Anda di halaman 1dari 89

Penyakit

SISTEM SARAF
1 Kejang demam

Tetanus

Defenisi

Bangkitan
kejang
kenaikan
suhu tubuh
(suhu rektal
> 38oC)
ekstrakraniu
m.

Tetanus
toksemia
akut
neurotoksi
n Clostridium
tetani
spasme otot
yang
periodik dan
berat

Klasifikas
i

Etiologi

KD
Sederhana
- 1x/24jam
- <15 menit

Gejala
Klinik
Kejang
Tonik klonik
/ parsial

Pem.
Penunjan
g
Pungsi
Lumbal
(singkirkan
meningitis)

KD Ko
mpleks
- >1x/24
jam
- >15 menit

Standium I
- trismus 3
cm, tanpa
kejang
walau
dirangsang
Stadium II
- trismus <
3 cm,
kejang bila
dirangsang
Stadium III
Trimus 1
cm, kejang
spontan

Clostridiu
m tetani

Lokal:
- nyeri,
kaku,
spasme
Umum:
-trismus,
risus
sardonikus,
kaku kuduk,
opistotonus
, defans
mukuler,
kejang
tonik
umum.

Tes Spatula
Kultur
Bakteri

Terapi

Saat Demam
- Antipiretik
Antikonvulsa
n diazepam
5 mg BB <
10 kg, 10 mg
BB > 10kg
Rumatan
- Asam
valproat
Preventif
- Debri
(H2O2)
- ATS
- TT
- PP metro
Terapi
- ATS
Fenobarbital
- Diazepam
- Largaktil
- Kloralhidrat
- PP
- Diet TKTP
- Isolasi

Komplika
si
Epilepsi

Asfiksia
Fraktur
tulang
belakang

Edukasi

Jelaskan
ttg
prognosis
dan
komplikasi

HIV AIDS tanpa


komplikasi

Tension headache

HIV infection
& a CD4+ T
cell
<200/L or
HIV
infection
who
develops one
of
the HIVassociated
diseases
considered
to be
indicative of
a severe
defect in
cellmediated
immunity
(category C)

Nyeri kepala
kronik
ketegangan
bilateral
seperti diikat

1:asimtoma
tik,
limfadenop
ati
generalisat
a
2:BB <10%,
herpes
zozter,
infeksi oral
berulang,
dermatitis
seboroik,
infeksi kuku
jamur
3: BB>10 %
, diare
kronik >1
bulan,
demam >1
bulan,
kandidiasis
oral, TB
paru
4. Wasting
syndrome

Human
Immunode
ficiency
Virus

BB merosot
> 10 %
Diare > 1
bln
Deman
kontinu >1
bln
Candidiasis
oral

Nyeri
bilateral,
tertekan/
terikat,
Lokasi
frontal atau

ELISA,
western
blot

ARV

Pemantaua
n CD4+

Relaksasi
Bed rest
Pemijatan
Fisioterapi
Farmakologik

occipital

Migren

Bells palsy

Nyeri kepala
primer yang
dipengaruhi
oleh faktor
genetik dan
lingkungan.

Paralisis
fasialis tipe
perifer akut
N.VII

Migren
tanpa aura
- Nyeri
kepala
- Mual
muntah
- Fotofobia
- Fonofobia
Dengan
aura
Visual
- Sensoris
- Motoris
- Berbicara

Vertigo (BPPV)

Vertigo:
Disorientasi

Preventif
Amitriptilin
(10-50
mg/hari)
Non Farmako
Farmako
- Abortif
Ergot/triptan
- Preventif
As. Valproat

Nyeri
kepala 4-72
jam
-Lokasi
unilateral
- Berdenyut
- Mual/
muntah
- Fotofobia
& fonofobia

Idiopatik

Riw. terpapar
angin/udara
dingin

Analgesik
Pelemas otot

Kanalith
pada

- Mulut
arah sehat,
- deep
sensation
- Lipatan
kulit dahi
- Mata tidak
menutup
(lagoftalmu
s)
- air mata
- Onset 1020 detik

Simptomatik

Steroid

Dix Hallpike
Tes kalori

- Non
Farmakologi

ruangan
atau
halusinasi
gerakan
rasa
berputar /
gerakan
linear
BPPV:
serangan
vertigo yang
disebabkan
oleh
perubahan
posisi kepala
dan
berhubungan
dengan
karakteristik
nistagmus
paroksimal.
PSIKIATRI
1 Gangguan
somatoform

Insomnia

SISTEM INDERA

kanalis
semi
sirkularis

perubahan
posisi
kepala
- Pem.fisik
neurologis
dbn

- Farmakologi
Diazepam
saat
serangan
HCT dan
steroid untuk
pencegahan
- Operasi

Gang.
Somatisasi
Hipokondria
sis
Gang.
Konversi
Body
Dismorfik

Mata
1 Benda asing di
konjungtiva
2 Konjungtivitis

Peradangan
pada
Konjungtiva

Bakteri
Virus
Jamur
Alergi
-atopi
-vernal
-flikten

Mata
merah,
Visus N,
Inj.
Konjungtiva

Perdarahan
subkonjungtiva

Mata kering

Blefaritis

Peradangan
kronik tepi
palpebra

- Skuamosa
- Ulserosa
- Angularis

Staphyloc
occus
Aureus

Tepi
palpebra
udem
mengkilat

Hordeolum

Peradangan
akut pada
Kel. Meibom,
kel. Zeis &
Moll

Hordeolum
Interna
(Meibom)
Hordeolum

Staphyloc
occus
Aureus

Kelopak
bengkak
Rasa
mengganjal
Nyeri tekan

Kultur

- AB
sistemik,
Tetrasiklin,
Doksisiklin
- Higiene
- Steroid
topikal
- artificial
tears
- Kompres
Self limiting
disease
Kompres
AB topikal
AB sistemik
Insisi

Trikiasis
Hordeolum
Kalazion
Keratitis
Madarosis
Konjungtivit
is

Selulitis
palppebra
Abses
palpebra
Kalazion

Eksterna
(Zeis &
Moll)
7

Trikiasis

Acquired
misdirection
dari silia

Episkleritis

Peradangan
pd episklera

10

Hipermetropia ringan

Miopia ringan

- Radier dari
limbus ke
posterior
- salmon
pink
- adrenalin
tetes g pucat
sinar yang
datang
sejajar ke
bola mata
difokuskan
dibelakang
retina
sinar yang
datang
sejajar
kebola mata
difokuskan
didepan
retina

Simple
Nodular

trakoma
dan
blefaritis
stafilokokk
us kronik
berat
Idiopatik,
reaksi
hipersensi
tivitas ,
RA

epilasi,
elektrolisis,
cryotherapy
, laser

- Mata
merah
- Nyeri
- Silau

Perbaiki KU
NSAID

Keratitis

dikoreksi
dengan
lensa convex
(lensa
positip)

< 3.00 D
Myopia
ringan
3.00 D 6.00 D
Myopia
sedang

- ukuran
bola mata
lebih
besar
(aksial
myopia)
- kekuatan
refraksi yg

Diberikan
kaca mata
lensa
negatip
(lensa
concave)

Miop tinggi
Ablasio
retina

Pemeriks
aan 6
bulan
1 tahun
sekali

> 6.00 D
Myopia
berat
11

Astigmatism ringan

Kelainan
refraksi
dimana sinar
sejajar yang
masuk
kedalam
mata dibias
oleh media
refraksi
dengan
kekuatan
yang tidak
sama.

Simple
astigmat
C + 1.00 D
X 30 C 1.00 D X 30

lebih
besar dari
media
refraksi
lensa
cylendris
concave (-)

Compound
Astigmat
S + 1.00 D
C + 1.00 D
X 30
S - 1.00 D
C - 1.00 D
X 30
Mixed
astigmat
S 1.00 D
C + 1.00 D
X 30
S + 1.00
D C 1.00 D X 30

12

Presbiopia

physical
accomodatio
n mulai
berkurang,
lensa

40 tahun
1.00 D
45 tahun
1.50 D
50 tahun

13

Buta senja

TELINGA

menjadi
keras dan
kurang
pergerakan/p
enyesuaian
sesuai
kekuatan
elastis dari
kapsul
Xeroftalmia

2.00 D
55 tahun
2.50 D
60 tahun
3.00 D

Bitot spot
Xn : night
blindness
X1 : xerosis
conjunctiva
X2 : xerosis
cornea
X3A : Ulcus
cornea <
1/3
X3B : Ulcus
cornea >
1/3,
keratomala
cea
XS :
Corneal
scar

Defisiensi
Vit.A

Okular :
rabun
senja,
xerosis
konjungtiva
& kornea,
keratomala
si, bercak
Bitot,
hiperkerato
sis folikular,
fotofobia
- Retardasi
mental,
gangguan
pertumbuh
an, anemia,
hiperkerato
sis
folikular di
kulit

- Day 1 :
100.000 IU
im / 200.000
IU oral
- Day 2 :
100.000 IU
im / 200.000
IU oral
- Day 14:
200.000 IU
im / oral
Preventif/6
bulan:
< 6 months :
50.000 IU
oral
6 12
months :
100.000 IU
oral
> 1 year :
200.000 IU

Sumber
vitamin A:
hati,
minyak
ikan, susu
& produk
derivat,
kuning
telur,
margarin,
sayuran
hijau,
buah &
sayuran
kuning

Otitis eksterna

Otitis media akut

Serumen prop

Mabuk perjalanan

Sirkumskrip
ta
Difus
Oklusi
Hiperemis
Supurasi
Perforasi
Resolusi
gagal
OMSK

S. Aureus
Psedomon
as
Strep.
Pneumoni
ae

Paparan
kronik
bising

Berdasarka
n stadium

CT-Scan jika
curiga ada
komplikasi

Amoxicilin

Tuli
konduktif,
serumen
pada
otoskopi

Irigasi,
seruminolitik

Batuk, nyeri
tenggoroka
n, pilek,
demam,
bersin,
nyeri otot
Hidung
tersumbat,
Rinorrhea,
Mukosa

Self limiting
disease
Simptomatik

HIDUNG
1 Furunkel pada hidung

Rhinitis akut

Rhinitis vasomotor

Penyakit
yang
disebabkan
infeksi virus
pada saluran
napas atas
Suatu
keadaan
Idiopatik
tanda

Commond
cold

Skin prick
test(-)
IgE dan
eosinofil

Antikolinergi
k topikal
(rinore)
Kortikosteroi

OME
OMSK

Rhinitis alergika

adanya
infeksi,
alergi,
perubahan
hormonal,
dan pajanan
obat.
Penyakit
inflamasi
yang
disebabkan
oleh reaksi
alergi pada
pasien
atopi yang
sebelumnya
sudah
tersensitisasi
dengan
alergen yang
sama serta
dilepaskanny
a suatu
mediator
kimia ketika
terjadi
paparan
berulan

IgE

hidung
berwarna
merah
keunguan,
sekret
jernih

normal

Bersin
berulang
terutama
bila
terpajan
alergen,
Rinore yang
encer dan
banyak,
Hidung
tersumbat,
gatal,
lakrimasi,
Riwayat
atopi
Mukosa
edema,
basah,
pucat/livid,
sekret
banyak,
allergic
shiner,
allergic
salute,
allergic

Darah tepi:
eosinofil
meningkat,
IgE spesifik
meningkat,

d topikal
(tersumbat)
Neurektomi
N.vidianus

Sitologi
hidung,
Prick test,
Alergi
makanan :
food
challenge
test

Hindari
faktor
pencetus
Farmakologi
k
(antihistamin
H1, oral
dekongestan
,
kortikosteroi
d topikal,
sodium
kromoglikat)
Operatif
konkotomi
Imunoterapi

Benda asing

Epistaksis

crease,
facies
adenoid,
geographic
tongue,
cobbleston
e
appearance
Hidung
tersumbat,
rinore
unilateral
cairankenta
l dan
berbau.
Kadang
terdapatny
eri, demam,
Epistaksis
danbersin.

Anterior
Pleksus
Kiesselbach
, a.
Ethmoidalis
anterior
Posterior

Anterior:
Pendarahan
ringan
unilateral
Posterior:
Perdarahan
hebat

Mengeluarka
n benda
asing
dengan
pengait
(haak) atau
dengan
cunam
Nortman
atau
wire loop
Antibiotik 5-7
hari bila
telah timbul
infeksi
hidung atau
sinus
Anterior:
Menekan
hidung 10-15
menit,
Kauterisasi,
Tampon
anterior 48
jam

a.
Ethmoidalis
posterior, a.
Spenopalati
na

bilateral
Posterior:
Tampon
Bellocq 72
jam, tampon
anterior,
rawat inap

SISTEM RESPIRASI
1 Influenza

Pertusis

3
4

Faringitis
Tonsilitis

Faringitis
Mata merah
Suara serak

Batuk rejan
(pertusis)
adalah
penyakit
akibat
infeksi
Bordetella
pertussis
dan
Bordetella
parapertussi
s (basil gram
-)

Rinorrhea
Batuk lama
Whopping
cough

Stadium
katarrhal
Stadium
paroksismal
Stadium
konvalesen
s

Virus :
Eipstein
barr
Bakteri:
Sterp. B
hemolitiku

Leukopeni

Self limiting
disease
Simptomatik
: analgetikantipiretik
eritromisin
oral 12.5
mg /kgBB/x
4 kali sehari
selama 10
hari

Pneumonia

Istirahat
cukup
Kompres
dingin

Pneumonia,
Kejang,
Gizi kurang,
Perdarahan
dan Hernia

Beri
imunisasi
DPT pada
pasien
pertusis
dan setiap
anak
dalam
keluarga

AB
Antipiretik
Obat kumur
Analgetik

OMA,
Abses
peritonsil,
Abses
parafaring,
bronkitis,

Istirahat
dan
minum
cukup

Antiviral

s, Strep.
Viridans,
Strep.
Pyogenes,
Pneumoco
ccus
5
6

Laringitis
Asma bronkial

Bronkitis akut

Pneumonia,
bronkopneumonia

Batuk /mengi
berulang
dengan
karakteristik
episodik,
nokturnal
(variabilitas),
reversibel
(dapat
sembuh
sendiri
dengan
atau tanpa
pengobatan)
ditambah
atopi

Lihat tabel
klasifikasi
Asma
Bronkial

Reaksi
hipersensi
tivitas

Sesak
Whezzing
ekspiratoar
Batuk
intermitent

Spirometri
(bukan
pada
keadaan
akut)
Tes
nebulasi B2
agonist
Tes
provokasi
bronkus

Batuk
Ronki
kering
Peradangan
pada
alveolus

Sesak
Napas
cuping
hidung
Retraksi
Ronki

Xray
Infiltrat/
Konsolidasi
Lab :
leukosistosi
s

bila perlu

GNA,
miokarditis,
Sin.Lemierr
e, OSAS

Hindari
faktor
pemicu
Reliever:
Salbutamol
Inh
Aminofilin IV
Kontroller:
Steroid
inhalasi

Kelelahan
Dehidrasi
Infeksi
Kor
pulmonale
Gagal
napas
PPOK
Atelektasis
Fraktur iga

Tergantung
penyebab.

