Ada beberapa penyebab keruhnya air kolam ikan koi antar lain: kotoran ikan, sisa makanan,
lumut atau alga, dan sisa daun yang jatuh ke kolam. Sisa kotoran dan makanan ini juga akan
menimbulkan gas amonia. Kandungan gas amonia pada air kolam jika melewati ambang batas
akan membuat ikan keracunan dan mati lemas. Air kolam yang keruh juga akan sedikit
mengandung oksigen. Kami memang bukan ahlinya dalam bidang pemeliharaan ikan koi.
Tentunya banyak cara bagaimana membuat dan memelihara kolam ikan koi. Kami hanya ingin
berbagi pengalaman sebagaimana akan dijelaskan berikut.
membersihkan filternya. Paling repot kalau membersihkan batu zeolit. Bayangkan saja batu
sebesar kerikil dan jumlahnya banyak harus dibersihkan. Batu zeolit juga akan melepaskan
kembali gas amonia yang sudah terserap jika terkena larutan garam ikan.
Sistem Filter Kolam Koi Dan Keseimbangan Ekosistem
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah perbandingan antara luas kolam dengan jumlah
ikan koi di dalamnya. Jangan menempatkan ikan koi terlalu banyak. Karena mereka akan
berebut oksigen. Sebagai contoh luas kolam di rumah kami 2.2 x 1.3 meter persegi dan dalamnya
80 cm, diisi oleh 9 ekor ikan dengan panjang 40 - 50 cm. Dari pengamatan kami selama ini
perbandingan itu cukup ideal. Setelah membaca beberapa referensi ternyata cara yang paling
efektif adalah menyeimbangkan ekositem kolam itu sendiri. Keseimbangan ekosistem kolam
dapat tercapai dengan cara-cara sebagai berikut:
Kotoran ikan akan diubah oleh bakteri pengurai, jadi perbanyaklah jumlah bio ball.
Berarti volume filter kolam koi harus diperbesar. Suami membuat dua wadah filter
terbuat dari fiber berbentuk silinder. Wadah yang lebih besar hanya diisi penuh bio ball.
Sedang wadah kedua hanya berisi saringan dari semacam busa foam dan karbon aktif.
Wadah filter ditaruh diatas rak yang jangan terlalu tinggi. Ini untuk memudahkan pada
saat membersihkan.
Sirkulasi air dibuat cepat dengan memperbesar kapasitas pompa. Ini membuat kotoran
ikan dan sisa makanan tidak berlama-lama di kolam dan melepaskan gas amonia.
Sebagai contoh untuk ukuran kolam kami, suami memasang pompa dengan kemampuan
mengalirkan air 4000 liter per jam. Berarti keseluruhan air akan berganti setiap setengah
jam dengan air bersih hasil penyaringan. Kata suami tidak perlu kuatir dengan tagihan
listrik karena pompa tersebut hanya 85 watt.
Buat sirkulasi air utama bebas hambatan seperti pipa saluran yang banyak belokan, air
yang dialirkan melalui batu-batuan seperti tebing air terjun, dan keluarnya air sirkulasi
bercabang-cabang. Jika ingin mempertahankan segi artistik kolam dengan sirkulasi air
seperti itu, buat pompa kedua.
Karena sudah tercapai keseimbangan ekosistem, kami tidak pernah menguras kolam.
Cukup hanya melakukan penggantian airnya dan menyisakan sepertiganya. Dan juga
membersihkan filter kolam koi yang sederhana seperti itu sangat mudah.
Setelah langkah-langkah tersebut diatas kami praktekkan, alhamdulillah air kolam tetap bening.
Dan kondisi air kolam yang bening tersebut tetap bertahan berbulan-bulan. Bahkan jika kami
tidak menggantinya pun, mungkin akan tetap bening. Semoga bermanfaat bagi yang ingin
mempunyai kolam ikan koi di rumah.
Kegunaan filter air RO untuk ikan hias air tawar tentu saja penting, bahkan bisa dikatakan
sangat penting. Selain dapat menghasilkan air yang sehat, reverse osmosis dapat memberikan
hasil yang baik untuk akuarium Anda. Ini akan memperindah kotak akuarium dan
memberikan kesan yang indah. Akan lebih mudah lagi dalam merawat akuarium jika
menggunakan teknologi ini. Memang akan membutuhkan banyak biaya untuk membeli
reverse osmosis. Akan tetapi dengan membelinya, Anda bisa memakainya sebagai investasi
sangat berharga. Artinya, dengan membeli filter air yang menggunakan teknologi RO, Anda
sedang berinvestasi terhadap lingkungan dan kesehatan Anda.