1-Perkembangan Anak
1-Perkembangan Anak
Amelia Tristiana
DI INDONESIA
BERBEDA-BEDA TAPI MAKNANYA
SATU
SUDAH DEWASA
SIM C
16
UU
15
Tenaga
kerja
SIM A
KTP
17
17
Nikah
16
Pemilu
17
19
2
Reproduksi
Biologis
Singkat
Bulan
KMS
KMS
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Pertumbuhan
Perubahan
Kuantitatif
Ukuran
Struktur
Perkembangan
Perubahan
Kuantitatif
Kualitatif
Koheren
Progresif
Berurutan
CONTINUITY
Pertumbuhan, gerak maju yang terus
menerus mulai dari embrio yang kecil
hingga menjadi orang yang besar.
Penekanan pada kuantitatif.
DISCONTUINUITY
Perkembangan gerak maju yang tidak
kontinu berupa lompatan-lompatan dari
satu tahap ke tahap lain. Penekanan pada
perbedaan kualitatif.
7
PRINSIP PERKEMBANGAN
Perkembangan melibatkan perubahan
Antagonistik (atrophy vs pertumbuhan) dan
Interelasi
Sikap terhadap perubahan menurut anak, orang
tua, masyarakat, budaya.
6 bulan
2 tahun
Pembelajaran
(Learning)
Perubahan yang
terjadi sebagai hasil
usaha dan latihan,
hasil pengalaman,
sebagian juga
tergantung bawaan.
10
11
12
13
5 tahun
5 -6
tahun
4 tahun
3 tahun
3 tahun
2 tahun
2 tahun
DISEKUILIBRIUM
EKUILIBRIUM
4 tahun
18 bulan
14
16
AN
G
N
BA
M
E
L
K
A
R
U
E
S
P
K
E
S
O
PSI K
PE R
KEM
B
PS I
KOS ANGA
N
O SI
AL
PERKEMBANGAN
MOTORIK
PERKEMBANGAN
KOGNITIF
PERKEMBANGAN
MORAL
PEMBELAJARAN
KOGNITIF SOSIAL
PEMBELAJARAN
BEHAVIORIS
17
Perkembangan Psikososial
Erik Erikson
18
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Berdasar teori Freud. Ada 8 tahapan yang berpengaruh lebih
melihat faktor lingkungan dibandingkan Freud.
Kepercayaan dasar Vs
Ketidakpercayaan (Masa bayi 0-2 thn)
Otonomi Vs Rasa malu dan ragu (Masa
kanak-kanak 2-3 tahun
Inisiatif Vs Rasa bersalah (Usia bermain
3-5 tahun
Industri Vs Inferioritas (Usia sekolah 612 tahun)
Erik Erikson
1902-1994
Bawaan
Lingkungan
19
Tahap
Psikologis
Krisis Psikologis
Nilai Kebaikan
Relasi yang
signifikan
Masa bayi
0-2 tahun
Kepercayaan
dasar Vs
Ketidakpercayaan
Harapan
Orang yang
berperan
sebagai Ibu
Otonomi
Vs
Rasa malu dan
ragu
Kemauan
Orang yang
berperan
sebagai
orangtua
Usia bermain
3-5 tahun
Inisiatif
Vs
Rasa bersalah
Tujuan
Keluarga dasar
Usia sekolah
6 12 tahun
Industri
Vs
Inferioritas
Kompetensi
Lingkungan
sekitar, sekolah
Tahap
Psikologis
Krisis
Psikologis
Nilai
Kebaikan
Relasi yang
signifikan
Remaja
12 18 tahun
Identitas
Vs
Kebingungan
peran
Kesetiaan
Teman
sepermainan,
tokoh-tokoh
pemimpin
Dewasa muda
19 35 tahun
Keintiman
Vs
Isolasi
Cinta
Pasangan dalam
pertemanan,
aktivitas seksual,
kompetisi
Masa dewasa
36-65 tahun
Generatifitas
Vs Stagnasi
Kepedulian
Pembagian kerja
dan pengaturan
rumah tangga
Usia Lanjut
Integritas vs
Keputus asaan
Kebijaksana
an
manusia
saya manusia
21
Kepuasan akan
menimbulkan
kepercayaan.
Kepercayaan akan
menumbuh kan
harapan dan harga
diri.
Perhatian pada
anak tidak
konsisten
menumbuhkan
rasa tidak percaya
pada orang lain.
22
Kegagalan dapat
menjadikan anak
ragu akan
kemampuan
Kurang mengembangkan perasaan.
23
24
Kegagalan berakibat
kebingungan
identitas,
pemilihan pekerjaan
peran-peran ketika
dewasa kelak.
27
Isolasi/ Kesepian
Individu yang tidak
mengembangkan
identitas yang kuat pada
masa remajanya dapat
menemui kesulitan
untuk membangun
hubungan pertemanan
yang akrab
28
Stagnasi
Orang dewasa yang
tidak dapat menjalankan
tugas-tugasnya akan
tidak berkembang.
29
Perkembangan Moral
Kohlberg
31
32
Tahap 5:
Orientasi Kontrak
Sosial
asas-asas yang
biasanya disetujui
sebagai hal yang
penting bagi
kesejahteraan umum;
Tahap 6:
Orientasi Asas Etis
asas-asas yang
dijunjung tinggi untuk
mempertahankan
penghargaan (diri).
