PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
BAB I
PENDAHULUAN
HAIs(Healthcare Associated Infections) masih banyak terjadi di rumah sakit.
Beberapa faktor yang sering menimbulkan HAIs antara lain:
Banyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit yang dapat menjadi sember infeksi bagi
upaya yang dapat dilaksanakan ialah pengendalian HAIs. Kegiatan pengendalian HAIs sangat
majemuk dan meyangkut berbagai sasaran antara lain personil rumah sakit, pasien,
alat/peralatan medis, ruang perawatan, kamar bedah, dan lingkungan.
Oleh karena itu kegiatan tersebut harus dilasanakan secara terpadu oleh semua pihak
termasuk semua petugas rumah sakit, baik dokter, perawat, petugas kesehatan lainnya,
petugas kebersihan, petugas pemeliharaan sarana rumah sakit. Agar seluruh personil rumah
sakit dalam melaksanakan pengendalian HAIs mempunyai pola pikir dan perilaku yang sama.
Maka sebagai pelengkap buku pedoman pengendalian HAIs di Rumah Sakit Umum Permata
Madina Panyabungan disusunlah petunjuk teknis pengendalian HAIs.
Petunjuk teksnis ini disusun dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang
teknis pelaksanaan pengendalian HAIs di Rumah Sakit Umum Permata Madina Panyabungan
dengan tujuan agar kegiatan pengendalian HAIs di Rumah Sakit Umum Permata Madina
Panyabungan dapat berhasil dengan baik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
medis.
BAB II
PENCEGAHAN
1
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Kotor
Banyak serangga
1.2.
Pencegahan
1.2.1. Petugas
Bekerja hanya pada waktu sehat
Memeriksakan kesehatan minimal satu tahun sekali
Tidak bekerja bila menderita penyakit infeksi/menular, dan segera
khusus
Melaksanakan isolasi pada keadaan tertentu (lampiran 2)
1.2.2. Alat
Selalu disimpan dalam keadaan kering dan bersih
Selalu dalam keadaan steril dan disimpan ditempat khusus
Tidak memakai alat rusak/karatan/sibek/tumpul
Tidak memakai alat yang diragukan kesterilannya
Alat tenun yang dipakai pasien harus bersih, kering dan licin
Satu set untuk satu kali tindakan
Alat setelah dipakai segera dibersihkan, dikeringkan dan disterilkan
kembali
Tidak memakai alat yang sudah melampaui batas waktu pemakaian
yang ditetapkan.
1.2.3. Pasien
Merawat hygiene pasien, meliputi kebersihan kulit, rambut, mulut,
kering
Memperbaiki gizi pasien
3
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
2.1.2. Alat
Kotor
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Tidak steril
Rusak atau karatan
Penyimpanan tidak baik
2.1.3. Pasien
Persiapan pasien dari ruang rawat tidak baik
Menderita penyakit kronis
Menderita penyakit infeksi/menular/karier
Hygiene pasien tidak baik
Keadaan gizi tidak baik
Sedang mendapatkan pengobatan immunosupresif
2.1.4. Lingkungan
Penerangan/sinar matahari tidak cukup
Sirkulasi udara tidak lancar
Lembab
Air tergenang
Kotor
Ada serangga
Terlalu banyak peralatan di kamar
Peralatan tidak beroda
Ruangan bersudut tajam
Dinding sulit dibersihkan
Lantai berlubang dan tidak rata
Petugas banyak mondar-mandir kekamar operasi
2.2.
Pencegahan
2.2.1. Petugas
2.2.1.1. Petugas umum
Bekerja hanya pada waktu sehat
Menjaga hygiene perorangan
Kuku pendek
Tidak menderita penyakit infeksi/menular/kerier, perlu perhatian khusus
Bekerja sesuai dengan prinsip aseptik/antiseptik
Mencuci tangan sebelum dan sesudah keluar dari kamar operasi
Bekerja sesuai dengan peraturan dan tatatertib yang berlaku (lampiran
1)
2.2.1.2. Petugas khusus
Sesuai dengan ketentuan petugas umum
Mencuci tangan sesuai dengan peraturan di kamar operasi (lampiran 1)
5
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
kotor
Sebelum bekerja supaya diteliti dulu ada tidaknya kebocoran sarung
tangan
Mempertahankan kesterillan daerah depan dan punggung badan
Posisi tangan paling rendah sebatas pinggang dengan cara melipat
baju steril
Setiap penggantian operasi harus ganti baju operasi dan sarung tangan
Dikamar operasi hanya bicara seperlunya
2.2.2. Alat
Alat yang ada dikamar operasi siatur secukupnya dan bersih
Penempatan secara sistematis
Instrumen operasi selalu steril dan siap pakai
Penyimpanan alat steril ditempat khusus
Satu set instrumen untuk satu kali tindakan
Tidak memakai instrumen yang sudah rusak/berkarat/tumpul
Tidak menggunakan instrumen yang diragukan sterilnya
Alat yang ada dikamar operasi seharusnya terbuat dari bahan yang
mudah dibersihkan dan beroda
2.2.3. Pasien
Persiapan untuk tindakan pembedahan di ruang rawat inap
Jenis persiapan sesuai dengan jenis tindakan yang akan dilakukan
berdasarkan pedoman
Perlakuan
khusus
untuk
pasien
yang
berpenyakit
kronis/infeksi/menular/karier
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
2.2.4.
