Harus ada esensi yang bisa diambil dari setiap hal yang dilakukan dan
bersifat baik untuk kehidupan mereka di kampus selanjutnya, misalnya:
Menumbuhkan kekompakan di dalam satu angkatan, Menambah pengetahuan,
Menimbulkan rasa kepemimpinan (leadeship), Melepaskan kepribadian SMA
yang kurang baik, dan beralih kepada kepribadian mahasiswa yang baik,
Pelaksanaan ospek juga harus mengikutsertakan, atau setidaknya diketahui
oleh pihak universitas dan fakultas. Sehingga ospek tersebut bukanlah
suatu kegiatan ilegal yang diselenggarakan oleh pihak mahasiswa tanpa ada
kontrol dari pihak yang lebih tinggi. Kehadiran pihak universitas dan
fakultas sebagai pelindung sekaligus pembimbing kegiatan akan membuat
kegiatan ospek berlangsung dengan baik dan benar, sekaligus mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Kekerasan selama ospek
Pengalaman sudah membuktikan, bahwa kekerasan baik fisik maupun mental,
hanya membawa dampak negatif terhadap peserta ospek. Kekerasan fisik
telah menimbulkan kematian pada beberapa kasus, baik karena kekerasan
fisik secara langsung (dipukul, ditendang, ditampar, dsb) maupun yang
tidak langsung (seperti disuruh memikul batu bata sambil jalan kaki
dengan jarak yang lumayan jauh, berjalan mendaki, dsb). Tidak ada satu
alasan pun yang mampu membenarkan adanya kekerasan fisik dan mental
selama kegiatan ospek.
Mahasiswa baru bukanlah (maaf) binatang, atau benda mati yang dapat
diperlakukan semena-mena sesuai keinginan senior. Mereka juga adalah
manusia, sama seperti seniornya, yang memiliki batas ketahanan fisik dan
mental. Perlakuan yang melanggar ketahanan fisik dan mental peserta
merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Panitia ospek harus
menjunjung tinggi hal tersebut.
Selama kegiatan, panitia ospek diwajibkan memberi teladan kepada
mahasiswa baru. Keteladanan tersebut dapat berupa sikap kedisiplinan,
keseriusan, berpikir kritis, berjiwa kepemimpinan dan kekompakan sesama
mahasiswa. Tidak ada hal buruk yang dicontohkan oleh panitia ospek kepada
mahasiswa baru.
Para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat demi menambah pengetahuan mereka. Suatu kegiatan yang jauh dari
hal yang namanya kekerasan. Mahasiswa baru juga akan dibawa berkeliling
ke seluruh penjuru kampus, dan diperkenalkan dengan lingkungan kampus.
Mereka bebas bertanya mengenai apapun, sebab pengenalan yang baik
terhadap lingkungan kampus dan keluarga besar civitas akademika akan
menambah kedekatan mereka terhadap almamaternya sendiri.
Kesimpulan
Ospek yang baik adalah kegiatan, yang sesuai dengan namanya, yaitu untuk
mengenalkan dan mengorientasikan mahasiswa baru terhadap lingkungan
kampus. Tidak boleh ada kekerasan, yang justru menjatuhkan mahasiswa baru
baik fisik maupun mental. Sebaliknya, mereka perlu dibekali dengan
pengetahuan dan kedekatan terhadap almamater demi menumbuhkan jiwa
kemahasiswaan yang baik dan rasa sebagai bagian dari keluarga besar
civitas akademika. Hendaknya kegiatan ospek yang menyimpang dan penuh
kekerasan tidak dilakukan lagi, dan diganti dengan kegiatan ospek yang
bermanfaat bagi para mahasiswa.
sumber http://sectiocadaveris.wordpress.com dan
http://cakarelang.blogspot.com)