Anda di halaman 1dari 23

Laporan Diskusi Topik 9: Demam Tifoid

Kelompok III
Ahmad Yani Mansur - 1206207142
Achmad Zaki Maulidzy - 1206207230
Jonathan Kevin - 1206245670
Muhammad Ade Rahman - 1206207205

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia


Modul Elektif Farmakologi
Jakarta 2016
1

Kloramfenikol
Nama

Dinamik

Kinetik

Efek Samping

Kloramfeni
kol

MoA:
mengikat
ribosom
subunit 50S
dan
menghambat
enzim
peptidil
transferase
yang
menyebabka
n tidak
terbentukny
a ikatan
peptida pada
proses
sintesis
proterin

A: diserap
cepat oleh
saluran
cerna, kadar
puncak
dalam darah
dicapai 2 jam
D: 50%
terikat
albumin,
distribusi
mencapai
jaringan otak,
cairan
serebrospinal
, mata
M:
dimetabolism
e hati dengan
proses
konjugasi
(enzim
glukoronil
transferase),
hidrolisis
(pada bentuk
ester,
pemberian
parenteral),
E: t 3 jam
(dewasa)
atau 24 jam
(bayi), t
memanjang
pada
gangguan

Bentuk pertama:
Depresi sumsum
tulang (akibat dosis),
anemia,
retikulositopenia,
peningatan serum
iron dan iron binding
capacity dan
vakuolisasi eritrosit
muda (terjadi pada
kadar kloramfenikol
> 25 g/ml)

Bakteriostati
k
Konsentrasi
tinggi
menyebabka
n efek
bakterisid
pada bakteri
tertentu
Sudah
resistensi
terhadap
P.aeruginosa
, Proteus sp.,
dan

Bentuk kedua:
anemia aplastik,
pansitopenia
ireversibel (biasanya
adanya keterkaitan
genetik)
Anemia hemolisis
pada pasien
defisiensi G6PD
Hitung sel darah
secara periodik
monitor dosis atau
menghentikan terapi
Nyeri tenggorikan
atau infeksi baru
pertanda leukopenia
Gangguan saluran
cerna (mual,
muntah, glositis,

Indikasi
Demam
tifoid,
meningitis
purulenta,
riketsiosis

Kontrai
ndikasi
Hipersen
sitivitas,
laktasi,
neonatus
,
ganggua
n hati
(kloramf
enikol),
golongan
C pada
ibu hamil
(gunakan
jika
benefit>
risiko
pada
hewan
coba ada
risiko
tapi
pada
manusia
tidak ada
risiko
atau
belum
ada studi
hewan
dan
manusia)

Interaksi
Penghamba
t poten
enzim
CYP2C19
dan
CYP3A4
sehingga
memperpa
njang t
obat yang
dimetabolis
me enzim
tersebut
Menghamb
at
metabolism
e
tolbutamid,
fenitoin,
dikumarol
dan obat
lain yang
dimetabolis
me enzim
mikrosom
hepar
(toksik)
Fenobarbita
l dan
rifampisin
mengubah
t
kloramfenik
ol lebih

Bentuk
Sediaan
Kapsul
Salep mata
Tetes mata
Tetes telinga

Dosis
Kloramfeniko
l
Dewasa: 50
mg/kgBB
sehari per oral
dibagi 3-4
dosis
Kloramfeniko
l palmitat
atau stearat
Bayi prematur:
maksimal 25
mg/kgBB
sehari per oral
dibagi 2 dosis
Bayi aterm
(usia < 2
minggu):
maksimal 25
mg/kgBB
sehari per oral
dibagi 4 dosis
Bayi aterm
(usia >
2minggu) :
maksimal 50
mg/kgBB
sehari per oral
dibagi 3-4
dosis

Harga
Kloramfenikol
kapsul 250 mg
(100 kapsul)
Rp. 35.978
Kloramfenikol
salep mata 1%
(tube 5 gr) Rp.
2.110
Kloramfenikol
suspensi
125mg/5ml (1
botol 60 ml)
Rp. 6.075
Kloramfenikol
tetes mata
0,5% (5ml)
Rp. 3.375
Kloramfenikol
tetes telinga 3%
(5ml) Rp.
2.160

Kloramfeniko
l natrium

Klebsiella sp.
terjadi
perubahan
permeabilita
s membran
kadar obat
berkurang
Beberapa
sudah
resistensi
pada
D.pneumoni
ae,
H.influenzae,
N.
meningitidis.

Tiamfeniko
l

hati,
diekskresi
melalui ginjal
(5-10 %
bentuk aktif
yang melalui
filtrasi,
sisanya
melalui
sekresi
tubulus), t
pada
gangguan
ginjal tidak
banyak
berubah
(tidak perlu
pengurangan
dosis)
A: serap
dengan baik
pada saluran
cerna,
D: penetrasi
ke cairan
serebrospinal
, tulang,
sputumm
plasenta, ASI,
paru-paru,
10% terikat
protein
plasma

diare, enterokolitis)

pendek
(subterape
utik)

Sindrom gray pada


neonatus akibat dosis
tinggi (200 mg/kgBB)
pada hari ke-2
sampai ke-9 terapi
(muntah, tidak mau
menyusu,
pernapasan cepat
tidak teratur, perut
kembung, sianosis,
diare tinja hijau,
tampak sakit berat),
bayi lemas berwarna
abu-abu

Depresi sumsum
tulang reversibel,
depresi eritropoiesis,
leukopenia,
trombositopenia,
peningkatan kadar
serum iron

suksinat
Dewasa dan
anak: 50
mg/kgBB
sehari IV
dibagi 4 dosis
Pemberian
kloramfenikol /
tiamfenikol
selama 10-14
hari (7 hari
bebas demam)

Demam
tifoid,
meningitis
purulenta,
riketsiosis,
infeksi
saluran
empedu

Kapsul

Dewasa: 1-2 g
sehari dibagi 4
dosis
Anak: 25-50
mg/kgBB
sehari dibagi 4
dosis

Tiamfenikol
kapsul 250 mg(
100 kapsul)
Rp. 43.015
Tiamfenikol
kapsul 500 mg
(100 kapsul)
Rp. 83.160

