
-pemberian
kaksium
- peparat
parathormon
-Preparat
vitamin D
KOMPETENSI 3A & 3B
an otot-otot
7.Aritmia
jantung
8.Gangguan
pernapasan
9.Epilepsi
Hipoglike
mi berat
hipertiroi
d
suatu
penurunan
abnormal kadar
gula darah
atau kondisi
ketidaknormala
n kadar
glukosa serum
yang rendah.
kadar glukosa
(KG)-plasma
mencapai
<75,6 mg/dL
Hipeinsulinemia,
sel B
pancreas,Tumo
r sel-B pancreas,
Idiopatik,Akibat
terapiinsulin
atau
sulfonylurea,
Defisiensi kontra
regulasi
suatu keadaan
akibat
peningkatan
kadar hormone
petiroid
Imuoglobulin
perangsang
tiroid (Penyakit
Grave),
sekunder akibat
kelebihan
sekresi
hipotalamus
bebas dalam
darah
Tumor ekstrapankreas
Keringat,
gemetaran,
gelisah,
pingsan,jant
ung
berdebardebar,tidak
mampu
berkonsentr
asi,
gangguan
penglihatan,
kejang,
koma.
Gemetar,Tak
tahan hawa
panas
hiperkinesis,
capek, BB
turun,
tumbuh
cepat,
-Sadar:
glukosa
sebanyak 15 20 gram
-koma:
berikan 1 mg
glukagon
subkutan atau
intramuskule
-Thyroidstimulating
hormone
(TSH)
-Hormon
tiroid sendiri
(T3, T4) akan
-derivat
tioimidazol
(CBZ,
karbimazole 5
mg, MTZ,
metimazol
atau tiamazol
5, 10, 30 mg),
Oftalmop
ati
Graves
KOMPETENSI 3A & 3B
atau hipofisis
anterior,
hipersekresi
tumor tiroid.
toleransi
obat,
hiperdefeka
si, lapar
meningkat
-Yodium
tiroid scan
dan darivat
tiourasil (PTU
propiltiourasil
50, 100 mg)
-Tiroidektomi
goiter
Tirotoksik
osis
pembengkakan
pada leher oleh
karena
pembesaran
kelenjar tiroid
akibat kelainan
glandula tiroid
dapat berupa
gangguan
fungsi atau
perubahan
susunan
kelenjar dan
morfologinya
manifestasi
klinis yang
terjadi akibat
-toksis
Toksis:
mual,
muntah,
kulit dingin,
pucat, sulit
berbicara
dan
menelan,
koma dan
dapat
meninggal
-non toksik
-Lab: TSH
-operasi
-Foto ronsen
leher
-Yodium
Radioaktif
-USG
-Obat antitiroid
(tionamid)
adalah
propiltiourasil
(PTU) dan
metimasol/kar
bimasol
-scan tiroid
-biopsi
aspirasi
jarum halus
Non-toksik:
penekanan
pada
esofagus
(disfagia)
atau trakea
(sesak
napas)
Kelebihan
yodium
meningkatn
ya laju
metabolik,
rasa cemas
yang
Lab: kadar
T3 dan T4
meningkat
dan Indeks
Tiroksin
-Propiltiourasil
(PTU), dosis
permulaan 70
200 mg 3 x
sehari selama
1.Mengkonsumsi
makanan yang
merupakan sumber
yodium seperti ikan
laut 2.Mengkonsumsi
yodium dengan cara
memberikan garam
beryodium setelah
dimasak,
KOMPETENSI 3A & 3B
peningkatan
kadar hormon
tiroid dalam
darah
Cushing
sindrom
suatu keadaan
yang
diakibatkan
oleh efek
metabolik
gabungan dari
peninggian
kadar
glukokortikoid
dalam darah
yang menetap
hiperadrenokorti
sisme akibat
neoplasma
korteks adrenal
atau
adenohipofisis,
atau asupan
glukokortikoid
yang berlebihan
berlebihan,
meningkatn
ya nafsu
makan
tetapi berat
badan
menurun,
gerakan
yang
berlebihan,
gelisah dan
instabilitas
emosi,
penonjolan
pada bola
mata, dan
tremor
halus pada
jari tangan
Bebas, TSH
(dapat
menurun)
kelemaha
otot dan
kelelahanm
osteoporosis
, striae kulit,
dan mudah
berdarah di
bawah kulit,
(Moon face),
timbulnya
jerawat dan
hirsutisme
Lab: kadar
kortisol
&Kadar
ACTH
plasma
6 8 minggu,
pemeliharaan
50 300
mg/hari.