Bronkopneu
monia
Pneumonia
Pleuritis
Efusi pleura
Empiema
Abses paru
Atelektasis
Gagal
napas

Amoxicilin
Berat:
Ceftriaxone
IV

Istirahat
Bebas
merokok

basah kasar
Vocal
fremitus
meningkat
9

Tuberkulosis paru
tanpa komplikasi

Baru:
belum
pernah
berobat,
atau
pengobatan
< 1 bulan
Kambuh:
sudah
dinyatakan
sembuh,
BTA
kembali +
Putus obat:
sudah
berobat,
tidak
berobat
selama 2
bulan
Gagal: BTA
+ pd bulan
ke5
pengobatan
Kronik: BTA
+ meski
bekali2
berobat

M.
Tuberculos
a

Batuk
berdahak >
2minggu
Batuk
darah
Sesak
napas
Nafsu
makan
BB
Keringat
malam
Ronki kasar
di apeks
paru
*pelajari
algoritma
diagnosa
TB paru*

Sputum
BTA SPS
X-Ray
(cavitas
dan infiltrat
di apeks)
Kultur Gold
Standar

OAT
I:
2HRZE/4H3R
3
II: 2HRZES/
RHZE/
5H3R3E3
TB anak:
2RHZ/4RH
Profilaksis:
INH 5-10
mg/kgBB
min 3 bulan

Kor
Pulmonal
Sepsis
Herpes
labialis
TB tulang
Potts
Disease
Destroyed
lung
Efusi pleura
TB milier
Meningitis
TB
Pneumotho
rax

Bekas TB:
BTA- pada
Xray garis
fibrosis
SISTEM
KARDIOVASKULER
1 Hipertensi esensial

Hipertensi
primer, tidak
ada
penyebab
pasti

JNC VII :
Pre-HT
>120/80
HT I
>140/90
HT II
>160/100

Idiopatik

Nyeri
kepala
Pusing
Palpitasi
TD

======
====
*pelajari
algoritma
pemberian
AHT

Anti
Hipertensi
HT I :
tunggal
HT II :
kombinasi

Gagal
jantung
Stroke
HT maligna
HT
enselopati

Hindari
faktor
resiko:
Merokok
Alkohol
Hperlipide
mi
stree

Meningitis
Orchitis
Pankreatitis
Ophoritis
Tiroiditis
Neuritis
Miokarditis
Artralgi

Istirahat
Isolasi

Target terapi
TD terkontrol
<140/90
SISTEM
GASTROINTESTINAL,
HEPATOBILIER, &
PANKREAS
1 Kandidiasis mulut
2

Ulkus mulut (aptosa,


herpes)

Parotitis

Candida
albicans

Infeksi pada
kel. Parotis

gondongan
bengkak
babi

Mumps
Virus

Demam
Malaise
Bengkak
dan nyeri
tekan pada
kel. parotis

Lab :
Limfositosis
Serum
amilase
Isolasi virus
dari saliva/
CSS

Simptomatik
Analgetik,
antipiretik

Nefritis
Purpura
4

Infeksi pada umbilikus

Gastritis

Peradangan
pada lapisan
gaster

Akut
Kronik
lama
hingga
bertahun2

H. Pylori
Obat2an:
Aspirin,
Kortikos
Alkohol

Mual
Muntah
Nyeri
epigastrium
setelah
makan
Kronik:
Nyeri midepigastrium
Mual
Anoreksia

Histologi:
sel PMN &
eritrosit
mukosa
gaster
Endoskopi:
rugae
hilang,
atrofi
mukosa
lambung
*pasti
kultur dan
histopatolo
gi
gastroskopi

Gastroenteritis
(termasuk kolera,
giardiasis)

Peradangan
pada sal.
Cerna
meliputi
gaster dan
duodenum
diare,
muntah,
kejang perut

Bakteri
Virus
Parasit

PPI
Antasida
AH2
Kultur AB

Anemi
pernisiosa
Ca. Gaster
Hematemes
is
Melena

Refluks
gastroesofagus

Demam tifoid

Intoleransi makanan

10

Alergi makanan

11

Keracunan makanan

12

Penyakit cacing
tambang

Terjadinya
refluks asam
lambung ke
oesofagus

Penyakit
infeksi akut
yang
mengenai
saluran
cerna.

GERD
NERD

Salmonell
a
Thypi

Heartburn
setelah
makan
Suara serak
Rasa
mengganjal
ditenggorok
an
Sendawa
Hiccup

Gold
standar
pH < 4

Demam
pada sore
hari,
menggigil,
Gang. GI
Lidah kotor

Widal
Serologis
Tubex

Barium
meal
Manometri
oesofagus
Endoskopi

Kultur (Gold
Standar)

PPI min. 6
bulan
+ prokinetik

Striktur
Esofagitis
Ulkus
Esofagus
barret
Sindrom
Mendelson
Bronkiektas
is
Aspirasi
pneumoni
Spasme
glottis
Laringitis
posterior
Perforasi

Hindari
kopi,
rokok,
alkohol,
soda
Makan
teratur,
porsi
sedikit
dan
sering.
Hindari
porsi
banyak
sebelum
tidur

13

Strongiloidiasis

14

Askariasis

15

Skistosomiasis

16

Taeniasis

17

Hepatitis A

Suatu proses
peradangan
pada hati
atau
kerusakan
dan nekrosis
sel hepatosit
akibat virus
hepatotropik.

18

Disentri basiler,
disentri amuba

Peningkatan
jumlah
leukosit >10
per lapang
pandang
mendukung
etiologi
bakteri
invasif

akut/kronik.
Kronik
jika
berlangsun
g
lebih dari 6
bulan

Bakteri:
Shigella,
E. coli
enteroinv
asif (EIEC),
Salmonell
a,
Camp.
jejuni

Stadium
prodromal:
flu like
syndrome,
Stadium
ikterik:
ikterus, urin
kuning tua

Deteksi
antibodi
IgM di
darah
ALT

Simptomatik
Istirahat,
hindari
makanan
berlemak
dan alkohol
Hidrasi
yang baik
Diet

Diare
berdarah +
lendir, kram
perut,
demam

Kultur feses

Kotrimoxazol
e
kultur
Metronidazol
e

Pencegaha
n:

Vaksinasi

Kebersiha
n yang
baik
Sanitasi
yang baik
Syok
Hipovolemi
k

Tandatanda
dehidrasi,
cara
membuat
ORS,
kapan
dibawa ke
RS, dsb.

Amoeba:
E.
Histolitica

19

Hemoroid grade 1-2

I. Berdarah

Laksatif,
Ardium

II. Masuk
sendiri

Hemorrhoide
ktomi

III.Dimasuk
kan dengan
tangan
IV.Tidak
dapat
dimasukkan
SISTEM GINJAL DAN
SALURAN KEMIH
1 Infeksi saluran kemih

ISK atas:
Demam,
menggigil,
mual,
muntah,
nyeri
pinggang,
dipsytik
nitrit+
leukosit
esterase +
ISK bawah:
Disuria,

105 bakteri
kultur mid
stream urin

Empiris:
Kotrimoxazol
e
Ciprofloxacin
e
Wanita
hamil:
Amoxicilin
Cefadroxil

Gonore

Pielonefritis tanpa
komplikasi

Fimosis

Neisseria
gonorrhea

Preputium
tidak dapat
diretraksi

urgensi,
frekuensi,
nyeri tekan
suprapubik
Wanita:
Sekret
vagina
tipis,
purulen,
agak
berbau,
disuria
Pria:
Disuria,
kencing
bernanah
Bayi: mata
merah,
sekret
purulen
bilateral

Sakit dan
nyeri saat
berkemih,
Mengedan
saat
berkemih,
Ujung penis
mengembu
ng

Pewarnaan
gram:
Diplokokkus
gram
dengan
gambaran
seperti biji
kopi

Dewasa:
Ceftriaxone
+
azitromicin/
doxiciclin
Bayi:
Ceftriaxone,
irigasi sekret

Parafimosis

SISTEM REPRODUKSI
1 Sindrom duh
(discharge) genital
(gonore dan
nongonore)
2 Infeksi saluran kemih
bagian bawah
3 Vulvitis
4

Vaginitis

Vaginosis bakterialis

Salpingitis

Kehamilan normal

Preputium
menjepit
batang
penis, saat
diretraksi
tidak dapat
dikembalikan

Peradangan
pada vulva
Peradangan
pada vagina
Gardnerell
a vaginalis

- Keputihan
berbau
amis
- Iritasi
pada vulva
- Keputihan
bewarna
keabuan

Ditemukan
clue cell
pada
hapusan
keputihan
- pH > 4.5
- Bau amis
keputihan

Metronidazol
e
Clyndamicyn

Aborsi spontan
komplit

Abortus:
ancaman /
pengeluaran
hasil
konsepsi
pada usia
kehamilan <
20 minggu /
berat janin
< 500 gr

Anemia defisiensi besi


pada kehamilan

Anemia pada
kehamilan
tergantung
trimester
kehamilan
Trimester I
& III bila <11
g/dL
Trimester II
bila <10.5
g/dL
Robek atau
koyaknya
jaringan
secara paksa

10

Ruptur perineum
tingkat 1-2

Komplit :
Keluarnya
hasil
konsepsi/
janin dari
cavum uteri

I: Robekan
pada
selaput
lender
vagina
dengan
atau tanpa
mengenai
kulit

Kelainan
kromosom
,
Lingkunga
n
implantasi
kurang
smpurna,
Teratogen,
Infeksi,
kelainan
traktus
genitalia

Ruptur
spontan &
episiotomi

Amenore <
20 minggu,
Perdarahan
pervaginam
,
Rasa
mulas,
Kram

Tes
Kehamilan
USG
Kadar
fibrinogen :
missed
abortion

Kondisi baik

ergomertrin
Anemia
sulfat
ferosus
AB cegah
infeksi

Perdarahan,
perforasi,
syok,
infeksi

Darah
lengkap:
Fe serum/
ferritin
serum

Fe sulfat
1x200mg

Abortus
Persalinan
preterm
Inersia uteri
Atonuat
uteri
Syok
Kematian
bagi ibu
dan janin

Suturing luka

Anjurakan
diet tinggi
protein,
vitamin
dan
mineral.

perineum
II:
mengenai
selaput
lendir
vagina &
muskulus
perinei
transversali
s, tapi tidak
mengenai
sfingter ani
11

Abses folikel rambut


atau kelenjar sebasea

12

Mastitis

Peradangan
pada
payudara

13

Cracked nipple

Lecet pada
puting susu

14

Inverted nipple

Puting datar
atau
tenggelam

Gravidarum
Puerperalis

Stap.
Aureus

Teknik
menyusui
kurang
benar

Nyeri

Nyeri

Antibiotik:
Linkosin
Tetrasiklin

Abses
payudara

Kompres
Hangat

Pastikan
payudara
kososng

Mastitis

lakukan
posisi yang
benar ketika
menyusui,ja
ngan
gunakan
bahan
iritatif untuk
membersihk
an puting.

Perasat
Hoffman
pada saat
hamil TM III

Kedua telunjuk
diletakkan di
bagian atas
dan bawah
daerah sekitar
puting
gerakkan
berlawanan
15-20 kali, 2
kali/ hari.

SISTEM ENDOKRIN,
METABOLIK, DAN
NUTRISI
1 Diabetes melitus tipe
1

Diabetes melitus tipe


2

Suatu proses
autoimun
yang
merusak sel
pankreas
sehingga
produksi
insulin
berkurang,
bahkan
terhenti.
usia 5-6
tahun dan 11
tahun

Kelainan
sistemik
akibat
gangguan

Dipengaru
hi faktor
genetik
dan
lingkunga
n.