3.1.
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
kemudian disterilkan
Yang terkontaminasi oleh pasien dengan penyakit tertentu (misalnya gas
ganggren) dimusnahkan
3.2.5. Lingkungan
Lingkungan pasien/kamar dijaga selalu dalam keadaan bersih dan kering
Sirkulasi udara dalam kamar harus lancar
Penerangan/sinar matahari dalam kamar harus cukup
Tidak ada serangga didalam kamar
Tempat sampah selalu dalam kamar pasien
Untuk penyakit tertentu (misalnya gas ganggren) ruangan disucihamakan
sebelum kembali dipakai
3.2.6. Air
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Kualitas air yang tersedia memenuhi syarat kesehatan yaitu bebas kuman,
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
dipulangkan/pindah/meninggal
Tempat tidur tidak boleh dibersihkan selama anak berada di tempat tidur
4.3.
Pasien anak/neonatus
Kulit harus dalam keadaan bersih dan kering, demikian juga tali pusat
Kulit tempat tindakan invasive (pengambilan darah, infuse, lumbal pungsi) harus
terhadap bayi
4.4.
Lingkungan
Kamar/ruang peralatan cukup sinar matahari yang masuk kedalam tempat
perawatan, sehingga secara tidak langsung bayi yang kuning mendapatkan terapi
sinar
Kamar/ruang harus ada penerangan/sinar yang diperlukan untuk menghangatkan
ruangan
Penyediaan air bersih untuk keperluan pasien
Lantai, dinding dan jendela dibersihkan dengan desinfektan/deterjen atau
penghisap debu kering yang diikuti dengan wet vaccum pick up machine. Bagian
yang harus dibersihkan adalah sekitar pasien lingkungan tempat perawatan.
BAB III
SURVEILANS
10
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Meskipun berbagai upaya pencegahan HAIs di rumah sakit telah dilaksanakan secara
optimal, agaknya infeksi ini akan tetap terjadi, namun dengan jumlah yang sedikit. Oleh
karena itu untuk mengadakan evaluasi terhadap keberhasilan program pengendalian HAIs
serta upaya penanggulangannya bila terjadi wabah atau kejadian luar biasa, perlu
dilaksanakan surveilans HAIs di rumah sakit.
Surveilans adalah pengamatan yang sistematis aktif dan terus-menerus terhadap
timbulnya dan penyebaran penyakit pada suatu populasi serta terhadap keadaan atau peristiwa
yang menyebabkan meningkat atau menurunnya resiko untuk terjadinya penyebaran penyakit.
Analisa data dan penyebaran data yang teratur merupakan bagian penting dalam proses ini.
Kegiatan surveilans meliputi :
1. Merumuskan Kasus/Kriteria Diagnostik
Kasus yang akan disurvei perlu dirumuskan atau dibuat suatu kriteria diagnistik
yang jelas dan teliti perlu ditaati secara konsisten dalam proses pengumpulan data,
terutama beberapa rumusan kasus/kriteria diagnostik yang akan dibicarakan di bawah ini:
1.1.
Infeksi Luka Operasi
Infeksi lika operasi nosokomial adalah infeksi yang terjadi pada luka operasi bersih
atau operasi bersih tercemar, atau pada infeksi luka operasi dapat dikultur kuman
yang berasal dari rumah sakit.