34
Perkembangan Kognitif
Jean Piaget
35
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Lahir-2 tahun
PRA OPERASIONAL
2-7 tahun
12 tahun
Jean Piaget
1896-1980
Lingkungan
36
CAPAIAN
SENSORIMOTOR
Lahir-2 tahun
PRA OPERASIONAL
2-7 tahun
38
39
Belum
menguasai
KONSERVASI
jumlah, panjang, cairan,
massa, berat, area, dan
volume.
40
7-12 tahun
OPERASIONAL KONKRET
12 Tahun ke atas
OPERASIONAL FORMAL
Perkembangan Psikoseksual
Sigmund Freud
42
PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
TAHAPAN ORAL
(Tahun pertama)
TAHAPAN ANAL
( 2-4 tahun)
TAHAPAN PHALLIC
(4-6 tahun)
TAHAPAN GENITAL
(12-60 tahun)
Bawaan
Sigmund Freud
1857-1959
Lingkungan
43
BEHAVIORIS
Reinforcement (ganjaran) dan punishment
(hukuman) membentuk perilaku. Anak
dikondisikan melalui pengalamannya.
Reinforcement
Positif
Reinforcement
Negatif
Punishment/
Hukuman
Bawaan
B.F.Skinner
1904-1990
Lingkungan
44
PRINSIP REINFORCEMENT
Frekuensi terjadinya tingkah laku
tergantung dari konsekuensinya.
Reinforcement
positif
45
Reinforcement positif
Anak baik, Bagus Spesifik, jelas dan
mudah diinternalisasi
sekali. Istilah
Kamu baik karena
penggembira, guru
senang pada siswa, telah menunjukkan
siswa baru tempat
tanpa memberi
duduknya. Ibu yakin
informasi spesifik
hal itu membuatnya
merasa diterima.
Segera tanggapi !
Jangan menunda reinforcement
46
Reinforcement
negatif
Punishment/
Hukuman
Ko
Se re
lat a
Am an
er
ika
Ka
na
da
Yu
na
ni
In
gg
ris
Fi
nla
nd
ia
Je
rm
an
M
ala
ys
ia
Ar
ge
nt
ina
Sp
an
yo
l
Sw
ed
ia
30
20
65
63
2.05
69
1.96
71
Persentase mengingat
Sikap
80
62
56
35
2.90
70
2.34
73
1.35
40
2.68
80
3.14
100
2.18
50
83
2.26
60
89
3.13
90
3.00
Persentase mengingat
dihukum fisik saat masak
kanak-kanak
10
49
Bermasalah
Nakal
Negatif
Biang masalah
Sulit
Kebajikan
Bertujuan
Positif.
Disiplin diri
Unggul
50
ANAK BERMASALAH
Malas,
Bodoh,
Pengganggu,
Gampang
menyerah
Mempermalukan
Merendahkan
Mengata-ngatai
Nama panggilan /
label negatif
Hukuman berlebihan
Memukul
Mencubit
Menjewer
51
52
54
LIHAT
DENGAR
KATAKAN
BERTINDAK
55
Alfred Bandura
1925-
Lingk.
56
PEMBELAJARAN KOGNITIF
SOSIAL
TINGKAH
LAKU ANAK
LINGKUNGAN
SASARAN
Sesuai dengan
lingkungan dan
efektif mencapai
tujuan anak
persepsi, evaluasi dan regulasi
57
PEMBELAJARAN MELALUI
OBSERVASI
Tingkah laku baru
diperoleh tanpa hadirnya reinforcement.
diperoleh dengan melihat pengalaman orang
lain.
58
PEMBELAJARAN MELALUI
OBSERVASI (2)
Efek pada observer setelah melihat model :
Acquisition /perolehan:
Observer akan mengulang respons pada waktu
lainnya. Misalnya : melihat ibu menulis huruf O,
anak mengulang menulis O di waktu lain.
Response facilitation/Kemudahan respons :
Respons-respons yang sudah ada dikeluarkan
setelah melihat model melakukan respons ini.
Misalnya seseorang akan menyumbang dana
setelah melihat model melakukan hal yang sama.
59
PEMBELAJARAN MELALUI
OBSERVASI (2)
Inhibisi : Seseorang yang melihat model
dihukum atas perilakunya akan kurang meniru
perilaku tersebut.
Disinhibisi : Perilaku yang dipelajari
sebelumnya, perilaku yang saat ini
terhambat/inhibisi menjadi terlepas saat melihat
model melakukan perilaku yang sama. Anak
yang belajar mengendalikan perilaku memukul,
setelah melihat temannya berkelahi, kembali di
rumah akan berteriak & memukul adik.
60
Bawaan
Lev Vygotsky
1896-1934
Lingk.
61
anak
Konsep
tidak sistematis,
tidak terorganisir,
sifatnya spontan
Batas bawah
level pemecahan
jika seorang anak
bekerja sendiri
Tenaga
trampil
Konsep
sistematis,
dialog
logis
rasional
Batas atas
anak bekerja sama
pendamping atau
instruktur.
62
Terima
Kasih
63