Poliuria,
polidipsia,
polifagia,
dan
penurunan
berat
badan

Gula
darah, urin
reduksi,
keton urin,
HbA1C,
Cpeptide

Diet DM
Kontrol
Metabolik
dengan
Insulin

Hipoglikemi
a,
ketoasidosi
s
diabetikum,
retinopathy
,
nephropath
y and
hypertensio
n,
peripheral
and
autonomic
neuropathy,
macrovascu
lar disease

Edukasi
pertolonga
n pertama
pada
kedarurat
an seperti
hipoglike
mia
dan
ketoasidos
is

Hipoglikemia ringan

metabolisme
glukosa yang
ditandai oleh
hiperglikemi
a kronik.
Semua anak
dengan gizi
buruk
berisiko
hipoglikemia
(< 54 mg/dl)

Segera beri
F-75
pertama,
50
ml glukosa /
gula 10% (1
sendok teh
munjung
gula
dalam 50 ml
air) oral/NGT.
Jika anak
tidak sadar,
beri
larutan
glukosa 10%
IV
bolus 5
ml/kg BB,
atau
larutan
glukosa/larut
an gula
pasir 50 ml
dengan NGT.
Lanjutkan
pemberian F75

Malnutrisi energiprotein

Ketidakseim
bangan
seluler
antara
asupan dan
kebutuhan
energi dan
nutrien
tubuh untuk
tumbuh dan
mempertaha
nkan
fungsinya

Overnutriti
on
(overweight
, obesitas)
Undernutrit
ion (gizi
kurang, gizi
buruk)
Defisiensi
nutrien
spesifik
Malnutrisi
energi
protein
(MEP):
MEP
derajat
ringansedang (gizi
kurang)
MEP
derajat
berat (gizi
buruk)

setiap 23
jam, siang
dan
malam
selama
minimal dua
hari.
Fase
stabilisasi
dengan F-75
Fase
rehabilitasi
diberika Fe

Malnutrisi
energi
protein
berdasarka
n klinis:
Marasmus

Kwashiorko
r
Marasmikkwashiorkor
: terdapat
tanda
marasmik
dan
kwashiorkor
5

Defisiensi vitamin

Defisiensi mineral

Dislipidemia

Hiperurisemia

Obesitas

SISTEM HEMATOLOGI
DAN IMUNOLOGI

Anemia defisiensi besi

Limfadenitis

Demam dengue, DHF

Malaria

Leptospirosis (tanpa
komplikasi)

Reaksi anafilaktik

SISTEM
MUSKULOSKELETAL
1 Ulkus pada tungkai

Anemia
dengan
kadar FE
L
<50mg/kgBB
P
<35kgBB/BB

Peerdarah
an kronis
Absorpsi
makanan
Kehamilan
Hemoglobi
nuria
Hemosider
o-sis paru
Infeksi
cacing
tambang

Lab:
FE < 30
mg/l
TIBC
Patognomo
ni:
Tdak ada
hemosideri
n dlm
sumsum
tulang,
serum
ferritin
<12mg/l

Preparat Fe:
-ferosulfat
-feroglukonat
-Irondekstran

Dekompesa
si kordis

Lipoma

SISTEM INTEGUMEN
KULIT
* = kadang
Penyakit
Definisi
Infeksi Virus
Veruka
Hiperplasi
Vulgaris
epidermis

Tumor jinak
jaringan
lemak yang
berada di
bawah kulit
yang tumbuh
lambat,
berbentuk
lobul masa
lunak yang
dilapisi oleh
pseudokapsu
l tipis berupa
jaringan
fibrosa.

Lipoma
soliter
(paling
sering),
Diffuse
Kongenital ,
Lipoma
Lipomatosis
simetris
(Madelung),
Familial
lipomatosis
multiple,
Penyakit
Dercum
(adiposis
dolorosa),
Angiolipom
a,
Hibernomas

Klasifikasi

Etiologi

Gejala Klinis

Human
Papilloma
Virus

Predileksi
Ekstrimitas
bagian
ekstensor
Mukosa mulut &
hidung*

Veruka
V. vulgaris
(muka &
kepala =
Sinonim:
V.Filiformis)
- Kutil

- Common wart V. Plana


Juvenile

Nodul
subkutan
ukuran ratarata 210 cm
Sering
berlobus
Mobile
Konsistensi
kenyal
Kulit diatas
lesi normal

Fine neddle
biopsi

Pemeriksaa
n
Pem. Fis
Fenomena
Kobner

Pem.

Injeksi
Lecthin
Operatif:
Simple
surgical
eksisi
Squezee
Liposuction

Terapi

Bahan
kaustik : Ag
NO3 25%, asam
triklotosetat
50%, dan fenol
likuifaktum

Komplikasi

Prognosis
Residif

Edukasi

V. Plantaris
V.
Akuminatu
m

Muloskum
Kontagiosu
m

Herpes
Zooster

Virus poks

Sinonim :
Dampa
Cacar Ular

Virus
varisellazooster
Nb:
Virus

Effloresensi
Bulat abu2
Lentikuler ->
Plakat
Permukaan kasar
(verukosa)
Predileksi
Muka
Badan &
ekstremitas
Dewasa : pubis &
genitalia
eksterna*
Effloresensi
Papul miliar,
Lentikuler*
Berwarna putih
lilin,
Btk Kubah
ditengah dpt
lekukan (delle)
Klo dipijat : kluar
massa warna
putih nasi
Inf skunder :
supurasi*
Predileksi :
Torakal
Gjala Prodromal
Sistemik :
Demam

Penunjang
Biopsi Kulit

Bedah beku :
CO2, N2, dan
N2O
Bedah skalpel
Bedah listrik
Bedah laser

Pem.
Ekstraktor
Pnunjang
Komedo
Elektrokauteris
Histopatologi
asi / Bedah
Badan
beku (CO2,
moluskum yg
N2, dsb)
mngandung
partikel virus

Jarang
Residif

Tzanck :
didapatkan
sel datia

Neuralgia
pascahepati
k

Antivirus :
Asiklovir
5x800mg/har
i (7hari)
Vasiklovir
3x1000mg

Dewasa :
Harus
dilakukan
terapi
terhadap
pasangan
seksual

berdiam di
ganglion
posterior
susunan
saraf tepid
an ganglion
kranialis

Morbili

Penyakit
ruam kulit
ringan
disertai
demam,
pembesaran
limfe nodi
dan nyeri

Pusing
Malaise
Lokal
Nyeri otot-tulang
Gatal
Pegal
Effloresensi :
Eritema
Vesikel
berkelompok
dgn dasar
eritem dan
edema (bisi
cairan jernih
-> keruh)
Pustule
Krusta
Hipererstesi
(khas)
Virus
Masa inkubasi
morbili
10-20 hari
terdapat
Stad. Kataral
dalam
(prodromal)
secret
Timbul 4-5 hr,
nasofaring
demam ringan
(paramikso
smp sedang,
virus)
batuk kering
Cara
ringan, coryza,
penulara
fotofobia, &
n dgn
konjungtivitis
Stad kataral
droplet
akhir & 24 jam
infeksi
sblm timbul
eritema,

(sehari)

pemberian
cairan yg
cukup
istirahat
baring
selama suhu
meningkat &
pemberian
antipiretik
pemerian
kalori yang
sesuai &
jenis
makanan
disesuaikan

OMSA
Pneumoni
/
bronkopn
eumonia
Bronkioliti
s
Laryngitis

timbul bercak
koplik yg
patognomonik
bagi morbili
tapi jarang
Stad. Erupsi
Coryza & batuk2
bertambah
Timbul
enantema/
titik merah
dipalatum
durum & molle
Eritema
berbentuk
makula papula
disertai naikx
suhu tubuh
Tdpt
pembesaran
KGB disudut
mandibula,
leher
belakang, &
spleenomegali
Std.
Konvalesensi
erupsi bkrg
mninggalkan
bekas yg
bwrna lebih
tua yg bsa hlg
sendiri

dgn tingkat
kesadaran
Ab bila ada
infeksi
sekunder
Pemberian
vit A

Varisella

Infeksi akut
primer oleh
Virus variselazoster yg
mnyerang
kulit dan
mukosa

Virus
variselazoster

Masa inkubasi
14-21 hari

Sinonim
Cacar Air
Chicken
pox

Herpes
Simpleks

Sinonim :
Fever
blister
Cold sore
Herpes
febrilis
Herpes
labialis
Herpes

Predileksi
(Sentrifugal)
Muka
Ekstremitas
Mukosa mata,
mulut, & sal.
napas

Tzanck ->
sedian hapus
dengan
pewarnaan
Giemsa
Diambil dari
krokan dasar
vesikel : Sel
datia berinti
banyak

Gejala prodromal
:
Demam tidak
terlalu tinggi
Malaise
Nyeri kepala

Virus
herpes
simpleks
(virus
herpes
hominis)
tipe I
(anakanak)

Effloresensi
Papul
eritematosa
Vesikel (tear
drops)
Pustule
Krusta
3 tingkat :
Keadaan tdk
1. Infeksi Primer
ada lesi
VHS tipe I
priksa
Predileksi
antibody
Pinggang keatas
VHS
Mulut
Percobaan
Hidung
Tzanck dgn
VHS tipe II
pewarnaan
Pinggang
Giemsa :

Simptomatik
Antipiretik
Analgesik
Sedativa
(kurangi
gatal)
Lokal
Bedak dgn zat
anti gatal
(mentol<
kamfora)

Tidak ada
pengobatan
yang
mencegah
episode
rekuren.
Preparat
lupidon H
(tipe I)

Pronosis
Baik
Jaringan
parut

progenitali
s
(genitalis)

Virus
herpes
simpleks
(virus
herpes
hominis)
tipe II
(dewasa)

kebawah
Genital
Berlangsung 3
minggu
Demam
Malaise
Anoreksia
Pbengkakan
KGB regional
Effloresensi
Vesikel
berkelompok
Eritematosa
Cairan jernih ->
seropurulen
Krusta
Ulserasi dangkal

Sel datia
Preparat
berinti
lupidon G
banyak dan
(tipe II)
badan
inklusi
Lesi dini :
intranuklea salp/krim
r
idosukridin
asiklovir ->
slp/oral (5x200
mg) 5 hari

2. Fase Laten
VHS tdk aktif pd
ganglion dorsalis
3. Infeksi Rekuren
Jadi aktif lg krn
krn provokasi
Trauma (demam,
infeksi, krg tidur,
hub.seks)
Trauma psikis
(ggn emosi,
mens)
Mkanan/
minuman
Infeksi Bakteri
Impetigo
Pioderma

1. Impetigo

1. Impetigo

1.Impetigo

1.Impetigo

Impetigo

superfisialis
(terbatas
pada
epiderma)

Krustosa
2. Impetigo
bulosa
3. Impetigo
neonatoru
m

Krustosa
Streptococcu
sB
hemolyticus

Krustosa
Predileksi
Di muka
(disekitar
hidung dan
2. Impetigo
mulut)
Bulosa
Effloresensi
Staphylococc
Eritema
us aureus
Vesikel
Krusta tebal
bwarna
kuning seperti
madu jk
dlepaskan
tampak erosi
di bawahnya
2.Impetigo
bulosa
Predileksi
Ketiak
Dada
Punggung
Biasa sering
bersama
miliaria
Effloresensi
Eritema
Bulla
Bula hipopion
3.Impetigo
neonatorum
Gejalanya

Krustosa
Jk krusta
sedikit, krusta
dilepaskan
diberi AB salap,
klo byk tambah
AB sistemik
2.Impetigo
bulosa
Klo cm bbrp
vesikel/bula
dipecah trus
ksh salap
AB/cairan
antiseptic. Klo
byk tmbh AB
sistemik
Fak.
Predisposisi
dcari klo krn
keringat
perbaiki
ventilasi
3.Impetigo
neonatorum
AB sistemik,
bedak salisil
2%

krustosa
Komplikasi :
glomerulone
fritis (2-5%)

Impetigo
Ulseratif
(Ektima)

Folikulitis
superfisialis

Ulkus
superfisial
dgn krusta
diatasnya

Radang folikel
rambut

Streptococcu
sB
hemolyticus

1.Folikulitis
superfisialis :
terbatas di
dalam
epidermis
2. Folikulitis
profunda :
sampai ke
subkutan

Staphylococc
us aureus

sama kaya no.2


tapi ada
demam
Predileksi
Tungkai bawah
(tmpt sering
kena trauma)
Effloresensi
Krusta tebal
bwarna
kuning, klo
diangkat
ternyata lekat
& ulkus
dangkal
1.Folikulitis
Superfisialis
(Impetigo
Bockhart)
Predileksi
Tungkai bawah
Effloresensi
Papul/pustule
Eritematosa
ditengahnya
terdapat
rambut,
biasanya
multipel
2.Folikulitis

Klo krusta
sedikit,
diangkat trus
pake salap AB,
klo byk diobati
AB sistemik

DD/
Tinea barbe
lokasi
mandibula/
submandibul
a, unilateral,
KOH (+)

AB
sistemik/topical
cari faktor
penyebab

Furunkel,
Karbunkel

Furunkel :
radang folikel
rambut &
sekitarnya
Karbunkel :
kumpulan
furunkel

profunda
Gambaran
klinis mirip
diatas tapi
hanya teraba
infiltrate
subkutan
Co: sikosis
barbe blokasi
di bibir atas
dan dagu
bilateral
Staphylococc Predileksi
us aureus,
Aksilla
coccus gram Bokong
gram positif
Klinis
Nyeri
Effloresensi
Nodus kerucut
ditengahnya
ada pustule
-> mlunak
jadi abses
(isinya pus &
jaringan
nekrotik) ->
pecah jadi
fistel

Sedikit : AB
atopikal
Lesi
basah/kotor
dkompres
solution sodium
chloride 0,9% /
solution rivanol
0,1%
Lesi bersih
dberikan
neocitrin
ointment
(basitracin &
polimiksin B)
atau Framisitin
Sulfat Kasa
Steril
Banyak : AB
atopikal+siste
mik 7-10 hari