Infeksi luka operasi dibedakan menjadi :
1.1.1. Luka operasi superficial
Infeksi terjadi dalam 30 hari setelah operasi
Infeksi terjasi pada luka insisi
Meliputi kulit, subkutan atau otot diatas fasia
Salahsatu kriteria sebagai berikut :
a. Pus dari luka atau dren diatas fasia
b. Biarkan mikroorganisme positif dari cairan luka
c. Ahli bedah membuka luka operasi karena ada tanda inflamasi
1.1.2. Luka operasi profunda
Infeksi terjasi dalam waktu 30 hari operasi bila tak ada implan/protesa
11
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
b. Luka operasi dihisensi secara spontan atau dibuka oleh ahli bedah
sewaktu pasien demam 38OC dan/atau terdapat nyeri lokal
c. Abses atau tanda infeksi lain yang langsung terlihat waktu
pemeriksaan, waktu operasi atau secara hispatologis.
1.1.3. Infeksi luka operasi pada neonatus
Gejala timbul dalam 1-2 minggu berupa tanda-tanda radang
ditempat/sekitar luka operasi seperti panas, merah, bengkak, bernanah,
dan disertai gejala umum : malas minum, hipotermi/hipertemia,
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
1.3.
Sepsis
1.3.1. Sepsisi pada dewasa
Kriteria diagnistic adalah sekurang-kurangnya satu kali dari tanda berikut :
Demam (>38O C)
Hipotensi (sistolik < 90 mmHg), oliguria (< 20 ml/jam)
Terdapat satu kuman pathogen yang diidentifikasikan dari biakan dari
13
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
hepatossplenomegali,
merintih/tachipnea/apnea,
hipotensi,
kuning,
ruam
pada
kejang,
kulit,
serta
hipoglikemia
Laboratorium biakan darah dan urin, uji deteksi antigen pemeriksaan
darah tepi (netropeni, trombositopeni, anemi)
1.4.
pasien masuk rumah sakit belum ada atau tidak dalam masa inkubasi dan dapat
sewaktu dirawat atau sesudah dirawat.
Infeksi saluran kemih dibagi menjadi :
1.4.1. Infeksi saluran kemih simptomatik
Dengan salah satu kriteria dibawah ini :
Demam > 38O C
Disuria
Nikuria (urgency)
Polakisuria
Nyeri suprapubik
14
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Dan biakan urin > 100.000 kuman/ml dengan tidak lebih dua jenis
mikroorganisme.
Dua dari gejala :
Demam > 38O C
Disuria
Nikuria (urgency)
Polakisuria
Nyeri suprapubik
Dan salah satu tanda :
Tes carik celup (dipstick) positif untuk lekositesterase dan/atau nitrit
Piuria (>10 lekosit/ml atau >3 lekosit/LPB pada urin yang tidak
disentrifus
Biakan urin dua kali dengan hasil kuman uroptogen yang sama
jumlah >100.000 kuman/ml dari urin yang diambil secara steril
Biakan urin dengan hasil satu jenis kuman dengan jumlah >100.000
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
mikroorganisme.
Tidak memakai katetr dauer selama 7 hari sebelum biakan dengan dua
kali hasil biakan > 100.000 kuman/ml denagn mikroorganisme yang
dicurigai
Ditemukan abses atau tanda infeksi pada pemeriksaan atau operasi, atau
secara hispatologik
Dua dari gejala :
Demam > 38O C
Nyeri lokal pada daerah yang dicurigai
Nyeri tekan pada daerah yang bersangkutan
Dan salah satu dari tanda :
Drenase purulent dari daerah yang dicurigai
Biakan darah positif
Radiology terdapat tanda infeksi
Diagnosis dokter
Dokter memberikan terapi antibiatic yang sesuai
Pasien berumur < 12 bulan dengan salah satu gejala :
Demaam >38O C
16
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
khas
Gejala: panas, nafsu makan berkurang, gangguan pertumbuhan,
nyeri pinggang
Gejala infeksi timbul sesudah dilakukan punksi suprapubik, kateterisasi
buli-buli
Apabila pada waktu masuk rumah sakit sudah ada infeksi traktus
17
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
kandung kemih maka jumlah kuman dalam urin 100.000 atau lebih/ml
urin
Pemeriksaan lainnya : sedimen urin terdapat pyuria
1.5.
Infeksi Superfisial pada Neonatus
1.5.1. Kulit
Gejala klinik berupa pustulen, kulit melepuh terutama di leher, ketiak,
1.5.2. Mukosa
Konjungtivitis Gonore :
a. Gejala klinik timul dalam 2 sampai 3 hari sesudah lahir (mata
untuk kandida
1.5.3. Tali pusat
a. Pangkal tali pusat yang terkena infeksi berwarna merah bengkak,
berair/nanah
b. Laboratorium : kuman staphylococcus atau kuman gram negative
1.6.