M: sedikit
konjugasi
dalam hati

E: diekskresi
utuh melalui
urin (dosis
harus
dikurangi
pada pasien
insufisiensi
ginjal)
Antibiotik Sulfonamide-trimetoprim
Nama
Sulfonamide
(golongan)

Dinamik

Kinetik

Efek Samping

Indikasi

MoA:
penghambat
kompetitif para
aminobenzoat
acid sehingga
menghasilkan
folat yang tidak
fungsional (folat
untuk sintesis
purin dan
DNA/RNA
mikroba)

A: mudah dan
cepat melewati
saluran cerna
(70-100%);
kurang baik
(toksik, alergi)
melewati vagina,
saluran napas,
tempat luka,
infeksi lokal
(usus); berada
dalam urin
setelah 30 menit
pemberian
D: terikat
albumin; tersebar
ke seluruh
jaringan tubuh
(sistemik);
bentuk bebas 5080% kadar
dalam darah;
masuk cairan
serebrospinal
(sulfadiazine dan
sulfisoksazol);

Gangguan sistem
hematopoietik
(anemia,
agranulositosis pada
sulfadiazin), saluran
kemih(penumpukan
kristaluria, anuria),
alergi (kulit dan
mukosa, demam,
hepatitis akibat
toksisitas/sensitisasi)
, mual dan muntah

Infeksi saluran
kemih (sudah
resisten),
disentri bilier
(resisten),
meningitis oleh
meningokokus
(resisten),
nakardiosis
(sulfisoksazol,
sulfadiazin),
trakoma dan
inclusion
conjunctivitis
(oral 3 minggu
efektif, topikal
tidak efektif),
toksoplasmosis
(resisten),
kemoprofilaksi
s (demam
rematik
Streptococcus
hemolyticus
grup A, disentri
basiler akibat

Kontraind
ikasi
Bayi
(menggeser
ikatan
bilirubinalbumin);
ibu hamil
aterm

Interaksi

Bentuk Sediaan

Koagulan oral, 1. Oral absorpsi dan


antidiabetik
ekskresi cepat
sulfonilurea, Sulfametoksazol
fenitoin (perlu
absorpsi lambat; t
penyesuaian
10-12 jam
dosis)
(intermediate);
intermediate acting;
bentuk suspensi oral,
tablet pediatrik, IV
Sulfadiazin absorpsi
lambat (4-8 jam); t
10-17 jam
(intermediate); short
acting; 20-55%
terikat protein
plasma; distribusi ke
CSF dalam 4 jam;
50% diekskresi dalam
24 jam
Sulfametizol absorpsi
cepat; t 1,5-3 jam
(pendek); short
acting; 90% terikat
protein plasma; cepat
ekskresi via urin

Dosis
1. Sulfametoksazol :
D: tablet
kombinasi
sulfametoksazol
400 mg per 80
mg trimetoprim;
800 mg
sulfametoksazol
160 mg
trimetoprim
A: 40
mg/kgBB/hari;
bentuk
kombinasi 200
mg/5mL per 40
mg trimetoprim
(suspensi oral);
kombinasi 100
mg per 20 mg
trimetoprim
(tablet pediatrik)
2. Sulfadiazin
D: 2-4 g per oral
dilanjutkan 2-4
g per hari dibagi
3-6 kali

Harga
Generik:
1. Sulfametoksazo
l 400 mg (10
strip 10 tablet)
Rp. 10.743
2. Sulfadiazin
tablet 500 mg
(1 botol 100
tablet) Rp.
15.775
3. Sulfalazin
tablet 500 mg
(1 botol x 500
tablet) Rp.
256.581
4. Sulfasetamida
natrium tetes
mata 15% - (1
Kotak x 24 btol
@ 5 ml) Rp.
111.626

resisten pada
meningitis
M: asetilasi
menyebabkan
hilangnya
aktivitas obat
dan sukar larut
air (kristaluria);
oksidasi
menyebabkan
reaksi toksik
kulit, alergi;
E: lewat urine
(utama) dalam
bentuk asetil dan
bebas; t
bergantung
fungsi ginjal;
lewat tinja,
empedu, ASI

Shigella sp.)

2. Oral absorpsi sedikit


Sulfasalazin (indonesia)
- sulit absorpsi; t
10,4-14,8 jam; terikat
> 99% protein
plasma; menjadi
sulfapiridin oleh
bakteri usus dan 5aminosalisilat (efek
antiinflamasi);
ekskresi via urin dan
feses
Suksinilsulfatiazol
sulit absorpsi; dibantu
bakteri usus
menghasilkan
sulfatiazol (zat aktif)
Ftalilsulfatiazol sulit
absorpsi (95% masih
di usus); dibantu
bakteri usus
menghasilkan
sulfatiazol (zat aktif)

pemberian per
hari per oral;
bentuk tablet
500 mg
A: usia > 2 bulan
75
mg/kgBB/hari
dilanjutkan 60150 mg/kgBB
dalam 4-6 kali
pemberian per
hari per oral
(max 6000
mg/hari)
3. Sulfametizol
D: 500-1000
mg/hari dalam
3-4 kali
pemberian per
hari; bentuk 250
atau 500 mg.
4. Sulfasalazin
D: 500 mg per hari
dilanjutkan
2000-6000 mg
3. Topikal
sehari; tablet
Sulfasetamid mudah
500 mg atau
absorpsi; pH netral
suspensi oral 50
(7,4); untuk infeksi
mg/ml
mata konjungtivitis
A: usia > 6 tahun;
akut/kronik; bentuk
dosis awal 40salep (30%) dan tetes
60
mata (10%)
mg/kgBB/hari
Perak-sulfadiazin
dibagi 3-6 kali
perak kurang
pemberian per
absorpsi; cegah
hari setelah
infeksi pada luka
makan
bakar tidak besar dan
dilanjutkan
dalam; bentuk krim
dosis
Mafenid mudah
maintenence 30

absorpsi (Cmax 2-4


jam); cegah infeksi
pada luka bakar tidak
dalam; bentuk krim

mg/kgBB/hari
dibagi 4 kali
pemberian per
hari setelah
makan
5. Suksinilsulfatiazol
4. Oral masa kerja
panjang
6.
Ftalilsulfatiazol
Sulfadoksin (indonesia)
masa kerja 7-9 hari; 7. Sulfasetamid
Salep: 10%;
efek samping
inchi tiap 3 jam
Stevens-Johnson