Eritrasma

Erisipelas

Penyakit
bakteri kronik
berupa
eritema dan
skuama halus
terutama
daerah ketiak
dan lipat
paha

Penyakit
infeksi akut,
biasanya
disebabkan
oleh

Corynebacte Predileksi
rium
Ketiak
minitussismu Lipat paha
Daerah
m
intertriginosa
(gemuk)
Efloresensi
Lesi kulit
sebesar
miliar sampai
plakat
Lesi
eritroskuamo
sa,
berskuama
halus kdg
terlihat
merah
kecoklatan
Pada perabaan
terasa
berlemak

Streptococcu
sB
hemolyticus

Bbrp penulis
banggapan ad
hub. dengan
DM
Gejala
konstitusi :
demam,
malese

Pemeriksaan
lampu wood
& sediaan
langsung
(kerokan
kulit)
Interpretasi
Lampu
wood : merah
membara
(coral red)

(penisilin G
Prokain injeksi)
Eritromisin 1
gram/hari (4 x
250 mg) untuk
2-3 minggu
Obat topical :
salap
tetrasiklin 3%
Antijamur
spectrum luas

Pengobatan
topical
memerlukan
lebih
ketekunan
dan
kepatuhan
penderita

Kerokan
kulit : tlihat
batang
pendek
halus,
bercabang,
berdiameter
1 u / kurang

Lab
Leukositosis

Istirahat
Tungkai bawah
& kaki (yg
dserang)
ditinggikan

Klo sering
residif di
tempat
yang sama
dpt terjadi

streptococcus
, gejala
utamanya
eritema
bwarna
merah cerah
dan berbatas
tegas disertai
gejala
konstitusi

Lap. Kulit yg
diserang
epidermis &
dermis.
Predileksi :
Tungkai bawah
(ddahului
trauma)

Skrofuloder
ma

Penyakit yg
dsebabkan
penjalaran
perkontinuitat
um dari organ
dibawah kulit,
yg tlah
dserang o/
peny. TBC

Mycobacteriu
m
tuberculosis

Porte
dentre :
tonsil/paru
Epid: byk
mnyerang
anak

Effloresensi :
Eritema
bwarna
merah cerah
Bbatas tegas
Pinggirnya
meninggi
Ada tanda2
radang akut
(kadang)*
Edema*
Vesikel*
Bulla*
Predileksi (yg
byk KGB)
Leher
Inguinal
axilla

Efloresensi
Pembesaran
kel. Getah
bening
(limfadenitis

(elevasi) lbh
tinggi dari
jantung
Sistemik :
Antibiotik
Topikal :
kompres
tbuka+lar.
Antiseptic
*Klo ada
edema ksh
diuretik

INH 5-10
mg/kgBB
Rifampisin 10
mg/kgBB
Pirazinamid 2035 mg/kgBB
Etambutol bln
I/II 20-25
mg/kgBB,
brikutnya 15
mg/kgBB

elefantiasis

muda/orang
tua

Lepra

Sinonim :
Kusta
Morbus
Hansen
Penyakit
infeksi kronik

TB) tanpa
Streptomisin
tanda radang
15-25
akut
mg/kgBB
Perlekatan kel.
Getah bening
dgn jaringan
di sekitar
(periodenitis
TB)
Abses & fistel
yang multiple
Ulkus (btk
mmanjang,tdk
tratur, waarna
kbiruan (livid)
Mycobacteriu Klinis
1. Pemeriksaan DDS (Diamino
Klsifikasi
m Leprae
tergantung
Bakteriostati Definil Sulfat :
cacat WHO :
pada Sistem
k
Dapson) obat
Tangan+Kak
Sediaan dari
Imunitas
pilihan utama
i
kerokan
Seluler (SIS)
bsifat
Tingkat
kulit/usapan
SIS baik
bakteriostatik+ 0 : ad
dgn
tampak
bakterisid
ggn
pwarnaan
gmbaran klinis
lemah (dosis
sensibillita
BTA
(Ziehl

kearah
maks)
s, ada
Tuberkuloid, SIS Neelseen).
deformitas
2. Pem.
rendah
PB : Dapson
yg trlihat
Histopatolog

1
: ada ggn
gmbaran klinis
100mg/hari
i
sensibilita
kearah
mkn drmh,
Tipe
s. Tanpa
Lepromatosa
Rifampisin 600
Tuberkuloid :
kerusakan
mg/bulan mkn
tuberkel &
/deformita
Efloresensi
dpn petugas
kerusakan
s yg trlihat
Lesi Kulit :
(lama 6bln
saraf, basil

2
: tdpt
maks 9 bln)
macula datar,
tdk
krusakan/

Cegah
Cacat
Diagnosis
dini, pobtan
MDT yg
cepat&tepat
Mngenali
gjala &
tanda rx
kusta yg
dsertai ggn
saraf
Jk ad ggn
sensibilitas:
anjurkan
pasien
mgunakan

papul yang
ada/sedikit
meninggi,
dan non solid
Tipe
nodus
Kerusakan
Lepramatosa
:
saraf :
subepidermal
hilangnya
clear zone,
sensasi/
sel Virchow
kelemahan
(sel lepra)
otot yg
dgn byk basil
dpersarafi
3.
Pem.
oleh saraf yg
Serologik
tkena
Uji
MLPA
Mnurut WHO
Uji ELISA
1.Tipe
ML Dipstick
Pausibasiler
(PB):
-Lesi Kulit 1-5 lesi
Hipopigmentasi
/ eritema
Distribusi tdk
simetris
Hilangx sensasi
yg jls
Hanya 1
cabang saraf
2.Tipe
Multibasiler
(MB):
>5 lesi
Distribusi lbh
simetris
Hilangnya
sensasi

MB : Dapson
deformitas
100mg/hari
Cacat pd
mkn drmh,
mata
Rifampisin
600mg/bln mkn 0 : ada
ggn pd
dpn petugas,
mata
Clovazimin
akibat
(lamprene)
kusta,
50mg/hari
ada ggn
minum drmh, &
plihatan
300mg/bln

1
: ada ggn
minum dpn
pd mata
ptugas (lama
akibat
12bln maks 18
kusta,
bln)
ada ggn
yg berat
Alternatif obat
pd
WHO:
penglihata
Ofloksasin
n. visus
Minosiklin
6/60 / lbh
Klaritomisin
baik (bsa
itung jari
jarak 6
mtr)
2 : ggn
penglihata
n berat
(visus krg
dari 6/60,
tdk dpt
hitung jari
jarak 6

spatu,sarun
g tangan &
kacamata
Diajarkan
utk
prawatan
kulit sharihari:
mmeriksa
ad/
memar, luka
/ulkus.
Tangan &
kaki
dminyaki
agar tdk
kering &
pecah.

kurang jls
Banyak cab.
saraf

Reaksi
Lepra

1.E.N.L
(Eritema
Nodusum
Leprosum)
e.c fenomena
kompleks
imun -> Rx
antigen
M.Leprae +
Antibodi
(Ig.M, Ig.G) +
komplemen
-> kompleks
imunoglobuli
n pnderita
kusta

1.Rx E.N.L
Tjadi pd
pobatan thn
k2, krn byk
basil lepra yg
mati & hancur
->byk antigen
yg dlepaskan &
brx dgn
antibodi,
maktivkan sist.
Komplemen ->
kompleks imun
bedar dlm
drah
-> melibatkan

mtr)

1.Rx ENL
Aspirin 400600mg (4x
shari)
Klorokuin
3x150mg
shari
Antimoni
Thalidomide
(drug of
choice) dosis
awal
4x100mg
shari &
dturunkan
100mg stiap
minggu

Nb:
Deformitas
(tgn+kaki)
trmsk
ulserasi,
absorbs,
mutilasi,
kontraktur
Mata trmsk
anastesi
kornea,
iridosiklitis,
&
lagophtalmu
s
Efek
samping
Dapson:
Konjungtiviti
s, nyeri
kepala,
erupsi obat,
anemia
hemolitik,
leucopenia,
nekrolisis,
mikroalbumi
nenia
Lamprene :
Coklat2

lepramatosa
lbh dari
pada tipe
tuberkuloid
-> tjadi krn
jmlah basil
pd
lepramatosa
lbh tinggi dari
pada tipe
tuberkuloid.

bbagai nbagai
organ
(kulit : nodus
eritema, nyeri
Organ lain :
iridosiklitis,
neuritis akut,
limfadenitis)
Rx ENL : lesi
nudosum (rx
lepra nodular)

- Klofazimin 100300mg sehari


- Kortikosteroid
80100mg/hari
- Immunoterapi
scara
intradermal
stiap 3bln
sampai maks
8x pemberian

2.Rx Reversal
atau Rx
Uprading
Trjadi hanya
pd tipe
Borderline
(Li, BL, BB,
BT, Ti).
SIS brperan
penting
factor pcetus
blm dktahui
psti,
dhubungkan
dgn adanya
Rx
hipersensitivi
tas tipe
lambat. Rx
pradangan
tjadi pd

2.Rx Reversal
/ Rx Uprading
Lesi yg tlah ada
btambah aktif/
timbul lesi baru
dlm waktu
singkat (lesi
hipopigmentasi
jadi
eritematosa,
lesi eritem
menjadi makin
eritematosa,
lesi macula
menjadi
infiltrate, lesi
macula mjadi
infiltrate, lesi
infiltrate jadi
mkin infiltratif,
lesi lama jadi

2.Rx Reversal
Klo ada
neuritis/ , klo
ada neuritis
akut pobatan
Prednison 4060mg sehari
(trgantung
berat-ringan),
Kdg jg
analgetik &
sedativ

diwajah,
warna
kekuningan
pd sklera jd
mirip ikterus

Sifilis std 1
Sinonim
dan 2
- Venerea
- Raja Singa

tempattempat basil
M.Leprae
bada pd
saraf&kulit
Scara epid
WHO bagi
jadi
1.Stad. Dini
mnular (dlm
1tahun sejak
infeksi & std.
laten dini)
2.Stad. Lanjut
Tak Menular
(setelah satu
tahun sejak
infeksi),
terdiri atas
stad laten
lanjut & S III)
S.t :
senggama
tersangka
S I : sifilis std
I
S II : sifilis std
II
S III : sifilis
std III

Traponema
pallidum
Penyebaran
secara
limfogen dan
hematogen

tambah luas.
Rx reversal
adalah tanpa
nodus (rx lepra
non nodular)
Sifilis primer (S
I)
Papul lentikuler
yg
pmukaannya jd
erosi trus
ulkus durum :
Btkx bulat,
solitar,
dasarnya
jaringan
granulasi
warna merah &
bersih, di
atasnya hanya
tampak serum,
dindingnya tak
bergaung tdk
mnunjukan
radang akut.
Sifilis Sekunder
(S II)
G.Umum
- Anoreksia
- PBB
- Malese
- Nyeri Kepala

VDRL dan
RPR
dianjurkan
secara
kuantitatif
krn lbh
mudah &
cepat, lbh
sensitive &
baik utk
mnilai terapi

- Penisilin G
benzatin
- Penisilin G
prokain
- PAM (penisilin
prokain + 2%
alumunium
monostretat
AB lain
- Tetrasiklin
4x500mg/hari
atau
- Eritromisin
4x500mg/hari
atau
- Doksisiklin
2x100mg/hari
15hari bagi S I
dan S II dan 30
pd std. laten

- Demam yg
tdk tinggi
- Artralgia
Kelainan kulit
yg mbasah
(eksudatif) pd S
II sgt mnular,
klainan yg
kering krg
mnular.
Kondilomata
lata & plaque
muqueuses
ialah bentuk yg
sgt mnular. S II
umumnya tdk
gatal.
Bentuk lesi
1.Roseola
2.Papul
3.Pustul
Infeksi Jamur
Tinea
Kelainan pd
Kapitis
kulit &
rambut
kepala
Sinonim :
Ringworm of
the scalp

Yg
disebabkan
oleh spesies
dermatofita
Grey patch :
Microsporum
Kerion :
Microsporum

Klainan
ditandai dgn
lesi bersisik,
kemerahmerahan,
alopesia, &
kadang tjadi
gambaran
klinis yg lbh
berat namanya

Pemeriksaan
Lampu
Wood : Grey
patch dpt
terlihat
flouresensi
hijau
kekuningan
pd rambut

Griseovulvin
dewasa : 5-1g
anak : 0,250,5g/hari atau
10-25 mg/KgBB

canis &
Microsporum
gypseum
(btk kerion
byk),
Trichophyton
violaceum
(btkn kerion
kurang)
Black dot
ringworm :
Trichophyton
tonsurans &
Trichophyton
violacetum

kerion
3 btk yg jls :
1.Gray patch
ringworm
- papul mrerah
dsekitar
rambut
- melebar &
mbtk bercak jd
pucat & brsisik
- Gatal
- Rambut jd
abu2
- Rambut
gmpng patah &
trlepas dari
akarnya
2.Kerion
Rx radang
berat pd tinea
kapitis
- Pembengkakka
n yg kaya
sarang lebah
dgn sebukan
sel radang yg
padat di
sekitarnya
3.Black dot
ringworm

KOH 10%
(rambut) &
20% (kuku) :
terlihat hifa
bersekat dan
bcabang,
spora
berderet
(artrospora)
pd klainan
kulit
lama/atau
sdh diobati

Tinea barbe

bentuk infeksi
jamur
dermatofita
yang
menyerang
pada area
dagu yang
menyerang
kulit dan
folikel rambut

