Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

APLIKASI SISTEM SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA


ACQUISITION) UNTUK PEMELIHARAAN PERALATAN TENAGA LISTRIK DI
PT. PLN (PERSERO) TJBT AREA PEMELIHARAAN PUWOKERTO

OLEH:
DEDI ILYAS SAPUTRA
H1C013033

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTASTEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PURBALINGGA
2016
0

Daftar Isi
Daftar Gambar................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1. 1

Latar Belakang...............................................................................................1

1. 2

Ruang Lingkup Pembahasan.........................................................................2

1. 3

Tujuan Kerja Praktek.....................................................................................2

1. 4

Manfaat Kerja Praktek...................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................4
2. 1

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)...................................4

2. 2

Pengertian Preventive Maintenance..............................................................8

BAB III.........................................................................................................................11
METODE KERJA PRAKTEK.....................................................................................11
3. 1

Tempat dan waktu........................................................................................11

3. 2

Aspek yang dikaji........................................................................................11

3. 3

Metodologi pelaksanaan kerja praktek........................................................11

BAB IV.........................................................................................................................13
JADWAL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK.......................................................13
BAB V...........................................................................................................................14
PERSONALIA..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15

Daftar Gambar
Gambar 1 Proses Telecontrol..........................................................................................4
Gambar 2 Proses Telesignaling.......................................................................................5
Gambar 3 Proses Telesignaling.......................................................................................5

BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital dan dalam kehidupan manusia
sehari-hari baik untuk kepentingan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Selain
itu tenaga listrik juga sangat dibutuhkan untuk industri-industri besar maupun industri kecil,
perkantoran, pertokoan dan lain sebagainya.
Tenaga listrik harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup pada waktu yang tepat,
dengan keandalan yang tinggi dan mempunyai mutu yang baik. Untuk memenuhi hal tersebut
diperlukan pengaturan yang baik dalam persediaan dan dalam penyaluran sistem tenaga listrik
secara merata dan keandalan sistem dan mutu yang baik sangat dibutuhkan suatu sistem yang
terintegrasi.
Dalam rangka meningkatkan mutu yang baik dan kehandalan sistem pasokan listrik,
maka PT. PLN (Persero) menggunakan sistem SCADA (Supervisory Control And Data
Acquisition) sebagai pengawasan kontrol dan pengambilan data dari jarak jauh, mulai dari
pengambilan data pada peralatan pembangkit atau Gardu Induk, pengolahan informasi yang
diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi.
Dengan adanya sistem SCADA penyampaian dan pemrosesan data dari sistem tenaga
listrik akan lebih cepat diketahui oleh operator (dispatcher). Informasi pengukuran dan status
indikasi dari sistem tenaga listrik dikumpulkan dengan menggunakan peralatan yang
ditempatkan di Gardu Induk (GI) dan di pusat pembangkit. Kontrol penyaluran sistem
peralatan memungkinkan penyampaian data secara remote. Data dapat dilakukan secara
manual atau dengan perhitungan. Data yang baru dapat juga dihitung dan disimpan dalam
database melalui pengumpulan nilai secara otomatis. Penyampaian data dan pemrosesan data
dilakukan secara real time. Kecepatan dan keakuratan data informasi sangatlah dibutuhkan
pada pengaturan sistem tenaga listrik, sehingga pusat pengatur tenaga listrik dalam
melaksanakan tugas pengaturan didukung oleh peralatan yang berbasis komputer untuk
membantu operator (dispatcher) dalam melaksanakan tugasnya..

1. 2 Ruang Lingkup Pembahasan


Adapun ruang lingkup pembahasan pada kerja praktek ini adalah:
1. Secara umum akan membahas mengenai sistem SCADA di PT. PLN (Persero) TJBT
Area Pemeliharaan Purwokerto.
2. Secara khusus akan membahas tentang Aplikasi Sistem SCADA untuk Pemeliharaan
Peralatan Tenaga Listrik di PT. PLN (PERSERO) TJBT Area Pemeliharaan
Puwokerto.

1. 3 Tujuan Kerja Praktek


Tujuan kerja praktek yang dilakukan di PT.

PLN (PERSERO) TJBT Area

Pemeliharaan Puwokerto adalah:


1

Menerapkan dan membandingkan antara ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah
dengan ilmu yang diterapkan pada praktek nyata di industri.