Tetes
mata: 30%;
syndrome; cegah
1-2
tetes tiap 2
infeksi pada risiko
jam (infeksi
resistensi malaria,
berat) atau 3-4
pneumonia, AIDS
kali pemberian
(kronik)
8. Perak sulfadiazin
Krim: 10 mg/g
diberikan 1-2
kali sehari
9. Mafenid
Krim: 85 mg/g
diberikan 1-2
kali sehari
dengan
ketebalan 1-2
mm
10. Sulfadoksin
D: kombinasi 25
mg pirimetamin
dan 500 mg
sulfadoksin 1
kali seminggu
atau 2 kali per 2
minggu; tablet
A: kombinasi; BB
5-10kg tablet
seminggu,BB
11-20 kg

tablet seminggu,
BB 21-30 g
tablet seminggu,
BB 31-45 kg 1
tablet seminggu,
BB>45 kg 1,5
tablet seminggu
Kotrimoksazol

Trimetoprim:
menghambat
reaksi reduksi
asam
dihidrofolat
menjadi asam
tetrahidrofolat
mikroorganisme

Trimetoprim:
A: cepat dan luas
D: lipofilik, 4246% terikat
protein plasma, t
8-14 jam,
Cmax 1-4 jam,
volume distribusi
9x lebih besar
sulfometoksazol;
distrubusi ke
jaringan tubuh
dan cairan (CSF,
saliva, prostat,
aqueos humor,
telinga, empedu)
M: di hati
E: via urin (6080%)

Akibat batas
toksisitas bakteri dan
manusia relatif
sempit (defisiensi
folat):
1. Mual dan muntah
2. Glositis dan
stomatitis
3. Megaloblastosis
4. Leukopenia
5. Trombositopenia
6. Alergi (kulit;
lebih sering 3
kali lipat
dibanding dosis
tunggal
sulfometoksazol)
7. Dermatitis
eksfoliatif
8. Sindrom StevensJohnson
9. Toxic epidermal
necrolysis
10. Diare
11. Ikterus pada
hepatitis
kolestasis
alergik
12. Reaksi SSP
(sakit kepala,
halusinasi,
depresi)
13. Anemia

Infeksi saluran
kemih bagian
bawah (yang
bagian atas
sudah resisten),
infeksi saluran
pernapasan
atas (bronkitis
kronis; tidak
untuk faringitis
akut akibat
S.pyogenes),
infeksi saluran
cerna
(shigellosis,
demam tifoid),
infeksi
Pneumocystis
carinii, infeksi
genitalia,
infeksi lain.

Hipersensit
ivitas,
klirens
kreatinin <
15
ml/menit,
anemia
megaloblas
tik, ibu
hamil
aterm, anak
usia < 2
tahun

Trimetoprim: tablet 100


mg (2 kali sehari) atau
200 mg (1 kali sehari)
Kombinasi:
Tablet 800 mg
sulfametoksazol dan 160
mg trimetoprim atau
Tablet 400 mg/80 mg
atau
Tablet pediatrik 100
mg/20mg
Suspensi oral 200 mg/40
mg per 5ml
Intravena 400mg/80mg
per 5 ml didilusi oleh
125 ml 5% dekstrosa
dalam air

D: 2 kali sehari
selama 2 minggu
(800/160mg)

Generik:
1. Kotrimoksazol
DOEN I 400/80
mg (1 kotak 10 x
A:
10 tablet) Rp.
sulfametoksazol
22.275
40 mg/kgBB/hari 2. Kotrimoksazol
DOEN II
dan trimetoprim 8
100/20 mg (1
mg/kgBB/hari
kotak 10x 10
dengan pemberian
tablet) Rp.
2 dosis
10.247
3. Kotrimoksazol
suspensi
kombinasi 200/40
mg per 5 ml (1
botol 60 ml)
Rp. 5.346

14. Gangguan
koagulasi
15. Demam, lemah,
pansitopenia
pada AIDS
Antibiotik Fluoroquinolon
Nama
Ciprofloxacin

Dinamik
Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
bakteri untuk
sintesis DNA
Aktivitas
antibakterial yang
sangat baik untuk
gram - dan
aktivitas yang
sedang untuk gram
+
Antibakterial
paling baik untuk
gram - terutama P.
aeruginosa
Baik untuk bakteri
atipikal
pneumonia,
patogen intraseluler
(spesies
Legionella) dan
mycobacteria

Kinetik
Bioavalaibilitas
70%, T 1/2 : 3-5
jam, Konsentrasi
serum
maksimal : 2,4
g/ mL, eksresi
via renal

Efek
Samping
Sering : mual,
muntah, diare
Biasa muncul
: pusing, sakit
kepala,
insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropati
pada anak
Jarang :
tendinitis

Indikasi

Kontraindikasi

Interaksi

Bentuk Sediaan

UTI, diare
bakterial,
infeksi
(jaringan
lunak, sendi,
tulang, intra
abdominal,
saluran nafas),
profilaksis dan
treatment
anthrax, infeksi
gonokokal,
infeksi TB dan
mycobacterium
atipik (jarang)

Hipersensitivitas

Absorpsi
dihambat oleh
antasida

Tablet oral 100


mg, 250 mg, 500
mg, 750 mg ; 500
mg extended
release ; suspensi
50 mg/mL, 100
mg/mL