- Awalnya grey
patch
- Rambut patah
dimuara
folikel
- Yg trtinggal
ujung rambut
penuh dgn
spora
- Ujung rambut
yg hitam
(black dot)
Disebabkan - Gatal
oleh spesies - Pedih pada
daerah yang
dermatofita
terkena
infeksi
Jamur dari
disertai
golongan
Bintik-bintik
Trichophyto
kemerahan
n dan
- Pus*
Microsporu
- kronik terlihat
m
Pus dan
munculnya
Terjadi pada
sel-sel
orang-orang
raksasa
yang kurang - Rambut
menjaga
didaerah yang
kebersihan.Li
terkena
ngkungan
infeksi
yang kotor
menjadi
merupakan
rapuh, tidak
faktor yang
mengkilat,
mempermud
dan reaksi
ah infeksi

KOH 10%

(rambut) &
20% (kuku) :
terlihat hifa
bersekat dan
bcabang,
spora

berderet
(artrospora)
pd klainan
kulit
lama/atau
sdh diobati

Griseovu
lvin 500 mg1 gram/hari
selama 2-4
minggu.
itrakonaz
ol 100
mg/hari
selama 2
minggu
Ketokona
zol 200
mg/hari
selama 3
minggu

Pencegahan
dapat
dilakukan
dengan
menjaga
kebersihan
tubuh
terutama di
daerah
dagu.Sebaik
nya jenggot
dicukur
bersih.jaga
juga
kebersihan
lingkungan
disekitar
untuk
menghindari
penyebaran
jamur
penyebab

Tinea
Fasialis

Suatu
dermatofitosi
s superfisial
yg terbatas
pda kulit yg
tdk berambut,
yg terjadi
pada wajah,
memiliki
karakteristik
sebaga iplak
eritema yang
melingkar
dengan batas
yg jelas.

jamur genus
Microsporu,
Trichophyton,
&
Epidermophy
ton

radang pada
folikel.
- Gatal
- Rasa terbakar,
& memburuk
setelah
paparan sinar
matahari
(fotosensitivita
s)
Asimptomatis*
Efloresensi
- Bercak,
- Makula sampe
plak,
- Sirkular,
- Batas yang
meninggi,&
- Regresi
sentral
memberi
bentuk seperti
ring-like
appearance Kemerahan dan
skuama tipis
dapat
ditemukan

Pemeriksaan
KOH (Kalium
hidroksida):
hifa panjang
bersekat
Lampu Wood
(sinar
ultraviolet) :
lesi kehijauan

Krim
Klotrimazol
(Lotrimin),
Terbinafin
(Lamisil),
Tolnaftat
(Tinactin)

faktor-faktor
risiko:
-Kontak
dengan
pakaian,
handuk, atau
apapun yang sudah
berkontak
dengan
penderita.
-Kontak kulit
ke kulit
dengan
penderita
atau hewan
peliharaan.
-Umur 12
tahun.
- Sering
menghabiskan waktu di
tempat
yang
tertutup.
Penggunaan
obat-obatan
glukokortiko
id topikal
dalam

tinea
barbae.
Perlu
perawatan
diri di
rumah
(home care),
seperti:
Mhindari
menggaruk
lesi, bikin
infeksi
tambah
parah.
Mjaga kulit
tetap
kering &
bersih
Mhindari
aktivitas
yangdapat
mengeluark
an keringat
Mandi
minimal
sekali
sehari &
utk menger
ingkan
tubuh
seluruhnya

jangka
waktu yang
lama
Tinea
Korporis

Tinea
Manus

Jamur
dermatofit
(hanya
menyerang
jar.
Berkeratin)
Microsporum
,
Epidermoph
yton
Tricophyton
Penyakit kulit
infeksi
dermatofita
pada tangan ,

T.mentagrop
hytes dan
T.Rubrum
Penyakit ini
menyerang
semua umur
baik pria dan
wanita.Kead
aan panas
dan lembab
mempermud
ah jamur
masuk ke
kulit.Selain
itu,
kebersihan
yang kurang,

Predileksi :
Kulit tubuh (kec
: kepala,
tangan, kaki &
selangka gan)
Efloresens :
Plak eritema
bbatas tegas
dgn skuama
dan tepi lebih
aktif
Predileksi
Pergelangan
tangan sampai
ujung jari.
Gejala penyakit
ini dapat
berupa
-Vesikel
- Skuama
- Eritema
- Gatal

Antifungal
topical :
Clotrimazole
Ketoconazole
Miconazole

Pengobatan
penyakit ini
dapat
dilakukan
dengan
memberikan
berbagai jenis
obat.Misalnya
preparat
haloprogin
atau tonaftat
dalam bentuk
krim maupun
larutan.

Pencegahan
dapat
dilakukan
dengan cara
menjaga
kebersihan
lingkungan
dan tubuh
terutama
kulit.Mandila
h secara
teratur
menggunak
an sabun
antiseptik.S
elain itu,
jagalah
tubuh Anda

Tinea
Unguinum

Kelainan kuku
yg
disebabkan
oleh jamur
dermatofita
ZAIAS
membagi dlm
3 btk klinis

Klasifikasi :
1.Btk
subungual
distali
-Btk mulai
dari tepi
distal/
distolateral
kuku
-Menjalar ke
proksimal &
di bawah
kuku trbtk
sisa kuku yg
rapuh
-Klo proses
bjln terus,
maka
pmukaan
kuku bag.
Distal akan
hancur & yg
tlihat hnya

keadan
basah, dan
lingkungan
rawa yang
selalu basah
juga dapat
mempermud
ah
terjangkitnya
penyakit ini.
Penyakit ini
sering
menyerang
orang yang
selalu
bersinggung
an dengan
air kotor.
Lingkungan
lembab dan
basah dapat
mempermud
ah
terjangkitnya
penyakit ini.

agar selalu
kering
karena
keadaan
basah akan
mempermu
dah infeksi
jamur.

Gejala penyakit
ini yaitu
rusaknya kuku
penderita dan
warnanya
menjadi
suram.Terkada
ng disertai rasa
nyeri dan gatal
disekitar
kuku.pada
umumnya
tinea
unguium
bersifat kronik
dan sukar
penyembuhann
ya.Kuku kaki
lebih sering
diserang
daripada kuku
tangan.

Pengobatan
secara sistemik
dapat
dilakukan
dengan
memberikan
griseofulvin
500 mg sehari
selama 3-6
bulan untuk
kuku jari
tangan dan 912 bulan untuk
kuku jari
kaki.Pengobata
n
intrakonazol
atau
terbenafin per
oral selama 3-6
bulan juga
memberikan
hasil yang

Pencegahan
dapat
dilakukan
dengan
menjaga
kebersihan
tubuh dan
lingkungan
sekitar.hind
ari terlalu
sering
kontak
langsung
dengan air
kotor.Bersih
kan tangan
dan kaki
dengan
sabun
setelah
beraktifitas

kuku rapuh
yg mnyerupai
kapur
2.Leukonikia
trikofita
Merupakan
btk leukonikia
atau kputihan
di permukaan
kuku yg dpt
dikerok utk
dbuktikan
adanya
elemen jamur
3. Btk
subungual
proksimal
Mulai pangkal
bag.proksima
l trutama
menyerang
kuku, biasax
penderita
tinea
unguinum
mpunyai
dermatofitosi
s di tmpt lain
yg sdh
sembuh/ yg
belum.

baik.Pengobata
n topikal dapat
dilakukan
dengan
memberikan
obat topikal
sebagai berikut
:

Salep
withefield I
dan II

Kompres
Asam
salisilat 5%,
asam
benzoat
10%, dan
resolsinol5%
dalam
spiritus.

Asam
undesilenat
dalam
bentuk
cairan.

imidazol
dalam
bentuk

Kelainan pd
kuku kaki lbh
sukar
dsembuhkan
dari pada
kuku tangan

Tinea Kruris

Penyakit
dermatofitosi
s (penykt pd
jaringan yg
mengandung
zat tanduk)
yg
disebabkan
infeksi
gilongan
jamur
dermatofita
pd daerah
kruris (sela
paha,
perineum,
perianal,
gluteus,
pubis) & dpt
meluas ke
daerah
sekitarnya

cairan.

Disebabkan
oleh spesies
dermatofita
(Microsporu
m,
Trichophyton
,&
Epidermophy
ton)

Predileksi :
Selangkangan
Efloresens :
-gatal
-plak eritema
bbts tegas dgn
skuama & tepi
lebih aktif

Pemeriksaan
KOH (Kalium
hidroksida)
10-20%: hifa
panjang
bersekat
Lampu Wood
(sinar
ultraviolet) :
lesi kehijauan

Siklopiro
ksolamin
dalam
bentuk
cairan.

Antifungal
topical
Clotrimazole
Ketoconazole
Miconazole
griseofulvin
microsized
500-1000
mg/hari selam
2-6 minggu,
meskipun
beberapa
laporan
menunjukkan
kemungkinan
kasus kebal
terhadap
pengobatan
ketokonazol
200 mg/hari
selama kurang
lebih 4 minggu

Menghilang
kan faktor
penunjang
sangat
penting,
misalnya
mengusaha
kan daerah
lesi selalu
kering
dengan
memakai
baju yang
menyerap
keringat.

Tinea Pedis

Pitiriasis
vesikolor

Disebabkan
oleh spesies
dermatofita

Tinea
versikolor

Malassezia
furfur (flora
normal kulit)

Predileksi :
Diantara jarijari kaki
(interdigiti)
Efloresens :
-Eritema
-Skuama
-Maserasi
-Fisura diantara
jari kaki
-Gatal
-Nyeri
Predileksi :
Dada,
Punggung, &
Perut
Efloresens :
- Hiperpigmenta
si
- Hipopigmentasi
- Numular

Pemeriksaan
KOH (Kalium
hidroksida):
hifa panjang
bersekat

itrakonazol
100 mg/hari
selama 2
minggu atau
200 mg/hari
selama 1
minggu
terbinafin
250 mg/hari
selama 1-2
minggu
Antifungal
topical
Clotrimazole
Ketoconazole
Miconazole

Lampu Wood
(sinar
ultraviolet) :
lesi kehijauan

KOH : hifa
pendek dgn
spora
bergerombol
(spaghetti &
meatballs)
Lampu
Wood :

-Selenium
sulfide
-Antifunga
topical
-Antifungal
oral (lesi yg
luas)

Kandidosis
mukokutan

Penyakit
jamur yg
menyerang
membrane
mukosa yg
disebabkan
oleh spesies
jamur

+ Kandidiasis
oral
+ Kandidiasis
vulvovaginali
s
+
Balanitis/Bala
noposthitis

Disebabkan
oleh
organisme
kandida,
biasanya
Candida
albicans.
Merupakan
bakteri
oportunistik
Faktor resiko:
1.Fakt.
mekanis
2.Fakt.
nutrisi
3.perubahan
fisiologis
4.Penyakit
sistemik
5.penyebab
iatrogenic
6.idiopatik
Penyakit ini
timbul
karenaadany
a
kekurangan
fungsi
leukosit atau

multiple dgn
skuama halus
K. Oral
+ kandidiasis
pseudomembra
n akut (oral :
thrush) : lesi
putih tebal
pada mukosa
bukal, gusi/
lidah.
Plaknya dpt
dikerok, terasa
nyeri, eritema
& dapat
berdarah
+ Angular
kheilitis
(perieche) :
eritema &
fissura pd
ujung mulut.
Biasanya
terjadi pd
pasien yg biasa
menjilat bibir,
pemakai gigi
palsu yg tidak
pas, usia lanjut
dgn kulit
kendur pd
lubang mulut.

