Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PELAKSANAAN MAGANG DI

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA

PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN HIGIENE


SANITASI PONDOK PESANTREN DI SURABAYA TAHUN 2014 DAN
2015

Oleh :
NURUL KHOLIFAH
101211133013

DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
1

2016
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PELAKSANAAN MAGANG
Surabaya, 10 Januari 2016

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Magang
FKM UNAIR

Nama Mahasiswa Magang


FKM UNAIR

Retno Adriyani, S.T., M.Kes.


NIP. 197506092003122001

Nurul Kholifah
NIM. 101211133013

Mengetahui,
Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Dr. Lilis Sulistyorini, Ir., M.Kes.


NIP. 196603311991032002

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Kegiatan Magang...................................................................... 2
1.3.1...................................................................................................Tujuan
umum........................................................................................... 2
1.3.2...................................................................................................Tujuan
khusus.......................................................................................... 2
1.4 Manfaat Kegiatan Magang.................................................................... 2
1.4.1
Bagi mahasiswa........................................................................... 2
1.4.2
Bagi Dinas Kesehatan Kota Surabaya......................................... 3
1.4.3
Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga...... 3
BAB II METODE KEGIATAN MAGANG................................................ 4
2.1 Lokasi Pelaksanaan Magang................................................................. 4
2.2 Waktu Pelaksanaan Magang................................................................. 4
2.3 Metode Pelaksanaan Magang............................................................... 5
2.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 5
2.5 Teknik Pengolahan Data....................................................................... 5
BAB III PENUTUP..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 7
1.4.4

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Waktu Pelaksanaan Magang di Dinas Kesehatan
Kota Surabaya................................................................................ 4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan mengamanahkan bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan yang
berhak dimiliki oleh setiap orang. H.L Bloom mengatakan bahwa keadaan sehat
seseorang ditentukan oleh beberapa faktor, dimana faktor tersebut secara
berurutan dari yang terbesar hingga terkecil adalah lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan genetik. Hal ini menunjukkan bahwa pemantauan dan
pengawasan kesehatan lingkungan penting untuk dilakukan agar risiko penularan
suatu penyakit di masyarakat dapat berkurang.
Penyelenggaraan kesehatan lingkungan dapat dilakukan di berbagai sarana
dan

bangunan

tempat

beraktifitas

manusia

sebagai

individu

maupun

bermasyarakat mulai dari pemukiman, tempat kerja, tempat ibadah dan lainnya.
Pada Kepmenkes No.288 Tahun 2003, sarana dan bangunan secara umum harus
dikelola dan memenuhi persyaratan kesehatan agar mencapai keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap penggunanya hidup dan
bekerja dengan produktif secara sosial ekonomis. Sarana dan bangunan
dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan jika memenuhi kebutuhan
fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antara pengguna,
penghuni dan masyarakat, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam
pencegahan terjadinya kecelakaan.
Pondok pesantren merupakan salah satu sarana dan bangunan umum yang
tergolong lingkungan pemukiman. Tidak dipungkiri pondok pesantren merupakan
salah satu tempat pembelajaran yang turut mencetak generasi penerus bangsa
yang nantinya akan menentukan kesejahteraan masyarakat di kemudian hari.
Higiene sanitasi lingkungan pondok pesantren yang sehat dapat menunjang
kualitas sumber daya manusia khususnya santri karena terhindar dari risiko suatu
penyakit. Sebaliknya, jika higiene sanitasi lingkungan pondok pesantren buruk
maka akan mengakibatkan permasalahan kesehatan bagi santri dan akan
berdampak pada terhambatnya proses pendidikan pada santri.

Menurut Kepmenkes No. 288 Tahun 2003, Dinas Kesehatan Kota Surabaya
sebagai pelaksana penyehatan lingkungan sarana dan bangunan umum dapat
membuat perencanaan dan pengawasan kualitas yang meliputi inspeksi sanitasi,
pengambilan dan pemeriksaan sampel, analisa data dan rumusan pemecahan
masalah, serta memberikan rekomendasi untuk tindak lanjut. Selain itu, Dinas
Kesehatan Kota Surabaya juga dapat melakukan investigasi jika terjadi Kejadian
Luar Biasa (KLB) maupun keluhan masyarakat dan melakukan tindak lanjut
melalui penyuluhan, pelatihan, perbaikan dan pemeliharaan. Adanya upaya
penyehatan lingkungan pondok pesantren diharapkan dapat meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan santri sehingga terbentuk generasi
penerus bangsa yang unggul dan sejahtera.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan higiene sanitasi pada pondok pesantren di Surabaya
pada tahun 2014 dan 2015?
1.3 Tujuan Kegiatan Magang
1.3.1 Tujuan umum
Menganalisis faktor perkembangan pelaksanaan higiene sanitasi
pondok pesantren di wilayah Surabaya pada tahun 2014 dan 2015
1.3.2
Tujuan khusus
a. Mempelajari pelaksanaan pembinaan dan pengawasan higiene
sanitasi pondok pesantren di wilayah Surabaya
b. Mempelajari berbagai parameter hasil inspeksi sanitasi pondok
pesantren di wilayah Surabaya pada tahun 2014 dan 2015
c. Menganalisis faktor perkembangan pelaksanaan higiene sanitasi
pondok pesantren di wilayah Surabaya pada tahun 2014 dan 2015
1.4 Manfaat Kegiatan Magang
1.4.1 Bagi mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman kerja
b. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan ke
dunia kerja yaitu di Dinas Kesehatan Kota Surabaya, khususnya di
bidang kesehatan lingkungan
c. Mengembangkan wawasan berpikir, kemampuan analisis dan
memecahkan permasalahan berdasarkan teori dan kondisi lapangan
d. Melatih kemampuan bekerjasama dengan tim maupun berbagai
pihak dalam bekerja