Ibu hamil dan


menyusui
Anak dalam
masa
pertumbuhan
Penyakit yang
memiliki
disposisi aritmia
Penggunaan
obat yang dapat
menyebabkan
pemanjangan
QTC atau yang
menyebabkan
bradikardia

Menghambat
metabolisme
teofilin

Perenteral 10
mg/mL IV
Opthalmic 3
mg/mL solutio,
3,3 mg/ g
ointment

Dosis
Dewasa
*200 - 400 mg
IV setiap 8 - 12
jam selama 7 - 14
hari
* 250 - 500 mg
oral setiap 12
jam untuk 7 - 14
hari

Anak
*6-10 mg/kgbb
IV setiap 8 jam.
Dosis maksimum
400 mg / dosis
*10-20 mg/kgbb
oral setiap 12
jam. Dosis
maksimum 750
mg / dosis

Harga
Ciprofloxacin generik
*tetes 0,3% @10 ml : Rp.
5.227
*infus 2% @100 ml : Rp.
76.950
*tablet 250 mg : Rp. 337 /
tablet
*tablet 500 mg : Rp. 383 /
tablet

Ciproxin
*tablet 500 mg : Rp. 22.427
/ tablet
Baquinor
*tablet 250 mg : Rp. 6.993 /
tablet
*Forte tablet 500 mg : Rp.
15.246 / tablet

Norfloxacin

Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
bakteri untuk
sintesis DNA

Bioavalaibilitas
80%, T 1/2 : 3,55 jam,
Konsentrasi
serum
maksimal : 1,5
g/ mL, eksresi
via renal

Aktivitas
antibakterial yang
sangat baik untuk
gram - dan
aktivitas yang
sedang untuk gram
+

Sering : mual,
muntah, diare

UTI, diare
bakterial,

Ibu hamil dan


menyusui

Biasa muncul
: pusing, sakit
kepala,
insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropati
pada anak,

Anak dalam
masa
pertumbuhan

Menghambat
enzim
topoisomerase II
(DNA gyrase) dan
topoisomerase IV
yang dibuthkan
bakteri untuk
sintesis DNA

Jarang :
tendinitis

Aktivitas
antibakterial yang
sangat baik untuk
gram - dan
aktivitas yang
sedang untuk gram

Bioavalaibilitas
95%, T 1/2 : 5-7
jam, Konsentrasi
serum
maksimal : 2,9
g/ mL, eksresi
via renal

Sering : mual,
muntah, diare
Biasa muncul
: pusing, sakit
kepala,
insomnia,
ruam kulit,
abnormalitas
tes fungsi
hati, artropati
pada anak,
Jarang :
tendinitis

Absorpsi
dihambat oleh
antasida

Tablet oral 400


mg

Menghambat
metabolisme
teofilin

*Uncomplicated
- Infeksi
Escherichia coli,
Klebsiella
pneumoniae, atau
Proteus mirabilis
: 400 mg oral q
12 selama 3 hari

Penggunaan
obat yang dapat
menyebabkan
pemanjangan
QTC atau yang
menyebabkan
bradikardia

UTI, diare
bakterial,
infeksi
(jaringan
lunak, sendi,
tulang, intra
abdominal,
saluran nafas)

Hipersensitivitas
Ibu hamil dan
menyusui
Anak dalam
masa
pertumbuhan
Penyakit yang
memiliki
disposisi aritmia
Penggunaan
obat yang dapat

Dewasa
*Complicated
400 mg oral q 12
selama 7 - 10
hari

Penyakit yang
memiliki
disposisi aritmia

Baik untuk bakteri


atipikal
pneumonia,
patogen intraseluler
(spesies
Legionella) dan
mycobacteria
Ofloxacin

Hipersensitivitas

-Infeksi
organisme lain :
400 mg oral q 12
selama 7 - 10
hari

Absorpsi
dihambat oleh
antasida
Menghambat
metabolisme
teofilin

Tablet oral 200


mg, 300 mg, 400
mg
Parenteral : 200
mg dalam 50 mL
dextrose 5% IV ;
20 mg/mL IV, 40
mg/mL IV
Opthalmic :
Solusio 3 mg/mL
Otic (floxin otic) :
0,3% solusio

*Complicated
200 mg oral q 12
selama 10 hari
*Uncomplicated
- Infeksi E. coli
atau K.
pneumoniae :
200 mg oral q 12
selama 3 hari
- Infeksi
organisme lain :
200 mg oral q 12

Ofloxacin generik
*tablet 200 mg : Rp. 796 /
tablet
*tablet 400 mg : Rp. 1.178 /
tablet
Akilen
*tablet 200 mg : Rp. 8.800 /
tablet
*tablet 400 mg : Rp. 17.048
/ tablet
* tetes 3 mg / ml : Rp.
64.644
Tarivid
*tablet 200 mg : Rp. 10.700

menyebabkan
pemanjangan
QTC atau yang
menyebabkan
bradikardia

selama 7 hari

/ tablet
*tablet 400 mg : Rp. 17.141
*tetes mata 0,3% @5ml :
Rp. 64.130
*tetes telinga 3 mg/ml
@5ml : Rp. 84.700

Antibiotik Betalaktam
Nama
Penisilin

Dinamik

Kinetik

Efek Samping

Indikasi

Kontraindikasi

1. Obat berikatan
dengan PBPs
2. Mengganggu proses
transpeptidase antar
rantai peptidoglikan
sehingga menghambat
pembentukan dinding
sel
3. Aktivasi enzim
proteolitik pada dinding
sel

A:
Penisilin G: mudah pecah
dalalm suasana asam,
lebih cocok secara IM
dibanding oral
Penisilin V: 30%
mengalami pemecahan
pada keadaan asam
Ampisilin: makanan
menghambat absorbsi
obat, absorbsi ampisilin
dipengaruhi oleh besarnya
dosis dan makanan
Amoksisilin: absorbsi di
saluran cerna lebih baik
dari ampisilin (dosis
sama, 2x lebih tinggi dari
ampisilin dalam darah
(oral)). Absorbsi
amoksilin tidak
dipengaruhi makanan di
lambung.
Mezlosilin dan
piperasilin: lebih baik
secara IM, IV

Hipersensitivitas:
urtikaria, ruam
kulit, asma,
demam, serum
sickness,
anapfilaksik

Infeksi saluran
pernapasan atas
dan bawah,
infeksi saluran
kemih, Sexual
transmitted
diseasae: Sifilis,
gonorrhoe
Infeksi jaringan
lunak dan kulit,
tetanus, antraks,
aktinomikosis,
clostridium,
menigitis
bakterialis

Hipersensitivita
s, syok
anafilaksis

D: Pada umumnya
terdistribusi secara luas.