3. Dapat mengetahui cara kerja sistem SCADA


4. Dapat mengetahui aplikasi Aplikasi Sistem SCADA untuk Pemeliharaan Peralatan
Tenaga Listrik di PT. PLN (PERSERO) TJBT Area Pemeliharaan Puwokerto.
.
1. 4 Manfaat Kerja Praktek
Manfaat kerja praktek yang dilakukan di PT. PLN (PERSERO) TJBT Area
Pemeliharaan Puwokerto adalah:
1

Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan wawasan dan pengalaman nyata di instansi yang terkait
dengan bidang konsentrasi yang dipilih.
b. Mengetahui gambaran pekerjaan di bidang komputer dan informasi di
instansi yang bersangkutan.
c. Mengetahui penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah pada
dunia kerja.
d. Sebagai salah satu persyaratan penyelesaian studi pada program studi
Teknik Elektro Universitas Jenderal Soedirman.
2

5. Bagi Perguruan Tinggi


a

Menjalin kerja sama yang baik dalam perkembangan teknologi antara pihak
perusahaan dengan perguruan tinggi dalam hal ini antara Universitas Jenderal
Soedirman dengan PT. PLN (PERSERO) TJBT Area Pemeliharaan Puwokerto.

Sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku.

Sebagai masukan, guna pengembangan kurikulum yang sesuai atau sepadan


dengan kebutuhan lapangan kerja.
Bagi Perusahaan

Mengenalkan perusahaan kepada masyarakat melalui kerjasama antara pihak


perusahaan dengan perguruan tinggi.

Dapat menjaring sumber daya manusia yang potensial untuk ditarik bekerja di
perusahaan.

Merupakan perwujudan nyata perusahaan dalam pengembangan pendidikan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
SCADA adalah sistem yang dapat memonitor dan mengontrol suatu peralatan atau
sistem dari jarak jauh secara real time yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi
data. Ini terdiri dari pengumpulan informasi, mentransfer kembali ke

pusat kendali,

melakukan analisis yang diperlukan dan kontrol, dan kemudian menampilkan data pada
sejumlah operator display. SCADA digunakan untuk memantau dan mengendalikan system
atau peralatan.
Di PLN Distribusi, SCADA berfungsi mulai dari pengambilan data pada Gardu Induk
atau Gardu Distribusi, pengolahan informasi yang diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan
dari hasil pengolahan informasi.
A. Fungsi utama sistem SCADA ada 3 macam
1

Telecontrolling, yaitu pengoperasian peralatan switching pada Gardu Induk atau Pusat
Pembangkit yang jauh dari pusat kontrol. Telecontrolling digunakan untuk: Membuka
dan menutup PMT (circuit breaker) sisi 150 kV, baik untuk Line Feeder maupun untuk
Trafo Distribusi.

Gambar 1. Proses Telecontrol

Telesignaling atau teleindikasi, yaitu mengumpulkan informasi mengenai kondisi


sistem dan indikasi operasi, kemudian menampilkannya pada pusat kontrol secara real
time. Setiap perubahan kondisi sistem langsung dapat diketahui tanpa menunggu
laporan dari Operator di Gardu Induk dan pusat tenaga listrik. Informasi indikasi perlu

untuk mengetahui bahwa operasi yang dijalankan (seperti pemutusan Circuit Breaker)
telah berhasil. Keadaan yang dapat dipantau adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.

Status PMT/PMS.
Alarm-alarm seperti proteksi dan peralatan lain.
Posisi kontrol jarah jauh.
Posisi perubahan tap transformator.
Titik pengesetan unit pembangkit tertentu.

Gambar 2. Proses Telesignaling

6. Telemetering, yaitu melaksanakan pengukuran besaran-besaran sistem tenaga listrik


pada seluruh bagian sistem, lalu menampilkannya pada Pusat Kontrol. Besaranbesaran yang dapat diukur adalah sebagai berikut:
a. Tegangan bus bar.
b. Daya aktif dan reaktif unit pembangkit.
c. Daya aktif dan reaktif trafo 500/ 150 KV, 150/30 KV dan 150/22 KV.
d. Daya aktif dan reaktif penghantar/penyulang.
e. Frekuensi Sistem
Besaran seperti daya, arus dan tegangan di seluruh bagian sistem nantinya
berpengaruh pada perencanaan maupun pelaksanaan operasi sistem tenaga.

Gambar 3. Proses Telemetering

B. Sarana komunikasi SCADA


1. Radio data
2. Pilot Cable
3. Fiber Optic
5

4. PLC (Power Line Carrier)


5. Microwave
6. Wireless Fidelity

C. Konfigurasi Sistem SCADA


Pada dasarnya sistem scada terdiri dari Control Center (Master Station),
konfigurasi sistem komunikasi dan RTU (Remote Station). Variasi konfigurasi yang
digunakan bergantung pada sistem yang diperlukan, ketersediaan kanal komunikasi
dan faktor harga. Beberapa konfigurasi sistem komunikasi SCADA yang bisa
digunakan antara lain:
1. Konfigurasi titik ke titik (point to point)
2. Konfigurasi banyak titik ke satu titik (multipoint to point)
3. Konfigurasi banyak titik-bintang (multipoint - star)
4. Konfigurasi banyak titik-saluran bersamaan (partyline)
5. Konfigurasi banyak titik-cincin (loop)
6. Konfigurasi gabungan
D. Peralatan SCADA
Pada sistem SCADA terdapat komponen-komponen peralatan seperti Master Station,
HMI (Human Machine Interface), dan RTU (Remote Terminal Unit).
1. Master station
Master station berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari sistem tenaga

listrik (Pusat listrik, Gardu Induk dll) yang dimonitor oleh operator melalui peralatan
bantu yang disebut Human Machine Interface (HMI). Master station terdiri dari :

