METODE PENELITIAN
32
Menurut
Davis
(1989)
kemudahan
penggunaan
yang
dirasakan
33
3) Kepuasan Pengguna
Kepuasan pemakai (user satisfaction) merupakan salah satu indikator dari
keberhasilan pengembangan sistem informasi (Bailey, 1983) dalam Sekundera
(2006). Menurut Doll dan Torkzadeh (1998) melakukan pengukuran terhadap
kepuasan pemakai akhir sistem (End User Computing Satisfaction) dengan
mengembangkan instrumen yang terdiri dari 5 komponen yaitu: isi (content),
akurasi (accuracy), bentuk (format), kemudahan (ease) dan ketepatan waktu
(timeliness), yang meliputi 12 item pertanyaan yang diukur dengan lima skala
likert (1-sangat tidak setuju sampai 5-sangat setuju).
34
dampak
bila
seseorang
menggunakan
suatu
teknologi
dalam
35
Supomo, 2002). Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi
yang dalam menjalankan tugas mereka dibantu software akuntansi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non
probability sampling, dengan purposive sampling yaitu sampel yang dipilih
berdasarkan pertimbangan atau karakteristik yang tertentu, sehingga semua
populasi yang memenuhi karakteristik yang telah ditentukan akan memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Indriantoro dan Supomo,
2002). Untuk penelitian ini, kriteria yang ditetapkan dalam pemilihan sampel
adalah karyawan bagian akuntansi pada perusahaan dagang yang bergerak di
bidang penjualan kendaraan bermotor yang bertugas melakukan proses
pengumpulan data dan pengolahan transaksi dengan bantuan software akuntansi.
Karyawan bagian akuntansi yang tidak menggunakan software akuntansi dalam
membantu mereka memproses transaksi, bukan merupakan responden dalam
penelitian ini. Kriteria ini digunakan karena penelitian ini akan menguji pada
tingkat penggunaan software yang sesungguhnya dari karyawan bagian akuntansi.
36
37
a. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dilakukan dengan melihat Pearson Correlation dengan
menunjukkan pearson correlation di atas 0,30 dan melakukan korelasi antara skor
butir pertanyaan dengan total skor konstuk atau variabel dengan kriteria sebagai
berikut: (Ghozali, 2005)
a. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total
signifikan (p<0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid
b. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total
tidak signifikan (p>0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan tidak
valid
b. Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana responden dalam
memberikan jawaban secara konsisten atas pertanyaan-pertanyaan yang
disampaikan. Untuk mengetahui reliable atau tidaknya suatu variabel dilakukan
uji statistik dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Kriteria yang dapat digunakan
adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2005)
a. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
variabel-variabel yang diamati reliabel
b. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
variabel-variabel yang diamati tidak reliabel
38
uji
asumsi
heteroskedastisitas
klasik
yaitu
dikarenakan
uji
normalitas,
pengambilan
data
multikolinearitas
pada
penelitian
dan
ini
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-varabel ini tidak ortogonal. Variabel
39
c. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians sama dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain
maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Kebanyakan data Cross Section mengandung situasi
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai
ukuran (kecil, sedang dan besar).
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari hasil uji
glejser.
Apabila
hasil
perhitungan
mengindikasikan
nilai
probabilitas
jika
hasil
perhitungan
mengindikasikan
nilai
probabilitas
model
regresi
yang
digunakan
tidak
mengandung
adanya
40
41
42
DAFTAR PUSTAKA
43
44
45