Infeksi pada Neonatus/Anak
1.6.1. Diare pada neonatus/anak
a. Buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan konsentrasi tinja berupa
cair/air, panas, perut kembung, muntah, anak gelisah
b. Diare yang berat dapat menyebabkan asidosis dan dehidrasi
c. Penyebab kuman gram negative atau gram positive, jamur virus, parasit
usus, dan lain-lain. Pada pemeriksaan tinja rutin mungkin ditemukan
lekosit dalam tinja
18
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
d. Neonatus yang pada waktu masuk rumah sakit tidak menderita diare dan
selama dirawat timbul diare, penyebabnya hampir selalu oleh HAIs
1.6.2. Infeksi pada saluran cerna pada neonatus/anak
a. Adalah infeksi saluran cerna yang terjadi selama pasien dirawat di
rumah sakit
b. Penyebabnya adalah berbagai macam mikroorganisme gram positive,
kuman gram negative, virus, ricketsia, protozoa, parasit dan jamur
c. Gejala kliniknya adalah :
Buang air besar lebih dari 3 kali dalam waktu 24 jam
Konsentrasi tinja berupa cair
Tinja mungkin bercampur darah(disentri)
Dapat disertai muntah, haus, kencing sedikit
Ubun-ubun besar cekung (terutama pada neonatus)
Mata cekung
Tonus dan turgor buruk
Pernafasan dalam dan cepat
Nadi mungkin normal/cepat
Suhu tinggi/normal/rendah
Berat badan turun lebih dari 25 gram/kilogram dari berat
sebelumnya
Perut kembung, bising usus meningkat/menurun, biakan tinja
terhadap mikroorganisme positif
Infeksi saluran cerna yang terjadi pada neonatus yang lahir di rumah
sakit adalah termasuk HAIs
Infeksi saluran cerna yang terjadi pada bayi yang lebih besar dari
neonatus disesuaikan dengan kriteria HAIs pada umumnya :
Sebelumnya tidak sedang masa inkubasi penyakit tersebut
Sebelumnya tidak pernah kontak dengan penyakit tersebut
Masa inkubasi penyakit tersebut lebih pendek dari pada masa
dirawat di rumah sakit
2. Pengumpulan Data Surveilan HAIs
Data minimal yang perlu dikumpulkan antara lain : nama pasien, umur, jenis
kelamin, nomor dokumen medik, nama ruang, lokasi infeksi, tanggal infeksi, hasil
biakan, dan pola kerentanan antimicrobial. Data lain dapat dikumpulkan hanya apabila
akan dilakukan analisis, kadang-kadang dicatat juga diagnosis primer pasien, nama
dokter/perawat yang menangani, jenis tindakan invasive yang dilakukan sebelum terjadi
infeksi dan antibiotika yang diberikan.
19
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
2.2.
mengisi formulir.
Bila perawat pelaksana ragu-ragu dengan adanya HAIs maka perawat dapat
terjadi HAIs, bila perlu mencari informasi lain untuk lebih meyakinkan
Setelah lengkap formulir tersebut dikembalikan ketempat atau melaporkan
IPCN.
IPCN
Menerima laporan dari kepala ruang tentang adanya HAIs
Memberikan formulir pemeriksaan kultur kepada kepala ruang
IPCN mencari penyebab terjadinya HAIs dan mencari pemecahan bersama-
2.3.
20
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Setiap hari tim HAIs instalasi Rumah Sakit Umum Permata Madina Panyabungan
mengkompulasikan kasus HAIs yang terjasi di semua ruangan kemudian mengolah data
yang dikumpulkan untuk menjadi bahan laporan.
Setuap dua minggu IPCN melaporkan data-data yang telah ditemukan serta
mengadakan evaluasi dengan PPIRS. Setiap sebulan sekali PPIRS meneruskan laporan
tersebut kepada komite kedik. Bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) Koordinator PINI
setiap saat harus segera melaporkan kepada Tim Pelaksana dan meneruskan kepada
PPIRS Rumah Sakit Umum Permata Madina Panyabungan.