Komputer utama (Main Computer)


Front-end computer
Human Machine Interface (HMI)
Peralatan pendukung (UPS, Telekomunikasi)

Front-end komputer merupakan komputer yang menangani pembacaan data dan


memindahkan kumpulan data ke komputer utama serta menangani output dari
6

komputer utama. Data-data dari Gardu Induk atau pusat listrik dikirimkan ke pusat
pengatur beban atau control center melalui saluran komunikasi. Data ini diterima
oleh Front-end komputer dan selanjutnya didistribusikan ke fungsi pengolahan,
baik ke master komputer maupun langsung ke Mimic Board dan peralatan monitor
(HMI) yang ada diruang pengendalian sistem.
Dalam pengoperasian tenaga listrik, seorang Dispatcher membutuhkan alat bantu
untuk untuk mempermudah pengaturan tenaga listrik. Untuk kepentingan dimaksud
di atas, Dispatcher akan dibantu dengan sistem SCADA (Supervisory Control and
Data Acquisition) yang berada di Control Center. Master Station mempunyai fungsi
melaksanakan telekontrol (telemetering, telesignal, dan remote control) terhadap
remote station. Sistem SCADA terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Master Station,
Link Komunikasi Data, dan Remote Station.Remote Station adalah stasiun yang
dipantau, atau diperintah dan dipantau oleh master station, yang terdiri dari
gateway, IED, local HMI, RTU, dan meter energi. Master station merupakan
kumpulan perangkat keras dan lunak yang ada di control center. Biasanya desain
untuk sebuah master station tidak sama.
2. Human Machine Interface (HMI)
Human Machine Interface (HMI) adalah suatu peralatan diruang control yang
berfungsi sebagai perantara antara operator (dispatcher) dengan sistem komputer.
Dengan adanya Human Machine Interface memudahkan operator memonitor sistem
jaringan tenaga listrik yang ada di wilayahnya. Peralatan Human Machine Interface
diantaranya adalah: VDU Monitor, Keyboard, Printer, Logger, Recorder, Hard
Copy dll.

3. Remote Terminal Unit (RTU)


Remote Terminal Unit (RTU) berfungsi untuk mengumpulkan data status dan
pengukuran peralatan tenaga listrik, kemudian mengirimkan data dan pengukuran
tersebut ke Master Station (pusat control) setelah diminta oleh Master Station.
SCADA untuk dimonitor oleh operator melalui peralatan bantu yang disebut
Human Machine Interface. Data-data dari Gardu Induk atau pusat listrik dikirimkan

ke pusat pengatur beban atau control center melalui saluran komunikasi. Disamping
itu RTU berfungsi melaksanakan perintah dari master station (remote control).
RTU terpasang pada setiap Gardu Induk (GI) atau pusat pembangkit yang
masuk dalam sistem jaringan tenaga listrik. Remote Terminal Unit (RTU) terdiri
dari komponen-komponen antara lain:

2. 2

Central Processing Unit (CPU)


Memory
Modul Input / Output (I / O)
Modul Power supply

Pengertian Preventive Maintenance


Preventive Maintenance atau biasa di sebut pemeliharaan dalam instalasi tenaga listrik

adalah proses kegiatan untuk menjaga dan mempertahankan suatu peralatan instalasi tenaga
listrik agar tetap bekerja dengan baik dan sesuai dengan fungsinya sehingga dapat mencegah
terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan peralatan.
A. Pedoman Pemeliharaan
Pengoperasian dan pemeliharaan Master Station harus mengacu kepada
dokumen-dokumen terkait misalnya Manual Book. Yang harus diperhatikan dalam
pengoperasian dan pemeliharaan Master Station adalah sebagai berikut:
a. Kelengkapan dokumen prosedur pengoperasian
b. Hak akses yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi master station
c. Kelengkapan dokumen wiring instalasi
d. Ijin kerja pemeliharaan
e. Kelengkapan peralatan kerja
Peralatan yang digunakan untuk pengujian master station yaitu:
a. Tools kit dan Tools proprietary
b. AVO meter
c. Alarm generator
d. LAN tester
e. Firewall tester
8

