PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius. Bahkan di wilayah
yang seharusnya belum menjadi masalah pun telah menjadi masalah. Yang lebih serius lagi
adalah ketika sampah itu bercampur aduk tidak karuan. Ada sampah daun dan sayur, kertas,
plastik, seng, besi, aluminium, jarum suntik, obat-obatan, baterai dll. Satu dengan lain akan
bereaksi dan membentuk senyawa yang lebih berbahaya. Celakanya, senyawa-senyawa itu
kemudian ada yang terserap ke tanah, ada yang mengudara, ada yang mengalir, dan akhirnya
masuk ke dalam tanaman kita, kemudian ke hewan dan akhirnya ke manusia.
Berdasarkan perkiraan, volume sampah yang dihasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5
kg/perkapita/hari, sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10
juta jiwa, menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar,
maka kota-kota besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan
segala dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran lingkungan seperti air, udara,
tanah, dan menimbulkan sumber penyakit. Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa
meninggalkan sisa.
Hal ini juga disebabkan kurangnya kesadaran penduduk tentang kebersihan, penduduk
membuang sampah sembarangan tanpa mempedulikan lingkungan sekitarnya. Bahkan
membuang sampah ke sungai sudah menjadi kegiatan sehari-hari.
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Mengetahui dampak-dampak membuang sampah sembarangan.
2. Memberikan solusi atau cara penanggulangan yang tepat dalam pengelolaan sampah.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sampah merupakan masalah setiap kota di seluruh dunia. Semakin bertambahnya jumlah
dan aktivitas penduduk menyebabkan volume sampah semakin bertambah setiap harinya.
Padahal, untuk mengatasi permasalahan sampah ini diperlukan biaya yang cukup besar serta
lahan yang luas. Dan tentu saja, sampah dapat menimbulkan masalah terhadap lingkungan dan
kesehatan jika tidak dikelola dengan baik.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila
sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu
saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, lipas, kutu, dan lain-lain) yang membawa kuman
penyakit.
2.1. PENGERTIAN SAMPAH
Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya. Sedangkan menurut pengertian kita dalam kehidupan sehari-hari, sampah merupakan
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah yang dimaksud
merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Sampah dapat
berupa benda padat, cair, dan gas. Sampah dalam bentuk gas dapat disebut juga sebagai emisi
atau yang biasa kita kenal sebagai polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah banyak dihasilkan dari proses industri yang pada
akhirnya kita sebut sebagai limbah. Tidak hanya industri, limbah juga dapat dihasilkan dari
kegiatan konsumsi, manufaktur, dan pertambangan. Hampir semua hasil produksi akan menjadi
sampah pada suatu waktu. Jumlahnya bisa mencapai hampir sama dengan jumlah produksi itu
sendiri.
Berdasarkan sifatnya, sampah terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang mudah busuk dan dapat diurai (degradable), berasal
dari: sisa makanan, sisa sayuran dan kulit buah-buahan, sisa ikan dan daging, sampah kebun (rumput,
daun dan ranting).
Sampah anorganik merupakan tidak mudah busuk dan tidak dapat teruarai (undegradable)
berupa : kertas, kayu, kain, kaca, logam, plastik , karet dan tanah.
Sampah yang sangat berbahaya adalah limbah atau sampah radioaktif yang berasal dari sampah
nuklir. Sampah ini berasal dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang
sangat berbahaya bagi ingkungan hidup dan juga manusia.
2.2. KARAKTERISTIK SAMPAH
1. Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayuran dari
hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk, lembab,
dan mengandung sejumlah air bebas.
2. Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang tidak dapat terbakar yang
berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor, tapi yang tidak
termasuk garbage.
3. Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar baik dirumah,
dikantor, industri.
4. Street Sweeping (Sampah Jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik
dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daundaunan.
5. Dead Animal (Bangkai Binatang) yaitu bangkai-bangkai yang mati karena alam,
penyakit atau kecelakaan.
6. Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes, yang berasal dari
perumahan.
7. Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu bangkai- bangkai mobil, truk, kereta api.
8. Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri-industri, pengolahan
hasil bumi.
Cairan rembesan sampah yang masuk ke sungai dapat mencemari air tersebut. Ikan
yang hidup didalamnya dapat mati dan menyebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem. Penguraian sampah dalam air akan menghasilkan asam organik dan gar cair
organik seperti metana. Selain berbau tidak sedap, dalam konsentrasi besar gas ini dapat
meledak.
2. Dampak sampah terhadap ekosistem daratan
Sampah yang dibuang ke daratan dapat mengakibatkan organisme tertent ynag
berbahaya dapat berkembangbiak. Organisme yang biasannya memanfaatkan sampah,
terutama sampah organik seperti: tikus, lalat, kecoa, dan lain-lain. Populasi hewan tersebut
bisa meningkat tajam karena musuh alami mereka sudah punah.
3. Dampak sampah terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
beberapa hewan seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap kesehatan antara lain:
a. Penyakit kolera, diare, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di tempat yang pengeloaan sampahnya kurang
memadai.
b. Penyakit jamur juga dapat menyebar (misalnya jamur kulit).
c. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke
dalam pencernaan binatang ternak yang makanannya berupa sisa makanan atau sampah.
d. Sampah beracun yang dapat meracuni makhluk hidup di lingkungan sekitarnya.
e. Telah dilaporkan di Jepang bahwa kira-kira 40.000 orang telah meninggal akibat
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi raksa (Hg). Raksa ini berasal dari limbah
industri yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Untuk memudahkan jangkauan biasanya juga disediakan bak-bak sampah kecil yang
ditempatkan di tempat-tempat yang mudah dijangkau sebagai tempat penampungan sampah
sementara sebelum dibuang ke TPS. Penampungan sampah dalam bak sampah ini juga sebaiknya
dipisahkan menjadi tempat sampah organik dan anorganik dan kalau sudah penuh harus segera
dibuang ke TPS atau langsung diambil oleh petugas kebersihan untuk dibuang ke TPA.
PENUTUP
Demikian apa yang dapat saya sampaikan melalui makalah ini. Tentunya, materi dalam
makalah ini diperoleh dari berbagai sumber mulai dari buku-buku pelajaran maupun
internet. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran saya perlukan
unutk
kesempurnaan
makalah
yang
akan
saya
buat
selanjutnya.
Saya harap
apa
yang saya sampaikan dapat berguna untuk para pembaca. Sekian, dan saya ucapkan. Terima
Kasih
DAFTAR PUSTAKA
Faizah.
2008.
Pengelolaan
Masyarakat.Semarang:Universitas Diponegoro
http://id.wikipedia.org/wiki/sampah
Sampah
Rumah
Tangga
Berbasis