Setiap tiga bulan sekali, setelah mendapatakan laporan dari IPCN, Ketua PPIRS
melaporkan data dan evaluasi pengendalian HAIs kepada Komite Medik beserta seluruh
Kepala KSMF dan Kepala Instalasi yang bersangkutan. Pada kesempatan tersebut
diadakan evaluasi umum tentang pelaksanaan pengendalian HAIs di Rumah Sakit Umum
Permata Madina Panyabungan, dan apabila dianggap perlu diadakan pengembangan
kebijakan pengandalian HAIs di Rumah Sakit Umum Permata Madina Panyabungan.
4. Penyebaran Data/Informasi
Data HAIs yang telah dikumpulkan sudah dianalisa oleh PPIRS dalam bentuk
laporan, table dan narasi dijadikan laporan/kwartal. Setiap tiga bulan data tersebut
disebarluaskan/informasikan kepada semua unit perawatan dan seluruh Kepala Instalasi
terkait/KSMF yang terkait.
Laporan kwartalan disajikan dalam rapat pimpinan Rumah Sakit Umum Permata
Madina Panyabungan oleh Panitia Pengendalian sebagai bahan pertimbangan.
BAB IV
PENANGGULANGAN HAIS
1. Pemakaian Antibiotik
Sebaiknya diarahkan oleh komisi terapautik/komisi antibiatika/panitia pengendalian
HAIs agar antibiotika dapat dipakai secara tepat. Usaha yang dapat dilakukan
komisi/panitia tersebut antara lain :
a. Melakukan monitoring penggunaan
antibiotika
misalnya
melaksanakan
drugutinzation study
b. Menyusun pedoman penggunaan obat antibiotika baik untuk terapi khususnya untuk
infeksi yang menjadi masalah setempat maupun untuk pencegahan
21
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
c. Melakukan pemantauan terhadap jenis dan pola kepekaan kuman penyebab HAIs
setempat
d. Mengusahakan terbitnya informasi yang teratur tentang penggunaan antibiotika yang
tepat
e. Membatasi penggunaan beberapa antibiotika tertentu yang dicanangkan untuk
menghadapi kasus HAIs yang resisten terhadap obat yang lazim dipakai
f. Pengawasan yang ketat terhadap pemakaian obat-obatan yang lainnya seperti
kortikosteroid, immunosupresif dan sitostika.
2. Infeksi Perorangan
Tindakan yang dilakukan bila ditemui adanya HAIs :
2.1.
Bila infeksi kontagius/menular
2.1.1. Terhadap penderita/pasien
Isolasi pasien
Bila pasien bersama penderita lain (>2 orang) dipindahkan ke kamar isolasi
Bila pasien dalam kamar dua orang, maka yang sehat dipindahkan dan
terpisah
Semua alat bekas pakai yang habis pakai seperti kasa dan lain-lain
2.2.
lain
Pengunjung hanya diperbolehkan yang memang sangat perlu saja
Semua yang masuk harus selalu memakai baju khusus dan masker
Semua orang yang masuk (medik/nonmedik) harus mencuci tangan dengan
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
terpisah
Semua alat bekas pakai yang habis pakai seperti kasa dan lain-lain
HAIs
Kamar/ruangan diberi tanda khusus
Semua yang masuk ruangan/kamar tersebut harus memakai baju khusus
Semua orang yang masuk (medik/non medik) harus mencuci tangan
dengan air mengalir dan desinfektan sebelum dan sesudah memasuki
ruangan
3. Kejadian Luar biasa
Tindakan yang dikakukan apabila ada kejadian luar biasa :
3.1.
Seperti pada infeksi perorangan atau lebih dengan catatan kamar isolasi dapat
berjumlah lebih dari satu kamar
Mencari sumber infeksi engan upaya pemeriksaan mikrobiologik
Panitia mengusulkan kepada Direktur, apabila diperlukan, untuk menutup
3.2.
3.3.
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Sarung tangan khusus yang dipakai bagi mereka kontak langsung dengan
pasien atau bahan yang menular (bahan pemeriksaan laboratorium, pakaian
4.3.
dipasang label berwarana, yang sesuai dengan derajat penularan penyakit yaitu :
Merah untuk isolasi ketat, yaitu penderita dengan penyakit sangat menular
4.4.
(difteri, variola)
Putih untuk isolasi proteksi, yaitu pasien dengan daya tahan tubuh sangat
menurun (misalnya agranulositisis)
Kuning untuk isolasi pasien hepatitis virus.
Selain itu ada label yang dipasang ditempat penampungan bahan pemeriksaan
4.5.