Reaksi toksik:
stimulasi CNS

Interaksi
Probenesid:
menghambat
ekskresi
penisilin pada
ginjal

Bentuk
Sediaan
1. Penisilin G:
Benzil
penisilin=
larut air
IM, IV, atau
intratekal
100.000
300.000 unit
per mL
2. Penisilin V:
fenoksimetil
penisilin
tablet: 250
mg, 625 mg,
sirup 125
mg/5 ml
3.
Amoksisilin:
kapsul atau
tablet 125,
250, dan 250
mg, dan sirup
125 g/5 mL
4. Ampisilin:
Oral : tablet

Dosis
Ampicillin:
250-500 mg/6
jam
Amoxicillin:
500mg /12 jam
250mg/8 jam
(mild)
875mg/12 jam
500 mg/8 jam
po

Harga
Ampisilin
kaplet 250
mg ktk 10
x 10 kaplet
36.315
Ampisilin
kaplet 500
mg ktk 10
x 10 kaplet
51.435

Amoksisili
n kapsul
250 mg
ktk 12 x 10
kapsul
46.778
Amoksisili
n kaplet
500 mg
ktk 10 x 10
kaplet
49.950

10

atau kapsul :
125 mg, 250
mg, 500 mg,
dan 1000 mg.
Bubuk
suspensi
sirup: 125 mg
atau 500 mg/5
mL.
Ampisilin
untuk
suntikan: 0,1;
0,25; 0,5 dan
1 g per vial.

M: dipengaruhi
penisilinase dan amidase
(mikroba). Pensilinase
memecah cincin
betalaktam sehingga
menghilangkan semua
efek antibakteri. Amidase
hanya memecah rantai
samping sehingga hanya
dapat menghilangkan
sebagian efek antibakteri
penislin.

Selafosporin

Seperti betalaktam.
Namun sefalosporin
menghambat sintesis
dinding sel dengan cara
menghambat reaksi
transpeptidase tahap
ketiga dalam reaksi
pembuatan dinding sel
SG 1: lebih aktif pada
patogen Gram positif
(Sefaleksin,
Sefadroksil)
SG2: Lebih aktif pada
Gram negatif
(sefoksitin, sefuroksim)
SG3:Aktif melawan
patogen Gram negatif
dan positif
(seftriakson,
sefotaksim)

E: lewat tubulus ginjal


urin
A: Sefalosporin terbagi
menjadi dua bagian jika
dilihat dari sifat absorbsi
Oral: Sefaleksin, sefradin,
sefaklor, sefadroksil,
proksetil, seftibuten, dan
sefuroksim aksetil
IV: Sefalotin dan sefapirin
(karena dapat
menyebabkan nyeri jika
diberikan secara IM)
Sefalosporin lain
diberikan secara IM atau
IV.
D: distribusi luas ke CSS,
sawar darah uri, cairan
sinovial, cairan
perikardium, cairan mata,
namun tidak sampai pada
vitreous
E: Diekskresikan dalam
kondisi utuh melalui

Reaksi alergi
seperti reaksi
alergi penisilin,
anafilaksis,
urtikaria, reaksi
coombs, depresi
sumsum tulang
granulositopenia
(jarang),
nefrotoksik
namun agak
ringan,

ISK, Infeki
saluran
pernapasan,
infeksi kulit dan
jaringan lunak,
infeksi
nosokomial,
infeksi intra
abdominal,
meningitis gram
negatif (3rd
generation ),dan
lain-lain

Pasien dengan
riwayat alergi
sefalosporin dan
penisiln.

Alkohol
dapat
mengakibatkan
dissulfiram-like
reaction

1. Sefaleksin
- kapsul: 250
mg, 500mg,
750 mg
-tablet: 250
mg, 500mg
-oral
suspension:
125mg/5mL,
250mg/5mL
2. Sefuroksim
- tablet:
250mg,
500mg
3. Seftriakson
- injectable
sol: 1 g/50
mL, 2g/50mL
- Powder for
injectiion:
250, 50 mg
1,2,10 g

1. sefaleksin:
250 mg PO/6
jam. 1-4 g/hari
dalam aturan
doss diatas (Rp.
43.855)

Sefaleksin
kapsul 250
mg ktk 5 x
10 kapsul
Rp. 43.855

2. Sefuroksim:
125-250 mg
PO/12 jam 7-10
hari

Sefuroksi
m
(Anbacim
500 mg)
asetil
sefuroksim
Anbacim
40 tablet
Rp. 22.457

3. Seftriakson:
1-2 g/hari
IV/IM (Rp.
11.602 per 1g)
4. Sefepim: 0,51 g IV atau IM /
12 jam

Seftriakso
n injeksi 1
gram ktk 2
vial Rp.
23.204

11

SG4: Aktif melawan


patogen ESBL
(sefepim)

ginjal dan empedu

Maxicef
vial 1g
(cefepime)
per
kemasan
Rp.
308.550

4. Sefepim
- Infusion sol:
1g/50mL,
2g/100mL
- Powder for
injection:
1g, 2g

Makrolid
Nama
Azitromisin

Dinamik
Berikatan dengan
ribosom subunit 50S
sehingga menghambat
sintesis protein

Kinetik

Efek Samping

A: terganggu bersama
makan
D: konsentrasi jaringan >
serum

Diare, mual, nyeri


abdominal

Indikasi
Lebih aktif
terhadap
Chlamydia sp.

