Anda di halaman 1dari 5

Olah TKP

Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah Tempat dimana suatu tindak pidana
dilakukan/terjadi, atau tempat dimana barang bukti/korban berhubungan dengan tindak
pidana.TKP merupakan sumber dari bahan-bahan penyidik perkara karena didapati bekasbekas dari peristiwa itu berupa bekas kaki, tangan, darah, muntahan dan alat/benda sebagai
alat bukti di pengadilan, selain itu digunakan bahan penyidik perkara.
Tindakan yang dilaksanakan di TKP dalam bentuk kegiatan dan tindakan kepolisian
yang terdiri:
a) Tindakan pertama di tempat kejadian perkara ( TPTKP )
b) Pengolahan tempat kejadian perkara ( OLAH TKP )
Peranan Dokter Dalam Pemeriksaan di TKP
Bantuan dokter dalam menangani korban di TKP memang sangat dibutuhkan, bantuan
tersebut tidak hanya ditujukan untuk korban mati saja tetapi korban hidup. Dasar hukum yang
berkaitan dengan hal ini adalah : Penyidik mempunyai wewenang untuk mendatangkan orang
ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara (KUHAP Pasal 7 ayat
1 sub h). Pasal ini perlu dikaitkan dengan KUHAP pasal 120 ayat 1: dalam hal penyidik
menganggap perlu ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian
khusus.
Bila dokter menolak maka ia dikenakan hukuman berdasarkan pada Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) pasal 224.
Bantuan yang diminta dapat berupa pemeriksaan TKP atau di rumah sakit,
pemeriksaan berdasarkan pengetahuan yang sebaik-baiknya, hasil pemeriksaan di TKP
disebut dengan visum et repertum TKP.
Bantuan dokter dapat berupa:
1. Persiapan : permintaan tertulis atau tidak, catat tanggal permintaan, siapa peminta,
lokasi dimana, dan alat pemeriksa TKP.
2. Biaya : ditanggung yang meminta.
3. Jika korban masih hidup :

Identifikasi secara visual : pakaian, perhiasan, dokumen dan kartu pengenal


lainnya.

Identifikasi medik : dari ujung rambut sampai kaki, termasuk gigi dan sidik
jari.

4. Jika korban mati: buat sketsa foto, situasi ruangan, lihat TKP porak-poranda atau

tenang.

Identifikasi

Suhu mayat, penurunan suhu, lebam mayat, kaku mayat, pembusukan.

Luka : lokasi luka, garis tengah luka, banyak luka, ukuran luka, sifat luka.

Darah: warna merah atau tidak, tetesan, genangan atau garis, melihat bentuk
dan sifat darah dapat diperkirakan sumber darah, distribusi darah dan sumber
perdarahan (gambar).

5. Identifikasi lanjutan

Ada sperma atau tidak

Pengambilan darah : jika di dinding kering,dikerok, jika pada pakaian,


digunting

Darah basah/segar, masukkan ke termos es, kirim ke la kriminologi.

6. Identifikasi lanjutan

Ada sperma atau tidak

Rambut

Air ludah, bekas gigitan.

7. Membuat kesimpulan di TKP

Mati wajar atau tidak

Bunuh diri : genangan darah, TKP tenang tidak morat-marit, ada luka
percobaan, luka mudah dicapai oleh korban, tidak ada luka tangkisan, pakaian
masih baik.

Pembunuhan: TKP morat-marit, luka multipel, ada luka yang mudah dicapai,
ada yang tidak, luka disembarang tempat, pakaian robek ada luka tangkisan.

Kecelakaan

Mati wajar karena penyakit

Dokter bila menerima permintaan harus mencatat :


1. Tanggal dan jam dokter menerima permintaan bantuan
2. Cara permintaan bantuan tersebut (telpon atau lisan)
3. Nama penyidik yang meminta bantuan
4. Jam saat dokter tiba di TKP
5. Alamat TKP dan macam tempatnya (misalnya sawah, gudang, rumah, dsb)
6. Hasil pemeriksaan
Yang dikerjakan dokter di TKP:
1. Pemeriksaan dokter harus berkoordinasi dengan penyidik
2. Menentukan korban masih hidup atau sudah mati
3. Bila hidup diselamatkan dulu
4. Bila meninggal dibiarkan asal tidak mengganggu lalulintas
5. Jangan memindahkan jenzah sebelum seluruh pemeriksaan TKP selesai
6. TKP diamankan oleh penyidik agar dokter dapat memriksa dengan tenang.
7. Yang tidak berkepentingan dikeluarkan dari TKP
8. Dicatat identitas orang tersebut
9. Dokter memeriksa mayat dan sekitarnya dan mencatat: lebam mayat, kaku mayat,
suhu tubuh korban, luka-luka, membuat sketsa atau foto.
Mencari dan mengumpulkan barang bukti:

Dokter tetap berkoordinasi dengan penyidik terutama bila ada team labfor

Dokter membantu mencari barang bukti

Segala yang ditemukan diserahkan pada penyidik

Dokter dapat meminjam barang bukti tersebut

Selesai pemeriksaan TKP ditutup missal selam 3x24 jam

Korban dibawa ke rumah sakit dengan disertai permohonan visum et repertum

Kesalahan umum selama pemeriksaan TKP:

a. Persiapan yang baik untuk persiapan


b. Mengabaikan sebuah benda
c. Mengejar pengakuan tersangka
d. Menambah hal-hal yang sebenarnya tidak ada
e. Mengganti/ memalsu
f. Melompat-lompat atau tidak sistematis

Hal-hal yang diperhatikan sebelum meninggalkan TKP:


a. Cukup/ belum pemeriksaan
b. Barang bukti sudah terkumpul/ belum
c. Jumlah barang bukti
d. Cara pembungkusan
e. Konsep-konsep lengkap

Anda mungkin juga menyukai