24
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
BAB V
PENUTUP
Dengan dilaksanakannya petunjuk teknis secara baik oleh semua petugas rumah sakit
dapat diharapkan hasil pengendalian HAIs dicapai secara optimal.
Perubahan perilaku petugas rumah sakit serta perbaikan sarana penunjang bertahap
dan berkesinambungan akan dapat menjamin tercapainya tujuan pengendalian HAIs yaitu
menurunkan angka kejadian dan kematian yang diakibatkan oleh HAIs. Selain itu jumlah hari
dan biaya perawatan dapat dikurangi, dengan demikian mutu pelayanan rumah sakit kepada
masyarakat dapat ditingkatakan.
Ditetapkan di : Panyabungan
Pada tanggal : 01 Februari 2016
Direktur
25
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
LAMPIRAN 1
CUCI TANGAN
Hygiene tangan merupakan cara yang paling efektif untuk mematahkan mata rantai
infeksi. Oleh karena itu perlu diketahui tehnik yang sederhana tentang cuci tangan.
1. Siapa yang harus cuci tangan?
Setiap petugas yang langsung kontak dengan pasien, bertanggung jawab untuk mencegah
penyebaran kuman pathogen, dan harus cuci tangan dengan seksama.
2. Kapan waktu yang tepat untuk cuci tangan?
Pada waktu tiba di rumah sakit, untuk mencegah terbawanya kuman dari luar rumah
sakit
Sebelum masuk ruang rawat dan sesudah meninggalkan ruang rawat
Sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
Sebelum dan sesudah memberikan obat-obatan atau makanan kepada pasien
Jika tangan tampak kotor
Sebelum dan sesudah minum/makan
Sebelum pulang ke rumah
Setelah petugas dari kamar kecil
3. Bagaimana cara mencuci tangan yang baik?
Cuci tangan biasa/rutin :
Dengan menggunakan air bersih dan mengalir
Dengan menggunakan sabun
Sela-sela jari tangan, kuku harus dibersihkan
Membilas dengan air bersih dan air mengalir sampai bersih
Kemudian dilap dengan menggunakan lap kering (lap sekali pakai)
4. Cuci tangan pembedahan (surgical scub)
Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (gelang,cincin)
Menggunakan air bersih dan mengalir serta menggunakan antiseptic atau
antimikroba
Tangan dibasahi sampai siku
Mulai tangan kiri disikat kuku, sela jari, tapak tangan 5 kali, punggung tangan 5 kali,
setiap sisi lengan bawah sampai siku 5 kali, hingga bersih. Ganti tangan kanan
kerjaan yang serupa berulang-ulang sampai sepuluh menit
26
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Tangan dibilas dengan air bersih yang mengalir dengan posisi jari tangan lebih tinggi
LAMPIRAN 2
ISOLASI
A. Pengetian Isolasi
27
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Tujuan isolasi ketat adalah mencegah penyebaran semua penyakit yang sangat
menular, baik melalui kontak langsung maupun peredaran udara.
Teknik ini mengharuskan pasien berada dikamar tersendiri dan petugas yang
berhubungan dengan pasien harus memakai pakaian khusus, masker dan sarung
tangan serta mematuhi aturan pencegahan yang ketat misalnya pada pasien penyakit
cacar, difetri atau infeksi staphylococcus aureus karena luka bakar
2. Isolasi saluran pernafasan
Tujuan untuk mencegah penyebaran pathogen dari saluran pernafasan dengan cara
kontak langsung dan peredaran udara. Cara ini mengharuskan pasien dalam kamar
terpidah, memakai masker dan dilakukan tindakan pencegahan khusus terhadap
buangan nafas/sputum, misalnya pada pasien pertunis, campak, tuberkulosis pasu,
haemophilus influenzae
3. Isolasi enterik
Tujuannya untuk mencegah penyebaran oleh pathogen yang berjangkit karena kontak
langsung atau tidak langsung dengan buangan dubur/tinja yang mengandung kuman
penyakit menular. Pasien ini dapat bersama dengan pasien lain dalam satu kamar,
tetapi dicegah kontaminasi silang melalui mulut dan dubur. Msalnya pada pasien
kolera,
salmonellosis,
shigellosis,
dysentri
amuba,
enterokolitis
karena
staphylococcus.
4. Isolasi luka dan kulit
Tujuannya untuk mencegah infeksi oleh pathogen yang disebarkan karena kontak
langsung dengan luka, kulit dan atau benda yang terkontaminasi dengan pasien.