Kuning
keemasan
+ KOH 1020% :
tampak
budding
yeast cell (2
spora seperti
angka 8) dgn
/ tanpa
pseudohifa
(gambaran
sprit untaian
sosis) / hifa.
(patognomon
is adanya
kandida)
+
Pengecatan
gram :
elemen
jamur tmpk
sbg gram
positif &
sporanya lbh
besar dgn
bakteri
+ Kultur
+
Histopatologi

+ Mengurangi
& mngobati
fakt. Resiko
+ K. Oral
Topikal :
nystatin oral
suspense,
solusio ungu
gentian 1%
Oral
Tablet
ketokonazol/itr
akonazol (pd
pasien
imunosupresif)
+ K.
Vulvovaginalis
Topikal :
Nystatin
suppositoria
vagina 1 tab
mlm slama 1-2
hari
Oral :
Tab.
Ketokonazol/itr
akonazol
(wanita blm
nikah, infeksi

Edukasi
mngenai
factor2
resiko, cara
penularan,
pentingnya
mningkatka
n daya
tahan tubuh
Pada
balanitis
Periksa &
mengobati
pasanganny
a

sistem
hormonal,
biasanyaterd
apat pada
penderita
dengan
bermacammacam
defisiensi
yang
bersifatgenet
ik.
Kandidiasis
mukokutan
(MC)
mempengaru
hi pria dan
wanitasama
dan biasanya
berkembang
di masa
kecil. MC
biasanya ber
manifestasi
di masa
kanak-kanak
atau awal
masa kanakkanak (6080%dari
kasus),
dengan usia
rata-rata

K.
Vulvovaginali
s
+ gatal
+ panas pd
vulva & vagina
+ keluar cairan
tebal, putih
susu & plak
mlekat pd
dinding vulva,
vagina &
serviks
Balanitis/
Balanoposthit
is : erosi merah
superfisialis &
pustule
berdinding tipis
diatas glans
penis serta
sulkus
koronarius
(balanitis), &
juga pd
preputium
penis yg tdk
disirkum
(balanopostgiti
s)

berat)
+ Balanitis
Mikonazol krim,
dioles pagi &
mlm (1minggu)
Priksa & obati
pasangannya

onset 3
tahun. Onset
tertunda
atau
orangdewasa
penyakit ini
dilaporkan
dan dapat
dikaitkan
dengan
thymoma,my
asthenia
gravis, dan
sumsum
tulang
kandidiasis
abnormalitie
s.
Mukokutan
kandidiasis
juga dikenal
sebagai
kandida
kompleks
Terkait.Kandi
diasis
mukokutan
adalah suatu
kondisi
langka yang
disebabkan
oleh jamur
Gigitan Serangga dan Infeksi Parasit

Cutaneus
larva
migran

Lesi pada
kulit yang
disebabkan
penetrasi &
migrasi larva
nematoda

Sinonim :
-Cutaneous
larva migrans
-Sandworm
diseases
-Uncinarial
dermatitis
-Plumbers
itch

Jenis larva :
Ancylostoma
braziliense
Ancylostoma
caninum
-Uncinaria
stenocephal
a
Bunostomu
m
phlebotomu
m

Keluhan utama:
lesi berbentuk
terowongan
yang sangat
gatal
Dari masuk ke
kulit sampai
gejala : 1 6
hari
Lesi awal :
papula, eritema
diikuti bentuk
yang khas
,yaitu lesi linier
atau berkelok
kelok ,
meninggi ,
diameter 2 3
mm
Perkembangan
selanjutnya :
lesi menjalar
membentuk
terowongan
berwarna
seperti daging ,
tunggal atau
multipel
Predileksi :
kaki, tungkai,
tangan,
bokong,

Penyakit
swasirna,
sembuh 4-8
minggu

Terapi
sistemik :
Antihemintik:
Tiabendazol :
25 -50
mg/kgbb 2x/hr
2-5 hr
Albendazol : <
2 th 200 mg
1x/hr
> 2 th 400 mg
1x/hr
3 hr

- Ivermectin :
200 mcg/kgbb
atau 12mg/hr
< 5 th tidak
dianjurkan
Mebendazol: 2
x 100 mg
sehari 3hari <
2 th tidak
dianjurkan
Terapi Topikal:
-

Resiko
tinggi :
kontak
dengan
pasir /tanah
Pencegahan
:
-menjaga
HS
-memakai
pelindung

genetalia
Gejala dan
Tanda
Sistemik :
batuk kering,
urtikaria,
wheezing &
sindroma
Loeffler

Filariasis

Ggn infestasi
satu/lebih
cacing jenis
filaria

-Wucheri
bancrofti
-Brugia
malayi &
Brugia timori

Wucheri
bancrofti
(Culex
quingque
fasciatus,
Anopeles,
Aedes)
-Nokturna
-Std. tanpa
gejala
-Std.Akut :
peradangan pd
sal. & kel.
Limfe
(limfadenitis.
Limfangitis
retrograde,
funikulitis,
epididimitis,
orkitis

Tiabendazol:
solusio 10 15
% 4x/hr 1 mgg
2% dalam 90%
DMSO
suspensi 10%
dgn steroid

Diagnosis
-Anamnesis :
nyamuk
didaerah
endemic
-Gejala klinis
-Mikrofilaria
dlm darah
tepi
-Biopsi
kelenjar / jar.
Limfe
(didapatkan
potongan
cacing
dewasa)

Pnatalaksanaan
lain
-cryotherapy
-nitrogen cair
-ethyl chlorida
Perawatan
Umum :
Istirahat
ditempat tidur,
daerah dingin
mengurangi
derajat
serangan akut
Ab utk
mengatasi
infeksi
sekunder &
abses
Pengikatan di
daerah
perbendungan
akan
mngurangi
edema

Prognosis
Stad
mikrofilia,
limfangitis,
limfedema
->DEC
Elefentiasis
->Buruk

-Std. Menahun :
Hidrokel
Limfedema
Elefantiasis

Pedikulosis
kapitis

Infeksi kulit &


rambut
kepala o/
pediculus
humanus var.
capitis

P.Hum
anus
capitis
pediculosis
capitis
(kepala).
P.Hum
anus

P.Humanus
manusia

Brugia malayi
(Anopeles
barbirotris)
-Nokturna &
non periodic
Brugia timori
(B.Timori)
-Nokturna
Gejala klinis
sama =
demam,
peradangan
saluran & kel.
Limfe yg
berulang
Limfangitis
retrograde, tapi
tidak pernah
kena alat
kelamin
Predileksi
Kepala
Gejala
gatal dibadan
jika garuk
(erosi,
ekskoriasi,

Medikamento
sa
Dietilkarbamasi
n Sitrat (DEC)
-6mg/KgBB/hari
(selama 12 hari
dpt diulang 2-3
x -> Bancrofti
-5mg/KgBB/hari
selama 10hari
dpt diulang 23x -> Brugia

Musnahkan kutu
& telur.
Obati infeksi
sekunder.
Pangkas rambut.
Perbaiki higiene.
Obat :
Malathion 0,5%

Pedikulosis
pubis

corporis
pediculosis
corporis
(badan).
Phthiru
s pubis
pediculosis
pubis.

P.Hum
anus
capitis
pediculosis
capitis
(kepala).
P.Hum
anus
corporis
pediculosis
corporis

P.Humanus
manusia

infeksi
sekunder).
Jika inf.
Sekunder
rambut akan
bergumpal krn
pus & krusta
(plika
peronikia),
pembsrn kgb
oksiput & retro
aurikuler, &
bau busuk

- 1% lotion.
(sblm tidur
rambut dicuci,
pakai lotion
malathion, kpla
di tutup dgn
kain, bsokx
rambut dbilas
trs dserit)
Gamexane 1%
(gamma
benzen
heksaklorida)
(oleskan,diamk
an 12jam, cuci,
serit).
Emulsi Benzil
benzoat 25%
(cara pakai sm
kaya
gameksan).

Predileksi
Pubis
Perut*
Dada*

Pengobatan :
Gammexane
krim 1%. (oles,
diamkan slma
24 jam)

Gejala
-Lesi bercak
abu atau
kebiruan
(macula
serulae)

Benzil benzoat
emulsi 25%.
Cukur
rambut pubis.

Mitra seks
diperiksa

Skabies

Penyakit kulit
yg
disebabkan
infestasi dan
sensitasi S.
scabiei &
produknya

(badan).
Phthiru
s pubis
pediculosis
pubis.

Sarcoptes
scabiei

-Bcak hitam pd
celana dlm bisa
saat bangun
tidur (black
dot)
-Gatal jk d
garuk (erosi,
ekskoriasi,
-Infeksi
sekunder).
-Jk inf.
sekunder
pembsrn kgb
regional
Predileksi :
- Tangan
- Kaki
Klinis :
(2 dari 4 tanda
cardinal)
- Gatal dimalam
hari (pruritus
nokturna)
- Ditemukan
terowongan
(kunikulus:
warna putih
keabuan, btk
garis lurus/
brkelok, rata2
pnjang 1cm
pd ujung
trowongan

Borrow ink
test : melihat
terowongan
Mikroskopik :
melihat
tungau

Sulfur
resipitatum 420% salep/krim
: (3haribikin
kotor pakaian)
Emulsi benzyl
benzoate 2025% dpake tiap
mlm slma 3
hari (efekx
makin gatal
stlh dpake)
+) Permetrin
5% ( blh pd
anak < 2bulan)
+) Presipitatum

Menjaga
kebersihan
Mencuci
pakaian,sep
rai, dan
jemur
dibawah
sinar
matahari

trdapat
papul/vesikel.
- Ditemukan
tunga
- Terjadi pada
kelompok

Reaksi
gigitan
serangga

Reaksi yang
terjadi akibat
gigitan
serangga

1. Reaksi
alergi berat
(anaphylaxis)
2. Reaksi
racun oleh
gigitan atau
serangan
tunggal dari
serangga.
3.Reaksi
racun dari
serangan
labah, tawon,
atau semut
api.
4.Rx kulit yg
lebar pd bag
gigitan/seran
gan
5.Infeksi kulit
pada bagian
gigitan atau

Efloresensi :
Papul & vesikel
Urtikaria
Eritema
multiple
Gejala
Eritematous
Edema
Nyeri
Gatal
Pada rx
anafilaktik
Gatal + Bintik2
kemerahan
sesak napas
pingsan
meninggal (dlm
30 menit)

6% (anak)

Antihistamin
Mengembalikan
ABC

serangan
6. penyakit
serum
(darah)
7.Infeksi virus
(dari gigitan
nyamuk =
virus west
nile
mnyebabkan
inflamasi pd
otak :
enchepalitis)
8.Infeksi
parasit
(nyamuk
malaria)
Dermatitis Eksim
Dermatitis
Peradangan
Kontak
kulit
Iritan
(epidermis
dan dermis)
sbg respon
terhadap
pengaruh
factor
eksogen &
endogen
DKI
Rx
pradangan
kulit

DKI akut
Luka bakar
bahan kimia/
asam sulfat &
Asam
hidroklorida
atau basa
kuat mis :
natrium &
kalium
hiroksida,
terbatas pd
tempat
kontak

Bahan-bahan
iritan
Mis : bahan
pelarut,
detergen,
minyak
pelumas,
asam alkali
& serbuk
kayu

DKI akut
-kulit pedih,
panas, rasa
terbakar
-eritema
-Bulla
-Nekrosis

DKI akut
lambat:
-Dermatitis yg
disebabkan
bulu serangga
yg terbang pd

Uji tempel
dgn bahan yg
dicurigai

Pengobatan
Mhindari
pajanan, bahan
iritan baik
mekanik, fisis
maupun
kimiawi
Mnyingkirkan
faktor yg
memperberat
Dilaksanakan
dgn baik
pencetus tdk
komplikasi
sembuh sendiri

Pencegah
alat
pelindung

nonimunologi
k, jadi
kerusakan
kulit tjadi
langsung
tanpa
didahului
proses
sensitasi

DKI akut
lambat
Bahan Iritan :
podofilin,
antralin,
tretinoin,
etilen oksida,
benzoalkaniu
m klorida,
asam
hidrofluorat
DKI
Komulatif
(DKI kronis)
Bahan Iritan :
Penyebab
kontak
berulang &
iritan
(gesekan,
trauma
mikro,
kelembapan
rendah,
panas/
dingin,
detergen,
Pelarut)
Reaksi
Iritan :
Dermatitis

mlm hari
(dermatitis
venerata)
baru terasa
pedih besokx.
Awalnya
eritema & sore
menjadi
vesikel/bahkan
nekrosis
DKI Komulatif
:
Gejala
Kulit-kering
Eritema
Skuama
Hiperkeratosis
Likenifikasi
Difus
Kulit retak
(sprit luka)
fissura tumit
tukang cuci
Gatal
Nyeri kulit
retak
Predileksi
Byk ditangan
Pekerjaan
Tukang cuci
Kuli bangunan
Montir bengkel

tanpa tropikal.
Cukup
pelembab
Kortikosteriod
tropical bila
perlu
peradangan,
mis :
Hidrokortison

Iritan
subklinis yg
terpajan dgn
pekerjaan
basah, mis :
penata
rambu,
pekerja
logam
DKI
Traumatik:
Kelainan kulit
bkembang
lambat
setelah
trauma
panas/
laserasi
DKI
Noneritema
tosa :
Btk subklinis
DKI
DKI
subjektif
(DKI
sensori) :
Btk subklinis
DKI
Asam laktat

Juru masak
Tukang kebun
Penata Rambut
Reaksi Iritan
Gejala
Skuama
Eritema
Vesikel
Pustul
Erosi
DKI Traumatik
Predileksi
Tangan
Gejala
Mirip dermatitis
nummular
Sangat gatal
Lesi akut
berupa vesikel
Papulovesikel
Eritematosa
Berbatas tegas
DKI
Noneritemato
sa
Ditandai
perubahan
fungsi sawar
stratum
korneum tanpa

disertai
kelainan klinis
DKI Sensori
Kelainan kulit
tdk terlihat
Tersengat
(pedih) atau
terbakar
(panas) setelah
kontak dgn
bahan kimia
tertentu

Dermatitis
Atopik (kec.
recalcitrant
)

Suatu
penyakit kulit
yg ditandai
dgn
peradangan
kulit kronis &
residif,
disertai gatal,
yg umumnya
terjadi selama
bayi & anakanak`

-Dermatitis
atopik
Infantil
Eritema
papulovesikel yg
halus yg
digaruk
hingga timbul
krusta
-Dermatitis
Atopik pd
anak
Papul,
Likenifikasi,
Sedikit
skuama,

Diagnosis
(min 3
kriteria
mayor + min
3 kriteria
minor)
Kriteria mayor
- Pruritus
- Dermatitis
dimuka/
ekstensor (bayi
& anak) atau
fleksura
(dewasa)
- dermatitis
kronis atau
residif

Topikal
Emolien
(hidrofilik urea
10%)
Kortikosteroid
>Bayi :
hidrokortison 1
2,5%
>Anak &
Dewasa :
Triamcinolon
(muka :
hidrokortison)
>Lesi basah :
kompres
terbuka
terlebih dahulu

Erosi, hingga
infeksi
sekunder
-Dermatitis
pd remaja &
dewasa
Plak populareritematos,
skuama,
likenifikasi