1.4.2 Bagi Dinas Kesehatan Kota Surabaya


a. Mendapatkan saran dan masukan mengenai pelaksanaan program
pembinaan dan pengawasan tempat-tempat umum khususnya
pondok pesantren
b. Merencanakan alternatif solusi sesuai dengan permasalahan yang ada
c. Membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada pada instansi yang
bersangkutan dimana mahasiswa melaksanakan magang sesuai
dengan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan khususnya di
bidang kesehatan lingkungan
d. Menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara
instansi yang bersangkutan dengan Universitas Airlangga Surabaya
di masa mendatang
1.4.3 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
a. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai Kesehatan
Lingkungan

dan

dapat

digunakan

oleh

pihak-pihak

yang

memerlukan sehingga dapat menjadikan Universitas Airlangga


sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam praktik di dunia kerja
b. Menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Universitas
Airlangga khususnya peminatan kesehatan lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat kepada instansi yang membutuhkan lulusan
atau tenaga kerja yang di hasilkan oleh Universitas Airlangga

BAB II
METODE PELAKSANAAN MAGANG
2.1 Lokasi Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang mengenai pelaksanaan higiene sanitasi
pondok pesantren dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
2.2 Waktu Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan pada tanggal 1 Februari 2016
hingga 19 Februari 2016. Waktu pelaksanaan ini dapat disesuaikan dengan
kegiatan yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Berikut rencana
kegiatan magang yang kami usulkan:
Tabel 2.1 Waktu Pelaksanaan Magang di Dinas Kesehatan Kota Surabaya
No

Kegiatan

1.

Pengurusan
ijin
ke
Dinas
Kesehatan
Kota
Surabaya
Penyusunan
proposal
magang
Persiapan
dan
pembekalan
magang
Pelaksanaan
magang
Pembuatan
laporan
magang
Presentasi
hasil
laporan
magang

2.

3.

4.
5.

6.

November
2 3 4

Desember
2 3 4

Januari
2 3 4

Februari
2 3 4

2.3 Metode Pelaksanaan Magang


Kegiatan magang dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Surabaya
menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
1.

Pengenalan instansi dan penyesuaian diri dengan lingkungan kerja praktik

2.

magang.
Komunikasi dua arah, yaitu berupa pengarahan serta penjelasan dari pembimbing
magang untuk memperoleh gambaran secara jelas perihal Seksi Kesehatan

3.

Lingkungan di Dinas Kesehatan Kota Surabaya.


Partisipasi aktif, yaitu ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan tertentu serta

4.

melakukan analisis dari kegiatan yang diikuti selama magang.


Pengumpulan dan analisis data terkait program seksi kesehatan lingkungan di

5.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya.


Studi literatur, untuk memperoleh teori yang berkaitan dengan permasalahan
kesehatan lingkungan yang ada dan mencoba untuk menyesuaikan teori
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan atau lokasi magang.
.4

Teknik Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer

diperoleh melalui wawancara dengan staff seksi kesehatan lingkungan selaku


pemegang program sanitasi tempat-tempat umum khususnya pondok pesantren.
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen laporan inspeksi sanitasi
pondok pesantren di wilayah Surabaya selama tahun 2014 dan 2015.
.5

Teknik Pengolahan Data


Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun narasi dan

dianalisis secara deskriptif serta disesuaikan antara kenyataan yang terjadi di


lapangan dengan dikaitkan pada teori yang ada.

BAB III
PENUTUP

Magang merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mengaplikasikan


kemampuan pendidikan yang diperoleh mahasiswa. Magang tersebut juga sarana
untuk belajar di industri yang telah dipilih untuk dijadikan tempat pelaksanaan
magang. Demikian proposal magang ini disusun sebagai permohonan dan bahan
pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan magang. Besar harapan agar pihak
yang bersangkutan dapat memberikan kesempatan untuk melaksanakan magang di
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Apabila terdapat hal yang kurang sesuai dengan
pihak instansi, dapat didiskusikan pada awal sebelum magang tersebut berjalan.
Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan disertai dengan harapan yang
besar agar pelaksanaan kegiatan magang dapat berjalan dengan lancar dan dapat
memberikan manfaat bagi banyak pihak. Atas perhatian dan bantuan yang di
berikan, saya mengucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Kepmenkes No. 288 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan
Bangunan Umum
Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai