ESP Introduction PDF
ESP Introduction PDF
Penampang 1 stage
pompa ESP
Centrifugal pump terdiri dari bagian yang bergerak , biasa disebut impeller
dan bagian yang tetap disebut diffuser. Impeller bergerak berputar dan
terkunci pada shaft dan bergerak bersama-sama shaft. Diffuser terpaku /
terkunci pada housing sehingga tidak bergerak . Setiap impeller dan diffuser
disebut satu stage., dan biasanya ESP terdiri dari beberapa stage / multi
stage. Pekerjaan impeller adalah untuk memutar fluida secara centrifugal
pada arah horizontal, dan kemudian oleh Diffuser diputar arahkan gerak
horizontal menjadi vertical searah dengan shaft nya masuk ke bagian
impeller atasnya . Proses ini diulang beberapa kali tergantung kepada jumlah
stage yang terpasang. Centifugal pump dibagi dua type stage . yaitu
radial flow dan mixed flow.
TYPICAL PUMP
PERFORMANCE CURVE
60 Hz
50 Hz
5000 FT
2165
PSI
1732
PSI
2922
PSI
KONFIGURASI
ESP WELL
TYPICAL
STANDARD
COMPLETE
PUMPING
SYSTEM
TYPICAL
ROUND
CABLE
TYPICAL
FLAT CABLE
FLAT CABLE
PROTECTOR
CABLE
PROTECTOR
PUMP
DOWNHOLE
EQUIPMENT
LOCATION
Injection Well
REDA
ILLUSTRATION OF INCREMENT
OF PRESSURE IN THE PUMP
1. Centralizer
Berfungsi untuk menjaga kedudukan pompa
agar tidak bergeser atau selalu ditengahtengah pada saat pompa beroperasi, sehingga
kerusakan kabel karena gesekan dapat
dicegah.
3. DOWNHOLE MOTOR
Motor listrik ini sebagai tenaga penggerak (prime mover)
yang memutar pompa. Motor listrik tersebut menggunakan
squirrel cage induction, 3 phase dan 2 kutub. Kecepatan
putaran bisa mencapai 2900 RPM untuk 50 Hz dan
3500 RPM untuk 60 Hz, dengan menggunakan tegangan
listrik antara 230 - 5000 Volts, arus listrik antara 12 - 1100
Amperes, dengan efisiensi antara 80 % - 90 %.
DOWNHOLE MOTOR
MOTOR
PROTECTOR
CONFIGURATION
Protector
Ada 2 jenis protector, yaitu :
Labyrinth Path Protector
(SG fluid > SG motor oil), not for
intermitten well, not good for high
deviation well)
Gas
separator
pada
umumnya
tersambung diantara pompa dan
protector yang sekaligus sebagai intake
pompa.
Adapun
tujuan
pemasangan
gas
separator diantaranya:
untuk memisahkan gas agar tidak
terikut dalam pompa
mencegah terjadinya fluktuasi beban
pada motor
mencegah terjadinya aliran yang
tidak stabil
mencegah terjadinya gas lock
Standart intake
dan
ukuran
stage
Impeller
berfungsi
untuk
menghisap
fluida
dan
dikeluarkan ke dalam diffuser
dengan gerakan radial dan
tangensial yang kombinasi
dari kedua gerakan ini akan
menghasilkan resultan gaya
dengan kecepatan tinggi.
Diffuser berfungsi merubah
arah aliran kembali ke
impeller bagian atasnya dan
merubah kecepatan aliran
yang tinggi menjadi kecepatan
yang relatif rendah akan tetapi
mempunyai tekanan tinggi
IMPELLER
DIFFUSER
TYPICAL IMPELLER
AND DIFFUSER
7. Electric Cable
8. Check Valve
Check valve biasanya dipasang pada tubing (7 8 joint)
di atas pompa.
Bertujuan untuk menjaga fluida agar tetap berada di
atas pompa saat kondisi pompa off. Jika check valve
tidak dipasang maka kebocoran fluida dari tubing
(kehilangan fluida) akan melalui pompa yang dapat
menyebabkan terjadinya aliran balik dari fluida yang
naik ke atas ketika restart pompa.
Aliran balik (back flow) tersebut membuat putaran
impeller berbalik arah, dan dapat menyebabkan motor
terbakar atau rusak.
Jadi umumnya check valve digunakan agar tubing tetap
terisi penuh dengan fluida sewaktu pompa mati dan
mencegah supaya fluida tidak turun ke bawah.
9. Bleeder Valve
Bleeder valve dipasang 1 joint di atas
check valve. Pada saat pompa mati,
akan dilakukan well service, bleeder
valve ini akan dibuka yang berfungsi
sebagai jalan untuk mengalirkan
fluida yang semula ada di dalam
tubing dapat keluar menuju annulus,
hal ini untuk mencegah terjadinya
tumpahan minyak ke permukaan
(berceceran)
pada
saat
tubing
dicabut.
2. Junction Box
3. Switchboard
Untuk
mengontrol
kemungkinan
terjadinya downhole problem seperti
overload atau underload current.
4. Transformer
THANKS
ANY QUESTIONS???????