- Riwayat atopi
pada penderita
atau
keluarganya
Kriteria minor
- Xerosis
- Infeksi kulit
(S.Aureus,
Herpes
simpleks,
Hpv,
Muloskum
Kontangium)
- Dermatitis
Nonspesifik
pd tangan
dan kaki
- Iktiosis
Vulgaris/
hiperlinier
Palmaris/
keratosis
pilaris)
- Pitiriasis alba
- Dermatitis di
papilla
mammae
- White
dermatografis
m
- Keilitis
- Lipatan
Infraorbital

Immunomodula
tor topical
Takrolimus
2-15 thn :
Takrolimus
0,03%
>15 thn :
Takrolimus
0,1%
Pimekrolimus
1% (Takrolimus
& Pinekrolimus
dianjurkan
pada anak <2
thn)
Preparat Ter
(antipruritus &
anti-inflamasi)
(LCD 5-10%)
Antihistamin
(Doksepin Krim
5%)
Sistemik
Kortikosteroid
hanya utk
mengendalikan
eksaserbasi
akut
Antihistamin
Antibiotik
(Eritromisin,

Dermatitis
Numularis

Dermatitis
berupa lesi
berbentuk

Ada dugaan
akibat
hipersensitifi

DannieMorgan
Konjungtivitis
berulang
Keratokonus
Katarak
subkapsular
anterior
Orbita menjadi
gelap
Muka pucat /
eritema
Gatal bila
berkeringat
Intoleransi
terhadap wol/
pelarut lemak
Aksentuasi
perifolikular
Alergi makanan
Perjalanan
penyakit
dipengaruhi
oleh factor
lingkungan
Tes alergi kulit
tipe 1 positif
Kadar IgE
dalam serum
meningkat
Awitan pada
usia dini
Predileksi:
-Tungkai bawah
-Badan

Cefadroxil)
Interferon
(menekan
respon IgE)
Siklosporin
5mg/KgBB (u/
kasus berat)
Terapi Sinar
(Fototerapi)
Kombinasi UVA
& UVB

Pengobatan :

Sering
tidak

mata uang
atau koin,
batas tegas,
effloresensi
berupa
papulo
vesikel,
mudah pecah
shg basah
(oozing/madid
ans)
Sinonim :
ekzem
numular,ekze
m diskoid

tas terhadap
kuman
stafilokokus

-Lengan
-Panggung
Tangan
Gambaran
Klinis:

Lesi
diameter
sebesar uang
logam, batas
tegas dengan
efloresensi
papula,
vesikel yang
bergabung
membentuk
satu bulatan,
sedikit
edematosa
dan
eritematosa.
Vesikel pecah
exudasi,
krusta

Keluhan
gatal dan
bersifat residif

Lokalisas
i lesi sering
pada extensor
extremitas
tungkai
bawah,
tungkai atas

memuaskan
Pruritus

Antihistamin /
kortikosteroid
infeksi
sekunder/
Infeksi
bakterial
Antibiotik
Topikal
preparat
ter/kortikoster
oid
Kulit
kering beri
emolien
Infeksi
fokal perlu
diobati

Napkin
eczema

Bentuk
dermatitis
kontak iritan
yang pada
awalnya
berlokasi
didaerah
yang ditutupi
popok
Sinonim
Diaper rash
Nappy rash
Diaper
Dermatitis
Ruam popok

Faktor yg dpt
mnyebabkan :
- Hidrasi kulit
yg
berlebihan -

Gejala
Riw.
Penggunaan
popok
Anak jd irritable
Bercak macula
eritematus pd
- Trauma kulit
area
(akibata
anogenital yg
gesekan
biasanya
kulit dgn
ditutupi dgn
popok)
- Iritasi
popok dpt
(ammonia,
meluas
feses,
hingga lipatan
detergen,
paha
- Diaper rash yg
sabun,
dsertai infeksi
bedak, krim
candida
popok
- Candida
ddptkan papul
albicans
satelit/ pustul
(inf.
Sekunder)

Pemeriksaan
Lab
KOH
- Budding
yeast cell
- Blastospora
=
blatoconodia
Pseudohypha
e
- Hifa
Kultur
SDA
mycobiotic/
mycosel
HistoPA

1. Non
medikamentos
a
a. Air : daerah
popok
dibiarkan
terbuka selama
mungkin agar
tidak lembab/
menghentikan
pngunaan
popok.
b. Barrier
ointment
dioleskan
setiap kali
popok diganti.
(seng oksida,
petrolatum,
preparat barier
non mediated.
c. cleansing
dan
pengobatan
anti kandida.
Dibersihkan
dengan air
atau minyak
mineral oral
trush anti
kandida topikal
atau nistatin
oral

Diaper :
-Frekuensi
penggantian
popok perlu
diperhatikan
- Jika
memakai
popok kain
bilas
sebersih
mungkinutk
mghi;angka
n sisa
detergen
Education :
edukasi
terhadap
orang tua
atau
pengasuh
bayi.
Membiasaka
n toilet
training

2.
Medikamento
sa
-Zinc oxide
10% Karicare
Ointment
-Kortikosteroid
topikal
( Hidrokortison
1%-2%, 3-7
hari)
-Antifungal
topikal :
nistatin,
klotrimasol, &
mikonazol.
-Antibakteri :
diberikan bila
disrtai infeksi
sekunder
Penggunaan
bedak : tidak
dianjurkan

Lesi Eritro-Squamosa
Dermatitis
Penyakit
D. Seboroik Etiologi
D. Seboroik
seboroik
papuloskuam Infantil
potensial :
Infantil
osa kronik,

Umum
Klinis
Status
yang
nya pada
pada area
seboroik
menyerang
awal
frontal &

Infeksi
infantil dan
kelahiran
parietal,
mikroba

Umum
melepaskan
dan
menghilangk
an skuama
dan krusta,

dewasa, dan
biasanya
dihubungkan
dengan
peningkatan
produksi
sebum pada
skalp, wajah,
dan badan

penyakit
inflamasi
yang

mengenai
skalp dan

lipatan
intertrigino
sa
skuama
berminyak
dan krusta.
D. Seboroik
Dewasa

DS
pada
HIV/AIDS
Pityrosporu
m diduga
penyebab
utama

Keterli
batan
Malasezia
furfur
penderita
HIV/AIDS

Faktor
fisik
Kelain
an nutrisi
imuno
defisiensi

ditutupi oleh
skuama
tebal, pecahpecah,bermi
nyak,kekunin
gan (craddle
cap)
meluas ke
retroaurikuler
, telinga dan
leher.
D. Seboroik
Dewasa

Skalp,wa
jah, badan,
dan
generalisata.

Berupa
eritema dan
skuama
kekuningan
dan
berminyak.

menghambat
kolonisasi
jamur,
mencegah
infeksi
sekunder,
serta
mengurangi
eritema dan
gatal.

Dewasa:
kortikosteroid
topikal
kortikosteroid
sistemik
Antibiotika
(makrolid,sulfo
namid)
Kulit kepala:
sampo
selenium
sulfida 12,5%,imidazol
(ketokonazol
2%), zinc
pyrithione,
benzoil
peroksida, as
salisilat

Bayias.
salisilat 3-5%
dlm minyak

Pitiriasis
rosea

Erupsi kulit yg
dapat
sembuh
sendiri
berupa plak
btk oval,
soliter,
berskuama pd
trunkus

Penyebab
belum
diketahui
Genetik
Reaktivitas
virus yg
didpt dari
masa
lampau
Obat-obatan
(kaptopril,
konidin,
ketotifen)
Autoimun
Logam

Predileksi
badan, lengan
atas bagian
proksimal,
paha atas
69% ada gejala
Prodromal
-Malaise
-Mual
-Hilang nafsu
mkn
-Demam
-Nyeri sendi
Pembengkakan
KGB
Gatal ringan
Penyakit mulai
dengan lesi
pertama
(Herald Patch),
umumnya di
badan, Lesi
berikutnya
timbul 4-10
hari setelah lesi

Umumnya
tdk dilakukan

zaitun
krim/lotion
kortikosteroi
d potensi
rendah
Sembuh dalam
3-8 minggu
Simptomatis
-Gatal
sedativa
(antihistamin
oral)
-Topikal
bedak asam
salisilat +
menthol 0.05%

Mencegah
meluasnya
lesi dan
gatal yg
ditimbulkan
dengan
menggunak
an pakaian
yg dpt
menyerap
keringan,
menjaga
kulit tetap
kering krn
keringat dpt
mnyebabka
n lesi
bertambah
berat

pertama
Gambaran khas
: sama dengan
lesi pertama
hanya lebih
kecil
Susunannya
sejajar dengan
kosta, hingga
menyerupai
pohon cemara

Dimulai dengan
lesi inisial
berbentuk
eritema dan
skuama halus
Disusul oleh
lesi-lesi yang
lebih kecil di
badan, lengan
dan paha atas
yang tersusun
sesuai dengan
lipatan kulit
Kelainan Kelenjar Sebasea dan Ekrin
Akne
Peradangan
Menurut
Faktor
Vulgaris
menahun
Pillsburry,
pencetus :
Ringan
folikel
gradasi akne
Perub
pilosebase
terbagi atas :
ahan pola

Acne
keratinisas

Predileksi
wajah, bahu,
punggung dan
ekstremitas
bagian atas

Diagnosis
ditegakkan
atas dasar
klinis dan
pemeriksaan

Topikal
-Bahan iritan
yang dapat
mengelupas
kulit (peeling),

Menghindari
terjadinya
peningkatan
jumlah lipid
sebum dan

Derajat I
i dalam
Komedo di
folikel
muka

Produk

Acne
si sebum
Derajat II
yang
Komedo,
meningkat
papul, pustul
Terben
dan
tuknya
peradangan
fraksi
lebih dalam
asam
di muka
lemak

Acne
bebas
Derajat III
yang
Komedo,
menyebab
papul, pustul
kan
dan
terjadinya
peradangan
inflamasi
lebih dalam

Pening
di muka,
katan
dada,
jumlah
punggung
flora folikel

Acne
(Propionib
Derajat IV
acterium
acnes,
Pityrospor
um ovale
dan
Staphyloc
occus
epidermidi
s)

Efloresens :
komedo, papul,
pustul, nodus
dan kista

ekskohleasi
sebum yaitu
pengeluaran
sumbatan
sebum
dengan
komedo
ekstraktor
(sendok
unna)

misalnya sulfur
(4 8%),
resorsinol (1
5%), asam
salisilat (2
5%), peroksida
benzoil (2,5
10%), asam
vitamin A
(0,025 0,1%),
asam azeleat
(15 20%) dan
asam alfa
hidroksi [AHA]
(asam glikolat
3 8%)
- Antibiotika
topikal
misalnya
oksitetrasiklin
(1%),
eritromisisn
(1%),
klindamisin
fosfat (1%)
Antiperadanga
n topikal :
Hidrokortison 1
2,5%,
suntikan
intralesi

perubahan
isi sebum
misalnya
diet rendah
lemak dan
karbohidrat
dan
melakukan
perawatan
kulit untuk
membersihk
an
permukaan
kulit.
Menghindari
terjadinya
faktor
pemicu
terjadinya
akne
misalnya
stres,
kosmetik,
alkohol,
rokok.

triamsinolon
asetonid 10
mg/cc untuk
lesi nodulokistik
Sistemik
Antibakteri
sistemik :
Tetrasiklin
250 mg 1,0
mg/hari
Eritromisin 4
x 250 mg/hari
Doksisiklin
50 mg/hari
Obat hormonal
untuk menekan
produksi
androgen dan
secara
kompetitif
menduduki
resptor organ
target di
kelenjar
sebasea,
misalnya
estrogen (50
mg/hari selama
21 hari dalam
sebulan) atau

antiandrogen
siproteron

Hidradeniti
s supuratif

Infeksi
kelenjar
apokrin

Stapphylococ
cus aureus

Predileksi
T4 yg byk
kel.apokrin
Ketiak
Perineum
Gejala Klinis
Terjadi pd usia
sesudah akil
baliq- dewasa
muda
Sering
didahului o/
trauma /

Leukositosis

Vitamin A
sebagai anti
keratinisasi
(50.000 ui
150.000
ui/hari)
Isotretinoin
(0,5 1
mg/kgBB/hari)
untuk
menghambat
produksi
sebum pada
akne
nodulokistik
dan konglobata
-AB sistemik
-Jika tbtk
abses, di insisi
-Klo blm lunak
di kompres
terbuka
-Pd kasus
kronik residif,
kel. Apokrin di
eksisi

mikrorauma,
mis: banyak
keringat,
pemakaian
deodorant/
rambut ketiak
digunting

Dermatitis
Perioral

Dermatosis
fasialis yang
predominan
mengenai
wanita usia
reproduktif

Gejala
konstitusi
Demam
Malaise
Ruam berupa
nodus
Dgn 5 tanda
radang mlunak
jadi abses &
memecah
dapat mbtk
fistel
Predileksi :
nasolabial,
dagu, bibir bag
atas

Sinar
Ultraviolet
Agen
infeksi
Faktor
Gambaran
Kontak
Faktor Klinis berupa :
Eritema
hormonal
Glukok
biasanya
ortikoid
ada
Papulosis
berkelompo
k tidak

Pada kasus
Sistemik :
klasik,

Te
gambaran
tracycline 250
klinis sangat
mg (2 x 1)
jelas,
ringan 250
sehingga
mg (4 x 1)
tidak ada
berat
masalah

Do
dalam
xycicline
mendiagnosa Topical :

Te
tracycline

Er

teratur,
halus,
ukuran
pinhead,
erytematous
Skuama
biasanya
tipis

Miliaria

Bentuk yang
umum untuk
suatu
sumbatan
saluran
keringat yang
mengakibatka
n air keringat
tertahan
didalam kulit
yaitu pada
epidermis dan
papilla
dermis, yang
terjadi secara
mendadak
dan
menyebar