Kontraindikasi
Konsumsi
dengan
pimozide
(menurunkan
metabolism
sehingga toksik)

Interaksi
Tidak
mengganggu
P450 sehingga
tidak ada
masalah
interaksi

Bentuk
Sediaan
Tab 250mg,
500mg
Susp. oral
200mg/5mL

Dosis
500mg/hari
dosis tunggal

Harga
Zycin
Rp52,500
(500mg/3s
)
Maxmor
Rp75,000
(200mg/5
mL, botol
15mL)

Antipiretik
Nama

Dinamik

NSAID
Nonselektif

Menghambat
enzim
siklooksigenas
e pada sel
sehingga
pengubahan
asam
arakidonat
menjadi

Kinetik
A: mudah
diabsorpsi,
makanan tidak
mengubah
bioavailabilitas
D: umumnya
cukup tinggi
terikat protein

Efek Samping

Indikasi

Kontraindik
asi

Interaksi

Bentuk
Sediaan

Dosis

Harga

Meningkat pada
lansia

Efek samping
berupa
Organ hati:
kerusakan hati

12

prostaglandin
G/prostaglandi
nH
terganggu:

Hambatan
COX-1
prostasikli
n
(sitoprotek
tif)
menurun

integritas
mucosal
saluran
cerna,
agregasi
trombosit,
fungsi
ginjal
(autoregul
asi aliran
darah
ginjal)

Hambatan
COX-2
menurunk
an regulasi
inflamasi
(sitokin), ,
radikal
bebas dan
superoksid
a,
mitogenesi
s , dan
faktor
pertumbuh
an

plasma (sekitar
98%)
M: umumnya
dimetabolisme
hati fase I diikuti
fase II
(glukoronidasi)
(keluarga enzim
CYP3A atau
CYP2C)

Saluran cerna:
nyeri abdomen,
dysplasia, mual
muntah, jarang
induksi tukak
peptic disertai
anemia
sekunder akibat
perdarahan
saluran cerna,

E: diekskresikan
melalui ginjal
(umum),empedu
(sirkulasi
enterohepatik)

Gangguan fungsi
trombosit:
perpanjangan
waktu
perdarahan
Organ ginjal:
Insufisiensi
ginjal,
hiperkalemia,
proteinuria,
aliran darah
ginjal dan
kecepatan
filtrasi
glomerulus
menurun, gagal
ginjal akut,
nefropati
analgesic
Sistem saraf
pusat: Sakit
kepala, tinnitus,
pusing, jarang
meningitis
aseptic

13

antiinflama
si,
analgesic
Hambat
COX-3
(varian
COX-1
dalam
otak)
pelepasan
prostaglan
din ke
preoptik
hipotalam
us
menurun
regulasi
pengatur
suhu
tubuh
menurun

antipiretik

Kardiovaskular:
retensi cairan,
hipertensi,
edema, jarang
infark miokard
dan gagal
jantung
kongestif
Hemotologi:
jarang
trombositopenia,
neutropenia,
atau anemia
aplastic
Hati: hasil
abnormalitas
fungsi hati,
jarang gagal hati
Pernapasan:
asma

Hipersensitivitas
aspirin dan obat
mirip aspirin
akibat
tergesernya
pengubahan
asam arakidonat
menuju
pembentukan
leukotriene oleh
enzim
lipookisgenase

14

Aspirin

Menghambat
aktivitas
enzim
siklooksigenas
e (COX-1 dan
COX-2) secara
kovalen
ireversibel
antitrombotik
(dosis rendah),
anti inflamasi
(dosis besar),
analgesic,
antipiretik

A: diabsorpsi
cepat dalam
lambung dan
ussu halus
bagian atas,
kadar tertinggi 2
jam setelah
pemberian,
kecepatan
absorpsi
bergantung
kelarutan tablet,
pH permukaan
mukosa, waktu
pengosongan
lambung
D: menyebar ke
seluruh jaringan
tubuh dan cairan
transelular
(cairan synovial,
cairan
serebrospinal,
cairan peritoneal,
air liur, ASI),
emnembus sawar
darah otak dan
sawar plasenta,
80-90% terikat
protein plasma

Umumnya lebih
berat pada
saluran cerna
Menyebabkan
gastritis

Antipiretik,
analgesic,
demam
reumatik
akut, atritis
rheumatoid,
antitromboti
k

Hipersensitiv
itas
terhadap
aspirin
Alergi
pewarna
tartrazine
KI Absolut:
perdarahan
saluran
cerna,
anemia
hemolitik
akibat
defisiensi
enzim
glukosa-6fosfat,
hemophilia,
hemoroid,
ibu
menyusui,
polip nasal
asosiasi
asma,
sarkoidosis,
colitis
ulseratif
Relatif:

M: dimetabolisme
hati (hidrolisis)
E: metabolit
dikeluarkan

Diklorfena
mid
meningkatk
an kadar
aspirin
dalam
darah
Mifepreston
menginduk
si efek
perdarahan
berlebih
Vaksin
varisela/MM
R hidup
meningkatk
an risiko
sindrom
Reye
Kadar
metotreksa
t
meningkat
akibat
penurunan
aliran
darah ginjal
pada
pemberian
aspirin

Tablet

Antipiretik
dan
Analgesik
Dewasa:
325-650
mg per 3-4
jam

Asetosal 100
mg (100 tablet)
Rp.12.960
Asetosal 500
mg (100 tablet)
Rp. 21.033

Anak 15-20
mg/kgBB
tiap 4-6
jam
Demam
Reumatik
Akut
Dewasa: 59 g per
hari,
diberikan 1
g per kali
Anak: 100125
mh/kgBB/h
ari tiap 4-6
jam selama
1 minggu
dilanjutkan
penurunan
dosis tiap
minggu
sampai 60
mg/kgBB/h
ari
Atritis
Reumatoid

15

melalui ginjal,
sedikit keringat
dan empedu, t
2-3jam (dosis
rendah) dan 1530 jam (dosis
tinggi)

