DISAIN REAKTOR NON-ISOTERMAL

Neraca Energi :
Untuk sistem tertutup :

dE = dQ - dW

(1)

Untuk sistem terbuka :

lajuakumulasi lajualir panas laju ker ja yg laju penambahan laju pengurangan

energidalam = masuk sistem - dilakukansistem + energiolehaliran - energioleh aliran

dari lingkungan padalingkungan massamasuk sistem massakeluarsistem

sistem

dE
dt

Q&

W&

FinEin

- FoutEout (2)

Neraca energi untuk sistem terbuka yang mempunyai n spesi adalah:

n
dE

= Q& - W& + E i Fi
dt sys
i =1

in

- E i Fi
i =1

out

(3)

Evaluasi kerja ( W& )

n

W& = - Fi PVi
i =1

in

+ Fi PVi
i =1

out

+ W& s

(4)

Kombinasi pers.(3) dan (4) diperoleh :

n
n
dE
&
&

= Q - W s + Fi ( E i + PVi ) in - Fi ( E i + PVi ) out

(5)
dt sys
i =1
i =1
Pers.(5) dapat dinyatakan dalam term Entalpi sbb:
n
n
dE
&
&

= Q - W s + Fi H i in - Fi H i out
(6)
dt sys
i =1
i =1
atau:
n
n
dE
Q& - W& s + Fi 0 H i 0 - Fi H i =

(7)
dt sys
i =1
i =1
Setelah laju alir molar (Fi) dievaluasi, maka diperoleh neraca energi pada
keadaan steady state :
n

Q& - W& s + FAo i ( H i 0 - H i ) - H R ( T ).FAo X = 0

(8)

i =1

atau : Q& - W& s - FAo i Cpi dT - H R ( T ).FAo X = 0

i =1 Ti 0

(9)

dengan :

H R ( T ) = H ( TR ) + Cp dT
0
R

TR

(10)

Evaluasi Q&

Untuk CSTR, jika temperatur di dalam dan di luar HE konstan :

Q& = U.A.(Ta - T)

(11)

Untuk CSTR, jika temperatur fluida masuk ke dalam HE = Ta1 dan keluar Ta2,
dan temperatur di dalam CSTR konstan T, maka:

Q& = m& c Cpc (Ta1 - Ta 2 ) =

UATa1 - Ta 2
ln (Ta1 - T ) /(Ta 2 - T )

(12)

Untuk reaktor PFR :

A

Q& = U ( Ta - T )dA =

Ua( T

- T )dV

(13)

dengan a = luas perpindahan panas per unit volum reaktor. Untuk reaktor
tabung dengan diameter D, a = 4/D.

REAKTOR ALIR KONTINU NON-ISOTERMAL

1. Reaktor CSTR

Q& - W& s - FAo i Cpi dT - H R ( T ).FAo X = 0

i =1 Ti 0

Pers. disain untuk CSTR :

V =

FAo X
- rA

; - rA = f ( X , T )

(14)

Jika Ws diabaikan dan Cp konstan terhadap temperatur (= C p ), maka

pers. neraca energi dapat dituliskan:

UA

T - Ta + iCpi (T - Tio ) (15)

- X H (TR ) + Cp(T - TR ) =
FAo
i =1
o
R

Jika ADIABATIS maka Q = 0

UA
T - Ta = 0
FAo
4

Algoritma disain reaktor

CSTR non-isotermal

Disain reaktor
CSTR non-isotermal

Example 8-8
Example 8-9
6

MULTIPLE STEADY STATE

Dari persamaan neraca energi dan persamaan disain untuk reaktor CSTR
maka diperoleh persamaan :

atau:

- rA .V - H R T = FAoC p0 T - T0 + UAT - Ta
- rAV / FAo - H R T = Cpo 1 + k T - Tc

(30-A)
(30-B)

Utk reaksi fasa cair order 1 irreversibel:

tk
= F Ao i C p i (T - To ) + UA (T - Ta )
F Ao - H R (T )
+
t
1 k

(31-A)

Persamaan (31-A) dapat ditulis dalam bentuk persamaan yang ringkas :

tk
= Cp o (1 + k )(T - Tc )
1 +tk

- H R (T )
atau:
dengan :

G(T)

Cp o =

i C pi

(31-B)

R(T)