Miliaria
Kristalina

Miliaria
Rubra

Miliaria
Pustulosa

Miliaria
Profunda

Sumbatan
saluran
keringat

Miliaria
kristalina;
Terlihat vesikel
berukuran 1-2
mm terutama
pada badan
setelah banyak
berkeringat.
Vesikel
bergerombol
tanpa tanda
radang pada
bagian badan
yang tertutup
Umumnya tidak
memberi
keluhan dan
sembuh

ythromycine
Cli
ndamycine
Ko
mbinasi :
Su
lfacetamide &
hydrocortison
e
Er
ythromycine
&
hydrocortison
e

Hasil biopsi

Perawata
memperlihat
n Umum :
kan
Penempatan
sumbatan
Pasien pada
saluran
lingkungan
keringat,
yang sejuk
pecahnya
Regulasi
saluran
suhu yang baik
keringat dan
Pakaian
vesikel berisi tipis yang
timbunan
menyerap
keringat
keringat
pada lapisan
Terapi
kulit yang
sistemik
menandakan
Anti
tipe miliaria
Histamin
Retinoid
Asam

Faktor
pencetus :

Pajan
an Panas
yang
lama

Lingk
ungan
yang
lembab

Pekerj
aan
tertentu

Celan
a yang
tertutup
rapat

Bakte

secara alami

dengan sisik
yang halus
Miliaria Rubra

Gejala
lbh berat

Terdapat
pada badan
dan tempattempat
tekanan atau
gesekan
pakaian

Terlihat
papul merah
atau papul
vesikular
ekstrafolikular
yang sangat
gatal dan
pedih

Terdapat
pada orang
yang tidak
biasa pada
daerah tropik

Lesi
dapat sembuh
dalam
beberapa
hari, bila
pasien
dipindahkan
dari ruangan

Askorbat Oral

Terapi
Topikal
Antibiotik
Topikal
Losion
faberi dapat
pula diberikan,
dengan
komposisi :
Acid. Salicylic.
1%
Talc. venetum
10%
Oxyd. Zinc. 10
%
Amyl.Oryzae
10%
Spiritus ad.
200cc

ri normal
kulit

yang panas
dan lembab
Miliaria
Profunda

Lesi ini
berkembang
dalam
beberapa
menit sampai
beberapa jam
setelah
berkeringat,
serta bersifat
asimptomatis

Lesi jenis
ini cepat
sembuh,
biasanya
kurang dari
satu jam
setelah
penyebab
berkeringat
dihilangkan
Miliaria
Pustulosa

variasi
dari miliaria
rubra yang
mengalami
respon
inflamasi atau
terjadi infeksi

sekunder

setelah
terjadi
berulangulang miliaria
rubra
sehingga
terbentuklah
miliaria
pustulosa
dengan gejala
papul putih
yang dalam,
sering terjadi
pada iklim
tropis
Penyakit Kulit Alergi
Urtikaria
Dibagi
Akut
menjadi akut
(< 6minggu)
dan kronik
(>6minggu)

-Multifaktor
-Merupakan
Rx
hipersensivit
as yg
dimediasi
oleh IgE dan
Sel mast

Tampil Klinis :
Penunjang :
Plak yg sgt
- Urtikaria
gatal (biduran),
alergi : skin
warna bvariasi
prick tes/
dari pucat
IgE RAST
Urtikaria
sampai eritema
kontak : tes
dermografi
sme
- Urtikaria
dingin : ice
tube test
- Urtikaria
kronik :
DPL, LED,
TSH, CRP,
tes fungsi

Tatalaksana :
Antihistamin H1 generasi 2
sbg lini
pertama

Hindari
faktor
pencetus

hati,
urinalisis,
ANA, dll.
Utk
mencari
penyebab
urtikaria
Reaksi Obat
Exanthema Reaksi alergi
tous drug
pada kulit
eruption,
atau daerah
fixed drug
mukokutan
eruption
yang terjadi
sbg akibat
pemberian
obat yang
biasanya
sistemik

Antibiotik :
tertrasiklin,
sulfonamd,
penisilin,
ampisilin,
amksisilin,
eritromisin,
trimetroprim
Anti
inflamasi :
NSAIDs :
phenilbutaso
n,
phenacetin
Psikoaktif
agen :
Barbiturate
Opiate
Benzidiazepi
n
Fenobarbital
Kontrasepsi
oral

Timbul 30 8
jam setelah
ingesti obat
Efloresens :
-Lesi makula
oval/bulat
-Merah ke
unguan
-berbatas tegas
-Meningkat
seiring waktu
-Lesi bisa jadi
bulla
-Lesi dapat
menjadi
deskuamasi
atau jadi krusta
Predileksi
Kulit
Membran
mukosa (bibir,
badan,
punggung,

1.Pemeriksaa
n darah Rutin
2.Biopsi kulit
3.Uji Tempel
obat (patch
test)
4.Uji
provokasi
oral

Topikal
-Lesi basah :
kompres secara
terbuka dgn
NaCl 0,9% (23x sehari)
-Lesi kering
hidrokortison
1% atau 2,5%
Sistemik
Antihistamin
generasi 1 (utk
sedasi, gatal pd
mlm hari)
Chlorphenirami
n Maleat
1x10mg

Kina
Pewarna
makanan

lengan, tangan,
kaki dan
genital)
Paling sering
bibir & genital
Gejala
-Gatal
-Rasa terbakar

Trauma
Vulnus
Laseratum,
punctum

Vulnus
Laseratum
-Luka karena
benturan dgn
benda tumpul
-Tepi luka tdk
rata
-Perdarahan
sedikit luka &
tinggi resiko
infeksi
Vulnus
Punctum (luka
tusuk)
-Luka karena
benda runcing
tajam atau
suseatu yang
menusuk ked
lm kulit
-Luka terbuka
dari luar

Luka bakar
derajat 1
dan 2

Luka yg
disebabkan
oleh kontak
dgn suhu
tinggi seperti
api, air, panas
listrik, bahan
kimia &
radiasi juga
oleh sebab
dgn suhu
rendah

Berdasarkan
kedalaman
luka :
1.Derajat 1
2.Derajat 2
3.Derajat 3
Klasifikasi
1.Berat/Kriti
s
- Derajat 2
luas luka
bakar > 25%
- Derajat 3
luas luka
bakar 10%
/Muka tangan
- Luka bakar
disertai
trauma jln
napas
- luka bakar
akibat listrik
2.Sedang
- Derajat 2
dgn luka
bakar 1525%
- Derajat dgn
luas luka

tampak kecil tp
didalam
mungkin rusak
Derajat 1 (luka
bakar
superficial)
Luka bakar
hnya trbatas
pd lapisan
epidermis
ditandai dgn
kemerahan
Derajat 2 (luka
bakar dermis)
Mencapai
Dermis tp
msh ada
elemen
tersisa
Luka tampak
lbh pucat &
nyeri
disbanding
luka
superficial
- Drajat 2A
- Drjat 2B
Derajat 3
Luka bakar
bwarna putih
Tidak ada
bulla
Tidak nyeri

1.Resusitasi
Terapi cairan
luka bakar
derajat 2 ato 3
dgn luas luka >
25% atau
pasien yg tdk
dpt minum
Cara Evans :
BB(kg)x% luka
bakar x 1 cc
Nacl (1)
BB(kg)x% luka
bakar x 1 cc
koloid (2)
2000 cc gelas
glukosa% (3)
Setengah dari
1,2,3 diberikan
8 jam ke I
kmdn 16 jam
ke II
Cara Baxter :
%luka bakar x
BB(kg) x 4 cc
stgh diberikan
8 jam ke I
kmdn 16 jam
ke II
2.Analgetik

Kelainan
neurologis,
pleura

bakar <10%,
kecuali muka
tangan & kaki
3.Ringan
- Derajat 2
luas luka
<15%
- Derajat 3
luas luka
<2%
Forensik
Penyakit

Definisi

1.Debridement
2.Antibiotik
3.Balut Luka
dgn kasa
gulung kering
& steril
4.Berikan ATS

Klasifikasi

Gejala Klinis

Kekerasan
Tumpul

Adapun definisi dari benda tumpul itu


sendiri adalah :
-Tidak bermata tajam
-Konsistensi keras / kenyal
-Permukaan halus / kasar
Kekerasan tumpul dapat terjadi karena 2
sebab yaitu alat atau senjata yang
mengenai atau melukai orang yang
relatif tidak bergerak dan yang lain
orang bergerak ke arah objek atau alat
yang tidak bergerak. Dalam bidang
medikolegal kadang-kadang hal ini perlu
dijelaskan, walaupun terkadang sulit
dipastikan.

Luka Akibat trauma tumpul


dibagikan menurut beberapa
kategori:
1. Abrasi
2. Laserasi
3. Kontusio

Abrasi (Luka Lecet)


Luka lecet adalah luka yang superficial,
kerusakan tubuh terbatas hanya pada
lapisan kulit epidermis. Jika abrasi terjadi
lebih dalam dari lapisan epidermis pembuluh
darah dapat terkena sehingga terjadi
perdarahan. Arah dari pengelupasan dapat
ditentukan dengan pemeriksaan luka. Dua
tanda yang dapat digunakan. Tanda yang
pertama adalah arah dimana epidermis
bergulung, tanda yang kedua adalah
hubungan kedalaman pada luka yang
menandakan ketidakteraturan benda yang
mengenainya.
Pola dari abrasi sendiri dapat menentukan
bentuk dari benda yang mengenainya.
Waktu terjadinya luka sendiri sulit dinilai
dengan mata telanjang. Perkiraan kasar usia
luka dapat ditentukan secara mikroskopik.
Kategori yang digunakan untuk menentukan
usia luka adalah saat ini (beberapa jam
sebelum), baru terjadi (beberapa jam
sebelum sampai beberapa hari), beberapa
hari lau, lebih dari benerapa hari. Efek lanjut
dari abrasi sangat jarang terjadi. Infeksi
dapat terjadi pada abrasi yang luas.
Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka
lecet dapat diklasifikasikan sebagai luka
lecet gores (Scratch), luka lecet serut
(Scrape), luka lecet tekan (impact abrasion)
dan luka lecet berbekas (patterned
abrasion).
+ Luka lecet gores ( Scratch)

Kekerasan
Tajam

Luka benda tajam merupakan putusnya


atau rusaknya kontinuitas jaringan
karena trauma akibat alat/senjata yang
bermata tajam dan atau berujung
runcing. Pada kematian yang disebabkan
oleh benda tajam, walaupun tetap harus
dipikirkan kemungkinan karena suatu
kecelakaan; tetapi pada umumnya
karena suatu peristiwa pembunuhan
atau peristiwa bunuh diri.
Ciri-ciri luka benda tajam sering
dibandingkan dengan luka benda tumpul
Trauma
Tumpul
Tajam
Bentuk
Tidak
Teratur
luka
teratur
Tepi Luka
Tidak rata
Rata
Jembatan
Ada
Tidak
Jaringan
ada
Rambut
Tidak
Terpoto
terpotong
ng
Dasar Luka
Tidak
Teratur
teratur
Sekitar
Ada luka
Tak ada
Luka
lecet atau
luka lain
memar

Luka yang disebabkan oleh


beda yang berujung runjing
dan bermata tajam dibagi
menurut beberapa kategori:
1. Luka tusuk (stab wound)
2. Luka Iris (Incised wounds)
3. Luka Bacok (Chop wounds)

Luka tusuk (Stab wounds)


Luka akibat alat yang berujung runcing dan
bermata tajam atau tumpul yang terjadi
dengan suatu tekanan tegak lurus atau
serong pada permukaan tubuh. Contoh:
belati, bayonet, keris, clurit, kikir, tanduk
kerbau.Selain itu, pada luka tusuk , sudut
luka dapat menunjukkan perkiraan benda
penyebabnya, apakah berupa pisau bermata
satu atau bermata dua.
Karakteristik dari luka tusuk:
Tepi luka rata
Dalam luka lebih besar dari panjang luka
Sudut luka tajam
Sisi tumpul pisau menyebabkan sudut luka
kurang tajam
Sering ada memar / echymosis di
sekitarnya
Luka Iris ( Incised wounds)
Luka iris adalah luka karena alat yang
tepinya tajam dan timbulnya luka oleh
karena alat ditekan pada kulit dengan
kekuatan relatif ringan kemudian digeserkan
sepanjang kulit.
Karakteristik luka iris :
o Pinggir luka rata
o Sudut luka tajam
o Rambut ikut terpoton
o Jembatan jaringan ( -)
o Biasanya mengenai kulit, otot, pembuluh
darah, tidak sampai tulang
Luka Bacok ( Chop Wounds)
Adalah luka akibat benda atau alat yang

berat dengan mata tajam atau agak tumpul


yang terjadi dengan suatu ayunan disertai
tenaga yang cukup besar. Contoh : pedang,
clurit, kapak, baling-baling kapal. Kehadiran
luka iris yang terdapat pada kulit, dengan
fraktur comminuted mendasari atau
terdapat alur yang dalam pada tulang,
menunjukkan bahwa disebabkan oleh
senjata yang bersifat membacok.
Karakteristik pada luka bacok:
Luka biasanya besar
Pinggir luka rata
Sudut luka tajam
Hampir selalu menimbulkan kerusakan
pada tulang, dapat memutuskan bagian
tubuh yang terkena bacokan
Kadang-kadang pada tepi luka terdapat
memar, abrasi

Anda mungkin juga menyukai