-propranolol
60 120 mg 4
x sehari.
CT scan, MRI
mitotan,
isomer dari
insektisida
DDT(menekan
produksi
kortisol),
ketokonazol
(6001200mg/hari).
Mitotan (23mg/hari):
mengurangi
KOMPETENSI 3A & 3B
(penumbuh
an bulu
wajah yang
berlebihan)
Krisis
adrenal
suatu
insufisiensi
adrenal akut
yang biasanya
ditemukan
dalam keadaan
syok pada
seseorang
yang menderita
insufisiensi
adrenal yang
sebelumnya
tidak diketahui
atau pada
penderita
insufisiensi
adrenal yang
kenudian
mendapat
suatu infeksi
bakteri,
tindakan
operasi, diare
atau penyakit
perdarahan
kelenjar adrenal
bilateral,
trombosis atau
nekrosis selama
terjadi sepsis
atau ketika
mendapat
antikoagulan,
trauma kepala
dengan
gangguan
batang kelenjar
pitutari,
muntah
muntah dan
nyeri
abdominal
dan Syok
yang sulit
dijelaskan
etiologinya,
Hipotermia
atau
hipertermia,
hiperkalemi
a
dan
hipotensi
berat yang
menetap
kadar ACTH
kadar ACTH
dan kortisol,
foto thorax,
CT scan
abdomen,
EKG
-Cairan
isotonik
seperti NaCl
9%
-hipoglikemi :
dextrose 50%
3. Steroid
IVsecepatnya
:
dexametason
4 mg atau
hydrokortison
e 100 mg
- dopamin
atau
norepineprin.
U/meningkatk
an TD
KOMPETENSI 3A & 3B
berat lainnya
Sindrom
metbolik
seseorang
dengan
memiliki
sedikitnya 3
kriteria berikut:
1). Obesitas
abdominal
(lingkar
pinggang > 88
cm untuk
wanita dan
untuk pria >
102 cm);
2).Peningkatan
kadar
trigliserida
darah ( 150
mg/dL, atau
1,69 mmol/ L);
v Perlemakan
hati (fatty liver)
v Gagal
jantung3).
Penurunan
kadar kolesterol
HDL (< 40
mg/dL atau <
resistensi insulin
yang
berhubungan
dengan obesitas
sentral yang
ditandai
Kadar
glukosa
plasma dan
profil lipid
puasa.
-diet
Pemeriksaan
klem
euglikemik
atau HOMA
(homeostasi
s
modelassess
ment) untuk
menilai
resistensi
insulin
Tiazolidindion
danmetformin
- Kadar asam
urat dan tes
faal hati
dapat
menilai
adanya
NASH.
-USG
- ACEinhibitor:
valsartan
- Fenofibrat
juga secara
khusus
digunakan
untuk
menurunkan
trigliserida
danmeningkat
kan kolesterol
HDL
Diabetes
melitus
tipe 2
Meningkatkan aktivitas
fisik atau olah raga
teratur
v
Penyakit
jantung
koroner
(PJK)
v Menurunkan berat
badan
v
Hipertensi
atau
tekanan
darah
tinggi
v Stroke
KOMPETENSI 3A & 3B
1,03 mmol/ L
pada pria dan
pada wanita
<50 mg/dL
atau <1,29
mmol/ L);
4).Peningkatan
tekanan darah
(tekanan darah
sistolik 130
mmHg, tekanan
darah diastolik
85 mmHg
atau sedang
memakai obat
anti hipertensi);
5).Peningkatan
glukosa darah
puasa (kadar
glukosa puasa
110 mg/dL,
atau 6,10
mmol/ L atau
sedang
memakai obat
anti diabetes)
abdomen
KOMPETENSI 3A & 3B
Muskulo 3A & 3B
Penyakit
Defenisi
Klasifikasi
Etiologi
Gejala
Pem. Penunjang
Terapi
Komplikasi
Edukasi
KOMPETENSI 3A & 3B
1.
