Anda di halaman 1dari 11

By :

Muinan Rafi, S.H.I., M.SI.

Ada tiga teori yang dipakai dlm menganalisa


ayat Makkiyah dan Madaniyah, yaitu, Teori
Geografis Teori Subyektif ; dan Content
Analisis :
Pertama : Teori Geografis:
Teori yang berorientasi pada tempat turunnya
al-Quran. Jadi Makkiyah adalah ayat-ayat
yang turun di Makkah baik sebelum hijrah
maupun setelah hijrah. ----> Sedangkan
Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di
Madinah dan sekitarnya termasuk Badar,
Quba, Uhud dan lainnya.
Teori ini memiliki kelebihan karena definisinya
yang tegas, namun tidak mencakup ayat yang
turun di luar Makkah dan Madinah.

kelompok Makkiyah, meskipun


turunnya setelah Nabi hijrah.
Dan semua ayat yang turun di
Madinah
masuk
kelompok
Madaniyah.
Sedangkan
Kelemahannya:
rumusannya
tidak
mampu
mencakup seluruh ayat al-Quran,
karena terdapat sejumlah ayat yang
turun di luar kawasan kota Makkah
dan Madinah. Seperti ayat 45 surat
Zuhruf yang turun di Quba.

Kedua: Teori Subyektif:

teori yang berorientasi pada subyek


siapa yang dipanggil atau dituju oleh
ayat. Ciri utama teori ini adalah ditandai
dengan ungkapan yang berbeda. Ayat
Makkiyah adalah ayat yang ditujukan
pada warga Makkah dengan ungkapan
ya
ayyuhannas.
Sedangkan
ayat
Madaniyah adalah ayat yang ditujukan
pada warga Madinah dengan ungkapan
ya ayyuhal-laziina amanu.
Teori ini lebih mudah dipahami, namun
banyak ayat yang tidak bisa diketahui
karena tidak ada kalimat panggilan di
awalnya.

seperti itu akan lebih cepat dikenal.


Penduduk Makkah dipanggil dengan
hai manusia secara umum, karena
memang belum banyak yang beriman.
Sedangkan
penduduk
Madinah
dipanggil hai orang mukmin secara
khusus
(taqyid),
karena
memang
sudah banyak yang beriman.
Kelemahannya:
Rumusannya
tidak
dapat dijadikan batasan, karena tidak
dapat mencakup seluruh ayat alQuran, karena ternyata ayat yang
dimulai dengan panggilan seperti itu
hanya sebanyak 511 ayat.

surat
al-Quran.
Jadi
Makkiyah
adalah ayat yang berisi tentang
kisah para Nabi, Rasul dan umat
terdahulu. Sedangkan Madaniyyah
adalah ayat yang berisi tentang
hukum, hudud, faraid (waris) dan
lain-lain.
Kelebihannya: kriterianya mudah
dipahami.
Kelemahannya: kriterianya tidak
praktis, karena harus membaca ayat
dan
melihat
isi
kandungannya
secara jeli.

Sebagain pendapat menambah dg Teori

Historis:
Teori yang berorientasi pada sejarah
waktu turunnya al-Quran, yakni peristiwa
hijrah. Makkiyah adalah ayat yang turun
sebelum
Nabi
hijrah
ke
Madinah,
sedangkan Madaniyah adalah ayat yang
turun setelah Nabi Hijrah ke Madinah.
Kelebihan Teori ini dianggap paling baik,
karena semua ayat dapat diklasifikasikan
secara jelas. Hanya dengan batasan
sebelum dan setelah hijrah, karena
semua ayat al-Quran pasti turun di
antara dua masa itu.

A. Makkiyah:
1) diawali dengan panggilan ya ayyuhannas,
2) di dalamnya terdapat kata kalla,
3) di dalamnya terdapat ayat sajadah,
4) di awalnya terdapat huruf muqattaah,
5) di dalamnya trdpt kisah-kisah nabi, dan
lainnya.

B. Madaniyah:
1) di dalamnya terdapat ayat-ayat hukum,
2) di dalamnya terdapat perintah jihad,
3) juga ayat tentang munafik,
4) seruan pada orang yahudi nasrani,
5) diawali dengan panggilan ya ayyuhallazina
amanu.

Ayat-ayat Makkiyah
Makkiyah dengan
dengan
Ayat-ayat
:ciri-ciri
:ciri-ciri
.a. Umumnya
Umumnyapendekpendek- pendek
pendek
.a.

b. Didahului
Didahuluikata
kata

b.

Berisikeimanan,
keimanan,pahala
pahaladan
dan
c.c. Berisi
ancaman,kisah-kisah
kisah-kisahumat
umat
ancaman,
.terdahuludan
danakhlak
akhlak
.terdahulu

Ayat-ayatMadaniyah
Madaniyahdengan
denganciriciriAyat-ayat
:ciri
:ciri
.a.Umumnya
Umumnyapanjang
panjang
.a.

b.Didahului
Didahuluikata
kata
b.

Berisisyariah,
syariah,baik
baikyang
yang
c.c.Berisi
terkaitdengan
denganibadah
ibadahatau
atau
terkait
muamalah
..muamalah

1. Dapat mengetahui mana ayat yang


turun
lebih awal.
2. Mudah mengetahui ayat-ayat yang
mengalami proses nasakh.
3. Dapat mengetahui sejarah
penetapan
hukum.
4. Dapat mengetahui hikmah
disyariatkannya
suatu hukum .
5. Dapat mengetahui perbedaan
tahap-tahap dakwah Islam.

Menonjolkan
ketinggian
balaghah
(kesusasteraan) al-Quran yang menggunakan
bentuk yang sesuai sama-sama kuat dan tegas
ataupun lembut dan halus dalam menghadapi
setiap kaum yg sesuai dengan keadaan mereka.
Menonjolkan hikmah perundangan (tasyri) dalam
ketinggian bahasanya dimana pensyariatan secara
tadarruj (sedikit demi sedikit) sejalan dengan keadaan
pendengar dan kesediaan mereka untuk menerima
dan melaksanakan
Mendidik para pendakwah supaya mengikuti jejak
al-Quran dalam cara dan isi yang selaras dengan
pendengar. Hendaknya digunakan ketegasan pada
tempatnya dan kelembutan pada tempatnya
Membedakan antara Nasikh dan Mansukh dalam
keadaan apabila ayat Makkiyyah bersinggungan
dengan ayat Madaniyyah yang menepati syarat-syarat
Naskh. Maka ayat Madaniyyah memansuhkan ayat
Makkiyyah karena Madaniyah belakangan.

Anda mungkin juga menyukai