UA
Cp o F Ao
To .F Ao Cp o + UATa k .Ta + To
=
Tc =
UA + Cp o F Ao
1+k

k =

Kurva variasi R(T) dengan To

Kurva R(T) vs T pada berbagai K

Kurva G(T) vs T pada berbagai EA

10

Kurva Variasi G(T) dengan Space-time

11

Mencari Multiple Steady State

a

R(T),
G(T)

d
9

e
11

f
y

12

5
8

T01 T02

TS1

TS2

T06

10

TS3

Gambar 3.1. Menentukan MSS dengan variasi To

12

Mencari Multiple Steady State

TS12

Upper steady states

11

12

9
6

TS3

3
Unstable
steady states
5
8

TS8

10
TS1

7
4
Lower steady states

T02

T03

1
T01

T04

T05

T06

Gambar 3.2. Kurva temperatur ignition-extinction

13

R(T) dan G(T) vs T

Multiple Steady State

14

2. Reaktor PFR Adiabatis

Pers. Disain untuk PFR :
F Ao

dX
= - rA ( X , T )
dV

(16)

Pers. Neraca energi untuk Q=0 dan W=0 :

Cp dT
T

X - H (TR ) =
0
R

Tio i =1

(17)

Lihat algoritma disain PFR

Contoh soal : FOGLER exp. 8-3
15

3. Reaktor PFR Non-Adiabatis

q Ta
FAo
T0

FAB
TB

V V+ V
q = Ua(T a-T)
Dari neraca energi diperoleh :

Ua (T a - T ) + ( - r A )- H R (T )
dT
=
dV
F A 0 i Cp i + X . Cp

Dari neraca mol PFR diperoleh (pers. 16):

dX - rA
=
= f ( X ,T )
dV FAo

(18)

(19)

Pers. (18) dan (19) harus diselesaikan secara simultan.

16

Contoh soal : FOGLER exp. 8-4 & 8-5

Algoritma disain reaktor

PFR non-isotermal

17

KONVERSI KESETIMBANGAN
Konversi kesetimbangan ( Xe) adalah konversi tertinggi yang dapat dicapai
pada reaksi reversibel.
Untuk reaksi ENDOTERMIS Xe naik dengan naiknya T
Untuk reaksi EKSOTERMIS Xe turun dengan naiknya T

1. Temperatur Adiabatis dan Xe

Untuk menentukan konversi maksimum reaksi EKSOTERMIS yang
dilakukan secara ADIABATIS, lihat kurva berikut :

Kesetimbangan

Neraca
Energi

Xe
Xe sebagai fungsi T dicari dari

To 1 > To

pers. laju dengan membuat

rA = 0 (reaksi setimbang).

To

To 1

Tadb

18

Multi-Bed Reactor
Dari neraca energi untuk adiabatis :
T

X EB

i Cpi dT C p (T - T )
0
i
i
= To
=
- H R (T )

(20)

- H R (T )

Jika menggunakan pendingin atau pemanas interstage kurva

X vs T adalah sbb:

Xe

Reaksi Eksotermis

Xe

Reaksi Endotermis

19

2. Temperatur Umpan Optimum

Untuk reaksi reversibel eksotermis :
Jika Tumpan sangant tinggi laju reaksi spesifik sangat tinggi &
reaksi berjalan sangat cepat, tapi Xe mendekati nol.
Jika T umpan sangat rendah laju reaksi spesifik mendekati nol dan
rekasi berjalan sangat lambat ( X mendekati nol)
Harus dicari T optimum .

Xe

Topt

To

Informasi lebih rinci baca LEVENSPIEL hal : 221 - 233

20

TUGAS

STUDI KASUS

21

1350
1265
2
0
0.05
5.11

Hasil
Simulasi

Variabel

To ( R ) =
Ta ( R ) =
Po (atm)=
Xo
=
delta L =
U.A
=

T ( R) =
X (- ) =
P/Po =
P (atm) =
Xe
=

1267.535
0.887623
0.661906
1.323812
0.9

22

1350
1265
2
0
0.05
0

Hasil
Simulasi

Variabel

To ( R ) =
Ta ( R ) =
Po (atm)=
Xo
=
delta L =
U.A
=

T ( R) = 1350.615
X ( - ) = 0.934752
P/Po =
0.62446
P (atm) =
1.248919
Xe
=
0.9

23

24