Pasien ini lebih baik ditempatkan dikamar tersendiri. Petugas yang berhubungan
langsung harus memakai harus pakaian khusus, masker dan sarung tangan, tindakan
pencegahan khusus harus dilakukan pada waktu penggantian balitan. Misalnya pda
pasien dengan gas gangrene, pes dan infeksi kulit yang menyeluruh/luka bakar.
5. Isolasi proteksi
Tujuannya untuk mencegah kontak antatra pathogen yang berbahaya dengan orang
yang daya tahannya rentannya semakin besar, atau melindungi seseorang tertentu
terhadap semua jenis pathogen yang biasanya dapat dilawannya. Pasien harus
ditempatkan dalam suatu lingkungan yang mempermudah terlaksananya tindakan
pencegahan yang perlu. Misalnya ada pasien laukimia, sedang menjalani pengobatan
immunosupresif.
29
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
30
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
LAMPIRAN 3
MASKER
A. Syarat Masker yang Baik
Masker terbuat dari kasa, minimalkan lima lapis dengan tali pengikat yang cukup.
B. Cara Memakai Masker
1. Memasang masker sambil bercermin, sehingga terpasang dengan tepat yaitu tengah
dan benar-benar menutupi hidung dan mulut
2. Tali diikat cukup kuat
3. Satu masker untuk satu kali pemakaian
4. Bila menjadi lembab masker diganti
31
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
LAMPIRAN 4
CARA PENGAMBILAN, PENYIMPANAN, PENGIRIMAN UNTUK PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI
A. Persyaratan
Agar kuman pathogen dapat diisolasi, maka jenis bahan pemeriksaan, cara
pengambilan, waktu pengambilan, penyimpanan dan pengiriman bahan ke laboratorium
harus setepat-tepatnya. Disamping itu harus disertakan keterangan tentang keadaan
pasien dan penggunaan antibiotika.
B. Jenis Bahan Pemeriksaan
Jenis bahan pemeriksaan yang diambil tergantung dari kuman pathogen yang akan
diisolasi. Misalnya untuk N. Gonorrhoe dari seseorang wanita. Bahan pemeriksaan yang
paling baik adalah hapus servik dan bukan vagina. Demikian pula untuk isolasi kuman
pathogen paru-paru, bahannya adalah dahak dan bukan ludah.
C. Waktu Pengambilan
Waktu yang terbaik untuk urine dan dahak segera bagun tidur pagi karena
kumannya telah cukup waktu untuk berkembang biak. Untuk bahan darah biasanya waktu
terbaik adalah pada saat permulaan suhu badan pasien meningkat. Untuk sebagian besar
bahan pemeriksaan, waktu pengambilan tergantung dari keadaan pasien dari perjanjian
antara klinikus, perawat dan laboratorium. Harus diusahakan agar setirp bahan
pemeriksaan diambil sebelum pemberian obat antimikroba. Tetapi apabila antimikroba
32
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
telah diberikan supaya diberi keterangan tentang jenis antimikroba, dosis lamanya
pemberian.
D. Teknik Pengambilan Bahan
Bahan pemeriksaan dari tempat yang biasanya steril seperti darah, urine, liquor atau
cairan efusi harus diambil dengan cara aseptic. Cara aseptic ini adalah untuk menghindari
kontaminasi tetapi juga untuk melindungi pasien. Kapas lidi yang dipergunakan untuk
mengambil bahan pemeriksaan harus steril dan tidak mengandung bahan antibakteri.
Untuk bahan tinja dan dahak, wadah bersih cukup, tidak perlu (steril).
E. Label pada Pemeriksaan dan Surat Permohonan Pemeriksaan
1. Setiap pemeriksaan harus dilabeli yang jelas dengan nama pasien, nomor, ruangan
perawatan
2. Surat permohonan pemeriksaan harus tercantum :
Nama, umur, nomor dokumen medik, dan ruangan perawatan
Jenis bahan pemeriksaan, tanggal dan waktu pengambilan
Pemeriksaan yang diinginkan
Keterangan klinik, diagnosis kerja dan pengobatan antimikroba.
F. Penyimpanan dan Media Transport untuk Bahan Pemeriksaan
1. Umumnya berlaku ketentuan bahwa pengiriman bahan pemeriksaan ke laboratorium
secepat-cepatnya. Dengan demikian dapat dijamin bahwa kuman pathogen masih
tetap hidup setibanya di laboratorium.