Indometasi
n (derivat
indol-asam
asetat)

Sama dengan
NSAID
nonselektif
Efek anti
inflamasi,
antipiretik,
analgesic
sebanding
pada aspirin
Hambat
kemotaksis
dan aktivitas
limfosit,
aktivitas
sitokin
proinflamasi,
agregasi
neutrofil

A: Bioavailabilitas
100%, onset
kerja 30 menit,
durasi kerja 4-6
jam
D: 92-99% terikat
pada protein
plasma, dapat
masuk ke cairan
sinovial, CSF,
plasenta, ASI
M: dimetabolisme
hati
E: t 2-4 jam,
eksreksi melalui
ginjal dan
empedu

4-6 g per
hari atau 3
g per hari
sudah
cukup baik
Antitrombo
tik:
75-81 mg
per hari
per oral

Tergantung dosis
Dosis terapi
menyebabkan 1
dari 3 pasien
menghentikan
pengobatan
Efek samping
berupa nyeri
abdomen, diare,
perdarahan
lambung,
pankreatitis,
nyeri kepala
hebat disertai
pusing, depresi,
rasa bingung,

Nyeri, Atritis
Reumatoid,
Tendinitis,
Atritis gout
akut,
spondilitis
ankilosa,
osteoartritis
,

Absolut:
alergi, alergi
aspirin, nyeri
preoperatif
dengan
pembedahan
CABG
Relatif:
Kelainan
perdarahan.
Ulkus
peptikum,
stomatitis,
kolitis
ulseratif,
penyakit
saluran
cerna atas,
kehamilan
trimester 3

Efek
diuretik
tiazid dan
furosemid
melemah
Efek blocker
melemah

Kapsul

100-200
mg per hari
(2-4 kali 25
mg per
hari)

Indometasin 25
mg kapsul (100
kapsul) Rp.
5.347
DIALON
Indometachin
100 mg capsule
(100 caps) Rp.
161.500

Neonatus:
Gangguan
ginjal, infeksi

16

Piroksikam
(derivate
asam
enolat)

Sama dengan
NSAID
nonselektif

A: onset kerja 1530 menit (dosis


tunggal) atau 1
jam (dosis
multipel),
absorpsi cepat di
lambung, kadar
taraf mantap 710 hari
D: 99,3% terikat
protein plasma,
kadar plasma =
kadar dalam
cairan sinovial,
masuk ke ASI
M: dimetabolisme
oleh hati
(hidroksilasi,
konjugasi,
hidrolisis),siklus
enterohepatik
E: eksreksi

Efek samping
tersering adalah
gangguan
saluran cerna
(tukak
lambung),
pusing, tinitus,
nyeri kepala,
eritema kulit

Penyakit
inflamasi
seperti
atritis
reumatoid,
osteoartritis
, spondilitis
ankilosa

tidak diobati,
enterokolitis
nekrosis,
perdarahan
aktif,
trombositop
enia,
penyakit
jantung
kongenital
dengan
Patent
Ductus
Arteriosus
Ibu hamil,
penderita
tukak
lambung,
pengguna
antikoagulan

Tablet
Kaplet
Kapsul
Topical Gel

10-20 mg
per hari

Piroksikam
tablet 10 mg
(100 tablet)
Rp. 11.340
Piroksikam
tablet 20 mg
(100 tablet)
Rp. 14.175
Piroksikam
tablet 10 mg
kapsul (120
kapsul) Rp.
13.635
Piroksikam
tablet 20 mg
kapsul (120
kapsul) Rp.
17.010
PIROCAM
Piroxicam 10
mg caplet (100

17

melalui ginjal dan


feses, t 14-158
jam (rerata 50
jam)

Ibuprofen
(derivate
asam
propionate
)

Sama dengan
NSAID
nonselektif
Efek
antipir
etik
Efek antiinflamasi >
analgesic
Efek
antitrombotik
reversibel

A: diabsorpsi
cepat saluran
cerna (85%),
biovaialabilitas
80-100%, onset
kerja 30-60
menit, durasi
kerja 4-6 jam
D: 90-99% terikat
protein plasma
M: dimetabolisme
hati (CYP2C9)
E: melalui ginjal
dan feses, t 24jam (dewasa)
atau 1,6 jam
(anak)

caps)
Rp.7.575
PIROCAM
Piroxicam 20
mg caplet (100
caps) Rp.
10.500

Efek samping
saluran cerna
lebih ringan
daripada aspirin,
indometasin,
dan naproksen
Efek samping
yang jarang
terjadi adalah
eritema kulit,
sakit kepala,
trombositopenia,
ambiopia toksik
reversibel

Antiinflamasi,
analgesik,
antipiretik,
penyakit
inflamasi
lain (artritis
reumatoid,
osteoartritis
)

Ibu hamil
dan
menyusui

Hampir
tidak ada
interaksi
terhadap
obat
warfarin
dan
sediaan
hipoglikemi
k
Mengurangi
efek
diuresis
dan
natriuresis
furosemid
dan diuretik
tiazid
Mengurangi
efek blocker,
prazosin,
dam

Tablet
Suspensi oral

Antiinflamasi
1200-2400
mg per hari
Analgesik 4
kali 400
mg sehari
Demam
5-10
mg/kgBB/d
osis per
oral tiap 68 jam
(tidak
melebihi
40
mg/kgBB/h
ari)

CounterpainPXM Topical Gel


15 g tube (1
tube) Rp.
52.500
Ibuprofen
suspensi oral
100 mg/5ml (1
botol 60 ml)
Rp. 4.725
Ibuprofen
suspensi oral
200 mg/5ml (1
botol 60 ml)
Rp. 6.075
Ibuprofen tab
200 mg (100
tablet) Rp.
15.593
Ibuprofen tab
400 mg (100
tablet) Rp.
27.680

Analgesik
4-10
mg/kgBB/d
osis per

18

kaptopril
akibat
penghamba
tan
prostagland
in di ginjal

Naproksen
(derivate
asam
propionate
)