f. Earth resistance tester


g. Stopwatch
h. Laptop

B. Jenis-Jenis Pemeliharaan
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi empat jenis pemeliharaan, yaitu:
1. Pemeliharaan Preventive (Time Base Maintenance)
Pemeliharaan preventive dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan
peralatan secara tiba-tiba dan juga dapat mempertahankan unjuk kerja yang optimum
sesuai unsur teknisnya. Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan
berdasarkan waktu (Time Base Maintenance). Pemeliharaan ini dilakukan secara
berkala berdasarkan waktu yang direncanakan.
2. Pemeliharaan Prediktif (Condition Base Maintenance)
Pemeliharaan prediktif adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
mempredisi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya
peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Pemeliharaan ini disebut juga dengan
pemeliharaan berdasarkan kondisi (conditional maintenance).
3. Pemeliharaan Korektif (Corective maintenance)
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terencana
ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat
menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula
disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga dengan
pemeliharaan berencana (curative maintenance), yang biasa berupa trouble shooting
atau penggantian part atau bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan
dengan terencana.
4. Pemeliharaan Darurat (Breakdown maintenance)

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan apabila terjadi kerusakan mendadak yang


waktunya tidak dapat ditentukan dan tidak dapat direncanakan karena sifatnya darurat.

C. In Service Inspection
In Service Inspection adalah kegiatan pemeliharaan dalam bentuk inspeksi
yang dilakukan pada saat Master Station dalam kondisi beroperasi (in service).
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir standar (checklist).

D. In Service Function Check


Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin (1 bulan sekali) maupun saat
investigasi ketidaknormalan.
E. In Service Measurement

Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin maupun saat investigasi


ketidaknormalan.

10

BAB III
METODE KERJA PRAKTEK

3. 1 Tempat dan waktu


1

Tempat
Kerja praktik ini dilaksanakan di PT Len Industri (Persero) Bandung

Waktu
Kerja Praktik ini akan dilaksanakan selama satu bulan, dimulai dari tanggal 1
Februari 2016 sampai 1 Maret 2016
3. 2 Aspek yang dikaji
Aspek yang akan dipelajari selama kegiatan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1

Aspek umum
Aspek ini

akan

mempelajari

mengenai

sejarah

dan

perkembangan

instansi,lokasi,struktur organisasi dan ketenagakerjaan di PT. PLN (PERSERO)


2

TJBT Area Pemeliharaan Puwokerto.


Aspek Khusus
Aspek yang dikaji adalah tentang Aplikasi Sistem SCADA untuk Pemeliharaan
Peralatan Tenaga Listrik di PT. PLN (PERSERO) TJBT Area Pemeliharaan
Puwokerto.
.

3. 3 Metodologi pelaksanaan kerja praktek


Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penyusunan laporan kerja
praktek ini adalah :
1

Metode observasi dan praktek langsung


Dilakukan denganmengamati secara langsung bentuk fisik peralatan dan
peninjauan lapangan di PT. PLN (PERSERO) TJBT Area Pemeliharaan Puwokerto.
Metode wawancara
Dilakukan dengan mengumpulkan informasi, konsultasi secara lisan dengan
pembimbing lapangan PT. PLN (PERSERO) TJBT Area Pemeliharaan Puwokerto.
11

Metode pengambilan data


Dilakukan dengan menggunakan data tertulis sebagai bahan analisis.

Metode studi pustaka dan literatur


Berupa pengumpulan literatur dan pendapat dari para ahli sebagai data
pelengkap.

12

BAB IV
JADWAL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Pekan
N
o

Kegiatan

I
I I
I I I

I
V

V
VI

V
II

V
III

Orientasi
pengumpulan
data
dan
2 pemahaman cara kerja system
3
Evaluasi
kesimpulan dan pembuatan
4 laporan

13

BAB V
PERSONALIA

Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Jenderal Soedirman yang akan
melaksanakan kerja praktik di PT. PLN (PERSERO) TJBT Area Pemeliharaan Puwokerto
adalah:
Nama

: Dedi Ilyas Saputra

NIM

: H1C013033

Angkatan

: 2013

Konsentrasi

: Sistem Isyarat dan Kendali

14

DAFTAR PUSTAKA

Suwardono, Agus.2008. "Aplikasi Sistem Scada Untuk Optimasi Distribusi Tenaga Listrik Di
Daerah

Pedalaman".

http://agussuwardono.blogspot.co.id/2008/08/aplikasi-sistem-

scada-untuk-optimasi.html
Pati, Teguh.2012."Pengertian SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition)".
http://teguhpati.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-scada-supervisory-control.html
Saputro, Wahyu Dwi. "Sistem Monitoring Micro Scada". http://wahyudwisaputro14
.blogspot.co.id/2014/10/dasar-teori-sistem-monitoring micro.html
Anonim. 2014 "SISTEM SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)".
http://puballattack.blogspot.co.id/2014/06/sistem-scada-supervisory-control-and_4.
html

15

Anda mungkin juga menyukai