2. Apabila terjadi keterlambatan didalam pengiriman maka harus digunakasn bahan
pengawet kimia atau medium transport. Hal akan mencegah kuman oleh enzim
sendiri, perubahan pH atau kekurangan makanan.
Contoh media transport :
Amies atau stuart untuk bahan emeriksaan yang diambil dengan lidi kapas
33
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
ditemukan ragi.
Pada waktu pengambilan dapat terjadi kontaminasi dari kulit dengan kuman
kuman campuran
Bahan urine dikumpulkan secara urine porsi tengah, pungsi suprapubik atau
kateter
Jumlah urine kira-kira 20 ml atau kurang untuk anak-anak atau pasien payah
ginjal
Segera kirim ke laboratorium dan disimpan 4 O C 20 jam atau tambah asam borat 1
%.
2. Darah
Darah selalu steril dan keadaan normal
Darah diambil dengan semprit steril sebanyak kira-kira 10 ml
Ganti jarum steril baru sebelum dimasukan kedalam medium : tryptone soya
diphasic medium dan thioglicollate broth dengan perbandingan bahan : medium
adalah 1 : 10, dieramkan pda suhu 30O C.
3. Nanah
Dapat diambil dari ulkus atau abses
Apabila dari abses, pengambilan dilakukan secara aspirasi dengan semprit steril
dan tutup ujung jarum dengan tutup botol karet atau bengkokoan jarum, dikirim
4. Tinja
Bahan diambil pada saat diare akut
34
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Jumlah yang diambil kira-kira satu sendok makan yang mengandung mucus,
transtrakheal
Bahan ditampung didalam wadah steril yang langsung dikirim ke laboratorium
Perhatikan apabila tersangka kuman penyebab S. Pneuminia atau H. Influezae
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Operasi bersih :
Operasitercemar :
Operasi membuka tr. Diestivus dengan pencemaran nyata
Operasi membuka tr. Billaris dengan empedu yang infeksi
Operasi emmbuka tr. Urinarius dengan urine yang terinfeksi
Operasi membuka tr. Respiratorius dengan infeksi tr. Urinarius
Operasi luka karena trauma yang bersih dan kurang dari 6 jam.
Operasi kotor :
36
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
LAMPIRAN 5
PROSEDUR OPTIMAL UNTUK PEMASANGAN
(INTERVASI DAN PEMELIHARAAN) INTRAVENA
Tindakan :
Cuci tangan dengan sabun, dengan air mengalir atau dalam larutan lodofon sedikitnya 2
menit
Gunakan kain alas dan sarung tangan yang steril
a. Pada insersi kam/nula sentral yang memerlikan vena seksi
b. Terutam pada orang dewasa, pilih lengan dari pda tungkai, kanula yang dipasang pada
yang luas
Dalam hal tidak tahan terhadap Preparat Iodium, dapat dipakai penggodokkan dengan
alkohol 70 % sedikitnya satu menit
37
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
Pada vena seksi diberikan salep antibiotika yang berspektrum luas pada tempat tusukan
jarum kateter
Tempatkan alas steril 2x 2 cm dibawah bagian jarum yang menjulur. Tempatkan alas
serupa menutupi tempat insersi dan rekat dengan plester yang kedap air. Hindarkan
dan dibubuhkan juga data tersebut pada plester yang menjamin tetap steril
Awasi (pantau) tiap hari akan kemungkinan penyulit lain pada pemasangan IV. Caranya
anatara lain : palpitasi hati-hati tempat insersi jarum melalui balutan/tutup yang utuh
Tempat insersi IV harus dipantau, phlebitis, infiltrasi dan sumbatan atau kebocoran jarum
atau selang pada : tiap mengganti tutup/balut dan setiap menganti botol
Secara aseotik penggantian tutup/balut harus diganti tiap 24-48 jam dan bila tutup/balut
38
PERMATA MADINA
Jl.Merdeka No. 155 Panyabungan Kab. Mandailing Natal - SUMUT
Telp. (0636) 20279 Fax. (0636) 20712 Email : rspm155@gmail.com
STATUS AKREDITASI PENUH TINGKAT DASAR NOMOR : YM.01.10/III/1638/10
c.
Bila cairan tersebut terbukti tercemar maka botol yang bersangkutan dan seluruh
persediaan botol-botol yang sejenis harus diamankan dan nomor dari isi botol dan
Ditetapkan di : Panyabungan
Pada tanggal : 27 Januari 2016
Direktur
39