Artritis,
osteoarthritis
Jenis arthritis
yg di
sebabkan
oleh
kerusakan
dan hilangnya
dari satu atau
lebih sendi.
2.
Fraktur
klavikula
Fraktur pada
daerah
clavikula
3.
4.
Penyakit
tulang yg
ditandai
dengan
penurunan
pembentukan
Osteoporosis
matriks dan
peningkatan
resorbsi
tulang
sehingga
terjadi jumlah
total tulang
Tenosinovitis Kelainan yg
supuratif
merupakan
bentuk
tendovaginitis
kronik sarung
tendo M.
Abduktor
Bantalan (tulang
rawan) antara tulang
akan menipis dalam
sendi.
Pem.Fis,
X-Ray
Acetaminophen, obat2
NSAID, Celebrex
Pem. FIs,
X-Ray
Reposisi dengan
mitela(leteak tangan
lebih tinggi dari siku)
Laboratorium, XRay
Pem. Fis,
Rontgen,
Uji
Finkelstein(tangan
dekepal dengan
ibu jari di dalam
kepalan; pada
Osteoporosi Idiopatik,
Primer, Sekunder
Menopause
Penurunan
kadar
kalsitonin
- Penurunan
kadar
androgen
adrenal
- Aktifitas fisik
- Penurunan
reabsorbsi
kalsium
Peradangan sarung
tendo otot
Pembedahan
Fraktur
patologis
KOMPETENSI 3A & 3B
5.
Trauma sendi
Poliks
Longus dan
tendo M.
Ekstensor
Poliks Brevis
setinggi
radius distal
Trauma yg
meliputi
daerah
stabilitas
tulang dan
stabulitas
jaringan
lunak
Instabilitas sendi
tersembunyi
- Subluksasi
- Dislokasi
Reposisi, bedah
6.
Ruptur
tendon
Achilles
Terjadinya
robekan atau
pecah pada
daerah
tendon.
Daerah umum
terjadinya rupture
tendon:
- Qudriceps
- Achilles
- Bisep
- Rotator cuff
Penyakit
tertentu
(OA,DM)
- Obat-obatan
- Cedera dalam
olah raga
- Trauma benda
tajam dan
tumpul
Rasa sakit
mendadak dan
berat badan dapat
dirasakan di
bagian belakang
pergelangan kaki
atau betis
Terlihat bengkak
dan kaku serta
memar dan
kelemahan
Tumit tdak dapat
digerakkan turun
atau naik.
Pem. Fis,
Rontgen
Pem. Fis,
Rontgen
Bedah
KOMPETENSI 3A & 3B
7.
Lesi
meniskus,
medial, dan
lateral
8.
Lipoma
Tumor jinak
jaringa lemak
yang berada
di bawah
kulit yg
tumbuh
lambat,
berbentuk
lobul masa
lunak yg
dilapisi oleh
pseudokapsul
tipis berupa
jaringan
fibrosa
Penyakit
Defenisi
Klasifikasi
Lipoma soliter
- Diffuse
kongenital
lipoma
- Lipomatosis
simetris
- Familial
lipomatosis
multiple
- Penyakit derkim
- Angiolipoma
- hibernomas
Etiologi
Belum diketahui.
Etiologi lain: trauma
tumpul, turunan dari
keluarga,
FNA
Gejala
Pem. Penunjang
Terapi
Konservatif:
Mesoterapi
(NSAIDS,
Enzim, dan
Hormon)
- Operatif:
Simple Surgical
Excision,
squeeze teknik,
liposuction
Komplikasi
Edukasi
KOMPETENSI 3A & 3B
1.
Fraktur
terbuka,
tertutup
-
2.
Osteomielitis
Infeksi pada
tulang dan
medulla
tulang
Osteomielitis
akut hematogen
- Osteomielitis
kronik
- Osteomielitis
perkontinuatum
Grem positif
staphylococcus
aureus
Pem.Lab: DR
Aspirasi jarum
Foto roentgen
MRI
Antibiotik parenteral
spectrum luas selama
4-6 minggu, obat2
simtomatik untuk nyeri
dan demam, tirah
baring (Akut)
Debridement untuk
mengeluarkan jaringan
nekrotik dalam ruang
skuester, dan
penyaliran nanah.
Abses,
Artritis
septic,
sepsis,
kontraktur
sendi, dan
ganguan
pertumbuhan
tulang.