Sama dengan
NSAID
nonselektif
Efek analgesic
< efek antiinflamasi
Efek
antitrombotik
reversibel

A:
bioavailabilitas
95%, onset kerja
30-60 menit,
durasi kerja < 12
jam
D: <99% terikat
protein plasma
M: dimetabolisme
hati (konjugasi)
E: t 12-17 jam,
melalui ginjal dan
feses

Asam
Mefenamat

Efek analgesic
dan antiinflamasi
kurang baik
dibanding
aspirin

A: onset kerja
cepat
D: terikat protein
plasma sangat
kuat
M: dimetabolisme
hati (oksidasi

Efek samping
lebih rendah dari
derivat asam
propionat
lainnya

Atritis
Reumatoid,
Osteoartritis
, Spondilitis
Ankilosa

Ibu hamil
dan
menyusui,
sindrom
asma, polip
nasal dan
rinitis
terhadap
aspirin dan
NSAID lain

Analgesik,
nyeri haid

Tidak
dianjurkan
pada anak
usia dibawah
14 tahun
dan ibu
hamil
dengan
pemberian

Efek samping
berupa
dispepsia ringan,
perdarahan
lambung, sakit
kepala, pusing,
lelah,
ototoksisitas
Gangguan hati
dan ginjal
pernah
dilaporkan
Efek samping
berupa
dispepsia, diare
hingga diare
berdarah, iritasi
mukosa
lambung, pada
lansia lebih
hebat efek

Meniadaka
n efek
kardioprote
ktif aspirin
Sama
seperti
ibuprofen

Interaksi
dengan
antikoagula
n perlu
diperhatika
n
(toksisitas
antikoagula
n)

oral tiap 68 jam


(tidak
melebihi
40
mg/kgBB/h
ari)

Kaplet

2x 250-375
mg per hari
bila perlu
dosis
hingga 2x
500 mg per
hari

XENIFAR cap
500 mg (100
caplets) Rp.
137.500

Kapsul
Kaplet

2-3 kali
250-500
mg per hari

Asam
mefenamat
kapsul 250 mg
(100 kapsul)
Rp. 16.632
Asam
mefenamat
kaplet 500 mg

19

atau konjugasi)
E: t 2 jam,
melalui ginjal dan
feses

samping yang
terjadi, alergi
kulit dan
bronkokonstriksi

melebihi 7
hari

(100 kaplet)
Rp. 23.670

Anemia
hemolitik pernah
dilaporkan
Asetaminof
en/Paracet
amol/fanas
etin

Efek analgesic
dan antipiretik
sama dengan
aspirin
Dapat
Penghambat
sintesis
prostaglandin
yang terjadi di
daerah
hipotalamus
antipiretik

A: diabsorpsi
sempurna melalui
saluran cerna,
lonset kerja 1
jam, konsentrasi
tertinggi dalam
plasma dicapai
30 menit
D: 1025%
terikat protein
plasma
M: dimetabolisme
hati (enzim
mikrosom);
proses konjugasi
dan hidroksilasi
(hidroksilasi
asetaminofen
menimbulkan
methemoglobine
mia dan
hemolisis
eritrosit)
E: t 1-3 jam,
melalui ginjal

Alergi
asetaminofen
(eritema,
urtikaria,
demam, lesi
mukosa),
methemoglobine
ma dan
sulfhemoglobine
mia jarang
terjadi pada
dosis terapi (13% Hb menjadi
met-Hb)
Fenasetin
menyebabkan
anemia
hemolitik jika
penggunaan
jangka panjang

Analgesik,
antipiretik

Hipersensitiv
itas
Penyakit hati
aktif

Relatif
aman

Tablet
Sirup
Drops

Dewasa:
300 mg-1 g
per kali
dengan
maksimum
4 g per hari
Anak usia
6-12 tahun:
150-300
mg per kali
dengan
maksimum
1,2 g per
hari
Anak usia
1-6 tahun:
60-120 mg
per kali
(maksimal
pemberian
6 kali
sehari)
Bayi usia
<1 tahun:
60 mg per
kali
(maksimal

Asam
mefenamat
Indo Farma cap
500 mg (100
caps)
Rp.26.351
Parasetamol
drops (1 botol
15 ml) Rp.
7.128
Parasetamol
sirup
120mg/5ml (1
botol 60 ml)
Rp. 3.105
Parasetamol
tablet 100 mg
(1 botol 100
tablet) Rp.
5.657
Parasetamol
tablet 500 mg
(100 tablet)
Rp.14.175
Parasetamol
tablet 500 mg
(1 botol 1000
tablet) Rp.
67.500

20

pemberian
6 kali
sehari)

21

Kasus Demam Tifoid


Pemilihan Obat I (ANAK A, 8 tahun, BB: 20 kg)
Cotrimoxazol (400 mg sulfametoksazol dan 80 trimetoprim)
Ibuprofen

Dr. Muhammad Kevin Mansur Maulidzy


Klinik Sehat
Jl. Salemba Raya No.6
NIP 1206200200
Jakarta, 18 Februari 2016

R/ Cotrimoxazol tab 960 mg No.XXVIII


S 2 dd tab I pc habiskan

R/ Ibuprofen tab 200 mg No.XVIII


S 3 dd tab I prn Demam

Pro: An.A
Usia: 8 tahun
BB: 20 kg

22

Pemilihan Obat II (DEWASA, Tn. B, 35 tahun, BB: 60 kg)


Ciprofloxacin
Parasetamol

Dr. Muhammad Kevin Mansur Maulidzy


Klinik Sehat
Jl. Salemba Raya No.6
NIP 1206200200
Jakarta, 18 Februari 2016

R/ Ciprofloxacin tab 500 mg No.XIV


S 2 dd tab I pc habiskan

R/ Paracetamol tab 500 mg No.XV


S 3 dd tab I prn Demam

Pro: Tn.B
Usia: 35 tahun
BB: 60 kg

23

Anda mungkin juga menyukai